NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Keanehan Amran

Usai makan malam, ponsel milik Amran berdering. Amran segera mengangkatnya sambil berjalan menjauhi Nabilla. Ia masuk ke ruang ganti untuk menggantikan bajunya. Tidak berapa lama, ia sudah keluar dengan mengenakan celana jins dan kaos serta jaket kulit warna coklat makin membuat ketampanannya yang sangat memukau mata Nabilla.

"Malam ini mungkin aku tidak pulang. Hati-hati kamu di rumah," ucap Amran.

Ia melihat Nabilla yang tidak berkata-kata seperti biasanya. Gadis itu biasanya mencium tangannya saat ia keluar rumah dan menasehatinya lalu berdoa di ubun-ubunnya. Ia menunggu perlakuan lembut itu dari istrinya yang yang masih terpaku di meja makan.

"Nabilla."

"Iya mas."

"Kenapa kamu diam saja saat aku pamit?"

"Mas mau apa? Kalau mau pergi, ya pergi saja," sinis Nabilla.

"Ko kamu ngomongnya begitu? kenapa?"

"Tidak apa. Bukankah kamu selalu melakukan apapun semaumu?" Nabilla berjalan menuju kamarnya.

Saat melewati depan suaminya, tangan Nabilla di cekal oleh Amran dan membawa tubuh istrinya itu ke dalam pelukannya. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh jenjang Nabilla lalu merenggangnya.

Amran menangkup kedua pipi Nabilla dan memagut bibir Nabilla dengan lembut." Untuk apa kamu memberikan aku ciuman seperti ini, jika bibirmu itu akan beralih pada wanita lain," batin Nabilla merasa sesak dihatinya.

"Doakan aku Nabilla. Siapa tahu aku tidak akan kembali kepadamu jika urusanku tidak sesuai rencana. Tapi jika urusanku cepat selesai, aku akan pulang menemanimu tidur," ucap Amran membuat hati Nabilla makin terasa sakit.

"Iya. Hati-hati, mas!"

Nabilla mengambil tangan suaminya lalu mencium punggung tangan itu penuh takzim.

"Baiklah. Aku pergi dulu Nabilla. Apapun yang terjadi, tolong percayalah padaku!"

"Orang ini kenapa? Mau tidur sama pelacurnya saja kayak orang mau pergi perang," batin Nabilla.

Tidak lama kemudian ponselnya Amran kembali berdering. Amran melirik Nabilla yang sedang menatapnya.

Amran menjauhi Nabilla membuat Nabilla memilih masuk ke kamarnya.

"Beri aku waktu satu jam. Aku ingin menenangkan istriku dulu. Apakah kamu mengerti?"

Amran mengakhiri pembicaraannya secara sepihak lalu ke kamar Nabilla. Amran mengetuk pintu kamarnya Nabilla beberapa kali. Nabilla menyeka air matanya sambil menggerutu.

"Mau apa lagi sih dia?" Nabilla membuka pintu kamarnya.

"Ada apa mas?"

Amran tidak mau menjawab pertanyaan istrinya. Ia langsung menarik tangan Nabila dan membawa istrinya masuk ke kamarnya.

"Ada apa mas?"

"Ada yang ingin aku lihat sebelum aku pergi," sahut Amran.

"Mas mau lihat apa?" Nabilla tiba-tiba gugup dengan jantung yang berdegup kencang.

Tanpa ingin menjawab pertanyaan istrinya, Amran mendekati Nabilla lalu membuka jilbab istrinya itu. Dalam sekejap ia melihat wajah cantik istrinya dengan mahkota rambut Nabilla yang dicepok hingga memperlihatkan leher jenjangnya.

Melihat kelakuan suaminya pada dirinya hampir membuat Nabilla ingin pingsan saat ini. Karena ini sangat tiba-tiba untuknya. Ingin menolak takut dosa. Tapi, di biarkan saja Amran menjamah tubuhnya, iapun merasa jijik pada suaminya yang sebentar lagi akan ke rumah Fina dan akan bercinta dengan gadis itu.

Amran melepaskan gulungan rambut istrnya yang panjang sepunggung. Rambut hitam legam terlihat agak sedikit ikal dipinggirnya." Masya Allah Nabilla, kamu sangat cantik sayang," puji Amran dengan tangan yang sudah gemetar.

Kini tangan Amran beralih pada kancing bajunya Nabilla, lalu di buka satu persatu hingga terpampang bukit kembar itu yang masih tertutup dengan bera marun. Kulit Nabilla seputih porselen yang nampak mengkilap terkena cahaya lampu.

"Nabilla. Aku menyesal, kenapa tidak dari awal pernikahan kita aku melakukannya. Semuanya seakan terlambat bagiku," batin Amran.

Kini dress Nabilla sudah tergeletak di lantai. Nabilla memejamkan matanya.

Amran beralih untuk membuka pengait bera itu untuk membebaskan dua aset milik istrinya dan kain segitiga warna marun dibawah perut Nabilla dibukanya.

Amran menatap tubuh polos istrinya dengan penuh takjub. Ia memeluk tubuh Nabilla sambil merasakan kulit lembut istrinya. Tapi, lagi-lagi ponsel Amran kembali berdering membuyarkan hasratnya yang ingin menikmati keindahan tubuh istrinya.

