Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.
Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.
____
"Gue mau cerai!" Felisha
"Jangan berharap bisa lepas Baby" A
"Bisa ntar gue menghilang" Felisha
"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J
"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha
"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D
"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha
Yuk lanjut......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30_pagi yang hangat
Mentari baru saja muncul, menyelinap masuk lewat celah-celah tirai dapur.
Aroma roti panggang, telur, dan kopi memenuhi udara.
Airin berdiri di depan kompor, rambut diikat asal, mengenakan apron dan piyama lucu, satu tangan mengaduk telur orak-arik, satu tangan lainnya sibuk mencicipi sup.
Langkah berat terdengar dari tangga.
Dan muncullah Jayden, mengenakan seragam militer lengkap.
Sepatu hitamnya mengkilap, medali di dadanya berkilau, dan ekspresinya… seperti jenderal yang siap perang, tapi... aromanya tetap “suami banget”.
Airin mengerling tanpa sadar.
“Tumben rapi banget, Mas,” ucapnya sambil tetap mengaduk.
Jayden berjalan pelan ke belakangnya, mencium leher Airin pelan dan bergumam, “Semangat bertugas dimulai dari dapur istri.”
Airin tertawa kecil. “Gombalnya sudah mulai pagi-pagi ya.”
Tak lama, suara ceria terdengar dari lantai atas.
“Harumnya bikin perut bunyi!”
Alister muncul dengan jas dokter putih menggantung di bahu dan stetoskop di tangan. Rambutnya masih sedikit basah, aroma sabun segar menyertai langkahnya.
Ia memeluk Airin dari samping sambil ikut mengaduk sup.
“Aku bantu~”
“Tidak. Mundur. Kamu pernah numpahin satu panci bubur, ingat gak?” jawab Airin tegas.
Alister pura-pura ngambek, tapi langsung duduk sambil mencomot satu potong roti.
Dan akhirnya…
Darion turun pelan dengan jas abu-abu elegan, dasi sudah rapi, jam tangan mahal melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Wajahnya seperti biasa… dingin, tapi auranya CEO banget.
Airin sempat terdiam sejenak, bahkan spatula-nya nyaris jatuh.
“Gawat,” gumam Airin pelan.
Jayden melirik. “Kenapa?”
“Kalau satu lagi bikin jantung aku copot, sarapan bisa gosong semua.”
Alister tertawa keras.
Darion mendekat tanpa kata, lalu mengambil cangkir kopi dan menyerahkannya ke Airin.
“Terima kasih sudah bangun duluan,” ucapnya tenang.
Airin menerima cangkir itu, matanya hangat.
“Terima kasih juga udah turun dari kamar kayak pangeran iklan parfum semua…”
Ketiganya duduk rapi di meja makan.
Airin meletakkan piring demi piring di hadapan mereka.
Jayden makan sambil membaca berita militer dari tablet.
Alister sudah cerita soal pasiennya yang nge-fans BTS dan ngira dia Jin.
Darion pelan-pelan mengetik email penting sambil sesekali mencuri pandang ke Airin.
Lalu tiba-tiba…
Darxel muncul diam-diam dari lorong.
Ia duduk tanpa suara, lalu menatap Airin.
“Bunda cantik pagi ini,” ucap Darxel lirih.
Tiga suami langsung berhenti mengunyah.
Jayden memelotot.
Alister pura-pura batuk.
Darion menutup laptop.
Airin terkekeh. “Aduh, saingannya makin berat ya Mas…”
Dan pagi itu…
Penuh aroma kopi, tawa kecil, dan… cinta sederhana yang tak perlu banyak drama.
Setelah Darxel duduk manis dan membuat para ayah langsung auto-cemburu karena pujian manisnya ke Airin, suasana sejenak terasa hangat dan tenang...
Tapi ya cuma sejenak.
Karena dari atas, terdengar suara gaduh seperti kuda liar berpacu di langit-langit.
“BUUNDAAA!! Jendral narik dasiku lagi!!”
