NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Berakhir Penyesalan

Perselingkuhan Berakhir Penyesalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: 💘 Nayla Ais 💘

𝐏𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐧𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐦𝐨𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠, 𝐄𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐩𝐮𝐭𝐫𝐚 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐥𝐚𝐤 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐝𝐢𝐚𝐠𝐧𝐨𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Apa Masih Pantas Di rindukan

Dua hari Asma di rumah sakit, selama dua hari itu juga Anggaa tidak pulang kerumah. Baju gantinya pun di bawakan Bu Aminah yang begitu antusias karena akan mendapatkan cucu yang sudah sangat lama di idam- idamkannya.

Kanaya memilih menyibukkan diri di butiknya, setidaknya disana Ia bisa bertemu dengan banyak orang yang peduli dan tidak membuatnya tertekan.

" Naya, makan siang dulu yuk. Kamu mau makan apa, biar Fadli sekalian beli di tempat biasa, langganan kita. " Tawar Aulia.

Kanaya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, memang sudah waktunya makan siang. Meskipun Ia tidak lapar namun ucapan Bibi kembali terngiang di benaknya.

" Samakan saja dengan pesanan mu Lia, aku bisa makan apa saja yang kalian beli. "

" Oh oke, baiklah. " Ucap Aulia sambil berlalu keluar.

Tidak butuh waktu lama pesanan mereka pun datang, karena lokasinya masih di area butik dan hanya berjarak kurang dari lima puluh meter.

Kanaya segera menghabiskan seluruh jatah makan siangnya tanpa tersisa, hal itu membuat Aulia tersenyum melihatnya.

" Pelan- pelan saja Naya, lagipula nggak akan ada yang mau merebut makan siang mu. Nih punyaku sekalian kalau masih kurang. " Ucap Aulia psembari menahan tawa.

Kanaya malu- malu dan menggeleng pelan dengan wajah yang terlihat sangat lucu.

" Naya, kamu tidak pulang kerumah. Ini sudah jam lima sore loh, tidak baik bumil senja- senja ada diluar rumah. "

Aulia sejak tadi ingin pulang namun tidak tega melihat sahabatnya yang masih sibuk menggambar di atas sebuah kertas.

Kanaya menggela nafas, sebenarnya Ia malas untuk pulang kerumah. Semejak adanya Asma di tengah-tengah hubungan mereka, Naya mulai merasa bahwa rumah itu bukan lagi tempat ternyaman untuk kembali.

" Kenapa Naya, apa ada masalah. " Aulia menarik sebuah kursi dan duduk berhadapan dengan Naya.

Naya menggeleng pelan, Ia tidak ingin sahabatnya itu tau masalah rumah tangganya yang memang saat ini sedang berada dalam fase yang tidak menyenangkan.

" Nggak ada masalah apa- apa Aulia. Ah, yuk.... !!"

Kini giliran Aulia yang bingung, seolah bertanya mereka mau kemana.

" Bukankah tadi kamu bilang waktunya untuk pulang, yuk nanti keburu malam di jalan. "

Aulia tertawa kecil, Ia meminta Naya untuk pulang lebih dulu karena dirinya harus mengunci serta memastikan kalau butik mereka aman.

Sampai di rumah Kanaya melihat mobil Angga sudah terparkir rapi di garasi, Ia tahu kalau suaminya itu sudah kembali.

" Assalamu'alaikum. "

" Wa'alaikum salam. " Jawab Bibi.

Angga menemui rumah sepi tidak ada sesiapa pun selain Bibi.

" Bi, mana yang lainnya. " Tanya Kanaya.

" Biasa Bu, ada dikamar Neng Asma. "

" Oh gitu, ya sudah Bi, Naya keatas dulu. "

Bibi memandangi kepergian Naya hingga menghilang di lantai dua. Bibi kasihan melihat penderitaan Naya saat ini, sempat Bibi berpikir mengadukan semua yang terjadi pada Naya kepada Umi Rahayu, namun belum sampai niat itu terlaksana Naya sudah melarangnya terlebih dulu. Wanita itu tidak ingin kalau sampai Uminya sampai tau tentang hubungan rumah tangganya yang saat ini sedang berada dalam masalah.

Kanaya duduk di tepi ranjang setelah meletakkan tasnya di atas meja, Ia menggerakkan kepalanya yang terasa sakit agar bisa rileks.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Kanaya menoleh dan itu ternyata adalah Angga suaminya.

" Hai sayang, kamu dari mana. Mas sudah pulang sejak tadi tapi kamu nggak ada. "

Naya menatap wajah suaminya yang nampak kelelahan, tidak tega kalau Ia harus berdebat dengan Pria yang saat ini masih berstatus suaminya.

" Oh iya Mas, tadi Naya ke butik. Karena butik sedang ramai jadi Naya sedikit telat pulang. Mas sudah makan, atau mau mandi. Biar Naya siapkan air hangatnya dulu. "

Melihat suaminya yang hanya berdiri mematumg, Naya segera kekamar mandi menyiapkan segala keperluan suaminya.

