NovelToon NovelToon
Guru TK Yang Cantik

Guru TK Yang Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Masalah Pertumbuhan / Karir
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Esa

Di TK Pertiwi Masaran, Bu Nadia, guru TK yang cantik dan sabar, mengajarkan anak-anak tentang warna dengan cara yang menyenangkan dan penuh kreativitas. Meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti balon pecah dan anak yang sakit perut, Bu Nadia tetap menghadapi setiap situasi dengan senyuman dan kesabaran. Melalui pelajaran yang ceria dan kegiatan menggambar pelangi, Bu Nadia berhasil menciptakan suasana belajar yang penuh warna dan kebahagiaan. Cerita ini menggambarkan dedikasi dan kasih sayang Bu Nadia dalam mengajarkan dan merawat anak-anaknya, menjadikan setiap hari di kelas menjadi pengalaman yang berharga dan penuh makna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Kapal Impian di TK Pertiwi"

Keesokan harinya, pagi di TK Pertiwi Masaran dimulai dengan udara segar dan sinar matahari yang menyelinap melalui jendela kelas. Bu Nadia tiba lebih awal seperti biasa, menyusun meja dan mempersiapkan kegiatan baru untuk murid-muridnya. Kali ini, ia sudah menyiapkan kertas berukuran besar untuk sebuah proyek kolaboratif: mereka akan menggambar bersama-sama, membuat gambar kapal besar sesuai permintaan Adit.

Tak lama, anak-anak mulai berdatangan. Wajah-wajah kecil mereka penuh semangat, terutama Adit yang langsung menuju Bu Nadia dengan senyum lebar.

Bu, hari ini gambar kapal besar ya?

Iya, Adit, kita akan menggambar kapal bersama-sama, jawab Bu Nadia sambil tersenyum. Tapi kali ini kita akan bekerja sama. Kalian akan menggambar satu kapal yang besar, setiap anak berkontribusi di bagian tertentu. Bagaimana?

Serentak, semua anak bersorak senang. Mereka langsung berkumpul di sekitar kertas besar yang sudah disiapkan di lantai.

Bu Nadia mulai membagi tugas. Adit, kamu bisa menggambar bagian depan kapal. Dinda, kamu gambar layar. Tino, kamu gambar jangkar ya?

Saat anak-anak mulai sibuk dengan tugas mereka, suasana kelas terasa hidup. Namun, tak lama setelah mereka memulai, Adit mengeluh.

Bu, bagian depannya susah! Gak bisa lurus!

Bu Nadia mendekat dan memandang gambar Adit yang sedikit berantakan. Tidak apa-apa, Adit. Kamu bisa coba lagi dengan garis pelan-pelan. Ingat, tidak harus sempurna. Yang penting kamu mencoba.

Adit cemberut sebentar, tapi kemudian kembali mencoba dengan hati-hati. Sementara itu, Dinda terlihat sangat fokus pada layar kapal yang ia gambar dengan bentuk segitiga sempurna.

Bu Nadia berjalan ke arah Tino, yang tampaknya agak bingung.

Tino, sudah selesai jangkar kapal?

Tino menatap kertas kosong di depannya.

Bu, aku nggak tahu bentuk jangkar itu gimana…

Bu Nadia tersenyum dan menuntun tangannya perlahan. Begini, kita mulai dengan lingkaran kecil, lalu tambahkan dua garis melengkung ke bawah, seperti ini. Sekarang, coba kamu lanjutkan.

Tino menatap hasil gambar awal Bu Nadia, lalu dengan percaya diri mulai melanjutkan sendiri. Semangatnya kembali terlihat, dan ia mulai menggambar dengan senyum di wajahnya.

Ketika kapal besar hampir selesai, suasana kelas tiba-tiba berubah saat Adit dengan tidak sengaja menumpahkan air minumnya ke kertas. Beberapa bagian gambar mulai basah dan tinta meleleh, membuat beberapa anak mulai mengeluh.

Aduh, Adit! teriak Dinda kesal. Kapalnya jadi rusak!

