Menantu Yang Tidak Diinginkan sebuah cerita yang dialami seorang wanita yang tidak diinginkan oleh mertuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Asiseh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Nita yang mendengar merasa muak, apalagi melihat wajah Fifi yang seolah ingin dikasihani dan diperhatikan oleh suaminya.
Setelah sarapan selesai, Dara membawa Fifi ke halaman belakang untuk sekedar mengobrol. Sedangkan Nita? Jangan ditanya sudah pasti sibuk dengan urusan pekerjaan rumah. Bahkan ia harus siap untuk pergi ke pasar.
Setelah menyelesaikan semuanya, Nita bergegas untuk ke pasar karna hari sudah semakin siang.
Nita menaiki ojek dan mengantarnya ke pasar.
Suasana pasar yang cukup ramai membuat Nita harus berdesak-desakan ketika mau membeli sesuatu.
“Tomat sudah, cabe sudah” gumam Nita
Nita mengecek semua belanjaannya, setelah dirasa lengkap Nita keluar dari pasar dan mencari ojek. Karna tak ada ojek yang sedang mangkal di dekat pasar, Nita memutuskan untuk menyeberang dan mencari ojek di seberang jalan.
Nita yang kerepotan dengan belanjaannya tidak memperhatikan jalan sehingga ia bertabrakan dengan seseorang.
Braak
“Aduuh” keluh Nita
Nita langsung berdiri dan melihat orang yang baru saja ditabraknya.
“Maaf bu, aku tidak sengaja” ucap Nita
“Tidak apa-ap” ibu itu terhenti ucapannya setelah melihat siapa orang yang ditabraknya
Merasa ada yang aneh, Nita langsung menyadarkan ibu yang sedang bengong itu.
“Bu, ibu” panggil Nita
“Eh maaf, aku tidak apa-apa” ucapnya mencoba menetralkan suasana terkejutnya
Dia adalah Sukma, Sukma baru saja keluar dari super market, karna sibuk menelepon Sukma tak memperhatikan jalan sehingga bertabrakan dengan Nita.
“Ya Tuhan, apa aku sedang halusinasi kenapa aku bisa bertemu dengan Sinta waktu nuda. Wajahnya sangat mirip” ucap Sukma dalam hati
“Kalau begitu aku permisi bu, sekali lagi maaf bu” ucap Nita
“Tunggu” Sukma memanggil Nita “Nama kamu siapa?” tanya Sukma
“Aku Nita bu” jawab Nita sambil tersenyum
“Nita, kamu bisa panggil ibu Sukma” ucap Sukma
“Ibu Sukma” ucap Nita sedikit canggung
“Iya, oh iya kamu belanja segini banyak sendiri?” tanya Sukma
“Iya bu, ini sudah biasa jadi tidak terlalu berat” jawab Nita
“Rumah kamu di mana?”
“Rumah aku di gang sana bu” Nita menunjukkan jalan ke arah rumahnya
“Ibu antar ya” ajak Sukma
“Tidak perlu bu, nanti malah merepotkan ibu” tolak Nita
“Tidak apa-apa, ayo di sana mobilnya”
Mau tidak mau Nita pun ikut masuk ke dalam mobil Sukma dan mengantarnya pulang.
*
Dara dan Fifi sedang mengobrol sambil menonton televisi, Surya yang baru saja pulang dari kantornya melihat keberadaan dua perempuan itu langsung menghampirinya dan menyapanya.
Nita melihat semua itu, Surya yang terlihat lebih ceria saat mengobrol dengan Fifi membuat Nita merasakan sakit. Cemburu? Sudah pasti, rasanya ingin sekali Nita melabrak Fifi tapi semua itu tidak mungkin ia lakukan.
“Nita ke mana bu?” tanya Surya di sela-sela obrolannya
“Dia itu paling lagi tidur dana santi di dalam kamar” jawab Dara
Kreeek
Pintu kamar Nita terbuka, sebenarnya Nita akan keluar dari tadi hanya saja ia mengurungkan setelah mendengar percakapan di luar.
“Mas” sapa Nita
“Kamu ambilkan minum untuk suami kamu jangan hanya diam saja, suami pulang kerja bukannya disambut malah di dalam kamar saja” omel Dara
“Iya bu” Nita pergi ke dapur untuk mengambilkan minum
Stelah itu Nita kembali dan memberikan minumannya pada Surya, namun sayangnya Fifi yang tidak suka melihatnya berniat membuat Nita terjatuh dan naasnya Nita terjatuh dengan menarik kursi roda Fidi sehingga membuat keduanya sama-sama terjatuh.
