Karmila gadis yatim piatu yang mencoba peruntungan di ibukota karena mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama. Suatu malam tanpa sengaja ia bertemu pria mabuk dan menolongnya.
Tapi sayang, niat baiknya justru membuat dirinya berakhir dengan kehilangan kesuciannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26 KARENA AKU HAMIL
"Karmila, kamu sekarang adalah seorang istri, jadi kamu harus menjaga sikapmu apalagi di depan suamimu!" Pak Kardi menatap Noah dan Karmila dengan tajam.
"Ma - maafin Mila, Pak," ucap Karmila gugup, kemudian menundukkan kepalanya karena merasa malu.
"Maafkan saya juga, Pak."
"Kamu siapa?"
Pak Kardi mengamati Noah dengan tatapan tidak suka.
"Saya Noah, Pak, kekasih Karmila." Semua orang yang berada di ruangan itu tersentak kaget dengan pengakuan Noah.
Rayyan bahkan sudah mengepalkan tangannya.
"Dasar bodoh! kenapa dia harus mengaku kekasih Karmila di depan Bapak?" Rayyan melirik ke arah istrinya yang terlihat cemas.
"Apa maksudmu? kalian berselingkuh?" Nada suara Pak Kardi meninggi penuh amarah.
"Jelasin sama Bapak, Mila, apa benar yang dikatakan pria ini kalau kamu adalah kekasihnya?Kamu berselingkuh dari suamimu?!" teriak Pak Kardi penuh amarah.
Karmila terdiam, tetapi air matanya sudah menetes di pipinya. Kepalanya masih tertunduk. Noah yang sadar kalau ia sudah kelepasan bicara merasa bersalah melihat Karmila menangis.
"Pak,"
Pak Kardi tidak menghiraukan panggilan Noah, ia masih menatap tajam ke arah Karmila yang masih tertunduk sambil menangis.
Sementara Refan dan Sharla hanya merutuki kebodohan Noah. Begitupun Rayyan melihat istrinya menangis membuat ia semakin geram terhadap Noah.
"Pak ...."
Rayyan mendekati Pak Kardi yang terlihat masih sangat emosi.
"Biar saya yang bicara sama mereka nanti, Pak," ucap Rayyan hati-hati.
"Dia ini memang kekasih Karmila, tapi itu dulu, Pak, sebelum Karmila menikah dengan saya," jelas Rayyan.
"Hari ini kami sengaja bertemu untuk menyelesaikan semuanya."
Rayyan menatap Pak Kardi, kemudian mengangguk pelan.
"Kalian selesaikan masalah kalian secepatnya, dan kamu Mila," Karmila mendongak menatap Pak Kardi.
"Jangan kecewakan Bapak sama Ibu, kami semua di sini hanya ingin yang terbaik buat kamu, Mila." Suara Pak Kardi berubah lembut.
"Maafin Mila, Pak," ucap Karmila, kemudian memeluk Pak Kardi sambil menangis.
"Ibu tau ini berat buat kamu, Nak. Tapi kamu harus ikhlas demi anakmu, Mil, " bisik Bi Sumi di telinga Karmila, membuat Karmila semakin menangis.
*****
Refan menarik tangan Noah untuk segera keluar dari rumah Karmila, setelah mereka semua berpamitan pada Pak Kardi dan Bi Sumi. Setelah mereka sampai di depan rumah, Refan menghempaskan tangan Noah dengan kesal.
"Lo hampir aja bikin Karmila terlibat masalah tau nggak? Apa lo nggak punya otak mengatakan pada orang tuanya Karmila kalau lo kekasihnya?" teriak Refan kesal.
"Emang kenyataannya gue kekasih Karmila kan? Apanya yang salah? Sampai detik ini bahkan kami belum putus!" ucap Noah dengan penuh amarah. Tak berapa lama kemudian Rayyan datang bersama Sharla dan juga Karmila.
Noah yang masih terbawa emosi mendekati Rayyan dan langsung memukul wajahnya dengan keras membuat Rayyan terhuyung dan hampir saja terjatuh. Sementara Sharla dan Karmila berteriak kaget.
"Dasar brengsek!"
Noah kembali berniat memukul Rayyan, tetapi Refan dengan cepat menarik Noah dan menyeretnya masuk ke dalam mobil.
"Lepasin gue brengsek!" teriak Noah dengan marah.
"Dasar bodoh! Lo mau bikin keributan di sini? Lo nggak kasihan sama Karmila?!" Napas Refan naik turun menahan amarah. Ia benar-benar dibuat kesal sama pria di depannya ini.
"Lo bisa kelarin masalah lo dengan Rayyan, tapi nanti, nggak di sini, ngerti lo!"
Noah menatap tajam ke arah Refan, netranya berkilat penuh emosi, tetapi Refan tidak peduli. Dia membanting pintu mobil Noah, sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan Noah yang terlihat begitu marah.
Refan mendekati Rayyan, pipi sebelah kanan Rayyan terlihat bengkak dan sudut bibirnya pun terlihat sedikit robek.
