NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Abadi

Legenda Pendekar Abadi

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mr. Lim's

NOVEL LUAR BIASA





Perjalanan seorang pemuda bernama Lei Tian, ia adalah pewaris Klan Lei di Ibukota Provinsi Sinchuan. Ketika masih bayi ia dibawa pergi ke sebuah Desa yang sangat jauh dari Ibukota, setelah ia tumbuh menjadi anak-anak ia mengalami penghinaan dan penindasan. Hingga Ia dewasa dan menemukan sebuah rahasia besar di dalam tubuhnya, barulah ia mulai mendapatkan titik terang tentang jati dirinya.
Pada saat usia delapan belas Tahun barulah ia menuju Ibukota untuk berpetualang sekaligus untuk mencari tahu tentang asal usulnya.
Namun setelah ia mengetahui tentang keluarganya, berbagai peristiwa pembunuhan dan pengkhianatan mulai terkuak.
Hingga suatu hari ia membawa Klan Lei sebagai Klan yang disegani di Dunia Biru dan mencatatkan namanya sebagai Legenda Abadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Tidak Terduga

Keesokan paginya Lei Tian membuka kedua matanya dan menyelesaikan kultivasinya yang sudah berlangsung dari kemarin. Pada saat ini ia dapat merasakan kekuatannya semakin stabil dan aura di dalam tubuhnya menjadi semakin kuat meski ia tidak mengalami penerobosan.

Sorot matanya memancarkan ketenangan namun jika diperhatikan lebih dalam terdapat tatapan kengerian jika terlalu lama memandang mata tersebut. Di balik mata birunya seperti terlihat sebuah jurang yang sangat dalam dan siap menenggelamkan siapapun.

Setelah merasakan keadaan lebih baik Lei Tian segera bangkit untuk melaksanakan tujuan awalnya yaitu berlatih Teknik Tinju Api yang sebelumnya ia dapatkan dari perpustakaan. Lei Tian kemudian melompat ke batu lainnya untuk mencari posisi yang lebih tepat. Dari batu ke batu, ia mulai melompat hingga menemukan batu besar lainnya.

Sambil berdiri di atas batu besar tersebut ia mulai membuka kakinya dan melakukan kuda-kuda, detik berikutnya ia menghempaskan sebuah pukulan ke ruang hampa.

"Hup"

"Hup"

Gerakannya mulai teratur namun masih belum mengandung kekuatan seperti yang tercantum dalam kitab beladiri.

"Sepertinya aku harus mengalirkan tenaga dalam" gumam Lei Tian dalam hati.

Ia kembali fokus, membuka kakinya selebar bahu dan mengepalkan tangannya ke udara sambil mengedarkan energi Qi. Sambil menghempaskan sebuah tinju, kaki kirinya maju selangkah dan telapak tangannya sudah bersiap memuntahkan energi dahsyat yang ia rasakan pada saat ini.

"Tinju Api" raung Lei Tian dengan keras.

Namun sial, sebelum tinjunya terlepas, kaki kanannya terpeleset lumut yang terdapat pada batu besar yang tempatnya berlatih saat ini.

"Byur"

Tubuhnya terjatuh ke dalam riak sungai yang mengalir di bawahnya. Sontak pemandangan ini menjadi tontonan dua orang yang sejak tadi sedang berdiri memperhatikan Lei Tian.

"Hahahaha... Dasar bodoh"

"Sepertinya apa yang diceritakan oleh Li Chin tidak berlebihan" ucap seorang pemuda yang masih menggunakan seragam yang sama dengan Lei Tian.

Mendengar suara orang yang menertawainya, Lei Tian tampak terkejut. Sebelumnya ia tidak melihat siapapun yang berada di sekitarnya, namun dengan jelas ia kini melihat dua orang pemuda yang sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Lei Tian segera bangkit dan langsung kembali ke tempatnya semula, pakaiannya yang basah secara perlahan ia keringkan dengan mengandalkan Qi yang mengalir di dalam tubuhnya.

"Hormat pada saudara seperguruan" ucap Lei Tian dengan sopan.

Saat ini ia dapat merasakan jika kekuatan dua orang yang baru saja datang tersebut berada di atasnya, oleh karena itu ia akan lebih hati-hati.

"Kamu pikir kamu pantas menjadi saudara seperguruan kami" ujar salah satu murid tersebut.

"Tolong maafkan jika ucapan saya sebelumnya telah menyinggung kalian" ucap Lei Tian dengan nada yang lebih sopan.

Sebuah energi besar mulai terasa menyelimuti tubuh Lei Tian. Fluktuasi energi yang berada di dekatnya semakin terasa mengintimidasinya.

"Rasakan ini!"

Ucap salah satu dari mereka sambil mengeluarkan pukulan ke arah dada Lei Tian.

"Pufft"

Seteguk darah segar menyembur keluar dari mulutnya, Lei Tian tidak bisa melihat gerakan yang tiba-tiba datang menghantamnya.

"Seperti itulah yang namanya pukulan" ucap murid itu dengan sombong.

