Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#8
"Umurku 21 tahun..hmmm kau menyuruhku bekerja bukan?apakah ada lowongan di perusahaan ini?", Galy melebarkan matanya.
"Tidak...", jawab Rey dengan singkat padat dan jelas.
"Ck...menyebalkan", Galy merasa malas berurusan dengan Rey yang menurutnya sangat menyebalkan.
Padahal awalnya dia ingin menggoda Rey, tapi hal itu diurungkannya karena Rey seperti sulit untuk digapai.
"Kartumu sepertinya tertinggal di jasku..dan aku tidak tahu apakah kartumu itu masih ada atau sudah hilang", kata Rey santai.
"Apaaa???aku tidak mau tahu..kau harus mengembalikan kartuku..atau kau membayar kompensasi", kata Galy, otak bisnisnya berjalan kembali.
"Hanya sebuah kartu identitas aku harus membayar?kau bisa mengurusnya secara gratis, Lily...", balas Rey.
"Namaku Galy..bukan Lily...akan membuang waktuku jika aku harus mengurusnya kembali..bagiku waktu adalah uang Tuan", kata Galy.
"Jadi aku harus memberimu uang begitu?", tanya Rey dengan wajah yang masih tersenyum.
Galy mengangguk.
"Uang segalanya bagiku...mataku hanya memandang uang..bahkan jika ada pria tampan dan uang didepanku, aku akan lebih memilih uang", kata Galy jujur.
Rey tertawa terbahak mendengar ucapan Galy yang terdengar sangat jujur.
Rey berdiri dan mendekati kursi Galy. Kedua tangan Rey memegang kursi Galy mendekatkan wajahnya pada Galy.
Galy mengerjapkan mata lebarnya yang tampak seperti boneka.
"Bagaimana jika pria tampan itu aku?apakah kau tetap memilih uang?", kata Rey.
"Kau paket lengkap Tuan, kau kaya dan tampan..tentu saja aku akan memilihmu karena uang itu keluar dari dompetmu", Galy tersenyum lucu.
Rey semakin tertarik dengan Galy. Galy nyata nyata menyatakan dirinya sebagai wanita matrealistis dan itu justru terdengar lucu di telinga Rey.
"Jika begitu, mengapa kau tidak menjadi simpanan pria tua saja?mereka akan cepat meninggal dan kau akan mewarisi hartanya", kata Rey.
"Apakah semudah itu?apakah mereka akan cepat mati?bagaimana jika umur mereka lebih lama dariku?oh tidak..aku akan menjadi pengasuhnya selamanya..aku bahkan tidak akan bisa merasakan percintaan panas dengan mereka", kata Galy polos.
Rey semakin tertawa mendengar ucapan Galy yang absurd itu.
"Hei..ini tidak lucu..kenapa kau tertawa?aku berbicara kenyataan..", protes Galy.
"Kau sangat lucu Lily..kupikir aku akan mempekerjakanmu sebagai penghiburku dikala aku sedang lelah", Rey menyenderkan tubuhnya di meja dan menghadapa ke arah Galy.
"Sudah kubilang namaku Galy.. G-A-L-Y....", Galy sampai mengeja namanya didepan Rey.
"Aku lebih suka nama Lily", kata Rey dengan mengedikkan bahunya.
"Jika kau mempekerjakanku, berapa gaji yang kuterima?", lanjut Galy serius.
Rey melihat wajah Galy yang terlihat serius. Rey berusaha menahan tawanya kembali. Galy benar benar menganggap serius leluconnya tadi.
"Berapa gaji yang kau inginkan?", tanya Rey.
"5.000 krona?", kata Galy.
"Hanya itu?", tanya Rey.
"Apakah masih bisa tinggi lagi?waaahhh..aku mau bekerja denganmu..apa yang harus kulakukan?wait..aku bukan pelacur..jadi kau tidak boleh mengajakku bercinta", kata Galy.
"Aku punya pacar, jadi aku tidak memerlukanmu untuk kegiatan ranjangku", kata Rey.
'Jadi dia sudah punya pacar?cih..pasti pacarnya sangat berstandar tinggi..tapi tidak apa apa..yang penting aku bisa bekerja dengannya dan mendapatkan gaji besar..yuhuuuu', batin Galy senang.
"Pekerjaan apa yang aku lakukan?aku tidak memiliki ijazah kuliah..tapi aku mempunyai otak yang lumayan pintar dan aku pandai berkelahi..kau tidak akan menyesal jika mempekerjakanku Tuan", kata Galy bersemangat.
"Kau akan menjadi pelayan pribadiku jika kau mau..hanya pekerjaan itu yang belum terisi karena aku baru saja berada di negara ini 2 bulan", kata Rey.