Ponsel siapa ini " ucap Rani pada dirinya sendiri ketika mendapati sebuah ponsel hitam sedang tergeletak di sudut lemari milik suaminya .
Karena penasaran gadis berambut panjang itupun mengambil ponsel tersebut dari tempatnya dan bermaksud menanyakannya nanti kepada suaminya yang masih berada di dalam kamar mandi saat ini .
tlinggg
Ponsel hitam tersebut terlihat menyala ketika sebuah pesan masuk kedalam ponsel tersebut .
Deg!!
Jantung Rani pun seakan berhenti di tempat tatkala kedua mata indahnya tak sengaja melihat foto wallpaper yang sedang digunakan pada layar ponsel asing tersebut .
Detik itu juga kepercayaan yang selama ini terbenam kuat untuk sang suami tercinta langsung hilang seketika , tatkala wanita cantik itu melihat sebuah gambar yang menampilkan sosok suaminya dengan seorang wanita cantik berjilbab dengan gaya yang sangat mesra .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
" Dasar anak nakal ini " jewer Bi Dian kepada Anton yang saat ini sudah berada di dalam ruang tamu rumahnya
ia benar - benar tak menyangka apabila anak semata wayang yang ia didik sedari kecil malah bisa jadi playboy kelas kacang seperti ini
" Adu duh....bu sakit..lepasin telinga Anton bu " rengek Anton sudah seperti anak kecil di hadapan Bi Dian , sehingga membuat Rani yang melihatnya bukan jadi merasa kasihan tapi malah merasa senang karena sepupunya itu mendapatkan hukuman keras dari ibunya
kejadian rumah tangganya membuat Rani jadi sedikit tidak suka dengan sebuah pengkhianatan dan juga perselingkuhan yang seperti Anton lakukan saat ini
Bila perlu ia juga ingin ikutan dengan Bi Dian untuk menjerat leher milik sepupunya itu menggunakan tali tambang dan menggantungnya di pohon tomat , biar tahu rasa dan kapok karena telah berani mendua...eh tidak mengsepuluhkan wanita
Karena penuturan Anton yang didesak oleh Bi dian bahwa pria itu saat ini tengah mengencani sepuluh wanita , yang berarti pria yang memiliki dua lesung pipi itu memiliki sepuluh kekasih yang akan dia kencani tiap harinya
Benar - benar rekor yang sangat amazing wow
Rani sampai tak habis pikir kenapa sepupunya itu bisa sampai memiliki sepuluh pacar dalam hidupnya
Untuk koleksi atau apa
Benar - benar aneh
" Biarin aja telingamu lepas , ibu pokoknya gak mau tahu putusin semua pacar kamu itu atau ibu hapus nama kamu dari kartu keluarga " ancam bi Dian sambil melepaskan capitan tangannya dari telinga sang putra
" Ih..ibu ini gimana sih , katanya mau mantu . Udah anaknya punya pacar malah di suruh putusin " sahut Anton yang bukannya membuat Bi Dian tenang malah jadi terlihat semakin meradang
" Astagfirullah Anton , ibu memang pengen mantu dari kamu nton..tapi ya gak sepuluh wanita juga calonnya " greget bi Dian yang ingin menjambak habis rambut hitam legam yang putranya itu miliki
" Kan di audisi dulu bu....Anton masih mau milih , biar pas setelah nikah gak menyesal nantinya " ujar Anton kembali yang masih tetap kekeh tak mau kalah dari Bi dian
" Audisi...audisi..kamu kira ajang pemilihan Miss Universe apa !! " Bentak Bi dian yang masih setia dengan wajah garangnya yang membuat Anton bukannya takut , tapi pria itu malah terkekeh kecil melihatnya
Dasar anak bandel , pikir Rani yang saat ini tengah menjadi penonton setia antara perdebatan sengit ibu dan anak itu
" Iss..ibu ini gak seru ah , kan untuk mencari seorang istri yang baik dan benar untuk ibuku yang cantik ini Anton harus menyeleksi semua wanita - wanita itu dulu bu....biar nanti kalau sudah jadi menantu ibu , ibuku ini gak bakalan berantem sama istriku nantinya " ucap Anton kembali yang langsung mendapat pukulan sapu lidi dari Bi Dian
dan usut punya usut sapu lidi tersebut ternyata sapu lidi yang Rani bawa sedari tadi yang ingin ia gunakan untuk memukul sepupunya yang playboy itu