Amran membuka notifikasi pesan yang masuk membuat ia merasa serba salah." Sayang, jika aku malam ini pulang atau besok pagi pulang, besok malam persiapkan dirimu. Aku harus pergi malam ini. Aku sangat mencintaimu Nabilla. Apapun yang terjadi tolong percaya kepadaku."

Amran mengeluarkan black card miliknya lalu ia berikan kepada Nabilla. Gunakan kartu ini dan belikan apapun yang kamu suka. Jangan pikirkan harganya. Nomor pin-nya adalah tanggal pernikahan kita yang pertama. Apapun yang aku miliki ada juga bagianmu di dalamnya," ucap Amran lalu memagut bibir istrinya dan menyesapkan mulutnya pada bukit kembar istrinya sambil meremasnya dengan lembut.

"Maafkan aku Nabilla . Maafkan aku sayang," Amran segera keluar dari kamarnya meninggalkan Nabilla yang berdiri terpaku dengan tubuh polosnya.

Ucapan Amran terasa ambigu untuk Nabilla." Laki gue kenapa? aneh banget. Sebegitu takutkah dia pada Fina?" Nabilla memungut lagi dress-nya.

Iapun merasa sangat kacau saat ini dan memilih untuk mandi lagi. Sementara Amran menambah kecepatan mobilnya sambil memikirkan tubuh istrinya yang membuat miliknya masih saja membengkak di bawah sana.

"Nabilla. Tunggu aku sayang! Kita akan melewatkan malam pengantin kita besok malam. Tapi, jika aku tidak pulang, aku harap kamu bisa menjaga dirimu dan menemukan kebahagiaanmu sendiri," ucap Amran.

Amran menyalip beberapa mobil untuk cepat sampai ke tempat tujuan. Sementara Nabilla sedang menunaikan sholat isya dan mengaji. Ia terus berdoa agar suaminya memutuskan hubungan terlarangnya dengan Fina.

"Ya Allah. Lindungi suamiku dari perempuan iblis itu. Tuntutlah ia kembali ke jalan yang benar. Berilah aku banyak kesabaran untuk melewati ujian yang menyakitkan ini, ya Allah," gumam Nabilla lirih.

Sekitar pukul dua pagi, Nabilla mendengar pintu kamar suaminya dibuka. Ia ingin bangkit dari tidurnya tapi matanya sulit sekali untuk terbuka.

"Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah, suamiku sudah pulang," batin Nabilla sambil mengembara lagi dalam mimpinya.

Sekitar jam empat subuh Nabilla bangun untuk menunaikan sholat tahajjud lalu melanjutkan membaca Alquran sambil menunggu adzan subuh. Tidak lama kemudian iapun menunaikan sholat subuh dan kembali membaca Alquran.

Sekitar pukul enam pagi, Nabilla keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi. Ia mau belanja sayuran dan daging di pasar basah. Ia ingin memasak makanan lezat hari ini karena suaminya ingin melewati malam pengantin mereka, jadi butuh energi ekstra dengan mengkonsumsi makanan sehat.

Ketika tiba lagi di unit apartemennya Nabilla membenahi belanjaannya ke dalam kulkas. Ia membuat kopi hitam dan roti bakar isi selai kacang coklat. Nabilla yang masih mengenakan baju syar'i dengan cadarnya, sengaja tidak ingin membukanya kecuali suaminya membukanya.

Iapun membuka pintu kamarnya Amran sambil mengucapkan salam. Tapi, saat matanya menatap ke arah tempat tidur, mata Nabilla melebar dengan mulut terbuka. Tangan Nabilla bergetar hebat dengan air mata lolos begitu saja menyaksikan pemandangan yang lagi-lagi menyakitkan hatinya hingga baki yang ia pegang jatuh begitu saja dari tangannya hingga membuat kegaduhan pagi itu.

1
anabellaruby💝
🤣🤣🤣🤣 tambah lagi pusing nya amran
anabellaruby💝
wah Nabilla nya cerdik Thor aku salut...
anabellaruby💝
/Drool//Drool//Drool/
anabellaruby💝
waww...cucok semua visual nya thorrr
anabellaruby💝
Amran..... Amran selangkang mulu
Yuni Lestari
Luar biasa
Nispu Wati
Jgn sampai nikah sama nadia
Nispu Wati
Sakira jodohkan dgn Adam aja thor
Kayanya nadia gak cocok dgn adam
Ari Nuryanti
sukurin
Ari Nuryanti
pelukan berjamaah
Nova Angel
🤭🤭🤭🤭👍👍👍👍
Nova Angel
mantap nabila
Nova Angel
rasain lo egois sih klu udh hilang baru sadar😒
Ajusani Dei Yanti
wanita yg sangat keren
Ajusani Dei Yanti
beuuuuuuh dia gak tau istri nya cantik
Nispu Wati
Keren author mmang jenius bikin
Ceritanya seperti film 007
Nova Angel
betul bgt itu
Arie
Luar biasa
Nova Angel
🤣🤣🤣
Nova Angel
nanti lo bucin akut🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!