Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Menghajar Jarbi & Kebo
Jarbi menatap Lemon dengan dipenuhi Niat membunuh.
"Bocah Sialan... Baru mempunyai kemampuan seperti itu, sudah merasa sangat Hebat!".
Jarbi berkata sambil menegakkan tubuhnya, dan menyilangkan tangannya didada.
"Hehehe... Lebih baik kita mencoba, tidak ada gunanya kalau hanya pintar berkata-kata".
Lemon berkata sambil mengangkat tangannya kepada kedua gadis itu, "Kalian berdua menyingkirlah".
Gadis-gadis itu hanya mengangguk dan berjalan kesamping.
Lemon menggunakan kesadaran ilahinya memeriksa Lelaki yang ada dihadapannya, ternyata Lelaki ini sudah berada di puncak master taekwondo.
Jarbi tanpa berkata apa-apa melompat dengan cepat menerjang kearah Lemon. Kakinya mengena didada Lemon, terlihat bekas jejak sepatu jarbi didada Lemon.
Lemon mengibaskan tangannya membersihkan jejak sepatu Jarbi.
Kemudian Lemon tersenyum dingin sambil mencibir "Kekuatanmu boleh juga, tapi saya sarankan untuk belajar lagi ketingkat yang lebih tinggi".
"Dasar Bocah sialan! Rasakan ini!" Jarbi yang terprovokasi karna perkataan Lemon, menerjang lagi kearah Lemon dengan menggunakan kekuatan penuhnya.
Namun sebelum kakinya sampai meyentuh Lemon, tangan Lemon bergerak terlebih dahulu meraih kaki Jarbi, dan dengan satu Pukulan, jarbi terlempar kearah Kebo.
Kebo yang sudah terduduk ditanah, hanya pasrah ketika tubuh Jarbi menimpanya dari atas langit. "Aahh"... Suara Jarbi terdengar karna kesakitan, Jarbi tidak bisa lagi bergerak berdiri, karna Kaki kananya sudah mengalami patah tulang.
Dan Tulang Rusuknya sebagian mengalami Patah. Lemon berjalan kearah Jarbi dan bertanya "Apa kalian masih ingin mematahkan Leherku?". "Ampun! Ampun!.. Kami tidak berani lagi! Mohon ampuni kami".
Jarbi dan Kebo bersujud minta Ampun kepada Lemon.
"Bagus.. Saya harap dimasa depan kalau kita bertemu lagi, kalian sudah berubah!" Lemon berkata dengan dingin.
Selesai berkata Lemon langsung berbalik menghampiri kedua gadis yang masih berdiri.
Dengan senyum sumringahnya Lemon berkata: "Kalian sudah bisa pergi, sekarang kalian sudah aman".
Selesai berkata Lemon berbalik dan pergi, namun sebelum dia berbalik pergi, gadis berambut pendek berkata "Kak.. Kalau boleh tau? Siapa nama kakak ini? Yang sudah menolong kami berdua?".
Lemon berbalik dan berkata: "Lemon, Lemon Nababan!".
"Karna kakak sudah mengenalkan diri kepada kami" kemudian Gadis berambut pendek mengulurkan tangannya kepada Lemon, "Nama saya Junis, dan ini Kakak saya namanya Mawar" Selesai junis berjabat tangan dengan Lemon, Junis langsung menyerbu kearah Kakaknya untuk berkenalan dengan Lemon.
"Ayolah Kak, berkenalan denganya, tak kenal maka tak sayang".
Melihat Ekspresi Junis, Lemon mengerti bahwa Mawar Kakaknya Junis adalah orang yang tinggi rasa segannya pada orang lain.
Sehingga Lemon langsung berinisiatif mengulurkan tangannya kearah Mawar. "Nama saya Lemon!".
Melihat Lemon yang sudah mengulurkan tangannya, Wajah Mawar seketika berubah merah merona, dengan malu-malu dia menggigit bibirnya lalu mengulurkan tangannya kearah Lemon.
"Nama Saya Mawar Long". Mawar memancarkan Senyum Manisnya kearah Lemon.
Selesai berkenalan Mawar kembali berkata "Terimakasih kak, kakak sudah bersedia menolong kami, kami tidak tau bagaimana Nasib kami kalau Kakak tidak datang".
Mawar mengucapkan Rasa terimakasihnya kepada Lemon.
Mawar adalah gadis Cantik dari kota Provinsi Tera, wajahnya bulat, bibirnya tipis mata sipit, tingginya berkisar 155 cm, rambutnya panjang lurus, dia jauh berbeda dengan adiknya.
"Kalau boleh tau? Tujuan Nona berdua hendak mau kemana?" Lemon bertanya dengan santun.
"Kami hendak pergi ke Desa Tora, kami mau bertemu dengan keluarga sepupu kami disana, karna besok sepupu kami melangsungkan acara pesta pernikahan, keluarga besar kami dari kota besok baru sampai di desa, kami sengaja duluan supaya kami sempat jalan-jalan berkeliling Desa, tapi tak disangka mobil kami rusak ditempat ini, makanya kedua orang itu mau merampok kami berdua". Mawar menjelaskan dengan ekspresi wajah sedih.
"Saya minta maaf, kalau soal seperti ini saya angkat tangan, karna saya tidak tau tentang Mesin, tapi biar saya coba panggil pak supir mobil disana, siapa tahu dia bisa membantu".
Selesai berkata Lemon bergegas menuju mobilnya, dia kemudian berkata kepada Pak Supir.
"Pak.. Tolong bantu kedua gadis itu disana, mobil mereka Mogok!".
"Baik Tuan", selesai berkata, pak supir langsung turun dan memeriksa Mobil kedua Kakak beradik itu.
Junis yang melihat ada kesempatan untuk berbicara kepada Lemon, seketika dia bergerak berjalan kesamping Lemon
"Kak, Maaf ya.. Bisa tidak kami minta Nomor kakak, siapa tau kakakku yang cantik ini ada butuh bantuan kakak dimasa depab".
Junis memasang senyum menggoda kearah Lemon.
Mawar yang mendengar adiknya membual atas namanya, seketika wajahnya yang cantik memerah dan dia berteriak kepada adiknya "Kamu Dasar Anak Kecil! Beraninya kamu membual!".
Mawar menjewer telinga adiknya lalu tersenyum kepada Lemon "Maaf kak.. Dia memang suka ngeselin, jangan dengarkan Omong kosongnya!".
Lemon tidak berkata apa-apa, dia hanya tersenyum, melihat tingkah laku kedua kakak beradik yang ada dihadapannya. "Tidak masalah, sini Handphonemu".
Mendengar Lemon meminta hpnya, Junis langsung meraih hpnya dari saku celana, lalu memberikan kepada Lemon.
Selesai menulis Nomornya, Lemon langsung mengembalikan Handphone ditangan Junis.
Mawar juga tidak berkata apa-apa melihat sikap Junis, dan ditambah lagi Lemon yang tidak keberatan.
Sebenarnya dia memang menginginkan Nomor handphone Lemon, tapi apalah Daya dia seorang Perempuan yang harus menjaga wibawanya dihadapan Lelaki.
Diwaktu bersamaan Mobil Mawar, dan Junis sudah selesai diperbaiki oleh Pak Supir. "Non.. Mobilnya sudah selesai diperbaiki, sudah bisa berjalan".
Pak Supir berkata kepada Mawar dan Junis.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini