Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 26 Masa Lalu Reyhan
Reyhan kembali keruang tamu dimana ada Cristian dan Karina yang sedang mengobrol dengan si kembar.
"Maaf pak tadi saya tinggal sebentar" ucap Reyhan.
"Tidak apa-apa Rey" ucap Cristian.
"Adik-adikmu mirip sekali denganmu Rey" ucap Karina.
"Benarkah bu, saya malah tidak memperhatikannya" ucap Reyhan.
"Ya iya lah mas Reyhan tidak memperhatikan yang diperhatikan mas Reyhan cuma mba Rissa aja sih" sindir Elena yang mengundang gelak tawa Karina dan Cristian.
Tidak lama kemudian datang Larissa bersama Mayang yang tadi bertemu didapur, mereka ikut duduk bersama diruang tamu.
"Berhubung sekarang semuanya sudah berkumpul, saya langsung saja mengutarakan maksud kedatangan kami kemari" ucap Cristian.
"Baik pak silahkan diutarakan saja maksud kedatangan keluarga bapak" ucap Mayang mempersilahkan.
"Sebelum kami kemari saya sebetulnya sudah melamar Reyhan untuk putri kami Larissa dan Reyhan telah menerima Lamaran tersebut" ucap Cristian berhenti sejenak.
Mayang segera menatap Reyhan untuk melihat ekspresi putranya itu.
"Saya ingin Reyhan dan Larissa segera menikah, karena setelah itu Reyhan akan menggantikan saya mengelola perusahaan yang ada diindonesia dikarenakan saya akan membuka cabang perusahaan dijepang. Kami kemari ingin menanyakan pendapat dari ibu seperti apa baiknya" ucap Cristian.
"Apa bapak yakin ingin menjadikan Reyhan menantu bapak?" tanya Mayang pada Cristian.
"Saya yakin seratus persen" ucap Cristian.
"Kalau begitu saya setuju dengan rencana anda" ucap Mayang.
"Karena anda sudah setuju, maka pernikahan akan dilakukan tiga minggu lagi bagaimana bu?" tanya Cristian.
"Dad itu terlalu cepat" ucap Larissa keberatan.
"Lebih cepat lebih baik" ucap Cristian.
"Apa boleh saya berbicara lebih dulu dengan Larissa pak?" tanya Mayang.
"Silahkan utarakan saja apa yang ibu inginkan" ucap Cristian.
Mayang beralih menatap Larissa yang duduk disebelahnya kemudian menggenggam tangan gadis itu.
"Ayo nak ikut ibu sebentar" ajak Mayang.
Larissa mengangguk dan disenyumi oleh Mayang kemudian keduanya bangkit untuk menuju kamar Mayang.
Mereka duduk ditepi ranjang dengan Mayang yang menggenggam tangan Larissa.
"Larissa saya tahu Reyhan banyak kekurangan untukmu, selama ini juga saya tidak pernah menyangka kalau dia akan dijadikan menantu oleh pak Cristian. Apa kamu tahu nak Reyhan itu tidak pernah mencintai wanita manapun, ia juga tidak pernah dekat dengan wanita manapun dalam artian pacaran" Ucap Mayang.
Larissa tidak menanggapi sepatah katapun, ia hanya mendengarkan dengan seksama.
"Apa kamu juga tahu nak kalau Reyhan itu memiliki trauma?" tanya Mayang.
"Trauma?" tanya Larissa balik dengan terkejut.
Mayang mengangguk.
"Selama ini Reyhan pandai menutupi traumanya dari semua orang, hanya saya dan adiknya lah yang tau" ucap Mayang.
"Kalau boleh tahu Reyhan trauma dengan apa tante?" tanya Larissa.
Mayang tidak langsung menjawab, ia bangkit dan mengambil sesuatu dilaci nakas kemudian menunjukannya pada Larissa.
"Foto ini sama seperti foto didepan" ucap Larissa.
"Iya betul, foto ini juga satu-satunya foto dia bersama kedua temannya yang boleh dipajang dirumah ini oleh Reyhan itu juga saya yang memohonnya karena foto ini satu-satunya saat ia wisuda" ucap Mayang.
"Apa ini teman-teman Reyhan?" tanya Larissa.
Mayang mengangguk kemudian menceritakan masa lalu Reyhan.
*Flashback on*
Tiga tahun yang lalu saat Reyhan masih kuliah ia memiliki dua orang sahabat sejak duduk dibangku SMP. Sahabatnya itu yakni Rendy dan Nayla.
Mereka bertiga cukup dekat dan ketiganya bersekolah ditempat yang sama hingga mereka kuliah, hanya saja jurusan yang mereka ambil berbeda.
