NovelToon NovelToon
Mantan Mafia With Single Mother

Mantan Mafia With Single Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Single Mom / Janda / Suami Tak Berguna
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.

Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.


Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.

Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Seorang pria tampak sedang menunggu seseorang, pria itu adalah Lucius. Dia sedang menunggu anak buahnya yang akan memberi kabar akan keberadaan wanita yang dia inginkan. Dia harus tahu di mana wanita itu berada, dia bahkan sudah tidak sabar merantai Cristal Aaron di atas ranjangnya dan menikmati tubuhnya siang dan malam.

Pasti akan sangat menyenangkan pada saat itu tiba, Cristal tidak akan bisa lari darinya sekalipun dia ingin tapi sebelum itu, dia harus tahu di mana wanita itu berada agar dia bisa menangkapnya dengan mudah tapi sudah lama menunggu sang anak buah tidak juga kembali membawa kabar bagus untuknya.

Lucius tampak kesal, apa yang sedang dilakukan oleh anak buahnya saat ini? Jangan katakan mereka tidak menemukan Cristal Aaron padahal wanita itu tidak mungkin pergi ke mana pun.

Setelah sekian lama menunggu, sang anak buah kembali dengan tergesa-gesa untuk memberi laporan. Bosnya pasti akan sangat marah namun dia terlambat karena dia memang mengalami kesulitan untuk menemukan Cristal Aaron.

"Kenapa kau begitu lama?" tanya Lucius pada anak buahnya.

"Sorry, Sir. Aku kesulitan menemukan keberadaannya," jawab sang anak buah.

"Apa maksudmu?"

"Sepertinya wanita itu sudah pindah!"

"Sial!" umpat Lucius marah. Pria itu beranjak, tidak perlu ditanya, dia tahu siapa yang menyembunyikan Cristal Aaron. Sepertinya Gail Bernard benar-benar mengibarkan bendera perang untuknya. Jika memang demikian dia tidak akan ragu, dia tidak takut dengan pria itu. Dulu Gail Bernard boleh berbangga karena dia seorang tangan kanan mafia yang dia segani tapi sekarang dia hanya seorang diri saja dan dia memiliki banyak anak buah. Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh pria itu?

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya anak buahnya.

"Tidak perlu melakukan apa pun, cari tahu keberadaannya dan awasi. Aku akan menantang Gail Bernard pada saatnya sudah tiba nanti jadi untuk saat ini jangan lakukan apa pun agar tidak ada yang tahu apa yang akan aku lakukan!" ucap Lucius.

Sang anak buah mengangguk dan pergi, Lucius beranjak dan berdiri di depan jendela. Kedua tangan mengepal erat, Gail benar-benar tidak mengenal situasi. Dulu sewaktu dia menjadi tangan kanan sang mafia dia boleh berbangga diri tapi sekarang? Senyum sinis terukir di bibir, dia sungguh ingin melihat bagaimana Gail Bernard melawannya nanti.

Pria itu pasti akan mati di tangannya nanti. Salahkan kebodohannya yang sudah berani merebut wanita yang dia inginkan. Untuk saat ini dia akan membiarkan Cristal Aaron merasa aman sehingga dia melupakan ancaman darinya. Cara ini juga berguna untuk menjebak Gail sehingga pria itu tidak begitu waspada untuk melindungi Cristal dan putrinya. Lagi pula dia sudah melakukan aksi awalnya, anggap itu sebagai peringatan untuk Cristal Aaron agar dia tidak meremehkan ancaman yang dia berikan.

Lucius memang berencana demikian tapi tetap saja, Cristal tampak waspada saat keluar dari rumah. Dia pergi dengan menyamar, dia tahu sangat berbahaya berada di luar sana apalagi kematian ibu mertuanya yang tidak wajar. Dia juga tidak mau membuat Gail kerepotan karena dirinya. Selama ini tidak ada yang tahu sekolah putrinya, para penagih hutang juga tidak ada yang tahu sebab itu dia yakin jika dia menyamar, tidak akan ada yang tahu. Restoran di mana dia bekerja juga tidak ada yang tahu, dia yakin tidak akan ada yang tahu keberadaannya.

