Andah, adalah mahasiswi yang bekerja menjadi penari striptis. Meskipun ia bekerja di hingar bingar dan liarnya malam, tetapi dia selalu menjaga kesucian diri.
Sepulang bekerja sebagai penari striptis.Andah menemukan seorang pria tergeletak bersimbah darah.
Andah pun mengantarkannya ke rumah sakit, dan memaksa Andah meminjam uang yang banyak kepada mucikari tempat dia menari.
Suatu kesalahpahaman membuat Andah terpaksa menikah dengan Ojan (pria amnesia yang ditemukannya) membawa drama indah yang terus membuat hubungan mereka jadi semakin rumit.
Bagaimana kisahnya selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Peresmian Hubungan
Geon tersadar dan menghentikan aktivitasnya. Lenanda yang tadinya memejamkan mata, menikmati setiap kecupan dari kekasihnya ini, membuka mata karena heran sang kekasih menghentikan aktivitas yang membuatnya membara.
Lenanda kembali bergelayutan pada leher pria itu. "Kenapa, Sayang? Esok adalah hari peresmian hubungan kita yang lebih serius."
Geon melepaskan tangan Lenanda yang bergelayut manja pada lehernya. Dia menggelengkan kepala dan memasng kancing pakaiannya kembali.
Lenanda tercenung karena pancingan super panasnya kali ini masih belum juga berhasil mengajak pria itu untuk menjadi miliknya, seutuhnya.
"Kenapa?" Air muka Lenanda terlihat sendu. Ini memang bukan penolakan yang pertama, tetapi entah kenapa rasa sakit yang terasa melebihi biasanya.
Geon mengusap mukanya dengan kasar, mengacak rambut yang tadinya masih rapi tertata dengan wax.
"Sejujurnya, aku hampir saja tidak bisa menahan hasrat yang terus saja kamu pancing ini. Namun, aku teringat, bahwa kita ini baru akan bertunangan."
Geon duduk di atas sofa, tubuhnya membungkuk dengan dengan menutup mulut dengan satu tangan.
Lenanda keluar tanpa mengatakan apa pun, berharap dikejar oleh Geon. Akan tetapi, harapannya tidak menjadi kenyataan. Orang yang dicintai sama sekali tidak mengejar dan meminta maaf.
'Sepertinya, dia tidak benar-benar menginginkanku,' tangisnya di dalam hati.
Dengan terurai air mata, Lenanda menuju kendaraannya. Dalam diam, Geon mengintip kepergian Lenanda lewat jendela. Geon menyugar rambut dengan kedua tangannya.
"Hah, aku ini kenapa? Seharusnya aku dan dia sudah menikmati panasnya di atas ranjang." rutuknya pada diri sendiri.
Keesokkan harinya, pesta pertunangan antara Lenanda dan Geon, terjadi sangat meriah di rumah Lenanda. Sehingga, Geon meminta semua pekerja di mansion miliknya membantu di rumah Lenanda.
Baik para asisten, maupin security berjaga di rumah Lenanda membiarkan rumah yang sekiranya selalu aman, tertinggal tanpa penjagaan.
Saat itu pula Anita dan Jonathan mengendap masuk ke dalam rumah Geon. Mereka mencari beberapa surat berharga kepemilikan seluruh harta dan perusahaan keluarga Abraham.
Setelah semua ditemukan, Jonathan dan Anita menyuruh orang yang mereka bayar bersembunyi di suatu tempat yang sekiranya aman.
Di rumah Lenanda, pesta pertunangan dan tukar cincin berlangsung begitu megah dan meriah. Meskipun saat itu, Lenanda masih merasa begitu marah pada Geon, mereka masih bisa mengatur drama indah, seolah tak terjadi apa-apa di antara mereka.
Setelah acara usai, raut Lenanda pun berubah. Kali ini Lenanda pergi, tetapi Geon mengejarnya.
"Maafkan aku, aku sangat menghormatimu layaknya wanita hebat yang langka di bumi ini. Aku menghargaimu, karena kamu berarti bagiku."
"Aku tidak akan menyakitimu dengan melumuri dosa indah yang semu. Semua akan indah pada waktunya, di saat ikatan suci mengatakan bahwa kita telah 'sah' untuk bergaul dan mencumbu satu sama lain."
Lenanda tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh Geon. Butiran yang tadinya bening, mengalir menghitam karena lunturan riasan mata yang melekat.
Ia memeluk pria itu, pria yang resmi menjadi tunangannya malam ini. Sebulan semenjak tanggal pertunangannya ini adalah waktu bagi mereka untuk ikatan suci dalam pernikahan.