Seiring berjalannya waktu kebersamaan mereka, timbulah perasaan suka yang dirasakan oleh Rendy pada Nayla sejak mereka kelas tiga SMA.
Rendy hanya mampu menceritakan perasaannya pada Reyhan ia tak berani mengungkapkan pada Nayla khawatir akan ditolak dan merusak persahabatan mereka.
Waktupun terus berlalu rasa suka yang Rendy rasakan pada Nayla berubah menjadi cinta, kini mereka sudah duduk dibangku kuliah dan memasuki semester empat. Lagi-lagi perasaan yang Rendy rasakan itu hanya mampu ia ceritakan pada Reyhan.
Rendy tahu kalau Nayla mencintai seseorang sejak lama namun bukan ia orangnya dan ia tidak tahu siapa orang yang Nayla cintai itu.
Hingga tiba saat mereka wisuda, Nayla memberikan sebuket bunga mawar merah pada Reyhan.
Saat itu acara wisuda sudah selesai namun masih ramai dengan orang-orang yang sedang merayakan kebahagiaan atas kelulusannya termasuk Reyhan, Rendy dan Nayla.
Semua orang terkejut dengan Nayla yang memberikan bunga pada Reyhan, pasalnya bunga yang Nayla berikan itu adalah bunga tanda Cinta.
Rendy yang berada diantara Reyhan dan Nayla segera benyingkir dari keduanya namun tidak terlalu jauh ia ingin mendengarkan pembicaraan keduanya.
"Aku mencintai kamu Reyhan!" ucap Nayla sedikit meninggikan suaranya.
Deg.
Reyhan terkejut dengan pengakuan cinta dari sahabatnya itu, Nayla memang sering bercerita pada kedua sahabatnya kalau dirinya mencintai seseorang, tapi ia tidak menyangka bahwa orang yang Nayla cintai itu adalah dirinya.
Bukan hanya Reyhan yang terkejut, melainkan Rendy yang selama ini mencintai Nayla ikut terkejut dengan pernyataan cinta gadis itu.
"Apa kamu mau menjadi kekasih ku?" tanya Nayla.
'Rey, apakah kamu akan menerima cinta Nayla dan menghianatiku' batin Rendy.
Semua orang menantikan jawaban dari Reyhan yang hanya diam, ia bingung kenapa tiba-tiba Nayla mengungkapkan perasaannya.
Reyhan tak bisa berkata-kata lagi, ia melihat pada Rendy yang wajahnya sudah berubah merah. Ia mengerti perasaan Rendy pasti sahabatnya itu sedang marah dengan situasi ini, Ia kemudian memilih menarik Nayla dari situ ketempat yang lebih sepi yakni parkiran kampus.
"Rey kenapa kamu menarikku kemari?" tanya Nayla.
"Nay kamu ini apa-apaan sih" ucap Reyhan.
"Maksud kamu?" tanya Nayla.
"Kamu apa-apaan coba, kenapa mengungkapkan cinta pada ku?" tanya Reyhan.
"Karena aku mencintai kamu Rey, aku sungguh-sungguh" jawab Nayla.
"Nay, kita ini sahabat" ucap Reyhan.
"Memangnya kenapa kalau kita sahabat Rey, aku mencintai kamu dan aku mau kita jadian" ucap Nayla.
"Maaf Nay tapi aku tidak bisa" ucap Reyhan.
"Kenapa?" tanya Nayla.
Reyhan menelan salivanya ia tidak tega mengatakannya pada Nayla, ia sangat menyayangi Nayla sebagai sahabat dan ia tidak ingin gadis itu kecewa, tapi apa boleh buat ia harus mengatakannya.
"Karena aku tidak mencintai kamu Nayla" ucap Reyhan tercekat.
Deg.
Dada Nayla sesak mengetahui pria yang ia cintai itu tidak mencintainya, tanpa ia sadari air matanya juga ikut menetes.
"Tidak bisa kah kamu mencintai aku?" tanya Nayla.
"Tidak bisa Nay, mau sekarang atau nanti aku tidak bisa mencintaimu" jawab Reyhan.
Ia terpaksa berkata demikian agar Nayla menyerah padanya, pasalnya ia harus menjaga perasaan Rendy juga.
Nayla tak kuasa lagi untuk melihat Reyhan, hatinya sakit sangat sakit. Ia membalikan tubuhnya dan berlari untuk pergi dari hadapan Reyhan.
"Nay, kamu mau kemana Nay?" tanya Reyhan sembari mengejar Nayla.
Rendy yang sejak tadi berada tak jauh dari Reyhan dan Nayla berbicara ikut mengejar Nayla.
"Nay, Nayla!" panggil Rendy.
...****************...
