NovelToon NovelToon
Cinta Juga Luka

Cinta Juga Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: iren qirenava

seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.

apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.


setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?

rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.

kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.

namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

thirty four

"Nih, pake" ucap Dikta menyodorkan helm pada Nava, dan sontak langsung di ambil oleh Nava

Namun saat Nava ingin membuka kaitan yang ada di dalam helm kenapa sangat susah, membuat dia terus menerus membuka nya namun tidak kunjung terlepas.

Dikta yang menyadari Nava kesusahan membuka itu pun tertawa pelan sebelum mengambil nya untuk membantu membukanya untuk Nava

"Kalo susah, ngomong" ucap Dikta sambil mengambil alih helm dari Nava. Membuat Nava mendongak ke arah Dikta

"Bisa kok dikit lagi tadi" alesan Nava malu jika Dikta tau bahwa dia memang tidak bisa membuka nya

"Dikit apa nya? Dari tadi kesusahan gitu" ejek Dikta

"Bisa kok cuman butuh waktu" ujar Nava sambil mengalihkan pandangan ke sekitar parkiran, menghindari bahwa dia memang malu

Dikta mendengar itu pun tertawa gemas."waktu? Ada-ada aja sih Nav". Dan hanya di balas anggukan Nava

"Sini" suruh Dikta setelah berhasil membuka kaitan pada helm nya

"Apa nya?" tanya Nava bingung

"Sini deketan" suruh Dikta kembali. Dan Nava hanya memandang nya bingung

"Cih, Sini Nav" ucap Dikta menarik pelan tangan Nava agar mendekat ke arah nya

"Mau ngapai..."

"Gue pake in, gausah bawel" ucap Dikta memotong ucapan Nava. Nava hanya diam terkejut dengan sikap Dikta yang tiba-tiba

"Nah udah, yu jalan" lanjut Dikta. Namun Nava masih terdiam dalam lamunan nya, membuat Dikta menatap nya heran dengan memiringkan kepala dan tangan melambai di depan wajah Nava.

"Nav, hei" ucap Dikta. Sontak Nava langsung tersadar dari lamunan nya

"K-kenapa?" tanya Nava

"Kenapa? Lo yang kenapa kok ngelamun sih" ucap Dikta terkekeh

"Ngelamunin apa hayo" lanjut Dikta

"Ga ada, siapa yang ngelamun" bantah Nava

"Ngelamunin gue ganteng ya? Terpesona gitu?" ledek Dikta sambil tersenyum dikit dengan kepala miring

"M-mana ada sih" ucap Nava terbata-bata, mengalihkan pandangan nya

"Jujur aja deh Nav" ujar Dikta sambil menyender di motornya

"Jujur apa sih?" tanya kesal Nava

"Lo.........terpesona kan sama gue?" tanya kembali Dikta

"Apaan sih Dikta, lo aneh" balas Nava

"Ga ada yang aneh Nav"

"Terus ngapain coba, gue harus terpesona sama lo?" tanya Nava dengan nada sedikit tinggi

"Ya.......bisa aja dong karna baper" ujar Dikta mengangkat satu alis nya

"Udah deh stop, gue pengen pulang" kata Nava mengalihkan topik, agar Dikta tidak membahas nya terus dan meledek nya nanti

"Mau pulang?" tanya Dikta

"Ya, iya lah mau" sewot Nava

"Sewot mulu" ledek Dikta

"Lo nyebelin!"

"Oh iya?"

"Iya lah"

"Kalo gitu..........." Dikta kembali berdiri tegak dari senderan pada motornya. "Tatap gue sini" ucap Dikta, membuat Nava sedikit gelisah dengan sikap Dikta yang sangat tiba-tiba ini.

Dikta memajukan badan nya mendekat pada Nava, dan Nava sontak memundurkan badan nya untuk menghindari Dikta. Mata nya bergerak kesana kesini menghindari tatapan Dikta yang sangat membuat dia tidak bisa tenang.

"L-lo ngapain Dik?"tanya Nava mengalihkan pandangan nya

"Sini, katanya gak terpesona. Kalo gitu coba tatap sini" ucap Dikta dengan Nada yang pelan hingga suara nya mampu membuat Nava menahan nafas nya sejenak

"Dikta p-pulang ayo" ujar Nava mengalihkan pembicaraan, agar Dikta berhenti menatap nya

"Liat dulu, baru pulang sini" suruh Dikta

"Stop Dikta" ucap Nava sudah tidak tahan

"Gak mau" bantah Dikta

"Gue bilang stop Dikta, l-lo ngapain sih"

"Gue cuman mau lo lihat gue apa susah nya?" kata Dikta terus menatap nya

"Gue g-ga ma........"

