mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 26
Oh mungkinkah diri ini
Dapat merubah buih
Yang memuyih
Menjadi permadani
Seperti pinta
Yang kau ucap
Dalam janji cinta
Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang dilangit
Siapalah diriku
Hanya insan biasa
Semua itu
Sungguh aku
Tak mampu
Salah aku juga
Karena jatuh cinta
Insan seperti dirimu seanggun bidadari
Seharusnya aku
Cerminkan diriku
Sebelum tirai hati
Aku terbuka.
...****************...
" Bapak duduk saja , nanti pingsan saya tambah repot ."ucap mutiara acuh sambil membawa belanjaan nya .Aardy hanya menatap apa apa barang yang di beli oleh mutiara .yang ia masuk kan ke jok mobil satu persatu .
"itu semua kamu beli dari gaji kerja kamu ." Ardy mengulangi pertanyaan nya .
""Iya pak , Ibu saya dah tua . Sakit sakitan juga ,tidak mungkin kan saya suruh ibuku untuk kerja lagi ." jawab mutiara sambil tersenyum .
Ardy memalingkan wajahnya menatap jalanan , ada rasa sakit di relung hatinya yang dalam . Mendengar ucapan Mutiara , Di mana mutiara tetap saja mempertahan kan diri ,untuk tetap bekerja di samping nya . bulan depan ia belum tentu bisa memberi mutiara gaji seperti hari ini .salut Ardy pada mutiara , akan bakti dan kesetiaan .
"Bapak kenapa , bapak kepikiran perusahaan lagi . Bapak jangan pikirkan itu dulu , bapak istirahat saja . Setelah makan kenyang ,tidur nyenyak bapak baru boleh berpikir lagi ." ucap mutiara yang mendengar ******* nafas Ardy .
" Kamu terbuat dari apa sih , atau sedang belajar jadi cenayang , sok tau sekali .sudah cepat ke rumahmu , saya mau lihat kamu sepintar apa kamu memasak .saya ingin melihatnya ."tantang Ardy.
"jangan di tantang pak , saya jadi gregetan sendiri lihat Bapak ."ucap Mutiara .
Ardy hanya tersenyum tipis dan membuang pandangan nya ke jalanan .ia berharap wanita yang berada di samping saat ini adalah Nagita .tapi entah kenapa Nagita susah di hubungi .
Taxsi yang mereka tumpangi telah sampai di depan rumah mutiara . Ardy segera turun ingin membantu mutiara menurunkan belanjaan nya .dan membawanya ke dalam rumah .
"Jangan angkat beras ,berat pak , bapak kan belum makan ."cengah mutiara . Sambil menahan tangan Ardy , agar tidak mengambil beras . keduanya tertegun karena mutiara memegang tangan Ardy .mutiara yang menyadari itu segera menarik tangan nya .
"Maaf ."ucap mutiara . Ardy diam dan langsung membawa beras masuk ke dalam rumah mutiara .mutiara hanya bisa berjalan mengekori Ardy dari belakang .
"kenapa kamu berjalan di belakang saya ."tanya Ardy melihat mutiara berjalan begitu ragu di belakangnya .
"Saya takut bapak pingsan ." ucap mutiara yang merasa di remehkan oleh Mutiara .
"kamu kira saya selemah itu ."ucap Ardy .
"heumm , saya minta maaf , oh silahkan duduk pak . Saya panggilkan ibu dulu .biasanya ibu ada di belakang rumah ." mutiara segera pergi ke belakang mencari ibunya .
Belakang rumah mutiara adalah sebuah taman kecil yang di gunakan oleh ibunya bercocok tanam , untuk mengusir kebosanan nya . Saat badan nya sehat .
" Ibu , Di depan ada Bos Tiara yang mampir ke rumah ."ucap mutiara .
"Kamu sudah pulang ya , Ada Bosmu , mau apa ."tanya bu andini dengan penasaran .
" Tadi saat Tiara belanja ngak sengaja bertemu Bos . Kita pergi sebentar urus urusan kantor , sekalian Tiara ajak mampir untuk makan siang , ngak apa apa kan ibu ." tanya mutiara ragu .
