JANGAN DI BOM LIKE PLISSS 😘🥰
Dhev si duda dingin dan tidak berperasaan akhirnya bisa jatuh cinta lagi dan kali ini Dhev mencintai gadis yang usianya jauh lebih muda.
Dhev, Nala dan Kenzo. Di dalam kisah mereka terdapat kesedihan masa lalu dan harapan untuk hidup bahagia.
Mampir? Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan gift/votenya, ya. Terimakasih 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sugar Daddy
Naomi yang melayani pria gendut itu memasukkan obat tidur yang dibawanya.
Naomi berniat kabur dari kota Jakarta.
Setelah pria gendut tertidur, Naomi mengambil kesempatan yang ada di depan matanya.
Naomi yang membuka pintu kamar itu tak melihat anak buah si bos.
Naomi pergi dengan membawa uang cash milik si pria gendut yang berada di dompet.
Sementara semua uang Naomi sudah berada di ATM adiknya. Naomi mentransfer semua uangnya karena gadis itu berniat untuk pulang kampung.
Naomi yang sekarang sudah berada di halte itu segera menyetop taksi dan memintanya untuk diantar ke terminal.
Di perjalanan, Naomi menghubungi adiknya, mengatakan kalau nomor ponselnya akan ganti.
Tetapi yang terdengar suara tangis dari adiknya. Naomi pun bertanya apa yang terjadi.
"Bapak meninggal, mbak!" lirih adik Naomi.
Deg! Naomi yang sudah bersusah payah mencari uang itu merasa kalau usahanya sia-sia. Apakah ini karma yang didapat oleh Naomi? Naomi menggunakan uang yang tidak halal untuk pengobatan ayahnya.
****
Di Semarang, Amira melihat Nindy yang sibuk dengan ponselnya.
"Lagi ramai, simpan dulu ponsel kamu!" protes Amira dan Nindy yang sedang berbalas chat dengan Arnold pun segera menyimpan ponsel tersebut.
Lalu, terdengar kembali suara 'TING' dari ponsel Nindy, membuat gadis itu merasa penasaran dengan isi pesan terakhir dari Arnold.
Setelah membaca pesan itu, Nindy merasa senang dan tersanjung karena Arnold mengatakan akan menyusulnya ke Semarang.
"Apa dia nggak bisa jauh dari aku?" gumam Nindy dalam hati seraya mencium ponselnya. Merasa senang karena ada pria tampan dan kaya yang mendekatinya. Dirinya ingin segera mendapatkan jodoh dan menikah agar tidak repot untuk bekerja. Terlebih lagi ingin membuktikan pada Dhev kalau dirinya bisa tetap hidup enak walaupun tidak bekerja.
****
Di rumah Amira, Dhev baru saja turun dari lantai atas, melihat Nala sedang menemani Kenzo belajar.
Dhev menggelengkan kepala, merasa heran dengan Nala yang bisa secepat itu menaklukkan seorang Kenzo.
Padahal tidak mudah bagi Nala untuk mendekati Ken. Kesabaranlah yang membuat Nala bisa dekat dengan anak kecil itu, anak kecil yang selalu membuat masalah di mata Dhev.
"Baguslah!" kata Dhev dalam hati.
Sementara Nala hanya melirik pada Dhev yang terlihat sangat acuh dengan darah dagingnya sendiri.
Nala berniat ingin membuat hubungan Dhev dan Kenzo membaik.
Nala yang sebagai seorang anak sangat mengerti perasaan Kenzo yang merindukan kasih sayang orang tuanya.
Bahkan dirinya tidak dapat membayangkan menjadi Kenzo, masih kecil tetapi harus menanggung kerinduan yang dalam pada orang tuanya.
"Tapi... apa yang harus ku lakukan?" Nala bertanya pada dirinya sendiri.
****
Dhev memarkirkan mobilnya di halaman restoran, terlihat parkiran yang hampir penuh. Dan benar saja saat Dhev masuk dan berjalan ke arah belakang di mana ada tempat terbuka dan di sanalah acara reuni itu diselenggarakan, terlihat sudah banyak teman-temannya yang berkumpul.
Dhev mulai membaur dengan kerumunan terutama mencari Jimin yang sedang duduk di sudut bersama dengan mantan kekasihnya waktu SMA dulu.
"Belum move on?" tanya Dhev seraya menepuk bahu Jimin membuat pria yang sedang menatap mantan kekasihnya itu menoleh.
