NovelToon NovelToon
Kualitas Mantan

Kualitas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Pelakor / Persahabatan
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Arlena dan Dominus telah menikah lebih dari enam tahun. Tahun-tahun penuh kerja keras dan perjuangan untuk membangun usaha yang dirintis bersama. Ketika sudah berada di puncak kesuksesan dan memiliki segalanya, mereka menyadari ada yang belum dimiliki, yaitu seorang anak.

Walau anak bukan prioritas dan tidak mengurangi kadar cinta, mereka mulai merencanakan punya anak untuk melengkapi kebahagian. Mereka mulai memeriksakan kesehatan tubuh dan alat reproduksi ke dokter ahli yang terkenal. Berbagai cara medis ditempuh, hingga proses bayi tabung.

Namun ketika proses berhasil positif, Dominus berubah pikiran atas kesepakatan mereka. Dia menolak dan tidak menerima calon bayi yang dikandung Arlena.

》Apa yang terjadi dengan Arlena dan calon bayinya?

》Ikuti kisahnya di Novel ini: "Kualitas Mantan."

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Arlena - Dominus 4

...~°Happy Reading°~...

Ucapan Arlena seakan menampar Dominus yang masih diam mematung. Wajahnya berubah bagaikan pelangi berwarna warni dan berakhir pucat. Demikian juga dengan Selina tertunduk, lalu sibuk merapikan penampilannya sambil melihat ke arah lain.

Melihat perilaku mereka berdua, ingin rasanya Arlena menyulut api untuk membakar ruangan itu. Namun dia sudah berjanji pada diri sendiri, tidak akan membiarkan wanita pelakor itu tertawa senang di atas kemarahannya.

Arlena merapikan laptop lalu memasukan ke dalam tas, agar bisa mengalihkan kemarahan dan kesedihannya. Perlahan dia menjinjing tas, lalu menegakan punggung.

"Sepandai-pandainya orang yang berpendidikan bermain drama, Sang Sutradara Hidup pasti menghancurkan akting palsunya." Arlena mengingatkan yang dikatakan Dominus. 'Dia seperti orang yang tidak berpendidikan.'

"Ternyata aku tidak perlu memperlihatkan kebodohanku di hadapan banyak orang." Arlena berkata sarkasme sambil melihat Dominus dan Selina yang salah tingkah.

Arlena melangkah tenang ke arah pintu, namun dia berhenti dekat Dominus yang masih diam berdiri. Arlena berkata dengan gigi merapat, tapi penuh tekanan dan berbisik geram. "Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, akan tercium bau busuknya."

"Wuuueeeekkk...." Tiba-tiba Arlena merasa mual dan muntah ke arah Dominus. Sehingga Dominus mundur dan berteriak marah.

"Uuppsss..." Arlena menutup mulutnya dengan tangan yang masih diperban, karena jas dan sepatu Dominus kena muntahnya.

"Sayang, kau ngga pa'pa? Kau jijik dengannya juga?" Arlena berbisik sambil mengelus perutnya.

Arlena mendekati Dominus yang menjauh darinya. "Anakku bukan saja menolakmu, tapi jijik, sampe muntah melihatmu." Bisik Arlena, lalu berjalan keluar dari ruang kerja.

Apa yang dilakukan Arlena membuat Dominus berteriak, marah. Dia melepaskan jas dan sepatu, lalu meleparkan begitu saja ke lantai.

"Kalian bikin apa di sini...!?" Bentak Dominus kepada kedua Kabag yang masih berdiri, diam, mematung. Dia menutupi rasa malu dengan bersikap marah dan garang.

"Kami diminta meeting sama Ibu, Pak." Jawab Kabag Personalia. Kabag Keuangan mengangguk mengiyakan.

"Meeting? Meeting apa jam segini?" Dominus terkejut dan panik, sebab tidak tahu apa yang dibahas dalam meeting.

"Tadi Ibu telpon minta kami datang untuk meeting. Ibu mau memproses pemecatan Benny dan Emma." Kabag Personalia menjelaskan.

"Apa? Kalian pecat mereka tanpa konsultasi dengan saya?" Dominus terkejut dan makin panik. Matanya jadi merah menahan marah.

"Pak, biasanya selama ini, perintah Ibu atau Bapak sama saja. Mereka ketahuan tidak jujur dalam bekerja. Jadi Ibu pecat mereka, tapi mereka minta resign, supaya ke depan masih bisa berkarier di luar." Kabag Personalia menjelaskan.

"Tidak usah diproses. Panggil mereka, suruh kembali bekerja." Dominus membentak kedua Kabag.