"Lo nggak pa-pa kan, Ray?"
"Nggak apa-apa, Sharla udah ngobatin luka gue," jawab Rayyan sambil mendesis pelan merasakan perih di sudut bibirnya.
"Sharla, lo bareng Noah aja," pinta Refan. Sharla mengangguk setuju.
"Lo nggak usah bawa mobil Ray, bareng gue aja." Refan melirik Karmila.
"Nggak apa-apa bareng gue kan Mil?" Karmila mengangguk mengiyakan.
"Tapi kita mau kemana?" tanya Sharla. Rayyan menoleh ke arah istrinya.
"Sayang, kamu mau bicara sama dia di mana?" ucap Rayyan lembut. Karmila berpikir sebentar kemudian mengetikkan sesuatu di ponselnya, dan memperlihatkannya ke Rayyan.
'KITA KE TAMAN YANG WAKTU ITU.'
"Baiklah, terserah kamu aja."
"Sharla, lo bilang sama Noah, kita ke taman di tempat biasa dia ketemu Karmila," ucap Rayyan sambil menekan amarahnya.
Sebenarnya kalau boleh jujur, ia sangat tidak suka melihat Karmila bertemu dengan pria lain, apalagi pria itu adalah Noah, yang notabene masih menjadi kekasih Karmila.
Karmila masuk ke dalam mobil diikuti Rayyan, mereka berdua duduk bersebelahan. Di dalam perjalanan mereka bertiga terdiam. Rayyan yang biasanya sangat cerewet bila ada di dekat Karmila sekarang pun hanya terdiam, tidak berbicara apapun.
Sementara Refan fokus menyetir mengikuti mobil Noah yang melaju persis di depan mobilnya.
*****
Noah menatap tajam kearah Karmila, ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja Karmila ucapkan. Hatinya benar-benar hancur sekarang.
Baru saja kemarin ia merasakan sedikit kebahagiaan tapi hari ini tiba-tiba harapannya hancur seketika.
"Kamu bercanda kan, Sayang ... baru kemaren kamu bilang setuju untuk bercerai dari suamimu, tapi kenapa sekarang kamu berubah pikiran?" Noah terlihat frustasi.
Diusapnya wajah Karmila yang sudah basah air mata.
"Apa karena orang tuamu tidak menyetujui kita?" Karmila menggeleng.
"Aku mencintaimu Mila, sangat mencintaimu." Noah meraih tangan Karmila dan menggenggamnya erat.
"Bercerailah dengan dia dan kembalilah bersamaku, Mil, pliss ...!" Noah memohon.
Mendengar kata-kata Noah membuat Karmila semakin terisak.
"Aku mencintaimu, Mila, aku hanya ingin bersamamu."
Karmila sudah tidak sanggup lagi mendengar kata-kata Noah, hatinya begitu sakit. Bukan hanya Noah saja yang terluka, tetapi dirinya juga lebih terluka dari Noah.
Karmila memeluk Noah dengan erat dan menumpahkan seluruh tangisannya dipelukan Noah, pria yang sampai detik ini masih sangat dicintainya.
"Kita tidak mungkin bisa bersama lagi ...."
"Tapi kenapa, Mil, kemaren kita udah sepakat bukan?" Noah masih belum menyerah.
"Aku mencintaimu ...."
"Aku lebih-lebih mencintaimu, Kak ...."
"Lalu kenapa kamu tidak ingin bersamaku?" Karmila menatap Noah sendu, air matanya masih belum berhenti mengalir.
Rasanya, ia benar-benar tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya pada Noah.
"Apa suamimu mengancammu?"
Karmila menggeleng pelan.
"Lalu kenapa? Kenapa kamu tidak ingin kembali padaku?"
"Ka-ka-karena sekarang aku sedang ha-ha-hamil ...," ucap Karmila terbata disela isak tangisnya.
Noah membeku mendengar ucapan Karmila. Kepalanya menggeleng pelan.
Kenyataan apa lagi ini?
Noah memegang dadanya yang terasa begitu sesak. Berita kehamilan Karmila seketika menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Noah menatap Karmila lekat, wajah Karmila yang terlihat sembab karena tidak berhenti menangis. Karmila terlihat begitu menyedihkan.
Ia sangat tahu perempuan di depannya inipun sama-sama hancur seperti dirinya. Apalagi dengan kejadian buruk yang sudah menimpanya.
Noah kembali memeluk Karmila dengan erat, begitupun Karmila.
Mereka berdua saling berpelukan sambil menangis.
Sementara tak jauh dari mereka, Rayyan tanpa sadar meneteskan air mata melihat istrinya.
Bahkan Sharla sudah terisak dipelukan Refan, karena tak sanggup melihat kesedihan dua sahabatnya itu.
Rayyan mengepalkan tangannya kuat.
"Maafkan aku ...."
*
*
Jangan lupa like, komen dan votenya ya 🙏🙏
hamil lagi deh si kamila