Cristal mengunci pintu rumah Gail dengan baik, jangan sampai membuat kesalahan. Jangan gara-gara kelalaian yang dia lakukan, rumah Gail justru dimasuki oleh pencuri. Bagaimanapun dia harus menjaga rumah orang yang sudah menolongnya.

Dia pergi ke sekolah Angela setelah dari rumah sakit dan setelah itu dia akan pergi bekerja. Beruntungnya Angela pulang sekolah sebelum jam kerjanya dimulai. Untuk sekarang mungkin akan sedikit agak sulit karena biasanya yang menjaga Angela adalah ibu mertuanya tapi sekarang, dia harus membawa Angela ke tempatnya bekerja. Semoga saja managernya tidak keberatan karena jika tidak, dia akan kehilangan pekerjaannya.

Angela mencari ibunya karena dia tidak tahu jika ibunya sedang menyamar. Cristal menghampiri putrinya dengan terburu-buru, Angela tampak ketakutan karena dia pikir ada orang asing yang menghampirinya.

"Angela, ini Mommy," ucap ibunya.

"Mommy?" Angela melihat ibunya dengan lekat.

"Yes, Mommy datang menjemputmu."

"Kenapa Mommy berpenampilan seperti itu?" tanya Angela tidak mengerti.

"Mommy menyamar agar tidak ada penjahat yang mengenali Mommy jadi ayo kita pergi, seperti yang Mommy katakan, Angela akan ikut Mommy ke restoran."

Angela mengangguk, Cristal membawa putrinya pergi. Dia tampak waspada saat pergi, jangan sampai ada yang mengikuti dan dia sangat bersyukur, situasi tampak aman. Semoga saja situasi tetap aman seperti itu. Jujur saja dia khawatir Lucius akan mengikutinya dan membuat masalah. Pria itu yang paling harus dia waspadai karena pria itu ancaman terbesar untuknya.

Tidak saja harus mewaspadai Lucius, dia juga harus mewaspadai para penagih hutang. Dia bahkan tidak mau kembali ke rumah kontrakannya agar tidak ada yang melihat dirinya. Cristal membawa putrinya ke restoran, dia pergi mencari sang manager untuk meminta ijin agar putrinya diperbolehkan berada di sana dan menunggu di ruang khusus sampai dia pulang bekerja. Beruntungnya sang manager mengijinkan sehingga dia bisa bekerja dengan nyaman.

Siang itu, Gail datang lagi ke restoran itu untuk makan siang. Tentunya dia sudah meminta ijin pada bosnya. Waktu satu jam yang dia miliki sudah cukup untuk bertemu dengan Cristal dan putrinya. Dia juga ingin mengajak Angela makan bersama dan setelah itu dia akan membelikan sebuah boneka untuknya saat kembali.

Seperti biasa, restoran begitu ramai saat makan siang. Cristal tampak terkejut saat dia harus melayani Gail yang hendak memesan makanan. Dia jadi canggung tapi dia harus progfesional.

"Mana Angela?" tanya Gail sambil melihat buku menu.

"Sedang menunggu di ruang tunggu," jawab Cristal sambil menunduk.

"Panggil dia ke mari, aku ingin makan dengannya. Jika kau bisa, kau juga bisa bergabung dengan kami."

"Aku tidak, aku sedang bekerja," tolak Cristal.

"Jika begitu panggil Angela kemari."

Cristal mengangguk dan melangkah pergi, dia tidak akan menolak jika Gail ingin mengajak putrinya makan. Itu sangat bagus untuk mereka, dengan begitu mereka akan semakin dekat dan Angela tidak takut lagi dengan Gail walau Gail masih menunjukkan ekspresi tidak ramah.

Angela mengikuti langkah ibunya keluar dari ruang tunggu, dia tampak bingung tapi ketika melihat Gail, Angela tampak senang. Dia bahkan berlari ke arah Gail dan berteriak memanggilnya.

"Uncle!"

Gail berpaling melihat ke arah Angela, wajah tetap tanpa ekspresi tapi sesungguhnya dia senang. Angela duduk di hadapannya tanpa ragu, dia bahkan tersenyum dengan manis.

