Almira Denasya Putri Sekalipun tak pernah terpikir jika secepat itu ia akan menikah dengan pacar nya yang bernama David itu. Ibu Almira yang menjabat sebagai seorang CEO Diperusahaan besar itu ternyata memiliki alasan mengapa Almira dinikahkan secepat itu dengan seorang lelaki yang justru lelaki itu ternyata telah mengkhianati cinta Almira sendiri. Lalu Apakah Almira akan tetap bertahan mempertahankan cinta nya setelah ia tahu siapa perempuan yang telah merebut hati suami nya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAKAN SIANG BERSAMA
ALMIRA Anak yang baik dan ia sekalipun tak pernah menyalahkan kesalahan yang pernah di lakukan oleh kedua orang tua nya pada masa silam. Almira tak menyalahkan bahwa Karma itu datang dari kedua orang tuanya, melainkan dari kelalaian nya sendiri yang mudah terpengaruh rayuan gombal nya David. Almira lalu di ajak makan siang oleh Ibu nya karena ia sudah merasakan lapar.
Almira merasa napsu makan nya hilang saat itu juga.
"Almira ayo kita makan siang dulu Nak." Ucap Ibu Melinda.
"Mamah duluan deh, Almira sedang tidak berselera." Lalu Ibu Melinda memegang kening Almira dan Almira demam kembali.
"Kamu demam lagi Nak, sebaik nya kamu makan dulu walau sedikit. Setelah itu baru minum obat agar demam mu turun." Almira menggelengkan kepala nya seraya berkata,
"Nanti saja Mah, Almira mau tiduran dulu." Lalu Almira pun berbaring diranjang nya itu.
Ibu Melinda pun tak mau memaksa Almira lagi,
"Yasudah kalau begitu, Mamah makan siang dulu." Almira hanya mengangguk saja dan kini Ibu Melinda sudah keluar dari kamar anak nya itu. Kini hanya tinggal Almira sendiri dikamar nya, wajah Almira nampak menyimpan kegelisahan yang amat mendalam. Ia tak bisa berpikir jernih soal kehamilan nya itu dan Almira pun perlahan mulai mempunyai rasa sesal yang mendalam di dalam hati nya. Pikiran nya lama-lama lelah hingga akhirnya Almira pun tertidur.
Ibu Melinda sedang berada diruangan meja makan dan ia masih menunggu para pembantu rumah nya itu menyiapkan makan siang untuk nya. Saat itu suara ponsel nya berdering dan ia melihat yang menghubungi nya adalah David.
"Iya sayang kau sedang dimana sekarang?" Ucap Ibu Melinda dan ia cuek saja bilang 'Sayang' kepada David. Padahal disana ada pembantu yang sedang menyiapkan makanan nya.
"Aku sudah pulang dari kampus, sebentar lagi akan sampai dirumah mu sayang."
"Oh begitu, kamu sudah makan siang belum sayang?" Tanya Ibu Melinda lagi.
"Aku belum sempat makan siang, karena harus buru-buru datang ke rumah mu sayang."
"Yasudah nanti makan siang di sini saja, aku baru saja mau makan siang."
"Baik sayang kalau begitu tunggu aku."
"Yasudah sayang." Ucap Ibu Melinda dan ia langsung mematikan ponsel nya.
Ibu Melinda lalu menyuruh salah satu pembantu rumah itu untuk mengambilkan piring lagi. Ibu Melinda termenung sesaat ketika ia melihat dua bangku kosong didepan nya.
'Mungkin jika nanti David sudah menikah dengan Almira, ia akan duduk di kursi yang biasa dipakai Papah nya Almira waktu dulu' Hayalan Ibu Melinda teringat lagi ketika dulu kehidupan nya sedang harmonis dan rukun. Dimeja makan itu hanya ada tiga kursi dan ditempati oleh Almira serta Ayah nya.
Sesekali Ibu Melinda tersenyum karena teringat kenangan manis kala itu, sebab Papah nya Almira adalah orang yang romantis dan selalu memanjakan Ibu Melinda.
'Haduh! Mengapa aku teringat dia kembali!?' Ujar batin Ibu Melinda langsung tersadar. Para pembantu yang diam-diam memperhatikan Ibu Melinda itu merasa aneh. Mereka bertiga lalu mengobrol di dapur membicarakan ke anehan tingkah ibu Melinda itu.
"Nyonya kenapa ya dari tadi senyum-senyum sendiri?"