“Itu bukan dasi, itu tambang! HAHA!”
“Aku yang duluan mau pakai sepatu pink-nya Raisa!”
“AKU LEBIH CANTIK DARI KAMU, RAISA!”
Airin langsung menengadah dengan ekspresi pasrah penuh cinta.
Alister meneguk air, “Waktunya konser pagi.”
Tak lama, Julian muncul duluan. Mengenakan seragam putih abu-abu, rambut klimis, wajah dingin khas remaja, dan headphone melingkar di leher.
Bawa ransel gede dan vibes-nya seperti “aku cuma numpang lahir di sini.”
Julian menatap ruang makan. “Kalian… rame banget dari pagi.”
“Selamat pagi juga, sayang,” jawab Airin sambil mencium pipinya cepat.
“Yah Bunda, please,” Julian mengelap pipinya, walau ekornya senyum sedikit.
Kemudian... BOOM!
Masuklah TIGA anak kembar:
Jendral — pakai kacamata hitam, gaya preman kecil.
Raisa — rambut dikuncir dua, pakai lip gloss diam-diam.
Meteo — seragam kusut, bawa mainan di tangan.
“PAGI BUNDDAAA!” teriak mereka bersamaan.
Jayden buru-buru memindahkan gelas kopi dari pinggir meja.
Darion mengangkat alis saat Raisa duduk di pangkuannya dan berkata, “Papa Darion, aku bisa ikut kerja hari ini nggak? Aku bisa tanda tangan juga loh!”
Darion dengan ekspresi datar membalas, “Kamu bahkan belum bisa baca kontrak.”
Raisa manyun.
Meteo duduk di pangkuan Alister sambil makan sosis milik Darxel.
“Papa, kenapa kupingku gatel? Itu tandanya aku bakal jadi presiden ya?”
“Hmm... atau alergi kucing,” jawab Alister sambil merapikan seragam anaknya.
Jendral berdiri di kursi, menunjuk Julian.
“Bang Julian, kenapa mukamu kayak abis ditolak gebetan?”
Julian melempar roti ke arahnya.
“Biar kamu tahu rasanya diremehkan sejak kecil.”
Airin hanya bisa menghela napas panjang.
Lima anak. Tiga suami. Dan satu dapur.
Tapi justru...
Ini rumah. Ini hidup. Ini... kebahagiaannya.
Setelah semua anak duduk dan makan, suasana perlahan mulai teratur (walau dengan sedikit rebutan selai dan tisu).
Airin berdiri di tengah mereka semua.
“Setelah makan, langsung ke mobil ya. Aku antar kalian ke sekolah. Hari ini aku cuti.”
Tiba-tiba Darxel menarik ujung bajunya.
“Bunda…”
“Hmm?”
Darxel menatapnya. Lalu… tersenyum kecil.
“Makasih udah mau ngadepin kita semua tiap hari.”
Airin langsung terdiam.
Air matanya hampir jatuh, tapi ia tersenyum sambil mencubit pipi Darxel.
“Anak Bunda semua luar biasa. Termasuk kamu. Terutama kamu.”
Dan pagi itu, meski dimulai dengan gosong-gosong kecil dan rebutan roti,
semua orang berangkat dengan cinta penuh di hati.
trs knp raisa yg d incar???
tar mreka iri loh krna ga bs kmpul,mskpn d rmh skt....
julian bkln bbak blur sm preman sklahnya....
airin pst cpe....apalgi ankny jg skit,tp dia hrs kuat.....smngttt....
d rmh d jailin adeknya,d sklah msti ngadepin preman.....🤣🤣🤣
tnpa tkut dia kluar sndrian dmi mncari anknya,mskpn bkn ank kndungnya....
msih pnuh msteri....mreka pst pnya rhsia msing2.....🤔🤔🤔
🤣🤣🤣
mna psesif smua....
Aku udh mmpir....slm knal....
So,airin jd ngasuh 7 ank y,yg 3 bayi gorila....yg 4 bnrn ank2....kbyang dong pusingnya gmna?????