Saling mengenal satu sama lain sejak dibangku sekolah namun Leon sangat membenci Elvira karena alasan yang sampai saat ini tidak dimengerti oleh Elvira.
Dan kebencian Leon terhadap Elvira semakin bertambah ketika keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.
Leon menganggap Elvira sebagai wanita licik. Elvira merusak hidupnya. Sedangkan Elvira menganggap Leon sebagai cinta pertamanya yang kini menjadi pangerannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindita Ningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Waktu di Paris, aku sempat mengatakan akan berpisah dengannya" ucap Elvira ragu menceritakan kisahnya pada Heize.
"Kau yang mengatakannya? Kenapa? Bukankah kau menyukainya? Kenapa berubah pikiran kan kau sangat menyukainya kenapa sekarang ingin berpisah dengannya?" ucap Heize memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada sahabatnya.
"Zee, aku tidak tau lagi saat itu pikiranku benar-benar dibuat kacau" ucap Elvira lirih.
"Dan kau tau apa, aku mengajaknya pulang untuk berpisah. Keesokan harinya aku menyesal mengatakan itu dan dengan tidak tau malunya aku malah mengatakan tidak ingin berpisah dengannya sampai kapanpun" ucap Elvira menutup wajahnya malu.
"Ha?" pekik Heize kaget mendengar cerita sahabatnya itu.
"Apa yang sebenarnya kau pikirkan?" ucap Heize lagi.
"Aku tidak tau.. Aku benar-benar tidak ingin berpisah karena aku yakin masih ada harapan untukku karena Leon tidak mengiyakan ajakanku untuk berpisah" ucap Elvira ragu dengan kata-katanya itu.
"Leon melakukan itu? Kenapa?" tanya Heize bingung karena sejak awal ia tau Leon tak menginginkan pernikahan ini.
"Aku juga tidak tau, dia cuma mengatakan untuk melakukan sesukaku dan dia tak mengiyakan ucapanku" ucap Elvira sembari mengingat kembali kejadian malam itu agar tidak keliru.
"Apa dia mulai menyukaimu?" ucap Heize kaget gembira membayangkan jika itu benar terjadi namun seketika dibantah oleh Elvira.
"Itu tidak mungkin, dia masih mencintai Isabell" ucap Elvira tersenyum.
"Dia juga mengatakan hal seperti itu padamu?" ucap Heize seketika naik darah, moodnya berubah-ubah mendengar cerita Elvira.
"Tidak-tidak, dia tak pernah mengatakan hal seperti itu padaku tapi aku tau itu" ucap Elvira.
"Jika dia terus menyakitimu kenapa tidak berpisah saja? Kau pasti bisa dapat yang lebih baik darinya, kenapa tetap harus Leon? El, cinta pertama tidak harus menjadi cinta terakhirmu" ucap Heize membuat Elvira tersenyum.
"Aku tidak tau tapi hatiku selalu memilih Leon karena sekarang aku punya Leon aku tidak mungkin melepaskannya begitu saja, aku yakin kedepannya kita pasti akan baik-baik saja" ucap Elvira tulus, ia benar-benar menyukai Leon.
"Tapi El, kau baik-baik saja dengan semua ini?" tanya Heize memastikan perasaan sahabatnya itu meskipun ia hanya mendengar cerita Elvira tapi ia dapat merasakan bagaimana hancurnya Elvira dimasa lalu.
"Tentu" ucap Elvira tersenyum hangat menatap sahabatnya itu.
Malam itu Elvira dan Heize menghabiskan waktu mereka bersama, sebagai pendengar yang baik Heize selalu memberi tanggapan dan saran yang baik untuk sahabatnya itu, ia juga mendukung semua keputusan sahabatnya itu jika menurut Elvira itu yang terbaik.
Saat Elvira menginap di rumah Heize, Leon tidak pulang ke rumah melainkan ke rumah orang tuanya. Melihat kedatangan Leon justru membuat Lamia dan Thomas khawatir begitu melihat Leon dirumah pasangan suami istri itu mencecar Leon dengan berbagai pertanyaan.
"Apa yang kau lakukan disini? Dimana Elvira? Kenapa kau sendiri? Malam-malam begini mau ngapain kesini?"
Kira-kira begitulah pertanyaan yang terus dilontarkan pasangan suami istri itu dan tak cukup sekali dua mereka menanyakan hal yang sama yaitu 'dimana Elvira?'.
