NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 Izinkan Aku, Please

Usai kegagalan malam pertama itu, Bima memutuskan untuk memberikan Alena waktu. Ia sengaja tidak pulang selama tiga hari. Alena benar-benar bernafas lega.

Alena menikmati waktu sendiri di dalam apartemen itu. Meski tidak sempat menyembunyikan HP sebagaimana saran Sendy, ia masih diberi hiburan dengan menonton TV.

Usai menyantap makan siang, Alena memutuskan untuk nonton TV. Ia lebih memilih menonton berita. Setidaknya tidak ketinggalan kabar yang terjadi di luar.

Penyiar berita mengabarkan tentang pejabat yang ditangkap KPK, kasus pembunuhan, dan bencana alam. Satu berita membuat degup jantung gadis itu berdegup kencang.

Kabar percobaan perampokan di salah satu rumah warga yang mengakibatkan salah satu penghuni mengalami kritis di rumah sakit.

"Bunda..." ujar Alena syok saat melihat wajah dan nama korban yang ditampilkan. Korban itu rupanya pengasuh panti asuhan tempat dimana Alena tinggal dulu.

Air mata Alena langsung menetes. Ia tahu betul. Bundanya tidak memiliki siapapun. Alena sangat menyayangkan sebab beliau lebih senang tinggal sendiri di rumah. Lokasinya memang tidak jauh dari panti. Hanya saja, sangat rawan tinggal sendiri.

"Bima...please cepat pulang. Aku harus pergi ke rumah sakit." Alena panik. Ia menelusuri seluruh ruangan, berharap menemukan kunci cadangan. Sayangnya tidak ketemu.

Alena hanya bisa menangis tersedu-sedu. Panik, cemas, dan takut. Ia sangat ingin menemui Bunda di rumah sakit.

Beruntung, beberapa saat kemudian terdengar pintu depan terbuka. Bima pulang lebih awal dari biasanya.

Bergegas ia menyambut Bima dengan delapan air mata.

"Kenapa kamu?" tanya Bima heran.

"Mas...please...ijinin aku ke rumah sakit sekarang. Tolong...aku harus kesana sekarang."

"Kenapa? Kamu sakit?"

"Bunda aku...bunda aku sakit. Tolong...tolong!" teriak Alena putus asa. Ia bersikeras membujuk Bima agar memberinya ijin. Bahkan setengah meronta.

"Tenangkan diri kamu. Jelaskan baik-baik ke saya."

"Aku nggak punya waktu lagi. Tolooong!"

"Saya tidak akan ijinkan kamu."

"Kamu jahat! Kamu manusia tidak punya hati!"

"Kamu yang tenang. Saya tidak akan ijinkan kamu keluar dalam keadaan sekacau ini!" bentak Bima lebih keras dari Alena.

Gadis itu terdiam. Ia mencoba menenangkan diri. Beberapa saat kemudian, saat nafasnya mulai teratur, ia mencoba membujuk kembali.

"Bunda yang pernah mengasuh aku mengalami percobaan perampokan. Sekarang ia kritis di rumah sakit. Dia tidak punya siapa-siapa, Mas. Ijinkan aku ke rumah sakit sekarang. Aku ingin merawat beliau."

*****

Sepanjang perjalanan Alena terus berusaha menutupi rasa panik. Bima mencarikan jalan alternatif agar secepatnya sampai ke rumah sakit.

Setengah jam kemudian, mereka memasuki pelataran rumah sakit. Begitu mobil berhenti, Alena bergegas turun dan berlari menuju ICU.

Di sana tampak perempuan paruh baya tengah berbaring tak sadarkan diri. Ada selang oksigen dan juga infus yang menempel di tubuhnya.

"Bunda..." panggil Alena pelas. Tangisnya kembali menetes.

Melihat kondisi perempuan yang dimaksud Alena, membuat Bima ikut empati. Ia pun meminta pada perawat untuk memberikan tindakan ekslusif dengan kelas VVIP.

Penanganan yang semula apa kadarnya berubah menjadi perawatan intensif. Alena jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Usai penanganan awal, Bunda langsung dipindahkan ke ruang rawat VVIP.

"Namanya Bunda Fatia. Beliau dulu yang mengasuhku saat kecil di panti asuhan. Jauh sebelum diadopsi oleh keluargaku yang sekarang. Beliau tidak punya siapa-siapa. Makasih, ya. Udah bantu Bunda." Alena tulus mengucapkan kalimat barusan.

"Saya akan kirim pelayan untuk temani kamu selama di sini. Cukup dia yang bolak-balik urus keperluan kamu. Mulai besok pagi. Jadi, kamu tidak usah bolak-balik. Pulanglah begitu Bunda Fatia sembuh."

Mata Alena berkaca-kaca. Ia tersenyum lega. "Terima kasih..."

