NovelToon NovelToon
Bodyguard Merangkap Istri

Bodyguard Merangkap Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Pengawal
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Demi mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan Adiknya, Savana rela menerima pekerjaannya sebagai bodyguardnya untuk menjaga seorang putri kerajaan di sebuah negara.

Bukan hanya menjadi bodyguardnya putrinya kerajaan itu, ia juga dipinta oleh nenek dari cucunya itu untuk menikah kontrak selama satu tahun dengan putranya yang bernama princes Malik yang sudah berstatus duda itu. Savana harus bertahan menjadi istri princes Malik hingga princes Malik bisa menemukan wanita yang akan menjadi ibu dari putrinya untuk selamanya.


Bagaimana kisah hidup perawan dan duda itu saat hidup bersama dalam membesarkan dan menjaga putrinya Raniah? adakah cinta tumbuh diantara mereka atau pernikahan itu berakhir sesuai masa kontraknya? simak cerita ini sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Dia bukan suamiku..!

Tamparan tangan Baby Rania cukup terasa perih juga di pipi putri Tania. Bukan hanya Savana yang terpana dengan aksi putri sambungnya itu, Prince Malik yang baru menyusul keluarganya juga tidak kalah syok melihat Baby Rania menunjukkan rasa tidak sukanya pada putri Tania dengan caranya sendiri.

Baby Rania segera bersembunyi di balik punggung Savana yang kemudian menahan senyumnya dibalik cadarnya.

"Inilah hasil didikan seorang wanita bar-bar. Sekecil itu saja dia berani kurangajar pada orang yang lebih tua darinya, apa lagi kalau sudah besar, mungkin dia akan tumbuh menjadi wanita liar sepertimu," semprot putri Tania.

"Jaga bicaramu Tania!" tegur Prince Malik yang sudah berada di balik punggung putri Tania.

Putri Tania terlihat gugup dan langsung mengadu pada Prince Malik.

"Lihatlah Baby Rania...! Karena ulah Savana, putrimu tumbuh menjadi anak kurangajar," adu putri Tania.

"Jangan coba-coba mengatai putriku..! Jika dia menamparmu, itu karena dia sama sekali tidak menyukaimu kerena dia tahu wanita seperti apa dirimu," tekan Prince Malik menatap tajam mata putri Tania yang seketika kalut.

"Emangnya aku seperti apa, Prince Malik? Aku berasal dari keluarga terhormat dan tumbuh di tangan kedua orangtuaku yang mengajarkanku nilai kebaikan di lingkungan yang penuh dengan norma kebaikan. Tidak seperti wanita murahan ini," maki putri Tania.

"Savana istriku. Kau hanya tamu di sini Aku lebih mengenal kepribadiannya daripada dirimu yang hanya menebak kualitas seseorang berdasarkan asal-usulnya. Jika tidak mengetahui kehidupan orang lain jangan sesumbar untuk menjatuhkan harga diri orang lain karena kedengkian hatimu."

Prince Malik menggendong putrinya yang terlihat ketakutan pada putri Tania.

"Tidak apa sayang..! ada daddy di sini," hibur Prince Malik mengecup pipi gembul putrinya.

"Berlakulah seperti seorang putri kerajaan yang terhormat. Justru lisanmu kamulah melebihi prilakunya seorang perempuan bar-bar..!" ucap Prince Malik makin membuat raut wajah putri Tania memerah karena sangat malu dikatai oleh calon suaminya.

"Mengapa kamu tega mengatai aku seperti itu, Prince Malik? Aku ini adalah calon istrimu," protes putri Tania.

"Setiap ikatan yang masih belum jelas akan berakhir dengan perpisahan. Apalagi melihat tingkahmu yang gampang sekali merendahkan orang lain membuatku harus mempertimbangkan kembali apakah kamu pantas menjadi istriku atau tidak," ucap Prince Malik lalu memeluk pundak Savana meninggalkan putri Tania yang menahan geram.

"Sialaaaan...! Aku harus menyuruh orang lain untuk melenyapkan bodyguard bar-bar itu," gumam putri Tania penuh dengan rencana.

Putri Tania menghentakkan kakinya dengan menahan kedongkolannya saat melihat Prince Malik dan Savana masuk ke dalam mobil.

Ia merasa keberadaannya diabaikan oleh Prince Malik. Setan makin menghasutnya agar putri raja Ghifari ini membuat rencana untuk memisahkan Savana dan pria pujaannya dengan cara apapun.

"Bagaimana kalau aku menggunakan putrinya Rania menjadikan ajang balas dendam," batinnya menyeringai iblis sambil memperhatikan baja hitam itu meninggalkan istana.

Drettttttt....

Bunyi ponsel Savana bergetar. Savana tersenyum saat melihat siapa

menelponnya.

"Alma. Baby Rania. Ini aunty Alma," ucap Savana seraya melepaskan cadarnya karena Alma melakukan panggilan video call dengannya.

"Assalamualaikum kak...!" sapa Alma dari seberang telepon.

"Waalaikumuslam. Hei Alma..! Apa kabar..! Lihatlah putriku, Baby Rania !" ucap Savana.

"Hei...cantik. Kamu cantik sekali Rania. Aunty ingin sekali bertemu denganmu," ucap Alma dari seberang telepon.

"Aunty Ama..!" panggil Baby Rania dengan suara cadelnya. Gadis ini sangat girang melihat wajah cantik Alma yang mirip dengan ibu sambungnya.

Usai basa-basi sekedarnya, Alma menyampaikan keinginannya pada kakaknya, Savana.

"Kak. Minggu depan aku mau wisuda. Kakak jadi datangkan?" tanya Alma.

