Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Sakit
"apa!" zeva menerima panggilan dari rumah sakit yang mengatakan jika mamanya sedang dirawat dan mendapat luka cukup parah
Zeva meminta izin pada melisa untuk datang ke rumah sakit melihat mamanya. Zeva yakin semua ini karena perbuatan papanya
"nakula, mel tolong jangan beritahu nakula jika aku ke rumah sakit melihat mama, nanti kamu aku jemput setelah selesai kuliah" zeva memberikan kunci mobil pada melisa
"bawa saja, biar cepat tapi hati-hati, tante indri menunggumu" ucap melisa lalu turun dari mobil
"terima kasih mel," zeva segera tancap gas menuju rumah sakit tak sabar melihat kondisi ibunya
Zeva sangat khawatir akibat dirinya kabur mamanya harus mengalami kekerasan dari papanya
Sesampainya di rumah sakit zeva segera menuju kamar rawat.
"mama! ma bangun ma!" zeva menangis melihat kondisi bu indri yang sangat mengenaskan wajahnya lebam dan tubuhnya penuh dengan luka memar
"zeva, kenapa kamu kesini? mama sudah sekuat tenaga menyembunyikanmu kenapa kamu malah datang kesini!" bu indri khawatir pak sigit datang dan membawa zeva pada rentenir yang selalu dipinjami uang oleh pak sigit dengan janji akan menikahkan anaknya pada rentenir tersebut
"pergilah, ayo pergi sebelum papamu datang. Mama akan segera sembuh. Ayo.pergi!" teriak bu indri tak mau anaknya pun jadi korban
Zeva bingung terdengar suara langkah kaki akan masuk ke ruang rawat bu indri
"selamat siang bu, kami periksa dulu pasien boleh tinggalkan kami" ucap suster yang datang
zeva dan bu indri lega
"pergilah nak, mama mohon pergilah" bu indri menangis dan meminta zeva pergi
Zeva memutuskan pergi dan mencari cara agar bisa membawa mamanya pergi dari neraka papanya.
Ponselnya berdering
"iya tante, ada apa?" zeva mendapatkan panggilan dari bu rita dan meminta agar zeva datang segera ke mall karena ada berita baik untuknya
"baik tante!" zeva segera menuju tempat yang dikirimkan oleh bu rita berharap kabar baiknya untuknya dan berakhirnya penderitaan keluarganya
Zeva tancap gas untuk mempersingkat waktu dan segera tiba di mall dan menghubungi bu rita untuk mendapatkan jawaban yang katanya berita baik
"siang tante!" zeva tiba di tempat dimana bu rita berada
Nakula terlihat sedang tertidur dipangkuan bu rita
"duduk ze, kenalkan ini teman tante namanya bu anggun" ucap bu rita
Memperkenalkan zeva pada salah satu teman baiknya
"saya zeva tante" ucap zeva mengulurkan tangan pada bu anggun
"saya cocok rit, boleh saya ngobrol berdua saja?" ucap bu anggun pada bu rita
"ze, kalian ngobrol dulu ya, tante ajak nakula jalan-jalan dulu" Bu rita terpaksa membangunkan nakula dan mengajak untuk menyingkir sebentar
"duduk nak!" bu anggun mempersilahkan zeva yang masih bingung
"maaf sebelumnya, apa kamu sedang dalam kesulitan uang?" bu anggun mendengar sedikit dari sahabatnya
"iya bu, apa ibu ada lowongan pekerjaan?" zeva langsung semangat
"bukan pekerjaan, tapi bisa dibilang begitu. Apa kamu punya pacar atau tunangan?" bu anggun kali ini lebih serius
"maksudnya gimana ya bu?" zeva mulai takut
"begini, saya bisa bantu mengatasi kesulitanmu. Tapi kamu juga bantu saya satu hal" ucap bu anggun masih mengambang
"saya ngga paham dengan ucapan tante, maaf tante saya butuh sangat banyak uang untuk melunasi hutang keluarga saya, saya rasa tak ada pekerjaan yang bisa saya lakukan untuk membayar sebanyak itu!" zeva pesimis dengan pekerjaan yang akan diberikan bu anggun
"kamu tenang dulu, berapa hutang yang harus kamu lunasi?" bu anggun ingin tahu
zeva yakin bu anggun akan mundur jika mendengarkannya "lima miliyar tante" ucap zeva kurang lebih itu hutang yang masih harus dibayar oleh zeva entah sampai kapan
"saya bisa lunasi semua dengan satu syarat" ucap bu anggun
"Mau kah kamu menikahi anak saya,
Saya tidak akan menuntut anak atau apapun
saya hanya butuh status untuk anak saya. Dia impoten. semua kebutuhanmu akan kami penuhi beserta melunasi hutang dan juga sekolah adikmu sampai kuliah" bu anggun memberikan penawaran menarik bagi zeva
Zeva masih memikirkan penawaran dari bu anggun
"apa saya bisa membawa ibu saya dan adik saya?" tanya zeva
"nanti ibu dan adikmu akan saya belikan rumah, kapan pun kamu bisa mendatanginya. Kamu tetap harus tinggal dengan anak saya. Dan masalah papamu saya juga bisa bantu untuk membuatnya masuk rehabilitas, bagaimana?" bu anggun menanyakan Kembali pada zeva
"boleh saya berfikir dulu tante?" zeva butuh pendapat orang lain
Zeva tak mau gegabah mengambil keputusan dan merugikan keluarganya sendiri nantinya
"ini nomer tante, hubungi kapan pun tapi jangan terlalu lama, saya berharap kamu setuju" bu anggun sejak pertama melihat zeva langsung suka
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!