" Ah..sakit bu ..sakit..ibu kira di tubuhku ini ada setannya apa sampai dipukul pakai sapu lidi segala " keluh Anton sambil berjingkat jingkat memutari meja kecil yang selalu tergeletak manja di ruang tamu Bi Dian
" Iya..kamu itu memang sedang kerasukan setan . Setan mesum Anton " ketus Bi Dian yang masih setia tampak mengejar dan memukul Anton dengan ganasnya , hingga sampai tubuh kekar milik pria itu bersembunyi di balik tubuh mungil yang Rani miliki. Barulah disana Bi Dian menghentikan aksi pengusiran setan dari dalam tubuh sang anak
Tak mungkin kan ia masih setia memukul , bisa - bisa yang kena sabetan sapu bukan Anton melainkan Rani - keponakannya
" Udahlah bu ..ibu itu udah tua , gak usah main kejar - kejaran sama Anton lagi . emang ibu kira Anton ini anak sd apa , yang masih ibu kejar - kejar pakai sapu seperti dulu " ucap Anton dengan suara terengah - engah di depan sana
Begitupula sama hal nya dengan yang dialami Bi Dian saat ini , wanita paruh baya itu juga tampak tersengal - sengal ditempatnya. Sungguh rasanya nafas yang ia miliki saat ini terasa ingin putus seketika tatkala mengejar putra tunggal begundal yang ia miliki itu
" Dasar bocah kampret , kamu yang bikin ibu capek kayak gini. Kalau kamu gak suka di kira seperti anak Sd makanya jangan suka bikin ulah. Lama - lama darah tinggi ibumu ini bisa kumat lagi "
" Lho emang sejak kapan ibu memiliki riwayat penyakit darah tinggi ? " tanya Anton heran
Karena selama ini yang dia tahu , ibunya itu tak pernah memiliki riwayat penyakit apapun alias sehat walafiat
"Sejak lima menit yang lalu , semenjak ibu tahu kalau kamu punya pacar sepuluh " ketus Bi Dian yang membuat Anton jadi tertawa lepas mendengarnya , begitu pula dengan Rani yang tanpa sengaja juga jadi ikutan tertawa mendengar kekesalan yang bibinya itu ucapkan
" Lah kamu malah ketawa sih , ibu beneran lho. Dan kamu juga Rani bukannya membantu bibimu ini untuk menghukum begundal itu , kamu malah ikut menertawai bibi " keluh bi Dian yang membuat Rani jadi meringis mendengarnya
Mau membantu tapi ia juga kasihan dengan sepupunya itu meski pria itu yang salah sich , tapi apa boleh buat Rani memang wanita yang tak suka main tangan dan kekerasan dalam hidupnya sehingga membuat niat memukul ada tapi urung ia dilakukan .
Lagipula Rani tak ingin membuat Anton jadi sampai ngambek sehingga membuat sepupunya itu tak mau mengurusi surat perceraiannya dengan Bara si suaminya yang brengsek itu
No
Big no
Rani tak ingin sampai hal itu terjadi
Bagaimana pun sidang perceraiannya harus berjalan dengan lancar agar ia bisa terbebas dari mahligai pernikahan miliknya yang terasa sudah tak sehat lagi
Lebih tepatnya , ia ingin cepat terbebas dari jeratan menyesakkan yang Bara miliki kepada dirinya
___
Karena lelah berlari bi Dian pun memutuskan untuk duduk di atas sofa miliknya , begitu pula dengan Anton dan juga Rani
" Pokoknya kamu harus urus wanita - wanita itu Anton , ibu tak ingin rumah ibu di gerebek oleh mereka karena sakit hati karena tingkah brengsekmu itu. Lagipula apa kamu tidak takut karma apa , jangan suka mempermainkan wanita seperti itu nanti kamu kena batunya di akhir. Lihatlah Rani , dia disakiti oleh Bara karena pria itu mendua dibelakangnya. Apa kamu pikir dia tidak sakit... Tentu saja sakit Anton , begitu pula dengan para wanita yang kau kencani berjumlah sepuluh itu " cerca bi Dian panjang kali lebar hingga air liurnya sampai muncrat muncrat karena kesal
" Tapi bu ...aku mengencani mereka atas ijin mereka semua. ya..kecuali Santi sih " ujar Anton dengan cicit suara kecil diakhir tatkala menyebutkan nama Santi , yang membuat mata Rani dan Bi dian langsung terasa hampir copot di tempat karena saking terbelalak lebarnya mendengar pengakuan yang Anton ucapkan
"Apa !!! "
dari pada si reno masa perjaka baik baik jodohnya malah janda,harus nya di kasih peran janda bersegel