Detik berikutnya sebuah benda tajam bergerak dengan cepat menghantam tubuh Lei Tian, membuat dirinya terhempas bersimbah darah. Akibat sabetan belati tersebut bahu kanannya terluka cukup parah.

"Hahahaha... Itu adalah sebuah sabetan ucapan selamat datang dariku. Ingatlah namaku adalah Wu Ching, di kemudian hari jika kau bertemu denganku berlututlah" ucap Wu Ching dengan arogan.

Setelah mengatakan hal tersebut ia dan temannya segera melompat dan menghilang diantara bebatuan besar.

Lei Tian hanya bisa tersenyum lirih, ia merasakan kesakitan di dada dan bahunya. Dalam hatinya ia akan mengingat nama orang yang telah melukainya tanpa sebab.

Dengan tertatih, Lei Tian berjalan menuju tempat semula ia berkultivasi. Ia ingin memulihkan diri terlebih dahulu sebelum kembali ke tempat tinggalnya. Dengan usaha yang cukup sulit akhirnya ia tiba di atas batu besar yang agak tersembunyi.

"Apakah harus seperti ini jika belajar di Sekte" gumam Lei Tian dalam hati.

Sambil duduk sila ia mengedarkan Qi untuk mengurangi rasa nyeri yang ia rasakan akibat luka yang baru saja ia dapatkan.

Lei Tian menutup matanya, ia mencoba masuk ke dalam lautan kesadarannya. Namun alangkah terkejutnya saat ia melihat Liontin Naga Petir yang pernah ia kira hilang, kini tampak mengambang di dalam lautan kesadarannya.

Cahaya ungu berbentuk seekor Naga menyala dengan terang seolah memancarkan kekuatan serta energi yang tidak terbatas.

"Bukankah ini Liontin Naga Petir yang menjadi warisan dari ayahku?" gumam Lei Tian merasakan keheranan.

"Apakah ini yang dimaksud dengan rahasia tersembunyi itu?" gumam Lei Tian penuh tanda tanya.

Seperti benda hidup yang peka saat diperhatikan oleh Lei Tian, cahaya dari Liontin Naga Petir semakin menyala dengan terang dan sangat menyilaukan.

"Aarrgghh"

Lei Tian berteriak menahan kesakitan, di dalam tubuhnya seperti disayat ribuan belati yang sangat tajam dan rasa sakitnya begitu menyiksa.

Lei Tian segera membuka matanya, keringat dingin sudah membasahi kening dan punggungnya.

"Apa itu?" gumam Lei Tian pelan sesaat ia keluar dari lautan kesadarannya, namun secara bersamaan di dalam ingatannya kini muncul sebuah teknik kultivasi aneh yang belum pernah ia temukan sebelumnya.

Ekspresi Lei Tian dipenuhi dengan keterkejutan namun ia juga tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.

"Akhirnya aku mendapatkan teknik kultivasi untuk diriku" gumam Lei Tian sambil berusaha menstabilkan dirinya.

Meskipun Lei Tian masih merasa asing dengan teknik kultivasi yang baru saja ia dapatkan dari lautan kesadarannya, tetapi ia bisa merasakan jika teknik yang baru saja ia dapatkan bukan teknik yang biasa. Lei Tian dapat merasakan kekuatan yang sangat besar yang terdapat pada teknik kultivasi tersebut.

"Aku harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, aku akan mempelajarinya dengan segenap kemampuanku" ucap Lei Tian dengan penuh semangat.

Lei Tian kemudian menstabilkan tubuhnya dan kembali duduk sila, sambil memejamkan matanya lalu mulai merasakan perputaran udara murni yang keluar masuk ke dalam tubuhnya.

Beberapa saat kemudian ia dengan cepat dapat merasakan untaian Qi yang terbentuk dan mengalir ke dalam Dantian tubuhnya. Rasa hangat dan nyaman mulai menjalar ke seluruh tubuhnya, di bagian bawah perutnya mulai menyimpan energi Qi yang cukup banyak.

Secara perlahan tanda yang berada di dadanya juga bereaksi di dalam tubuhnya, energi Qi yang besar yang masuk ke dalam tubuhnya sebagian diubah menjadi energi vitalitas yang sangat murni. Dengan cepat luka di dada serta bahunya mulai terobati dengan baik. Teknik yang sangat aneh, di dalam tubuhnya terdapat energi vitalitas yang secara ajaib dapat menyembuhkan luka dalam maupun luka luar.

1
Arwin Atune
memburuk
Arwin Atune
beladiri
Arwin Atune
sekte belati
Arwin Atune
jenius
Arwin Atune
dijebak
Arwin Atune
mustika naga petir
Arwin Atune
cemburu
Arwin Atune
mampor
Wito Haha Wito Haha
Kecewa
Wito Haha Wito Haha
Buruk
Nares Salma
Biasa
Kuma Bear
Luar biasa
Kuma Bear
Lumayan
Anom Wibisono
Luar biasa
Aldo Alfonsus Hasan
Untung bukan Khu Cluk
Aldo Alfonsus Hasan
masokkkk wkwkwk
noah
Luar biasa
Anonymous
keren
setyo adi
Luar biasa
baim aja
wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!