"Maaf, Pak. Semua sudah diproses oleh Ibu. Mereka sudah dibayar sesuai aturan perusahaan...." Kabag Keuangan tidak meneruskan keterangan, karena Dominus berteriak dengan suara keras.

"Segera keluar dari sini..." Dominus mengusir kedua Kabag keluar, lalu dia menuju ruang kerjanya hanya memakai kaos kaki, karena sepatu kena muntah.

Sambil berjalan, dia menelpon. "Emma, ke ruangan saya..." Dominus berkata tegas saat Emma merespon panggilan telponnya.

"Maaf, Pak. Saya sudah di jalan. Saya sudah resign."

"Saya bilang kembali...." Bentak Dominus.

"Maaf, Pak. Saya sudah resign."

"Kau tidak perlu ulang. Saya tidak tuli. Kembali untuk serahkan pekerjaanmu, sebelum pergi." Dominus menahan marah mendengar yang dikatakan Emma.

"Semua sudah diserahkan ke Ibu, Pak. Tidak ada lagi yang saya bawa." Emma menjelaskan sambil menahan kesal.

Dia bersyukur, semua dokumen yang sedang dikerjakan sudah diambil oleh Arlena. Sehingga dia tidak perlu lagi berurusan dengan Dominus.

"Kau tidak save?" Jantung Dominus berdetak kuat, karena sudah diserahkan kepada Arlena.

"Tidak, Pak. Ibu sudah ambil semua dan hapus. Menurut Ibu, supaya saya tidak salah gunakan di luar." Ucapan Emma membuat nafas Dominus memburu. Dia segera mematikan telpon lalu telpon Benny. Dia berharap Benny masih berada di kantor.

"Benny, segera ke ruangan saya." Perintah Dominus saat Benny merespon panggilannya.

"Maaf, Pak. Saya sudah pulang. Saya sudah resign." Ucap Benny yang menepi, karena tahu Dominus telpon.

"Saya bilang kembali untuk serahkan semua desain yang kau kerjakan." Dominus langsung mengatakan tujuan telpon, karena dia mulai khawatir hal yang sama terjadi.

"Oh, semua yang saya kerjakan sudah diambil Ibu, Pak." Jawab Benny cepat.

"Kau tidak save?"

"Pak, selama ini, saya hanya desain kasar, Ibu yang melengkapi detail dan finishing. Jadi semua yang kasar sudah diambil Ibu. Tidak ada yang saya pegang lagi." Jawaban Benny membuat Dominus berteriak marah.

Sehingga Benny langsung mematikan telpon. 'Anda bukan boss saya lagi. Kenapa marah padaku?' Benny berkata sendiri lalu lanjutkan perjalanan dengan hati lega.

'Selamat menikmati hasil esek-esekmu. Istri yang baik dan smart, ditukar dengan perempuan yang cuma bisa gesek.' Benny membatin dengan hati bersyukur, sudah mengikuti saran Arlena.

"Ada apa, Mas? Ngga usah marah terus. Ingat kesehatanmu." Selina yang mendengar teriakan Dominus, segera masuk ruang kerja lalu mengelus lengannya untuk menenangkan.

"Kedua orang itu sudah tinggalin kantor tanpa berikan yang mereka kerjakan." Dominus menjelaskan tanpa mengatakan mereka sudah berikan kepada Arlena.

"Ada karyawan yang lain, bisa kerjakan bagian mereka. Jadi ngga usah emosi begini. Kalau ngga ada yang bisa, aku akan minta tolong kakak tingkat untuk bantu." Selina mengelus dengan ucapan manis.

"Kau punya orang yang bisa kerjakan desain buat selesaikan pesanan yang sedang dikerjakan?" Dominus jadi menatap Selina "Ada Mas..." Dominus sedikit tenang dan menurunkan tensi emosinya.

"Sekarang banyak desainer kreatif, yang penting kita bisa berikan harga yang cocok." Selina berkata serius untuk meyakinkan Dominus.

"Kalau begitu, segera hubungi. Minta dia menemui saya secepatnya." Dominus sedikit lega.

"Ok. Mas. Jangan emosi lagi. Aku ke sebelah. Nanti aku kembali lagi untuk kasih tahu hasilnya."

"Mengapa ngga hubungi di sini saja? Kerja dari ruangan ini saja." Dominus berpikir, Arlena bisa kembali sewaktu-waktu dan dia sudah tidak ingin terjadi keributan lagi. Sebab dia ingat ancaman Arlena. 'Agar membersihkan ruang kerjanya.'