Braak
Fifi terjatuh dan tertimpa kursi rodanya sedangkan Nita terjatuh di samping Fifi.
“Fifi” teriak Dara terkejut karna melihat Fifi yang jatuh cukup keras
“Sakit” Fifi meringis ketika kakinya tertimpa kursi roda
Surya dan Dar membantu Fifi untuk duduk di kursi sedangkan Nita yang sudah basah karna minuman yang dibawanya hanya merasakan pilu ketika sang suami lebih mementingkan perempuan lain dari pada dirinya.
Dara menghampiri Nita yang sudah berdiri.
Plaaak
Suara tamparan begitu keras dan hampir membuat Nita terhuyung ke belakang karna tidak bisa menahan tubuhnya.
“Dasar menantu kurang ajar, selama ini aku masih bersabar untuk tidak membuat kamu tersiksa tapi sekarang kamu malah membuat Fifi seperti ini! Kamu pasti tidak suka kan sama Fifi karna suami kamu lebih peduli dengan dia dari pada kamu?!” bentak Dara
Nita yang sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan sang mertua akhirnya membuka mulutnya untuk melawan.
“Ibu bilang apa tadi?! Tidak menyiksa aku bu? Lalu selama ini apa yang ibu lakukan kalau bukan menyiksa bu?! Apa?!” teriak Nita yang sudah emosi
Surya yang melihat ibunya dibentak tentu tak terima, Surya mendekati Nita dan
Plaaak
Dua tamparan membuat pipi Nita panas, Nita yang tak menyangka suami akan kembali menamparnya mengelus pipi yang terasa sakit.
“Kamu nampar aku lagi mas?” ucap Nita lirih
“Kamu jangan kurang ajar sama ibu Nita! Dia itu ibu aku seharusnya kamu menghormati dia!” bentak Surya
Nita sudah tak tahan lagi, segala rasa sakit, kecewa selalu ia pendam akhirnya Nita mencurahkan semua isi hatinya.
“Hahaha menghormati? Mertua yang selalu menyiksa menantunya bahkan membuat cucunya sendiri harus kehilangan nyawanya apa itu pantas disebut seorang ibu?!” ucap Nita lantang
Pertengkaran terjadi begitu hebat, bahkan Nita yang semula tak pernah berani melawan kini sudah tak ada lagi cukup rasa sakit dan penderitaan yang selama ini ia tahan dan kini ia sudah tak bisa menahannya lagi.
“Bahkan mertua yang ingin menantunya celaka dan terang-terangan membawa perempuan diantara rumah tangga anaknya apa seperti itu harus dihormati mas?!” teriak Nita
Air mata yang ditahannya kini luruh juga, Nita sudah tak kuat lagi menahan semuanya.
“Kalau kamu lebih memilih ibu dan juga perempuan itu lebih baik kamu ceraikan aku mas, aku sudah tidak sanggup mempertahankan rumah tangga ini” ucap Nita
Surya tidak menyangka kalau istrinya akan mengatakan hal seperti itu, Dara pun juga terkejut ini memang keinginan Dara tapi Dara juga harus bersiap untuk kembali ke rumah sederhananya meninggalkan rumah yang selama ini ia tinggali yang merupakan rumah Nita.
“Kamu merasa hebat iya!” bentak Dara
“Bukan merasa hebat bu, aku sudah lelah jika semua yang sudah aku lakukan tidak pernah dihargai. Bukannya ibu senang jika aku bercerai dengan mas Surya dan sekarang ibu tidak perlu susah payah memisahkan kami. Setelah ini ibu bisa menjadikan perempuan itu menjadi menantu kesayangan ibu” tunjuk Nita pada Fifi
“Nita jaga bicara kamu!” bentak Surya
“Kenapa mas, bukannya semuanya itu benar? Kamu juga tahu kalau ibu tidak pernah menyukai aku meski aku bersikap baik dan selalu menuruti semua keinginannya” sahut Nita
*Maaf nih tidak bisa update setiap hari, lagi kurang sehat.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya, like, comment dan vote🥰