Bima hanya diam saja tak menanggapi. Usai melihat arloji di tangan, ia pamit pergi. "Saya pergi dulu."

"Perlu aku antar ke depan?"

"Nggak perlu." Bima beranjak pergi.

Alena mengucap syukur dalam hati. "Alhamdulillah, setidaknya dalam keadaan urgent kayak gini, Eskimo itu masih punya hati."

Selama proses merawat Bunda Fatia di rumah sakit, Alena benar-benar telaten. Diam-diam Bima terkadang datang untuk mengamati apa saja yang diperbuat Alena. Pria itu diam-diam mengamati dari luar kamar.

Melihat ketelatenan Alena dalam merawat Bunda Fatia membuatnya trenyuh. "Harusnya yang kamu perlihatkan sisi manusia jahat...bukannya baik hati...ini membuat saya heran, kenapa oma kejam sekali jadikan kamu seperti ini," batin Bima heran.

*****

Bunda Fatia baru menjalani rawat inap tiga hari di rumah sakit, tapi beliau sudah tidak betah. Akibat penganiayaan dari perampok, beliau mendapatkan luka tusuk di perut. Dokter sudah menjahit lukanya.

"Alena...Bunda ingin pulang saja. Kasihan anak-anak di panti. Para pengasuh pasti kewalahan."

"Bunda...ikuti kata dokter dulu. Ale yakin...di panti akan baik-baik saja. Kemarin saat Bunda masih tidur, mereka datang kemari. Mereka pesan pada Ale untuk melarang Bunda pulang kalau belum diberi mandat langsung sama dokter."

Bunda Fatia terus meminta pulang bahkan sampai mogok makan. Menyerah berdebat, Alena memutuskan untuk bertanya pada dokter yang bertanggung jawab menangani Bunda.

Alena bertanya apakah Bunda Fatia sudah diperbolehkan pulang atau belum. Ia juga mengatakan kalau Bunda Fatia mogok makan kalau tidak diijinkan pulang.

Dokter pun berusaha membujuk Bunda Fatia untuk bersabar dua hari lagi. Sayangnya beliau sangat keras kepala.

"Baiklah, Bunda. Kalau memang sudah sangat ingin pulang dan memilih rawat jalan, saya ijinkan. Syaratnya kalau merasa nyeri berlebih silakan periksa kemari. Beberapa hari kedepan wajib kontrol luka."

Bunda Fatia menyanggupi. Dokter akhirnya setuju mengijinkan sang pasien pulang ke rumah.

Alena mengatakan pada pelayannya untuk memberi kabar pada Bima terkait kepulangan Bunda Fatia.

Usai memberi kabar, pelayan suruhan Bima mengatakan kalau sopir yang menjemput sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Mbak...ijinkan ke Mas Bima kalau saya ingin merawat Bunda sampai benar-benar pulih. Jadi, saya akan menginap di rumah Bunda."

Pelayan itu tampak kebingungan. "Waduh, Non. Barusan Tuan Bima kasih pesan kalau Non harus langsung pulang ke apartemen setelah mengantar Bunda pulang."

"Please, Mbak. Saya nggak mungkin biarkan Bunda sendirian dalam kondisi masa pemulihan. Di panti pasti repot semua. Nggak akan ada yang bisa menemani 24 jam. Please."

"Non ngomong sendiri sama Tuan Bima, ya. Saya sambungkan." Pelayan itu sekali lagi menelfon Bima.

Selama beberapa menit Alena kembali memohon untuk diijinkan menginap di rumah Bunda Fatia sampai kondisi beliau pulih total.

"Please...ijinkan aku, Mas," rengek Alena melalui percakapan telfon.

"Saya tidak bisa membiarkan program kita ditunda terus, Alena. Kamu ada kewajiban yang tidak bisa kamu nomor duakan."

"Aku mohon..." pinta Alena sungguh-sungguh.

Beberapa saat Bima hanya diam. Akhirnya keluar kata iya untuk Alena. "Oke, ini terakhir kalinya saya ijinkan kamu menginap di luar sampai Bunda Fatia sembuh total."

"Terima kasih, Mas."

1
Roeswartini
karya yg bagus setidaknya ada p.pesan moral yg tersampaikan lewat karya ini
Genta Senja: terima kasih Kak testimoninya....
total 1 replies
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
xoxo_lloovvee
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
Genta Senja: makasih.... nanti Thor juga mampir lagi di karyanya Kak Bliqies
total 1 replies
Bilqies
awas bima nanti cemburu lagi ngeliat Alena Deket sama cowo lain 😬😬😬
Genta Senja: well.... jadi makin deg deg an...
Bilqies: pasti itu...
Karena kalau udah cemburu tandanya bima udah ada rasa sama Alena dan bima gak bakalan biarin yang udah jadi miliknya dekat sama cowo lain 😬😬😬
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!