Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Di dalam mobil yang melaju kencang, Wil menelpon Wendy asistennya.
"Kenapa tidak ada laporan? Apa kerjanya orang yang mengawasi keponakanku itu!" Wil dengan nada membentak membuat supirnya ketakutan.
Wendy yang sedang berkencan dengan pacarnya itu juga kaget. Memang, menjadi asisten Wil itu cobaan yang berat. Bisa tiba tiba tengah malam di telpon, gajinya memang besar tapi harus siap stand by dimana pun dan kapanpun. Bahkan dalam jangka waktu setahun ini dia belum sampai cuti.
"Maaf Bos, saya akan perbaiki lagi." Sambung Wendy yang sedari tadi mendengarkan amukan atasannya tersebut.
Mungkin nasib pacarnya kali ini juga akan putus lagi. Siapa juga yang mau pacaran dengan orang sok sibuk, yang menomor satukan atasannya diatas segalanya, bahkan urusannya sendiri.
Pacar Wendy ditinggal sendirian di lounge bar sudut kota. Dia mengumpat kepada Wendy. Dan Wendy sudah biasa menerima hal tersebut.
"Haih..." Mungkin menemukan jodoh adalah hal yang mustahil baginya.
Baru ini dia tidak percaya dengan pepatah kalau sudah banyak duit, wanita akan datang dengan sendirinya. Iya sih datang tapi hanya mau uangnya saja. Mencari wanita yang tulus itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.
****
Membawa badan Viona yang sempoyongan karena mabukkk membuat langkah Berta kesulitan.
"Theon.... Theon.... Aku gendong dia saja ya?"
"Huh?" Theon lebih kaget lagi
"Kelamaan kalau jalan sambil begini , di gendong lebih capat."
"Ya... itu... terserah Miss aja."
Berta kemudian menggendong Viona ke belakang.
Untung Berta biasa olahraga, jadi menggendong Viona bukanlah hal yang sulit, cuma kalau harus dilakukan terlalu lama dia juga akan kesulitan.
Theon sudah melepas baju pelayannya. Dia menyelinap ke belakang. Di belakang ada pintu yang hanya digunakan untuk membuang sampah dan pintu keluar masuk dan pergi karyawan. Tapi karena dengan pintarnya Theon bilang kalau temannya ini sudah KO dan dia sendiri tersadar karena member baru. Dia diperbolehkan melewati dapur yang super sibuk.
Dibelakang Theon sudah menyiapkan motor .
sekarang dia super bingung. Motornya adalah motor ninja Kawasaki yang tidak mungkin bisa bonceng 3.
"Miss..." Theon melihat ke arah Miss Berta.
"Kalian pergi saja! Aku gampang!"
Tidak mungkin Theon tega meninggalkan Berta disini sendiri. Apalagi kalau dia orang yang di habisi Berta sudah siuman. Bisa lebih bahaya dari situasi di dalam. Tempat ini sepi.
Theon segera menelpon teman-temannya dan memberi tahu detail lokasi dan orang yang harus mereka lindungi dan jaga.
"10 menit lagi, temanku akan datang Miss, tolong jangan nekat seperti tadi."
Berta memukul pundak Theon, "Kau mengkhawatirkanku kan?" Berta tersenyum. "Semua bisa kuatasi."
Theon segera naik motornya. Berta membantu Viona Naik, dia juga menalikan Viona ke tubuh Theon agar tidak jatuh.
Kenapa juga dia tidak bawa mobil.
Setelah Theon pergi, Berta tak mungkin menunggu disini, jadi dia pergi dengan mengendap endap.
****
Pranggg... Pyaaarrrr....
Suasana didalam ruangan VIP clup tersebut sangat ricuh . Dua orang yang sudah siuman seger melapor ke teman temannya. Samuel yang tahu itu segera sadar bahwa itu mungkin adalah ulah Theon.
"Brengsekkkkk!!!*
Bodyguard bodyguard dari club itu ikut turun tangan mencari Theon, Viona dan Berta tentu saja.
Berta yang kegerahan segera menguncir rambutnya menjadi sanggulan. Dia kurang hapal daerah sini jadi dia sendiri sejujurnya takut. Menghadapi satu dua orang mungkin gampang baginya. Tapi terlalu banyak orang juga akan membuatnya kewalahan.
Persis seperti yang dia takutkan. Berta segera di temukan. Beberapa orang mengejarnya. Berta segera berlari. Untungnya dia memakai sepatu kets. Bisa kacau kalau dia tadi pakai heels.
"Tuhannn....." Sambil berlari dia sambil berdoa .
Di depan sana, sebuah mobil mewah berhenti. Tanpa dia terlihat memaikan ponselnya seperti hendak menghubungi orang. Syukurlah teman Theon datang tepat waktu. Tanpa aba-aba dia segera masuk mobil dan menarik orang yang ada di depan pintu mobil tersebut.
"Cepat masuk! Kita harus segara pergi!" Berta tanpa basa basi segera memberikan obat.
Wil kesal bukan main, dia kesini hendak mencari Viona keponakan tapi baru datang malah disuruh pergi.
"Apa-apaan ini?" Wil Engan wajah garangnya hendak menyeret Berta pergi
"Theon sudah pergi dengan Viona."
Mendengar kata Viona Wil mengerubungi dahinya. Dia akhirnya menuruti permintaan wanita aneh tersebut.
"Fiuh... Syukurlah..." Berta dengan nafas tersengal sengak mengucapkan rasa syukurnya. Mobil terus melaju.
Wil menunggu wanita yang terus mengoceh itu untuk diam sebentar sebelum dia mulai bertanya banyak hal.
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