Lenanda merasa sedikit lega, akhirnya pria yang menjadi cinta pertama semenjak lima belas tahun, akan menjadi orang yang akan melindungi ia untuk selamanya.
"Terima kasih, Sayang. Aku hanya gadis bodoh yang menggila tanpa memahami makna cinta yang sebenarnya. Sekarang aku mengerti, alasan sesungguhnya kenapa kamu selalu menolakku yang telah menjatuhkan harga diri ini."
Geon menyugar rambut Lenanda yang tersanggul rapi seutuhnya. Dia memeluk gadis itu, tetapi tatapannya tidak bisa diartikan saat membayang asa ke depannya.
Setelah itu, Geon pulang bersama Pak Soleh. Semua pekerja di rumahnya turut pulang dan langsung tepar karena lelah bekerja menyambut para undangan yang sangat banyak di acara pertunangan sang Tuan Muda.
"Pak Soleh beristirahat. Aku juga akan langsung tidur setelah ini." ucap Geon berlalu melonggarkan dasi yang seakan mencekik jalur pernafasannya.
"Baik, Tuan Muda. Selamat malam." ucap Pak Soleh, pria yang semenjak kecil menjadi supir pribadinya.
Geon menganggukkan kepala menuju kamar. Dia merasa sangat lelah dan segera merebahkan diri meskipun belum membersihkan diri. Dalam hitungan detik, Geon langsung terlelap.
Saat itu pula orang-orang yang dibayar oleh Jonathan muncul. Dengan sedikit mengendap, salah satu dari orang suruhan itu mengeluarkan sapu tangan yang telah dibubuhi obat bius.
Tanpa menunggu Geon terbangun, orang itu langsung membekap mulut Geon yang telah terlelap dengan sapu tangan tersebut.
Tanpa perlawanan, mereka berhasil membuat Geon tak terbangun dalam beberapa jam kemudian. Geon dimasukkan ke dalam karung yang telah mereka siapkan.
Setelah itu, mereka mengendap mengangkat karung berisi manusia itu. Rumah itu terlihat begitu sunyi, tak satu pun terlihat aktivitas karena semuanya telah lelap dalam lelah.
Bahkan security, tertidur pada pos penjagaan mereka.
Saat berhasil membawa Geon keluar dari gerbang, sebuah mobil pick up muncul dan Geon dibawa oleh kendaraan tersebut.
Geon dibawa ke sebuah gudang dan diikat dalam keadaan masih tertidur. Tangan Geon diikat dalam keadaan berdiri, dan ia masih lelap karena pengaruh bius yang belum juga hilang.
"Bagaimana? Kita habisi saja sekarang juga?" tanya salah satu dari pembunuh bayaran itu.
"Kalau dia dalam keadaan tidur seperti ini, tentu tidak menyenangkan." ucap yang lain.
Salah satu dari mereka membawa seember air dan mengguyurkannya kepada pria yang terikat itu. Suara air yang disiramkan kepada Geon itu, mampu memecahkan sunyinya malam pada gudang itu.
"Uhuk-uhuk-huk." Geon terkejut saat lelap dalam tidurnya tiba-tiba mendapat serangan guyuran air yang sangat banyak, tetapi ia tidak bisa mengusap wajahnya karena menyadari tangannya terikat menggantung di atas.
Perlahan, Geon membuka matanya. Sebuah cahaya menyilaukan membuat ia kembali memejamkan mata.
"Dia udah bangun tuh!"
Salah satu dari mereka sengaja menyorotkan lampu dari sebuah senter yang dipeganya.
Aliran air yang terus menetes dari rambut Geon, membuat pria itu kembali membuka matanya, melawan rasa silau yanh membuat matanya terasa sakit.
"Hahaha, akhirnya ia bangun juga."
Mendengar suara orang yang berbicara itu, membuat Geon memfokuskan penglihatannya pada orang yang ada di belakang lampu yang terus menyorot padanya.
Dengan sedikit penyesuaian, akhirnya Geon berhasil melihat semua dengan sempurna. "Siapa kalian?"
"Hahahaha, dia nanya kita siapa tuh."
Salah satu orang yang ada berjalan dengan membawa pentungan. Wajahnya menyeringai menatap pesakitan yang akan menjadi target bulanan mereka kali ini.
"Kami siapa?" Pria itu langsung melayangkan pentungan yang ada di tangannya pada kaki Geon.
"Aaaggghhhh!" Teriakan pilu terdengar menggema semakin memeriahkan suasana tengah malam di gudang itu.
Semua pria yang ada di tempat itu menyeringai, membawa apa pun dan melakukan hal yang sama kepada Geonino Luke Abraham.
takut lo brkl bpkmu smpe dipecat???