Istri Serasa Janda

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bu Yana terdiam menahan malu karena sudah salah menuduh orang. Kalau diingat, saat kemarin perempuan ini datang, memang tidak ada keributan apapun yang dia perbuat. Wanita ini juga tidak pernah menyakiti nona Leora secara fisik, ataupun berkata kasar.

"Bukankah aku menemuinya secara baik-baik, tanpa membuat keributan sedikitpun? Aku bahkan berlutut dibawah kakinya. Berharap dia bisa menggunakan hati nuraninya, untuk mengasihani seorang istri yang meminta suaminya kembali. Sekarang aku tanya. Andai ibu ada diposisiku, apa Ibu yakin, bisa bersikap seperti itu pada wanita selingkuhan suami Ibu?"

Bu Yana memalingkan wajahnya dari tatapan lekat Najwa.

Jika ditanya seperti apa sikapnya saat menghadapi wanita selingkuhan suaminya, tentu saja dia tidak akan sudi menemui wanita itu secara baik-baik. Apalagi sampai berlutut segala. Seharusnya wanita itulah yang berlutut meminta maaf padanya, karena sudah merebut suaminya

"Aku tau ini bukan sepenuhnya kesalahan Nona majikanmu itu. Tidak adil jika aku menyebutnya wanita jahat, karena suamiku lah, yang terus menggodanya. Tapi aku tidak punya hati sebesar itu untuk menyebutnya wanita baik, setelah apa yang dia lakukan pada pernikahanku. Bagiku dia adalah wanita egois, yang sanggup menutup mata dan telinganya, sehingga tidak peduli dengan siapa dia berhubungan. Selamat siang"

Najwa berjalan meninggalkan Bu Yana setelah puas melontarkan kata-kata yang cukup menohok.

Bu Yana menatap kepergian Najwa dengan perasaan malu, bersalah dan kasihan. Dia sangat malu karena sudah menyebut wanita itu pengganggu dan perebut. Padahal status dia istri sah.

Tidak disangka, ternyata dibalik sikap polos dan lugu nona Leora, wanita itu tega menjalin hubungan yang sebegitu dalamnya dengan pria beristri. Ternyata wanita itulah, yang sebenarnya pelakor?

Kasian juga istrinya. Kelihatannya dia sangat sedih dan terpukul. Dia jadi ikut merasa bersalah karena sudah memanas-manasinya dengan kemesraan mereka.

Tapi, belum tentu juga perselingkuhan ini terjadi karena sepenuhnya kesalahan pak Kendra dan nona Leora kan? Bisa jadi karena wanita itu yang tidak bisa menjadi istri yang baik, dan bisa membuat suaminya merasa nyaman.

Karena itulah Pak Kendra sampai jatuh hati pada nona Leora yang menurutnya tidak neko-neko. Iya, mungkin kisah yang sebenarnya seperti itu.

Bu Yana menggeleng-gelengkan kepala sebelum masuk kembali kedalam apartemen.

💮💮💮💮💮

Najwa keluar dari gedung apartemen itu dengan langkah gontai dan tatapan kosong. Bagai orang kehilangan jiwa, dia berjalan dengan tubuh membeku menjauhi gedung itu. Sedangkan air matanya terus berlinang membasahi pipi mulusnya.

Membuat semua orang yang berlalu lalang didepan gedung itu menatapnya dengan heran dan aneh. Apalagi riasan wajah wanita itu tampak amburadul dan mulai luntur, karena tetesan air mata yang tak berhenti mengalir.

Najwa tidak sedikitpun menghiraukan tatapan orang-orang itu. Lebih tepatnya tidak fokus pada apapun yang ada disekitarnya, karena pikirannya sedang kalut dan mengembara kesana kemari, memikirkan suaminya yang semakin melewati batas bersama pelakor itu.

Setiap ucapan pedas wanita paruh baya yang baru saja dia temui didalam gedung itu terus mengusik pikirannya. Sejak dia meninggalkan unit apartment Leora dan masuk lift, hingga keluar dari gedung itu, perkataan ART itu terus terngiang-ngiang dibenaknya.

Hati Najwa terasa ditikam pisau tajam mengingat kata-kata itu. Apakah hubungan dan cinta mereka memang sudah sedalam itu, sampai orang luar yang berstatus ART saja bisa melihat dan memuji-muji cinta mereka?!

Dan kenapa justru dirinya yang terlihat salah dan dituding sebagai perebut? Padahal dia tidak pernah merebut siapapun dan dari siapapun.