Angga mentap Istrinya dengan perasaan tak menentu yang Ia sendiri bingung mengartikannya.

" Ayo Mas, semuanya sudah siap. "

Angga yang sedang melamun tergagap ketika Naya menyentuh pundaknya.

" Ah iya, makasih. Mandi bareng yuk, kamu juga belum mandi kan. " Ajak Angga yang matanya sudah liar menatap bola bulat milik Istrinya.

Beberapa kali Ia meneguk salivanya ketika keinginannya itu sudah mulai naik. Selama trimester pertama sepertinya hanya Naya yang bisa melayani kebutuhan nya karena Asma tidak akan bisa melayaninya. Karena kondisi kandungannya yang lemah, Angga di wajibkan untuk berpuasa.

Tadinya Pria itu agak frustasi namun setelah mengingat ada Kanaya yang mampu melayani hasratnya, pikirannya jadi tenang kembali.

" Maaf Mas, Naya sekarang sedang laper, sejak tadi Naya belum makan apapun. Mas mandi saja dulu, Naya mau siapkan makan malam terlebih dulu. "

Akhirnya Angga mengangguk meskipun sedikit kecewa karena keinginan nya yang tidak tersalurkan saat ini.

Kanaya turun ke lantai bawah mencari Bi Nur namun bukan membantu menyiapkan makan malam, melainkan untuk numpang mandi karena tubuhnya terasa lengket.

" Bi. "

" Eh iya Nak, Naya mau makan, biar Bibi siapkan dulu. "

Naya menggeleng karena sebenarnya Dia sudah makan satu jam sebelum kembali dari butik.

" Nggak Bi, sebenarnya Naya hanya mau numpang mandi. Boleh nggak, soalnya diatas ada Mas Angga. "  Jawab Naya pelan.

Bibi Nur tersenyum, Ia faham dengan apa yang maksud Naya.

" Tentu saja boleh dong Naya, silahkan. Handuknya ada di lemari bawah. "

Naya masuk kekamar mandi Bibi, ternyata disana sangat nyaman hingga membuat Naya betah berlama-lama disana.

Angga yang sudah memakai baju tidur langsung turun kebawah, Ia mencari keberadaan Istrinya.

" Bi, Naya mana. " Tanya Angga yang langsung menarik kursi untuk dirinya duduk.

Bi Nur tersenyum menutupi kegelisahannya karena Naya belum juga kembali.

" Ah itu Pak, anu. "

Angga mengerutkan keningnya, Ia bingung dengan jawaban Bibi.

" Anu apa Bi. "

" Eh nggak enak Bibi nyebutnya Pak, ini kan dimeja makan. " Bi Nur kembali tersenyum.

Nampak Angga menghela nafas lega, tadinya Ia sudah berpikir buruk tentang Istrinya.

" Oh itu, ya sudah nggak apa- apa. Hm Bi, tolong nanti antarkan makan malam untuk Asma soalnya Dia tidak di ijinkan beraktivitas berat jadi biar dia makan dikamar saja. "

Bi Nur mengangguk namun Ia merasa miris dengan apa yang dialami Naya, wanita yang baru hadir di dalam kehidupan Angga dan di perlakuan bagai ratu, sementara Naya. Mungkin dia nggak pulang satu minggu pun tidak akan dicari.

Naya baru keluar dari kamar Bibi dan langsung ke meja makan, Ia melihat suaminya sudah lebih dulu duduk disana.

" Eh Naya, mari duduk Nak. "

Bi Nur ingin mengambilkan makan malam untuk Naya namun dengan cepat Naya menolaknya.

" Tidak perlu Bi, biar Naya saja. Bibi selesaikan pekerjaan Bibi yang lainnya agar Bibi segera istrahat. Oh ya Bi, Bibi juga harus makan, jangan lupa. "

Naya mengambil jatah makan malamnya dan duduk dalam diam, Ia menyantap makan malamnya dengan lahap tanpa memikirkan yang lain.

Angga menatap gerak- gerik Istrinya yang entah mengapa ada yang berbeda. Mungkin karena keinginan nya yang sudah menggebu-gebu sampai ubun- ubun. Dua malam Ia berpuasa rasanya ada yang ingin meledak, andai tidak ada sesiapa pun di rumah itu, mungkin Ia akan memangsa Istrinya saat ini juga. Ia sudah membayangkan bagaimana merasakan sensasinya berbeda di tempat lain.

Selesai makan Angga langsung menggandeng tangan Naya, Ia membawa Naya segera meninggalkan meja makan.

" Mas, bentar dong. Naya mau bantu Bi Nur buat bersihkan meja makan lebih dulu. "

Angga menggeleng, jangkunnya sejak tadi sudah naik turun. Apalagi melihat pakaian yang di kenakan oleh istrinya.

Sebenarnya pakaiannya sopan, namun karena memang keinginannya yang sudah menggebu-gebu jadi tatapannya sudah setajam silet.