"Entahlah, sepertinya ia masih terbayang soal mantan suami nya itu."
"Pak Restu Maksud mu?" Kedua teman nya mengangguk.
"Tapi aku heran, sejak menelpon seseorang tadi ia terus menyebut nama 'Sayang'. Apa Nyonya sudah balikan lagi sama mantan suami nya atau Nyonya punya pacar baru lagi???"
"Sepertinya tak mungkin kalau nyonya balikan lagi dengan Pak Restu. Tapi kalau Nyonya punya pacar lagi, itu sangatlah mungkin."
"Benar juga." Ujar kedua rekan nya sambil manggut-manggut.
Saat itu mobil David sudah sampai dirumah itu dan Pak Nasir segera membuka gerbang rumah itu. Setelah David memarkirkan mobil nya, ia langsung pergi ke rumah itu. Bell ditekan oleh David dan Ibu Melinda mendengar nya, ia lalu menyuruh salah satu pembantu nya untuk membuka kan pintu rumah. Setelah pintu dibuka David masuk untuk menemui Ibu Melinda di ruangan meja makan.
Senyum David terulas diwajah nya karena ia sudah rindu tak melihat wajah cantik nya Ibu Melinda selama beberapa hari. Wajah cantik Ibu Melinda nampak kusut karena pikiran nya sedang terbebani sesuatu. David mendekati Ibu Melinda dan mencium kening nya.
"Bagaimana sayang? Apa Test nya negatif?" Tanya David yang kini sudah duduk di kursi depan nya.
"Positif sayang." David tercengang dan bertanya,
"Serius sayang?" Ibu Melinda menganggukan kepala nya.
Ketiga pembantu rumah itu mengintip di balik tirai gorden pintu dapur. Mereka hanya geleng-geleng kepala saja melihat ketampanan wajah nya David. Dari salah satu mereka ada yang mencurigai kedekatan Ibu Melinda dan juga David.
"Sepertinya orang yang dipanggil sayang oleh Ibu Melinda itu adalah Den David."
"Bukan nya lelaki itu pacar nya Non Almira ya?" Tanya pembantu lain nya.
"Iya memang benar lelaki itu adalah pacarnya Non Almira. Tapi mengapa Nyonya dan Den David terlihat begitu romantis?" Ucap salah satu pembantu yang membuka kan pintu ketika David datang.
Ketiga pembantu itu mulai curiga dengan kedekatan Ibu Melinda dan juga David itu. Mereka belum bisa memastikan bahwa David dan Ibu Melinda berpacaran dibelakang Almira atau hanya sekedar kedekatan wajar dari calon mertua dan calon menantu nya saja. Ketiga pembantu itu pun kini segera bubar karena mereka takut bisikan mereka itu didengar oleh majikan nya.
Ibu Melinda lalu menceritakan ketika Almira di Test kehamilan nya dan Almira tenyata positif hamil.
"Lalu bagaimana tanggapan Almira saat itu, Sayang?" Tanya David penasaran.
"Almira nampak depresi dan beberapa kali meminta maaf kepada ku atas kelalaiannya itu. Katanya, kau yang selalu mengajak Almira untuk melakukan hal begituan kan?"
"Ya memang aku yang selalu mengajak nya begituan, tapi Almira juga menikmati nya."
"Hmm....." Ibu Melinda hanya bergumam saja kemudian David bertanya soal Almira.
"Lalu dimana Almira sekarang?"
"Dia sedang dikamar nya, badan nya demam lagi."
"Coba aku ingin melihat keadaan Almira." Ujar David dan Ibu Melinda pun mengantarkan David ke kamar nya Almira.
Pintu kamar Almira dibuka dan Almira nampak sedang tertidur pulas.
"Sepertinya Almira sudah tertidur." Ujar David.
"Bangunkan saja jika kau ingin mengobrol dengan nya." Ucap Ibu Melinda.
"Sudah nanti saja jika ia sudah bangun Sayang."
"Yasudah, ayo kita makan siang dulu. Setelah itu kita obrolkan persoalan tentang kandungan Almira itu."
"Baiklah sayang." Ujar David dan kini mereka sudah pergi dari kamar Almira untuk MAKAN SIANG BERSAMA diruangan meja makan rumah itu.
tapi tapi kalau
seorang istri (pemeran utama wanita) yang selingkuh dengan ayah mertua pasti novel itu sangat banyak penggemarnya, (karena banyak pembaca novel alias reader adalah pecinta PEBINOR dan PRIA TUA BANGKA)