Dia tidak menyangka Arlena secepat itu masuk kantor untuk menangani pekerjaan kantor. Sehingga dia harus mengajak bicara Selina, karena dia tidak mungkin bicara lagi dengan Arlena.

"Aku di sebelah saja, supaya Mas bisa kerja dan panggil mereka yang bikin masalah itu. Tenang, saja." Selina langsung berjalan keluar, setelah memeluk Dominus untuk menenangkan sambil tersenyum riang.

Dia ingin bicara sendiri dengan kakak tingkat, tanpa diawasi Dominus. Supaya dia leluasa bicara dan merayu, agar mau bekerja bersamanya.

Dia yakin, ini adalah langkah awal untuk menancapkan kuku dan menyingkirkan Arlena. Oleh sebab itu, dia mau pergunakan kesempatan yang tercipta sebaik mungkin.

Setelah Selina keluar, Dominus segera ke lantai dasar untuk mengecek pekerjaan team kreatif. Dia khawatir Benny atau Arlena sudah katakan sesuatu kepada karyawan, hingga mempengaruhi kinerja team kreatif. Padahal mereka sedang tangani desain interior salah satu kantor yang baru dibangun.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Good job lahh Arlena demi mewaraskan diri, jarang2 ada cwe kaya Arlena yang mau menerima aja bukannya nuntut c Dom lagian dia pikir harta bisa dicari yang penting punya keahlian dan otak kreatif ya, gak kaya c Dom gak punya otak🤭😅
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
benar sekarang aja misuhnya kalo nanti takut shock bayi nya punya aunty kaya Calista 🤭🤣🤣
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
lahhh kirain c Dom kaya dari lahir ternyata cuma perintis yang dibantu dan dimodalkan pacar emang lupa diri c Dom nanti juga bakal hancur lagi
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
emang gila ya c Domdom gak adil bnget ngasih pembagian harta gono gini mending gugat juga dia nanti dipengadilan pastilah kalah kau Dom
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
wkwkk ketar ketir kau sama kelakuan sendiri dasar gak tau tempat sich, pastilah direkam buat dijadikan bukti
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Domdom gak jujur tuch jangan sampai memalukan pengacaramu nanti di persidangan
sedangkan sudah banyak bukti perselingkuhanmu
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
baguslah mending bercerai dari c Dom yang gak ada akhlak itu biar hidup kamu tenang dengan bayimu Arlena
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
huh dasar ular betina Selina ini benar benar ya tak ada baik baiknya jadi orang dan di Bajing Dominus juga kek kerbau dicucuk hidungnya sudah tidak profesional lagi itu kan bukan desk job Citar ckckckck😱😏😏
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
ini belum apa2 sudah menghina orang lain. ini pasti sudah simpan dendam sama citra. 🔎😡
🍁ᴍɪᴍɪ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Dalam mimpimu pelakorr yang ada perusahaan makinn hancur klo dipimpin macam Dom2
🍁𝐘𝐖❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Aku suka ide ini hi hi biar tau rasa itu Di Bajiing & Besi Karatan 🤣🤣🤣
🍁Umma❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Baru hari pertama tanda tangan surat cerai si ulat bulu bertingkah sudah selayaknya bos yg bertindak arogan padahal belum dinikahi sama si Domi lho sudah minta pindah rumah dan mengincar perhiasan Arlena saja ❣️
🍁NITA❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Angkat kaki saja Citra sebentar lagi itu perusahaan hancur, pindah kerja ke tempat lain. Belum jadi nyonya dah belagu belatung nangka 😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
yaaaa kasih citra jadi korban songong selina. jadi gak sabar lihat dia dijorokin😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
dasar matre. semua mau diraup. selina gak tahu malu banget. pingin diketok peke sekop 🙈😡
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
astaghfirullah tuh dom" buta atau gimana kalau gini terus yang ada perusahaan bangkrut
Selina" dah nikmati dlu yang sekarang NNT kalau udah ada karma nyesel kau
gemes aku up Thor 😭
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
dih sok berkuasa aja tuh Selina nggak sabar jadi Bu Bos ya tapi nanti gimana ya kehidupan si dom" sama ulet bulu tuh setelah arlena tinggal 🤣hancur pasti
nggak sabar baca epsd selanjutnya up lagi kak
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
ya walaupun berat tapi mau gimana lagi udah bener deh kamu lepasin si dom" itu biar kamu tenang juga ❣️
🍁Sђå❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
jangan mau mengalah loh Ar mada kamu kebagian sedikit harta gono gininya🙄🙄
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
semoga terjadi. biar domdom merasakan MULAI DARI NOL YA 🔎😄🔎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!