" Nggak apa- apa Nak, ini biar Bibi saja bereskan. Naya sama Pak Angga saja. "

Naya terpaksa menurut, tidak baik juga kalau Ia melawan suaminya di depan Bibi Nur.

" Oh ya, Bi, pesananku tadi jangan lupa ya. "  Ucap Angga sebelum meninggalkan meja makan.

Lagi-lagi Bi Nur hanya bisa memandang kepergian Naya. Kali ini Ia berharap majikannya baik- baik saja karena Bibi tau apa yang akan terjadi setelah ini.

Tidak pulang kerumah setelah dua hari pasti Pria egois itu akan minta jatah pada Istri tuanya. Benar saja setelah tiba di kamar, Angga langsung mengunci pintu rapat- rapat dan langsung memeluk erat Naya dari belakang. Menciumi tengkuk Naya dan memberikan beberapa kecupan disana.

Nafasnya sudah memburu karena sudah menahan keinginannya sejak tadi, Naya bisa merasakan sesuatu yang keras di bawah sana dan Dia tau itu apa.

" Sayang, aku merindukanmu. Apa kamu juga merindukan ku. "

Bukannya bahagia hati kecil Naya justru menjerit. Kini Ia tau bagaimana sifat asli Pria yang Ia cintai selama ini, Ia bisa bayangkan hal ini juga yang dilakukan Pria itu pada wanita lain, hingga berakhir wanita itu hamil darah dagingnya sendiri.

" Apa aku masih pantas untuk merindukan mu Mas. " Kanaya mencoba menepis tangan Angga, Ia menarik diri dari pelukan Pria itu.

Angga menatap Naya dengan tatapan sulit di artikan, mungkin Ia tidak suka dengan jawaban Istrinya itu.

1
Yunior
bisa jalan kok nggak bisa kencing di kamar mandi. Jorok sekali.
Dea Abdullah
terllu melebar kmn² critany
Diny Julianti (Dy)
ngapain boong kan udah sah
Diny Julianti (Dy)
ceritanya semakin panjang dgn nama2 baru
Diny Julianti (Dy)
ko jadi semakin jauh ceritany
Diny Julianti (Dy)
kmrn ttg mafia tiba2, skrg malah asma yg tetiba sama pria
Diny Julianti (Dy)
bingung sama umur Kanaya sama Sean, bukanny Sean sahabat kevin yg seumur sama Kanaya, trus kenapa jadi beda 5thn, trus Kanaya udah 10thn nikah, ketemu lagi, berarti pas nikah Kanaya umur brp?
Diny Julianti (Dy)
kasian rey
Diny Julianti (Dy)
najis liat angga, hempaskan aja kelaut, naya sama Sean aja
Diny Julianti (Dy)
kenapa ibunya naya ngga dari dulu aja bikinin ramuan jamu bwt naya
Derma S
makin ngawur ceritanya thot
Diny Julianti (Dy)
anggany juga rese, masa masih mau lagi
Yunior
meskipun cinta kalau disakiti,dianiaya, diselingkuhi tetap hilang rasa cintanya
Endang Supriati
klu sata jf kanaya tinggal bilabg klu mau rujuk cersiksn asma dgn talak 3 didepanmu dan tolong buang ibumu si aminah itu jauh2 kluoerlu buang je kalimantan. krn hancurnya rumah tangga kita adalah biang keroknya ibumu!!
Endang Supriati
angga jd pecundang, karyawan ug tdk tahu apa2 di marahin, giliran sama asma takut..hrsnya sasaran sama asma dan ibunya. ibunya tuh di gsmpar ,diinjak biar mayi. utk asma beliin alat sec lski2 yg dianeternya 10 cm panjang 25 cm. klu adma lagi hatal sodok sama alat sex itu biar jeboll rahimnya. itu baru laki2 keren.
Endang Supriati
padahal anak2 org kaya jago masak, justru anak org midkin tdk bisa masak! krn apa klu org miskin bin kere variatif masakan tidak banyakkkkkk, paling sayur asam,kangkung,tauge. oncom,nangka,sop.
lah klu ansk orang KAYAAAAA MASAKAN NYA VARIATIF BISA MASAK APA AJA DR NEGARA MANA AJA!!!! KRN MEREKA BIASA MAKAN DI RESTO 2 MAHAL YG SEKALI MAKAN BISA HBS JUTAAN!! .. KLU MAKANAN DIATAS ITU UTK KELAS BABUUUUUU UTK KELAS ORG MISKIN BIN KERE.
Endang Supriati
dasar bucin si angga sama Asma cinya banget sama asma..nyinyir begitu si asma harus gampar tempeleng sampai pingsan biar kapokkkk
Endang Supriati
bodoh bin tolol goblog,,lah engga bisa yalurun hasrat ke durimu!! madih ada ADMA..ASMA..ASMA LUPA LOE.LAH DIA JUGA ISTRINYA. KENAPA LOE ENGGA MATI AJA!! JD ISTRI TOLOL,LEMAH BODOH KEBIH BSIK MATIIIIII
Gina Safitri
Luar biasa
zahrat alyasimin
laki laki gak tau diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!