"Tidak apa apa , kamu ke depan dulu , ibu cuci tangan dan kaki dulu ."ucap bu andini .
"iya bu , "mutiara segera menuju ke dapur , ruangan yang tidak begitu besar tapi barang barangnya tertata dengan rapi .Mutiara membuatkan kopi susu untuk Ardy sebelum ia masak untuk nya .
"minum dulu pak . Maaf pak , Bapak terpaksa datangvke rumah saya yang tak ada apa apanya bila di banding dengan rumah bapak ." ucap Mutiara canggung , Ardy harus datang ke rumah dalam keadaan seperti itu .
" Tapi kamu bersyukurkan ." jawab Ardy dengan senyuman tipis di bibirnya .
"Bersyukur banget pak , karena di luar sana , masih banyak orang orang , yang tidak punya tempat untuk berteduh ."ucap mutiara tersenyum bahagia .
Ardy mulai menyesap kopi buatan mutiara , dari sekian banyak kopi yang oernah ia nikmati . Ia merasakan kopi buatan mutiara yang begitu pas di lidahnya . Satu lagi yang membuat penasaran Ardy , bisakah masakan mutiara juga nikmat senikmat kopi buatan nya .
Sebenarnya Ardy ragu untuk mencicipi masakan mutiara ,tapi melihat rumah mutiara begitu bersih dan rapi , hanya penampilan nya yang cupu ia percaya masakan mutiara pasti juga bersih .
"Boleh saya melihatmu masak ."tanya Ardy ragu , takut menyinggung perasaan mutiara .
"Bapak mau ikut ke dapur juga , mau bantu saya masak , tidak usah pak , dapur saya sempit ."ucap mutiara binggung .
" Saya cuma ingin lihat kamu masak .c jawab Ardy membuat mutiara tercenggang .
"baiklah kalau begitu ,mari silahkan ."ucap mutiara dengan suara pelan antara yakin dan tidak .
Ardy mengikuti mutiara dari belakang .mata Ardy menyapu seluruh ruangan rumah mutiara .
"Benar semua bersih dan rapi , rumah kecil , sederhana dan rapi , mampukah aku merubah buih putih jadi permadani .mengapa aku begitu nyaman bersamanya .apakah aku terlalu merindukan Nagita .tapi Nagita dan mutiara bagai langit dan bumi , apa yang ku suka dari mutiara , gadis cupu dan sederhana ini ." gumam Ardy dalam hati .
Mereka pun tiba di dapur , Ardy tercengang kembali dengan kerapian tatanan barang barang dan alat alat dapur milik mutiara .Mutiara mengambil kursi dan ia bersihkan sebelum menyuruh Ardy duduk .
"Assalamu allaikum ." sapa bu andini yang datang dari belakang .menghampiri Ardy dan mutiara ke dapur .
"Wa allaikum salam ." jawab Ardy dan segera bangkit dan membungkuk dengan hormat , menyalami bu andini tidak lupa ia juga mencium tangan bu andini . Mutiara tersenyum melihat perlakuan Ardy pada ibunya . Wanita yang telah melahirkan dirinya .
"Sudah lama pak ."tanya bu andini mengikuti panggilan mutiara untuk Ardy.
"Panggil Ardy saja bu , maaf saya telah lancang datang , untuk makan di sini . Saya penasaran dengan masakan Tiara . Apakah masakan nya sama dengan kopi buatan nya . Yang begitu pas di lidah saya ."jawab Ardy panjang lebar dan jujur ,ini pertama kali Ardy banyak bicara dengan orang yang baru di kenalnya .
Mutiara tersenyum melihat Ardy mengobrol dengan ibunya begitu sopan dan ramah .mutiara segera menyiapkan bahan bahan yang akan dia masak . dan segera menyelesaikan masakan nya untuk Ardy.
"Dulu dia tidak bisa masak , bahkan masakan nya tidak dapat di makan . Tapi dia berusaha dan terus belajar di tempat dia bekerja . Sehingga dia jadi pintar masak , dan sekarang masakan nya pantas untuk di nikmati ."ucap bu andini .
"Dimana dia bekerja ."tanya Ardy .
"Di rumah makan , tidak jauh juga dari sini ."jawab bu andini yang di angguki oleh Ardy.