"Eh, kirain nggak bakal datang!" kata Jimin seraya bangun dari duduk.
"Gue ke sana dulu, ya!" kata Jimin pada mantannya dan dijawab dengan anggukan kepala.
"Gila, makin ganteng aja sih Dhev!" puji mantan Jimin yang terpesona dengan duda galak itu. Padahal Dhev sama sekali tak menghiraukan tatapan dari mantan Jimin.
****
"Apaan?" kata Dhev seraya melepaskan tangan Jimin yang menyeretnya.
"Gila makin cantik aja Monica, mana janda lagi."
"Terus?"
"Lo tau lah, Dhev. Dia sempet naksir lo dulu. Kenapa sekarang nggak lo deketin dia aja? Biar lo bisa move on!"
"Udah, gitu doang?" tanya Dhev dengan menatap datar Jimin membuat si pria berambut brekele itu kikuk.
Sementara itu, di toilet restoran ada Ririn yang sedang menatap dirinya di cermin. Memakai seragam restoran tersebut menandakan kalau gadis itu bekerja di sana.
Beruntung, di acara reuni ini hanya Dhev yang ia lihat karena Arnold tidak hadir di sana, Arnold sedang melancarkan aksinya mendekati Nindy, menyusulnya ke Semarang.
Ririn yang masih membenci Nala itu juga tidak menyukai Dhev yang dianggapnya sebagai sugar daddy Nala.
Ririn berniat ingin mempermalukan Dhev di acara reuni tersebut. Ririn keluar dari toilet dan mulai kembali bekerja.
"Kalau aku saja bisa diperlakukan seperti itu, kenapa aku tidak boleh berbuat jahat sama kalian?"
Ririn yang membawa minuman berwarna-warni itu terus menatap Dhev yang sedang berbicara dengan Jimin.
Terlihat, Dhev tidak begitu dekat dengan teman-temannya yang lain.
Ditambah lagi dengan ucapan Naomi yang masih terngiang di telinganya kalau Nala tidak ingin rusak sendiri maka dari itu menjerumuskan Ririn dengan memberikan Ririn pada om-om.
"Picik sekali kamu Nala!" batin Ririn seraya berjalan kearah Dhev.
Ririn membuat dirinya tersandung, seolah tidak sengaja menumpahkan minuman dingin itu di kemeja Dhev.
Dan Dhev sangat geram dengan perilaku Ririn.
"Apa-apaan ini?" geram Dhev seraya menatap Ririn yang hampir terjatuh kalau Jimin tidak sigap menangkapnya.
Tidak asing wajah Ririn yang beberapa kali dilihatnya bersama Nala.
"Kamu!" ucap Dhev dengan mata yang melotot.
"Oh. Maaf Om. Gimana kabarnya Nala? Pasti senang jadi sugar babynya om, hidupnya sekarang terjamin."
mendengar itu dirinya merasa difitnah karena apa yang diucapkan oleh Ririn tidaklah benar.
Dhev merasa dipermalukan di acara reuni tersebut karena dengan apa yang diucapkan oleh Ririn membuat dirinya menjadi bahan gunjingan.
Semua mulai berbisik membicarakan Dhev. Dan Monica menghampiri Dhev, "Gue kira nggak bisa move on, ternyata sukanya sama anak-anak."
Monica berlalu seraya menertawakan Dhev.
****
Di bar. Si bos menampar anak buahnya yang dianggap lalai dan tidak becus dalam bekerja sampai Naomi bisa melarikan diri.
"Saya akan potong gajian kalian sampai lunas!" bentak si bos yang tak mau rugi karena harus menggantikan uang si gendut yang dibawa kabur oleh Naomi.
"Lu sih tadi ngajak makan bakso!" anak buah si bos mulai saling menyalahkan.
"Gue kira mereka udah lagi tempur di dalem!"
"Diam!" teriak si bos dan dua anak buah itu seketika terdiam.
****
Dhev pulang sebelum acara selesai, merasa kesal dan malu karena di cap sebagai sugar daddy.
Melepaskan kancing lengan dan melipat lengannya sampai ke siku. Dhev berjalan menaiki tangga dan kembali harus melewati kamar Kenzo.
Terdengar kalau Nala sedang membacakan dongeng. Mendengar suara Nala membuat Dhev teringat dengan ucapan Ririn.
"Sugar daddy pala lu!" gerutu Dhev seraya membanting pintu kamarnya.
Bersambung.