Karena orang tua yang berteman dari jaman kuliah, akhirnya mereka punya anak sampai di jodohkan.
Rafli Sebastian " Mah, Pah. Rafli masih umur 18 tahun, masa harus menikah. pokoknya Rafli ngga mau! titik!!!
Wina Agustin "Ayah, Ibu. Wina masih sekolah loh. masa suruh menikah. ngga ah, Wina ngga mau!!
Wina dan Rafli menang saling kenal karena orang tua mereka sering berkumpul. tapi keduanya hanya berteman saja. keduanya tidak punya rasa cinta. tapi ternyata kedua orang tua Rafli dan Wina menginginkan keduanya menikah.
Tapi Rafli dan Wina tetap tidak bisa menolak rencana orang tuanya. gimana kisah Rafli dan Wina, kita lanjut baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wina Sudah Punya Pasport
Rafli sudah tau kalau Wina dan orang tuanya akan ke Singapura saat Wina libur sekolah. Rafli sangat senang, karena sudah hampir 6 bulan tidak bertemu Wina juga orang tuanya.
Wina juga merasa senang karena mau bertemu Rafli. Wina sekarang sedang ulangan semester. Jadi selama seminggu ini Rafli tidak pernah menelfon Wina saat malam. Rafli akan menelfon Wina di pagi hari saat Wina baru bangun. Rafli sengaja menelfon Wina jam 5 pagi untuk membangunkan Wina juga untuk menyuruh Wina belajar lagi sebentar.
"Ya sudah sana kamu mandi. Aku juga mau bersiap untuk pergi kuliah."
"Iya Kak."
Telfon lalu mati dan Wina langsung mandi. selesai mandi, Wina bersiap. Wina pergi sekolah sekalian ikut Ayahnya berangkat kerja. Azka dan Wina berangkat di antar. tapi kalau pulang sekolah, Wina naik angkutan umum. Sedang Azka ada jemputan dari sekolah.
Wina yang rajin belajar jadi tidak begitu kesulitan mengikuti ulangan. Wina merasa ngga enak sama orang tua Rafli kalau sampai nilainya tidak bagus. Sedangkan Rafli anaknya sangat pintar. Wina tau karena orang tua Rafli dari dulu suka bicara ke orang tuanya kalau Rafli selalu juara kelas.
Satu Minggu pun berlalu. Wina sudah selesai ulangan. Dan Wina tinggal menunggu rapot saja. Wina sudah merasa lega. Dan sekarang Rafli bisa menelfonnya malam hari. tidak pagi hari seperti satu Minggu sebelumnya saat Wina sedang ulangan.
"Kaka mau di belikan apa buat oleh oleh nanti."
"Aku ngga mau apa apa. Karena aku maunya cuman kamu," Aya tersenyum.
"Aku sudah merindukanmu. Nanti kalau kamu lulus sekolah, kuliah di sini aja ya."
"Ya nanti Wina tanya Ayah dulu. Boleh apa ngga Wina kuliah di situ. Soalnya kan biayanya mahal."
"Kok tanya Ayah. Kan sekarang kamu istri aku. Jadi kamu tanggungjawab ku. nanti kalau kamu di sini, aku akan kerja paruh waktu biar bisa buat biaya kamu kuliah."
"Ngga ah kak. Wina ngga mau kaya gitu. Kaka kuliah aja sudah capek, masa harus kerja juga."
"Ngga papa sayang. Kan biar kita ngga kaya gini. Masa kita terpisah terus. Kamu adalah tanggung jawabku. Aku capek juga ngga papa, karena sudah jadi kewajiban ku untuk menafkahi kamu."
"Lihat nanti aja ya Kak. Lagian kan masih lama Wina lulus sekolah."
"Iya sudah, kita jangan bahas ini."
Keduanya sampai jam 10 baru selesai telfon nan. Wina tidur langsung karena memang sudah mengantuk.
Esok harinya Mamah dan Papah Rafli pulang kerja mampir kerumah Wina. Rupanya Mamah memberikan paspor untuk Wina.
"Kalian mau ikut ngga ke Singapura?" tanya Papah pada Ayah.
"Ngga ah. Aku kan kerja sama orang. Ngga bisa sembarangan pergi. Kamu enak usaha punya sendiri. Bisa bebas pergi kapan aja."
"Ya sudah kalau kamu ngga bisa. Kapan kapan lagi aja kita ke Singapura bersama."
"Iya, nanti gampang kita atur."
Mamah dan Papah pulang setelah makan malam bersama.
Wina melihat paspor miliknya sangat senang. Wina lalu memfoto paspornya dan mengirim ke Rafli.
Rafli melihat pesan Wina tersenyum langsung.
"Akhirnya kamu sudah punya paspor sayang. Aku menunggu kedatanganmu di sini."
"Iya Kak. Wina juga merasa senang."
"Mamah sama Papah tadi lama ngga di rumah kamu?"
"Lumayan lama Kak. Mamah sama Papah tadi ikut makan malam juga."
"Oh gitu."
Selesai mengobrol Wina menyimpan paspor nya di dalam tas yang akan di bawa nantinya ke Singapura.
Besok paginya, Wina merapikan baju yang mau di bawa ke Singapura. Wina tidak bawa baju banyak, karena Mamah yang menyuruhnya.
Mamah nanti akan mengajak Wina untuk belanja dan shoping di Singapura.
jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
anak semata wayang mah beda ya...
selama di singapure di gempur pol"an ama Rafli 🤭🤭
wes sekalain bukan madu