"Apa Uncle ingin mengajak aku makan?" tanya Angela.

"Yeah, apa yang ingin Angela makan?"

"Apa Angela boleh makan apa yang Angela mau?" tanya gadis itu.

"Tentu saja, silahkan pilih apa saja yang kau inginkan," Gail memberikan buku menu untuknya.

"Apakah boleh, Mom?" Angela melihat ke arah ibunya.

"Tentu saja," Cristal tersenyum. Dia tidak mungkin mencegah karena putrinya tampak senang.

Angela tampak bersemangat, dia memesan apa yang dia mau. Gail juga tidak melarang, dia justru senang Angela terlihat senang walaupun dia tidak bisa menunjukkan ekspresi senang. Angela juga sudah tidak terlihat canggung, dia tampak menikmati waktunya bersama dengan Gail. Cristal memandangi mereka sambil tersenyum, sungguh dia tidak menduga hubungan mereka berdua begitu cepat akrab. Setidaknya Angela sudah nyaman dengan Gail, semoga saja mereka tetap seperti itu.

Saat istirahat, Cristal menghampiri mereka namun sayangnya Gail sudah harus pergi. Mereka berdua mengantar kepergian Gail. Pria itu kembali menghampiri mereka dengan sebuah permen yang dia ambil dari mobil.

"Untukmu," Gail memberikannya pada Angela.

"Terima kasih, Uncle," Angela menghampirinya dan meminta digendong karena dia ingin memberikan sebuah ciuman sebagai rasa terima kasih.

Gail menggendongnya, sebuah ciuman dia dapatkan dari Angela. Gadis itu tersenyum, namun hal itu masih sulit Gail lakukan. Setelah menurunkan Angela, Cristal menghampiri Gail karena dia juga ingin berterima kasih.

"Terima kasih sudah membuat Angela senang," ucapnya seraya mencium pipi Gail.

"Tidak perlu dipikirkan, aku akan menjemputmu nanti malam."

"Aku tunggu!" Cristal tersenyum, pemuda itu sungguh tidak terduga. Walau tampangnya menakutkan tapi dia bisa melihat jika Gail menyayangi putrinya.

Gail pamit pergi, siang yang menyenangkan. Cristal juga tampak senang begitu juga dengan Angela. Mereka kembali masuk ke restoran, Angela menikmati permennya di ruang tunggu. Ternyata Uncle itu tidak semenakutkan seperti yang dia duga, dia bahkan sangat ingin mengajaknya bermain boneka dan akan dia ajak nanti. sepertinya sangat menyenangkan mengajak Gail bermain boneka dan memang saat itu, Gail mampir ke toko boneka untuk membelikannya sebuah boneka dan semoga saja dia bisa menemani Angela bermain boneka.

1
Hera wati
Luar biasa
Amee Dhuemeng
Kecewa
Amee Dhuemeng
Lumayan
Ummu Faliha
Luar biasa
Wulan Unet
kayak ada manis manisnya ahahahaha
Yohana Maryam
aku selalu penasaran sma novel novel mu thor
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor
Indri Nur K
Sangat luar biasa, saya senang membacanya 😍🥰
Leydi Tielung
otakku treveling guys
Alanna Th
Thor, aq baru kembali pd novelmu ini, skrg sdh enak bacanya krn aq pake HP baru 😘😍
Riri Rara
katya Author Reni July selalu bagus dan kayak ditunggu dan dihunting...
Riri Rara
pasti mampir
Alanna Th
thor, visualnya cocok n cakep"
sherly
setelah baca bab ini aku baru sadari sudah lama banget baca novelmu thor... mulanya karna Samantha lanjut Sampai ke anak cucu cicitnya... klan Smith emang the best
sherly
seruuu banget
sherly
licik kamu leon
sherly
wow, keren banget gail
sherly
serakah amat si lucius
sherly
sesama org bodoh lagi bersiasat....
sherly
keren gail, jujur aku suka karaktermu diam2 tapi peduli dan selalu terbuka jd ngk pusing untuk menjelaskan ke cristal
sherly
hahahah mau senyum aja hrs berusaha keras ya gail
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!