NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Ximen

Gadis Kesayangan Tuan Ximen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kaya Raya / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Damien Ximen, pengusaha dingin dan kejam, dikelilingi pengawal setia dan kekuasaan besar. Di dunia bisnis, ia dikenal karena tak segan menghancurkan lawan.

Hingga suatu hari, nyawanya diselamatkan oleh seorang gadis—Barbie Lu. Sejak itu, Damien tak berhenti mencarinya. Dan saat menemukannya, ia bersumpah tak akan melepaskannya, meski harus memaksanya tinggal.

Namun sifat Damien yang posesif dan pencemburu perlahan membuat Barbie merasa terpenjara. Ketika cinta berubah jadi ketakutan, akankah hubungan mereka bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Barbie melangkah masuk ke dalam rumah dengan napas memburu, rambutnya berantakan, wajahnya kusut penuh letih. Namun belum sempat ia menutup pintu, sebuah panci melayang ke arahnya. Refleks, Barbie menunduk, dan benda logam itu membentur tembok dengan dentuman keras, menyisakan bekas goresan.

"KEMANA kau semalaman?!" suara melengking itu menghujam telinganya. Joey, ibunya, berdiri dengan napas terengah-engah, wajah merah padam, matanya menyala penuh amarah. "Sejak kapan kau belajar tidak pulang, ha? Bagaimana kalau sampai diketahui oleh tunanganmu?"

"Mama, dengarkan penjelasanku dulu sebelum melempar barang ke arahku!" bentaknya tak kalah keras.

Joey menyilangkan tangan di dada. “Baiklah! Katakan kemana saja kau semalam!”

“Aku… semalam aku melihat sesuatu di pelabuhan. Pemandangan yang sangat mengerikan dan menakutkan. Karena diketahui, aku dikejar oleh mereka sampai akhirnya bertemu dengan seorang pria asing. Dia juga dikejar dan terluka. Kami bersembunyi di sebuah rumah kumuh….”

Joey memicingkan mata. “Dikejar? Oleh siapa?”

“Iya, Mama! Aku tidak berbohong,” jawab Barbie.

Namun Joey mendengus sinis. “Siapa yang tidak tahu sifatmu? Polisi saja sudah muak dengan kelakuanmu.”

Barbie melirik tajam ke arah ibunya, “Kenapa Mama tidak pernah percaya padaku? Aku tidak berbohong. Aku benar-benar melihat sesuatu yang menakutkan. Aku ingin melapor polisi, tapi aku malah dikejar—”

“DIAM!” bentak Joey lagi, matanya tajam seperti pisau. “Jangan suka bicara yang tidak-tidak. Walaupun kau benar-benar melihat pembunuhan atau perampokan, lebih baik DIAM. Tidak usah ikut campur.”

“Tapi ini… lebih mengerikan dari pembunuhan atau perampokan biasa, Ma…”

“Sudah cukup! Jaga tingkah lakumu! Jangan sampai keluarga Yang tahu kalau kau tidur di luar semalaman!”

Barbie mengerutkan alis, lalu perlahan berkata pelan namun tegas, “Aku tidak mau menikah dengan Andy Yang.”

Suara derit pintu mendadak terdengar, seorang pria paruh baya muncul sambil membawa sepiring makanan. Pria itu adalah Simon, ayah tiri Barbie. Wajahnya datar, seolah baru pulang dari pura-pura peduli di luar rumah.

“Barbie, kau sudah pulang? Makan dulu, nanti baru dibicarakan lagi.”

Joey melirik tajam ke arah Simon. “Simon! Anak kita ini tidak pulang semalaman! Kalau tidak diajar, aku takut dia akan semakin menjadi-jadi!”

Simon mengangkat tangannya pelan, mencoba menenangkan. “Sudahlah… Anak kita sudah besar. Jangan terlalu ketat, kasihan dia…”

Barbie menatap tajam ke arah pria itu, rahangnya mengeras.

“Pintar akting…” gumamnya lirih, sambil melirik tajam ke arah ayah tirinya itu.

"Barbie, Mama sudah mengundang Andy Yang ke rumah untuk membahas pernikahanmu. Kalian akan menikah bulan depan," ujar Joey.

"Kenapa cepat sekali? Aku bahkan belum memiliki perasaan apa pun padanya," sahut Barbie, terkejut.

"Dia adalah putra semata wayang dari keluarga kaya raya. Selain itu, dia juga bekerja di pabrik milik keluarga Ximen. Dia orang kepercayaan Tuan Ximen. Bukankah itu keberuntungan besar?" balas Joey dengan penuh keyakinan.

"Apa hubungannya denganku? Bisa saja dalam waktu dekat dia kehilangan pekerjaannya, bahkan nyawanya," ucap Barbie dengan ceplas ceplos, lalu bangkit dan meninggalkan ruangan.

"Hei! Apa kau tidak bisa bicara hal yang baik?" teriak Joey, kesal.

"Siapa itu Ximen? Aku saja tidak kenal, dan tidak penting juga," gumam Barbie sambil menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

***

Sementara itu, di tempat lain, Damien berada di lapangan luas, dikelilingi oleh para pengawalnya. Beberapa pria dalam keadaan terikat berlutut di atas tanah, wajah mereka babak belur akibat pukulan dan siksaan.

"Tuan, pelakunya sudah ditemukan. Anda yang tentukan hukumannya," lapor Steven.

Damien mengayunkan tongkat besi di tangannya dengan amarah yang membara. Tanpa ragu, ia menghantam kepala pria-pria yang diikat di depannya satu per satu. Suara hantaman terdengar nyaring, diikuti jeritan kesakitan yang menggema di ruangan gelap itu.

Bruk!

Bruk!

“Aaaahh!!” Jeritan kesakitan memecah keheningan. Darah mengucur dari pelipis mereka, membasahi lantai. Tubuh mereka limbung dan akhirnya ambruk tak sadarkan diri.

Dengan nafas berat dan sorot mata penuh dendam, Damien menatap korban-korbannya. “Aku adalah Ximen. Aku tidak akan memberi ampun pada siapa pun yang berani menyinggungku!” teriaknya garang. Ia kembali mengayunkan tongkat besi itu dengan brutal, menghantam kepala mereka yang sudah tak berdaya.

Darah memercik, menyiprat ke wajah dan tangan Damien. Namun dia tak bergeming—seolah percikan itu hanyalah simbol kekuasaannya. Setelah puas, Damien melemparkan tongkat besi itu ke lantai. Bunyinya bergema seperti lonceng kematian.

"Sudah tahu siapa bos kita, mereka masih berani menyinggungnya. Sama saja cari mati," ujar Steven, anggota setia Damien, dengan nada sinis.

Calvin, tangan kanan Damien, segera menyodorkan saputangan putih untuk membersihkan wajah tuannya dari percikan darah. Damien mengambilnya, menyeka wajahnya perlahan, lalu membuangnya begitu saja ke lantai.

"Lenyapkan semua sampah ini!" perintah Damien dengan suara dingin dan tegas.

"Baik, Tuan!" jawab Calvin sambil memberi isyarat pada anak buah lainnya untuk bergerak.

Tiba-tiba, ponsel Steven berdering memecah suasana. Ia segera menjawabnya.

"Halo?" sapanya singkat. Wajahnya seketika berubah serius.

Setelah beberapa detik berbicara, Steven memutus panggilan itu dan melangkah cepat ke hadapan Damien.

"Ada apa?" tanya Damien, alisnya menyipit.

"Tuan, kami baru menerima laporan bahwa Manager Andy Yang menggelapkan dana penjualan dan saat ini menghilang. Mereka baru sadar setelah dia tidak masuk kerja selama tiga hari," jelas Steven.

Damien menyipitkan matanya, amarah kembali naik ke permukaan. "Andy telah meremehkan kita."

"Bukankah dia adalah tuan muda dari keluarga kaya raya? Kenapa menggelapkan uang perusahaan?" tanya Calvin, heran.

"Dia dikenal sebagai pria yang gila wanita, penjudi, dan pemabuk," jawab Steven sambil menggeleng pelan.

Damien menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan, menahan gejolak marahnya. Dengan suara rendah namun penuh ancaman, ia memerintahkan, "Cari semua orang yang terlibat dengannya. Geledah semua tempat perjudian, kasino, klub malam, dan tempat yang mungkin dia kunjungi! Jika ada yang mencoba menghentikan kita, TUTUP usaha mereka!"

Calvin, yang selama ini memantau gerak-gerik Andy, angkat bicara. "Sepertinya aku pernah mendengar bahwa dia memiliki seorang tunangan."

Damien menoleh tajam. "Siapa orangnya? Mungkin saja tunangannya tahu keberadaannya," ujar Steven dengan cepat menangkap maksud bosnya.

"Akan aku cari informasinya secepat mungkin," jawab Calvin penuh keyakinan.

"Tunangan atau wanita mana pun yang pernah bersamanya, bawa semuanya ke hadapanku! Jika mereka berani menyembunyikan keberadaannya, maka mereka akan aku kirim ke neraka!" perintah Damien.

Dengan sorot mata tajam, ia menginjak saputangannya yang tergeletak di lantai—seolah menjadi simbol akhir dari belas kasihan.

1
Isnanun
kalo serius sama Barbie tahan Damien jangan tergoda
yuning
jangan cemen Damian
yuning
nikahi saja Barbie
Naufal Affiq
bawak barbie kawin lari aja tuan
Nabil abshor
cembukot sayang,,,,
Naufal Affiq
dia cemburu barbie,kalau kau dekat sama jimmy
yuning
mafia posesif dan cemburu 😁
Isnanun
Betul Barbie
yuning
cemburumu membakar tuan 😁
Naufal Affiq
ada yang cemburu ya,nikahin aja tuan,jangan buat kepala mu pusing
yuning
yg cemburu menggemaskan
Isnanun
memberi hukuman yg nikmat🤭🤭🤭
Nabil abshor
tenang sayang,,,, dia tdk bakalan diapa²in k,,,,
yuning
pasti nya yg akan buat reader bahagia 😁
yuning
dia adalah jodohmu
Naufal Affiq
lanjut thor
eva lestari
thooor..brarti eliza ama barbie sodara an ya...trs knp si david he gk kenal ama barbie .lupa gt?


damien pokoknya hrs jagain barbie trs yaaa ..titip barbie sampai bab nya end heheheh
yuning
betul
eva lestari
duuuuuhhh... syeruuuu uyyyyy.....gk sbr wait next chapter....

bqrbie emg ank nya david ya...tp ko knp gk mau ngurus yaaa....pasti gara2 emak nya si eliza niihhhh....
eva lestari
cerdik jg barbie heheheheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!