NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Realita Diatas Cerita

Kaluna berjalan memasuki halaman rumahnya setelah tadi diantar pulang oleh Tari. Hari ini ia pulang cepat tanpa ada tugas sebagai simpanan. Sudah seminggu ini tak bertemu dengan manusia titisan dakjal yang sialnya teman-temannya menyebut sang lelaki sebagai titisan dewa zeus.

Saat sampai di depan pintu, terlihat Ayahnya sedang duduk merokok sambil bersandar menonton televisi lalu kaki kanan diletakkan diatas paha kiri sambil digoyang-goyang. Kurang santai apalagi Ayahnya ini, pikirnya.

Mendengar suara langkah kaki, fokus Ayahnya teralihkan dan menatap pada anak semata wayangnya sekilas. Setelah itu kembali lagi menatap tayangan televisi yang sedang menyiarkan berita olahraga.

Kaluna tak perlu rasanya beramah-tamah dan mengucapkan salam sebagai bentuk seorang anak yang berbakti kepada orangtuanya. Jahat sekali kan, dirinya. Tapi jika dipikir-pikir, lebih jahat lagi Ayahnya yang lepas tanggungjawab tanpa tahu kesakitan dan kesulitan apa yang selama ini anaknya hadapi.

"Tidak biasanya pulang cepat." harus Kaluna sebut apa yang Ayahnya katakan. Pertanyaan atau pernyataan sarkas?!

Namun Kaluna tak mau menambah tabungan dosanya dengan menjawab, "Iya, karena hari ini jobside yang biasa kulakukan, tidak memanggil!".

"Una pulang cepat, Yah, karena hari ini Una libur kerja." bohongnya pada Ayahnya. Selama ini Ayahnya hanya tahu bahwa ia masih bekerja di kafe dekat kampusnya. Semoga saja Ayahnya tidak akan pernah mengetahui pekerjaan sampingan yang ia lakukan.

"Buatin Ayah makan. Sudah dari tadi Ayah kelaparan. Mana tidak ada yang bisa dimakan, ck." Decakan disertai isapan batang rokok semakin menambah benci Kaluna pada Ayahnya.

"Kalau lapar, ya, USAHA CARI UANG BUAT MAKAN!" namun kata-kata itu hanya sebatas didalam hati. Capek kalau harus bertengkar dengan Ayahnya hanya karena masalah yang itu-itu saja.

"Bentar, Una simpan barang-barang dulu." Jawabnya pada akhirnya sambil berjalan memasuki kamarnya.

Membuka kulkas namun benar-benar tidak ada yang bisa dimasak. Sayuran yang ia beli seminggu yang lalu telah layu dan tak layak lagi untuk dimasak. iapun akhirnya memilih untuk memasak nasi terlebih dahulu. Setelah menekan tombol masak pada rice cooker, Kaluna pun keluar dari sana dan berjalan menuju warung dekat rumahnya yang menyediakan berbagai macam sayuran.

Dari jauh terlihat beberapa ibu-ibu yang berdiri memilih sayur sambil bercakap-cakap alias bergosip ria.

"Eh, Neng Una. Tumben baru kelihatan. Makin cakep aja, Neng." Ucap Ibu pemilik warung yang membuat ibu-ibu tadi jadi memperhatikannya.

Kaluna tersenyum sopan menanggapi, "Iya, bu, akhir-akhir ini makin sibuk kuliah sama kerja juga nggak bisa ditinggal." Sambil melihat-lihat kira-kira sayuran apa yang akan ia beli.

"Emang udah semester berapa, Neng?" Tanya Ibu yang membeli sayur sama sepertinya.

"Udah semester tujuh, Bu." jawabnya

"Oalah, berarti udah mau lulus, to." Kaluna lagi-lagi menanggapi dengan senyum disertai anggukan kepala.

"Syukur karena Neng Una bisa jadi anak yang nurut, ya. Udah mau lulus dengan usaha sendiri. Beda sama anak Bu Hajah Tuti yang nggak selesai kuliahnya karena kawin lari. Mana hamil diluar nikah lagi." Ucapan Ibu tadi yang Una kenal sebagai Ibu Romlah mampu membuat riuh gosip memanas.

Bagaimana seandainya mereka tahu tentang aibnya yang masih tertutup rapat ini.

Kaluna tak lagi menanggapi ibu-ibu tadi dan memilih memberikan sayuran dan ikan yang ia pilih untuk dibungkus pada pemilih warung.