Savana tidak langsung menjawab. Ia melihat wajah suaminya untuk meminta ijin. Prince Malik mengangguk mengijinkan Savana menghadiri acara wisuda Alma.

"Pergilah...! Temani Alma...!" ucap Prince Malik..

"Alma. Prince Malik mengijinkan aku berangkat ke Amerika. Tunggu aku ya..!" ucap Savana sumringah.

"Apakah Prince Malik dan Baby Rania tidak ikut?" tanya Alma terlihat kecewa.

"Sepertinya dia tidak bisa. Istana sulit memberikan ijin padanya untuk berpergian jauh," ucap Savana walaupun hati kecilnya sendiri sangat berharap suami dan putrinya bisa ikut dengannya.

Prince Malik tidak begitu menanggapi. Ia hanya diam dan mendengarkan percakapan kedua adik kakak itu. Baby Rania terlihat sangat senang melihat wajah Alma. Itu dilihat dari cara duduknya yang tampak tidak bisa diam.

Tidak lama keduanya memutuskan sambungan teleponnya mereka. Prince Malik tetap diam karena bingung mau bicara apa pada istrinya.

"Jika aku pria biasa, mungkin aku tidak akan segan menemani kamu ke Amerika untuk menghadiri wisuda adikmu Alma. Tapi, protokol kerajaan tidak memberikan ijin sembarangan aku bisa keluar negeri, walaupun saat itu aku menemuimu dengan cara berbohong," batin Prince Malik.

Savana juga enggan membahasnya karena dia juga sungkan untuk merengek meminta ditemani oleh suaminya ke Amerika.

"Yah beginilah jadi istri seorang yang terpandang. Kau tidak bisa bebas berbuat apapun walaupun kau punya hak untuk meminta suamimu mendampingimu sebagai muhrimnya," batin Savana menguatkan hatinya sendiri.

Jalan-jalan sore itu terasa menjadi hambar. Tawa ceria yang tadi terdengar riuh antara Baby Rania dan Savana berubah senyap. Prince Malik menjadi canggung sendiri karena tahu kalau sikapnya yang merubah mood istrinya menjadi kacau.

"Maafkan aku Savana ...! Maafkan aku..!" batin Prince Malik sambil menyetir mobilnya sendiri.

Merasa bosan dengan situasi diam orangtuanya membuat Baby Rania memilih untuk tidur. Dengkuran halus terdengar oleh Savana yang mengecup lembut ubun-ubunnya Baby Rania.

"Aku akan meminta pengawal Ibrahim untuk menemanimu ke Amerika. Aku sangat sibuk dengan pekerjaanku. Aku mohon pengertianmu," ucap Prince Malik.

"Pengawalmu bukan suamiku. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku tidak perlu pengawal. Justru ada mereka, nyawaku malah terancam. Sudah cukup pengawal Qodir dan rekan-rekannya menjadi tumbal ku.

Tidak usah terlalu memikirkan keselamatanku. Aku bukan siapa-siapa mu karena aku hanya istri kontrakmu yang hanya tinggal 7 bulan lagi berada di sampingmu," ucap Savana menahan tekanan emosinya.

Prince Malik menepikan mobilnya diikuti mobil pengawal yang ada di belakang mereka.

"Maafkan aku...! tolong jangan salah paham padaku...! Aku sedang sibuk saat ini karena...-"

"Aku ingin pulang ke istana. Ayolah...! Baby Rania sudah tidur dan kita tidak perlu meneruskan jalan-jalannya," potong Savana yang tidak ingin mendengarkan alasannya Savana.

"Ok. Kita pulang."

Keduanya kembali ke istana dan Savana langsung berjalan cepat meninggalkan Prince Malik yang sedang menggendong Baby Rania membawanya ke kamar.

Melihat ada yang tidak beres dengan pasangan itu, ibu suri ikut masuk ke dalam kamar pasangan itu. Sementara putri Tania memanggil seorang pelayan dan meminta pelayan itu untuk mendengarkan pembicaraan keluarga itu.

"Hei kau..! Ke marilah..!" panggil putri Tania saat seorang pelayan melintas di depannya.

"Iya putri. Ada yang bisa saya bantu?" tanya sang pelayan.

"Apakah kamu ingin uang yang banyak?" tanya putri Tania.

"Emangnya kenapa putri?" tanya pelayan itu bingung.

"Kalau kamu mau uang ini, kamu harus membantuku. Aku ingin kamu ke kamar Prince Malik dan pura-pura mengantarkan sesuatu ke dalam kamar mereka dan kamu harus mendengarkan apa saja yang sedang mereka bicarakan. Sampaikan apapun padaku.! Apakah kamu mau ..?" tawar putri Tania.

"Tapi, putri aku...?"

Visual prince Faisal

1
Andi Diana
meleleh abangku
Rita
wah bakalan launching New baby
Rita
waduh ade kk sm2 ngegas😁😂😂
Rita
hmmm ada ikatan batin dr adiknya
Rita
😁😂😂😂😂😂
Rita
betullllll
Rita
mana mau tania ma malik skrg krn cacat
Rita
jln yg terbaik menurut Othornya 🤭😁✌️😂😂😂
Rita
susah klo orang yg sdh gila kekuasaan
Rita
dasar
Rita
to the point sdh diwanti2
Rita
iyaaaaa 🤭🤭🤭🤭mksdnya iya terima kenyataan 😅😂😂😂
Rita
oh ternyata
Rita
makane
Rita
kan nebak2 sich dr awal
Rita
hadeuh sempet2nya
Rita
😂😂😂😂😂😂
Rita
wahhhh sapa nich?????
Rita
wah ternyata dikasih surprise jg nich
Rita
wahhhhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!