"Kalian belum pulang?" suara seseorang mampu membuat Nava dan Dikta mengalihkan pandangan nya pada suara tersebut. Dikta menghentikan kegiatan nya membuat Nava bernafas lega dan menjauh dari Dikta.

"Ini mau. Lo kenapa belum pulang?" tanya Dikta pada Gio

Ya memang seseorang yang menghentikan aksi Dikta adalah Gio. Dalam hati Nava sangat berterima kasih karna Gio datang di waktu yang tepat pikir nya.

"Gue ambil botol minum pacar gue yang ketinggalan" jawab Gio menunjukan botol minum yang bewarna pink serta dengan stiker-stiker lucu. Dan hanya di balas anggukan saja oleh Dikta

"Lo kenapa masih di sini?" tanya Gio kembali

"Ini tadi Nava susah buka helm nya " jawab Dikta

"Oalah, kirain lagi pendekatan nih" ledek Gio

"Eh kalian sering pulang bareng?" tanta Gio kembali

"Sering"

"Ga " Jawab kompak Nava dan Dikta, membuat Gio bingung mendengar nya. Nava dan Dikta saling tatap namun langsung di putuskan oleh Nava

"Maksud nya? sering apa gak?" tanya Gio bingung

"Percaya sama gue Gi" ucap Nava

"Lo tau seharus nya Gi" ucap Dikta, membuat Nava melirik nya sinis

Gio bingung namun setelah diam akhirnya dia ngerti."oh jadi gitu ya"kata Gio, sambil tersenyum ledek yang curiga

"Maksud lo?" tanya Nava bingung

"Gue paham Nav" jawab Gio sambil melirik Dikta

"Gausah berpikiran aneh-aneh Gi" sentak Nava

"Siapa yang aneh-aneh sih Nav, fitnah mulu lo" jawab Gio sambil terkekeh pelan

"Terserah, gue mau pulang" ucap Nava yang sudah kesal

"Hahaha, kasian anterin sana calon pacar lo Dikta" ucap Gio, yang tertawa ngakak karna sikap Nava yang sangat terlihat salah tingkah itu. Dikta memperhatikan Nava dari samping memang sangat lucu apalagi pipi nya muncul tomat alami yang akan jadi favorit nya sekarang itu.

"Come on Nav, kita pulang" ajak Dikta setelah puas memandang tomat alami yang ada di pipi Nava

"Dari tadi kek" kesal Nava, membuat Dikta tertawa gemas

"Gemes banget sih" ucap Dikta sambil mengelus rambut Nava lembut. Membuat sang pemilik membulat kan matanya

"Cih, gausah pegang-pegang deh" sewot Nava menepis tangan Dikta dari rambutnya

"Gak boleh?" tanya Dikta

"Ya, iya lah ini rambut gue. Gak sopan lo" kesal Nava

"Yaudah maaf kali, abis nya jangan lucu-lucu dong jadi gemes kan" ucap Dikta, membuat tomat di pipi Nava kini semakin muncul

"Udah, pulang ayo ah lama" ajak Nava kesal, pipi nya sudah panas dia tidak mau terlihat nanti bahwa dia sangat salah tingkah saat ini entah kenapa

"Yaudah ayo" ajak Dikta menaiki motornya, di susul oleh Nava. Kini mereka sudah berada di atas motor Dikta setelah perdebatan tadi. Tidak lupa mereka pamitan dulu kepada Gio yang masih ada disana menyaksikan perdebatan mereka sejak tadi.

"Kita duluan Gi" pamit Dikta

"Yoi, hati-hati bro" balas Gio

Kini motor Dikta sudah melaju meninggalkan parkiran sekolah, Gio yang melihat itu pun menggelengkan kepala heran dengan sikap keduanya. Dia tau mereka saling suka namun gengsi nya terlalu tinggi.

"Dasar, pasangan gengsi tinggi" guman Gio melangkah ke arah motor nya

1
anggita
ceritanya agak datar, tapi oke lah. like👍, iklan👆. moga novelnya lancar.
iren qirenava: trimakasih
total 1 replies
anggita
Maaf🙏, saran saja klo awal paragraf/ alinea pakai huruf besar.
iren qirenava: oke, makasi atas saran nya
total 1 replies
Xavia
Wah, keren!
iren qirenava: makasi,baca bab brikutnya ya
total 1 replies
Nia Achelashvili
Jauh melebihi harapanku.
iren qirenava: seperti apa harapan nya kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!