"Malam ini aku nginap, aku akan menggunakan kamarku" ucap Leon tak menggubris pertanyaan yang dilontarkan orang tuanya itu.
"Hey Leon, dimana istrimu?Kenapa kau meninggalkannya dirumah sendiri? Pulang sana" ucap Lamia membuntuti Leon ke kamar.
"Bukan aku yang meninggalkannya justru dia yang meninggalkanku pergi" ucap Leon membuat Thomas datang menghampirinya.
"Apa yang kau katakan? Apa yang sudah kau lakukan padanya Leon?!" bentak Thomas membuat Leon menghela nafasnya kasar.
Sejak kejadian terakhir kali saat mereka menginap dirumah ini, Thomas dan Lamia makin menjaga Elvira dan sering mengintrogasi dirinya saat telat pulang atau saat Elvira tidak berada dirumah mereka selalu mengira jika itu terjadi karena Leon menyakiti Elvira.
"Aku tidak melakukan apapun" ucap Leon lelah.
"Kalau kau tidak melakukan apapun kenapa dia harus pergi? Harus berapa kali kukatakan untuk memperlakukannya dengan baik, dia itu istrimu Leon!" bentak Thomas, Lamia berada di pihak Thomas.
"Dia pergi bukan karena ku, dia menginap dirumah temannya karena temannya akan pindah keluar negeri jadi untuk terakhir kalinya mereka bertemu" ucap Leon menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Sebenarnya ia malas menjelaskan tapi ia lelah harus menghadapi orang tuanya yang tidak akan berhenti mengganggunya jika ia tak mengatakan apapun.
"Sudahkan? Aku lelah, biarkan aku istirahat" ucap Leon masuk kedalam kamarnya lalu menutup pintu membiarkan ayah dan ibunya itu berada di luar kamar.
Leon membaringkan tubuhnya diatas kasur, terdengar suara helaan nafas kasar.
"Sampai kapan seperti ini? Ini tidak akan ada habisnya" gumam Leon lirih.
Pagi-pagi sekali Elvira dan Heize berada di bandara karena Heize mengambil penerbangan pagi untuk berangkat ke Australia, Heize akan merintis karirnya disana dan karena kekasih Heize juga berada disana.
"Jaga dirimu, El. Ingat jika Leon menyakitimu kabari aku, aku akan datang menjemputmu membawamu kabur dari sini" ucap Heize
"Um.. Kau juga jaga diri hati-hati disana, jangan lupakan aku. Kirimkan undangan jika kalian akan menikah" ucap Elvira menggoda sahabatnya itu.
Keduanya tertawa karena ucapan perpisahan mereka itu, sudah waktunya untuk Heize masuk ke dalam pesawat mereka berpelukan untuk terakhir kalinya.
Perlahan Heize mulai menghilang dari pandangan Elvira, Elvira pun berjalan keluar menuju mobil Heize yang ia bawa lalu mengendarai mobil itu pulang menuju rumahnya.
"Leon juga tidak pulang ke rumah? tumben" ucap Elvira saat tidak melihat mobil Leon di garasi.
Elvira memarkirkan mobil Heize lalu masuk ke dalam rumah, ia menyusuri setiap sudut rumah sambil meneriakkan nama Leon dan sepertinya pria itu benar-benar tidak pulang ke rumah karena ia tak menemukan Leon.
Elvira tidak terlalu ambil pusing tentang itu, ia dengan pikiran positifnya mengatakan jika Leon berada di kantor karena sibuk dengan urusan pekerjaannya.
Karena hari ini ia tidak punya jadwal kuliah Elvira memutuskan untuk kembali tidur saja karena sebelumnya ia meninggalkan rumah dalam keadaan bersih jadi tidak ada yang perlu ia kemas lagi.
Hingga siang hari Leon belum juga kembali ke rumah dan Elvira tidak memikirkan hal aneh, meskipun sedikit penasaran tapi ia tak ingin menghubungi Leon.
Leon langsung berangkat kerja dari rumah orang tuanya karena ia pikir Elvira mungkin belum pulang kerumah sepagi itu makanya ia langsung berangkat ke kantor dan ia juga tak menghubungi Elvira karena mereka tidak terbiasa dengan hal seperti itu.
Elvira mengirimkan pesan pada Leon.
[Apa kau bisa menjemputku? Aku akan mengirimkan alamatnya]
[Send a Location📍]
[Tolong langsung kabari aku jika kau sudah membaca pesan ini]