Menikahi Calon Mertua

Kisya sedang bertengkar dengan Bastian didalam kamar, mereka saling menyalahkan satu sama lainnya, hingga Bastian mengemasi barang-barangnya.

"Mau ke mana kau, kenapa mengemasi bajumu?"ucap Kisya yang duduk di bibir ranjang.

"Aku ingin tinggal bersama sugar mommy ku, malas aku mendengarkan omelan mu terus."ucap Bastia berlalu pergi Kisya tidak mau menghalangi langkah Bastian.

Biarkan saja dia pergi malas sekali aku mengurusinya, kalau bukan karena hartanya malas aku menikah dengannya ... Batin Kisya.

Bastian keluar kamar dengan mendorong koper ia melihat Kenan sedang sarapan bersama Alice.

"Pa. Bastian berangkat ke Kantor sekarang, oh ya sementara waktu Bastian tinggal di rumah tante Saras."ucap Bastian Kenan langsung bangun dan menghampiri Bastian.

"Bas, Kisya juga istrimu bersikap adillah, Papa sudah lama mengenal Saras. dan dia juga teman mamamu Saras juga tau sebab kematian mamamu 10 tahun yang lalu."ucap Kenan ia menepuk pelan bahu Bastian.

"Maksud Papa?"ucap Bastian bingung.

"Tanyakan pada Saras ... "ucap Kenan. Bastian langsung berlalu pergi ia menaiki taksi untuk menuju Kantor Kenan Bastian tidak memiliki mobil, Kenan tidak memberikan Bastian mobil.

Mobil yang dibelikan oleh Alice telah Bastian berikan pada Kisya.

Setelah Bastian samapi Kantor para karyawan melihat Bastian terus sebab ia membawa koper.

Mengapa mereka melihat ku terus, dasar aneh .. Batin Bastian.

Bastian langsung masuk ruangan kerjanya ia langsung memeriksa beberapa berkas penting.

**

Alice merasa mual yang luar biasa sehingga semua makanan yang di makannya keluar semua.

Huek ... huek ... huek ... huek.

"Sayang kamu tidak apa? "Kenan memijat tengkuk leher Alice.

Alice selesai muntah ia merasa pusing ia langsung pingsang, untung saja Kenan langsung sigap menangkap tubu Alice.

Kenan membawa tubu Alice ke tempat tidur, Kenan mencari minyak kayu putih dan mengolesi di seluruh tubu Alice.

Namun Alice tak kunjung bangun Kenan mulai panik ia memanggil Bik Iyem.

"Bik!"teriak Kenan Bik Iyem langsung menghampiri Kenan.

"Iya Tuan, ada apa ? "tanya Bik Iyem dengan nafas ngos-ngosan.

"Alice pingsan Bik, dan sehabis muntah dia tak kunjung sadar."ucap Kenan dengan sangat cemas.

Bik Iyem langsung masuk dan melihat keadaan Alice. Alice baik-baik saja namun karena ia mual yang berlebihan membuat ia pingsang.

"Tidak apa Tuan, sebentar lagi juga Non Alice sadar."ucap Bik Iyem.

Bik Iyem langsung pergi, setelah kepergian Bik Iyem Kenan mulai lega ia mendekati Alice dan mengelus perut Alice.

"Anak Papa, jangan membuat mama sakit ya kasihan Mamanya."Kenan mencium perut Alice.

Alice merasa pusing sekali ia mulai membuka matanya.

"Om ... "ucap Alice pelan.

"Ya sayang, kamu sudah sadar apa masi pusing?"Kenan mencium wajah Alice.

"Masi Om. Alice mual sekali eh, tapi ini sudah tidak mual lagi."ucap Alice ia merasa sudah tidak mual berada di dekat Kenan.

"Benar sayang, apa karena Om ada di sampingmu seperti ini."ucap Kenan ia tersenyum bahagia, ini perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Alice tidak tau Om, tapi Alice nyaman berada di dekat Om seperti ini."ucap Alice. Kenan mencium seluruh wajah Alice.

"Om hari ini akan libur untuk mu sayang bagaimana?"ucap Kenan.

"Setuju ... "ucap Alice dengan sangat gembira.

Kenan langsung menghubungi Bastian kalau ia tidak masuk Kantor hari ini di karenakan Alice sedang tidak sehat.

.

.

.

...****************...

Bersambung.

Hay, teman-teman jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya.

Like Vote Favorit dan komen, Author sangat berterimakasih atas dukungan dari kalian semua.

Salam manis untuk kalian semua.😘