Setelah pamit pada ibu-ibu sekalian, segera saja Kaluna berjalan dengan cepat menuju rumahnya. ternyata hidup di desa maupun di kota sama saja. Sama-sama tak luput dari tetangga yang Maha benar dan mencampuri urusan orang lain. Walaupun apa yang mereka katakan adalah fakta, namun mengumbar aib seseorang sama saja dengan memakan bangkai saudara sendiri.

Kaluna akhirnya sampai dan melanjutkan kegiatan memasaknya.

"Udah masak, Yah. Udah Una siapin di meja makan." Setelah mengatakan itu, Kaluna kembali masuk ke kamar dan mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya. Ternyata sudah banyak sekali pesan yang masuk dari grup kelasnya, Tari dan terakhir ada panggilan masuk dari Brian.

Panggilan itu ternyata sudah dari tiga puluh menit yang lalu. Kaluna akhirnya menghubungi balik Brian dan tanpa menunggu waktu lama panggilannya pun diterima.

"Ke apartemen aku sekarang." Tanpa salam dan sapa seseorang diseberang sana langsung ke intinya.

Kaluna pun menjawab dengan hal yang serupa berupa deheman singkat. Setelah itu panggilan terputus.

Sudah seperti wanita panggilan bukan! Tapi harus disebut apa dirinya, karena memang itu adalah pekerjaan sampingannya.

Memasukkan sepasang pakaian ke dalam tasnya, laptop dan barang-barang yang ia gunakan untuk kuliah keesokan harinya. Tak lupa memasukkan ponselnya yang sebelumnya sudah ia pakai untuk memesan ojek online ke dalam tasnya.

Ia pun berjalan keluar, menutup pintu dan mencari keberadaan Ayahnya. Ternyata ada di dalam kamar mandi.

"Una mau nginap di rumah Tari, Yah. Una pergi dulu!" Tanpa menunggu jawaban Ayahnya, Kaluna berjalan keluar rumah dan tak lama kemudian ojek pesanannya pun sampai.

Butuh waktu kurang lebih dua puluh menit untuk sampai di apartemen Brian. Berjalan memasuki apartemen dengan langkah pelan. Tidak ada seorang pun yang berpapasan dengannya saat menuju lantai yang ia tuju.

Saat sampai di dalam apartemen Brian, tak ada satupun suara yang menandakan adanya aktifitas. Ia simpan tasnya di sofa ruang tamu dan menuju ke dapur untuk menuntaskan dahaganya. Saat sedang minum, sebuah tangan memeluknya dari belakang. Sambil mencium pada daerah pipi dan berpindah ke lehernya.

Kaluna memejamkan matanya mendapatkan sentuhan tiba-tiba Brian.

"Kenapa lama sekali?!" Tanyanya dengan suara yang pelan terkesan berbisik sambil masih menciumi rambut belakang dan area lehernya.

Kaluna meremas gelas yang ada digenggamannya sambil meresapi cumbuan Brian dibelakangnya.

Brian mengambil gelas yang ia pegang dan meletakkannya di dekat kompor listrik. Setelah itu memutar badan Kaluna mengarah padanya. Saat tatapan mata mereka bertemu, dapat Kaluna lihat tatapan sayu dan gelap dari lelaki yang teman-temannya sebut sebagai Dewa Zeus.

Brian menarik wajah Kaluna dan tanpa menunggu waktu lama menempelkan bibirnya pada bibir merah merona wanita di depannya yang tingginya hanya sebatas dadanya.

dan Kaluna sudah hapal betul akan tingkah laku Brian yang seperti ini. Satu lagi hal yang orang lain tak tahu, Brian akan sangat lembut saat sedang membutuhkannya. Dan Kaluna sudah hapal mati akan perubahan sikap Brian saat meminta melakukan hubungan badan.

Kadang Kaluna bingung akan sikap Brian. Lelaki itu terlihat sangat cuek, otoriter. Namun di saat yang bersamaan lelaki itu memperlakukannya ibarat porselen saat sedang berhubungan badan. Membuat Kaluna kadang berfikir bahwa ia dicintai. Tapi realita lagi-lagi menyadarkannya.

Brian hanya mencintai Christine.

Ia hanya sebagai wanita simpanan.

Ia benci Brian yang merubah jalan hidupnya.

Dan dirinya tidak boleh jatuh akan pesona lelaki yang sedang mencumbunya ini. Karena selamanya harus mengedepankan realita diatas cerita.

🥀🥀🥀🥀🥀

Happy reading❤️❤️😘😘

Salam story By_me istrinya Kyungsoo

1
Swastika rahayu Putri
ditunggu update nya /Smile/
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!