Kendra adalah suaminya! Mereka menikah karena cinta. Dan kenapa setelah enam tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga yang dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan, tiba-tiba saja dia mengetahui fakta bahwa suaminya mencintai wanita lain?!

Dan wanita itu sudah hadir lebih dulu dalam hidup suaminya jauh sebelum dirinya?!

Dan benarkah Kendra sedang liburan bersama wanita itu keluar negeri selama beberapa hari?! Berdua?!!!

Apa yang akan mereka lakukan berdua disana? Memadu cinta? Mereka bahkan bukan pasangan suami istri!

Lalu bagaimana dengan dirinya yang berstatus sebagai istri sah?! Apa kesalahannya?! Mengapa dia harus mengalami semua ini?! Ini tidak adil untuknya!

Sesampainya didalam mobil, Najwa kembali menghubungi Kendra. Namun sama seperti sebelumnya, ponsel Kendra tetap tidak aktif. Najwa tidak patah arang. Dia tetap berusaha menghubungi suaminya.

Hampir setengah jam barulah nomor Kendra aktif. Namun dirijek berulang kali. Kesabaran Najwa semakin menipis.

Namun dia tetap bersikeras menghubungi Kendra. Dia yakin jika terus dihubungi, lambat laun pria itu pasti akan mengangkatnya juga. Dia tidak akan menyerah!!

"Kendra! Tolong angkat ponselnya!" Gumam Najwa geram dan ponsel yang berada didaun telinganya.

Hampir saja dia menangis dan menyerah karena sudah berulang kali panggilannya ditolak.

Namun tiba-tiba saja dia merasa lega dan berbinar-binar, saat panggilannya dijawab oleh sang suami yang telah membuatnya gelisah setengah mati.

"Akhirnya ka...."

"Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir. Tolong jangan menghubungiku lagi. Aku sedang tidak ingin diganggu" Melalui ponsel Kendra menyela dengan nada suara yang terdengar datar.

"Ken, kamu lagi dimana? Aku sudah kekantormu, dan kamu tidak ada. Kenapa kamu membuatku cemas seperti ini?" Seru Najwa menggebu-gebu.

"Aku sedang dalam perjalanan ke Hawai"

"Apa? Hawai? Kamu ngapain ke Hawai? Jangan bilang kamu sedang ada urusan bisnis kesana. Tolong jawab yang sejujur-jujurnya. Apa kamu sedang bersama Le....?" Seru Najwa terkejut.

Matanya yang mulai mengering, kini malah mulai berkaca-kaca kembali. Sedikit banyak dia sudah tau sedang apa, dan bersama siapa suaminya disana.

Ternyata semua yang dikatakan oleh ART itu benar adanya. Suaminya sedang healing keluar negeri bersama kekasihnya. Dengan kata lain, selingkuhannya!

"Aku hanya ingin mengajak Leora healing, untuk memulihkan kondisi mentalnya, dan membuatnya melupakan masalah yang sudah membuatnya stress dan tertekan" Jawab Kendra yang tanpa memikirkan perasaan Najwa.

Dia tidak berpikir kalau setiap perkataannya bagaikan silet yang mengiris-iris hati istrinya. Mungkin dia memahami perasaan istrinya saat ini. Namun mengabaikannya karena sedang terlena dengan perasaannya terhadap Leora.

"Ken, kamu sadar apa yang kamu lakukan? Kamu ingin membantu wanita itu memulihkan mentalnya? Dia stress dan tertekan dengan masalahnya?! Dan kamu segitu pedulinya padanya?! Ken! Kamu pikir aku disini tidak stress dan tertekan memikirkan kelakuanmu yang begitu meratukan perempuan lain, tapi kamu tidak sedikitpun menghiraukanku?! Semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan nasib pernikahan kita! Dari tadi aku kelimpungan mencarimu kesana kemari! Sibuk menguras otak dimana aku bisa menemukanmu. Tapi kamu malah bersenang-senang dengan wanita itu?! Dan sekarang kalian ingin healing bersama keluar negeri?! Ken, istrimu aku bukan dia!!"

Teriak Najwa dengan air mata yang kembali berderai. Kesabarannya benar-benar sudah habis menghadapi suaminya yang semakin tidak terkendali bersama wanita itu. Lama-lama dia bisa gila menghadapi keadaan ini.

BERSAMBUNG

Yuk mampir juga ke novel temanku,,, dijamin gak kalah seru 👍