Adit langsung merasa bersalah, wajahnya pucat. Bu Nadia yang menyadari ketegangan ini segera turun tangan.

Tidak apa-apa, anak-anak. Kita bisa memperbaikinya. Malah ini kesempatan buat kita menambahkan elemen lain. Lihat, air yang tumpah ini bisa jadi laut! Yuk, kita tambahkan ikan-ikan di sini.

Anak-anak, yang awalnya kesal, mulai tertarik dengan ide Bu Nadia. Adit yang tadinya merasa bersalah, sekarang tersenyum lagi.

Benar, Bu! Aku bisa gambar ikan paus besar di sini! seru Adit penuh semangat.

Hari itu di kelas berubah dari sedikit ketegangan menjadi kreativitas yang meledak. Anak-anak mulai menggambar ikan, ombak, dan bahkan pulau kecil di sekitar kapal.

Saat semua selesai, kapal besar yang tadinya tampak biasa, kini dikelilingi oleh lautan penuh ikan warna-warni dan pulau yang indah. Anak-anak berdiri bersama di depan karya mereka dengan rasa bangga.

Wah, lihat hasilnya! Ini kapal terbaik yang pernah aku lihat, puji Bu Nadia sambil tersenyum lebar.

Anak-anak tertawa bersama, lupa akan ketegangan yang sempat muncul tadi. Mereka semua pulang dengan hati senang, membawa cerita baru untuk diceritakan kepada orang tua mereka.

Setelah kelas usai, Bu Nadia duduk sebentar di mejanya, memandang karya besar anak-anak di lantai. Ia tersenyum sendiri, merasa puas dengan cara hari ini berjalan.

Esok pasti ada lagi kejutan dari anak-anak, pikirnya sambil mempersiapkan rencana baru untuk hari-hari ke depan.

Suara dering bel tanda pulang membangunkan Bu Nadia dari lamunannya, dan ia menutup harinya dengan penuh syukur, tahu bahwa besok akan membawa lebih banyak petualangan dan tawa bersama murid-muridnya.

Hari berikutnya di TK Pertiwi Masaran, Bu Nadia memutuskan untuk melanjutkan kegiatan menggambar yang telah membuat anak-anak sangat bersemangat. Kali ini, ia ingin memfokuskan aktivitas pada cerita yang melibatkan imajinasi mereka. Setelah menyapa anak-anak dan memeriksa daftar hadir, Bu Nadia memulai dengan cerita fantasi.

Hari ini kita akan membuat cerita petualangan, kata Bu Nadia sambil menunjukkan beberapa gambar ilustrasi di papan. Kita akan membuat cerita tentang kapal yang berlayar ke pulau yang misterius.

Anak-anak memandang papan dengan antusias. Adit yang selalu penuh semangat langsung mengangkat tangan.

Bu, aku mau jadi kapten kapal!

Bu Nadia tertawa. Baik, Adit. Kamu jadi kapten kapal. Yang lain, siapa yang mau jadi kru kapal atau penjelajah pulau?

Dinda, Tino, dan beberapa anak lainnya mulai mengangkat tangan, saling berebutan untuk peran. Bu Nadia membagi peran dan memberikan instruksi.

Adit, kamu akan memimpin cerita. Dinda, kamu akan menjadi ahli peta. Tino, kamu bisa jadi ahli kompas. Semua anak akan menggambar bagian-bagian dari cerita kita di papan besar.

Setelah anak-anak memilih peran mereka, Bu Nadia mulai membaca cerita petualangan yang telah disiapkan. Cerita itu tentang kapal yang berlayar menuju pulau yang penuh dengan misteri dan harta karun.

Kemudian, Bu Nadia membagikan kertas besar dan pensil warna kepada setiap anak. Ayo, mari kita gambar bagian cerita kita masing-masing. Adit, gambar kapalnya di bagian depan kertas. Dinda, buat peta pulau di sisi lain. Tino, kamu gambar kompas yang menunjukkan arah.

Saat semua mulai menggambar, suasana kelas terasa hangat dan penuh kreativitas. Adit menggambar kapal dengan sangat detail, sementara Dinda sibuk membuat peta pulau dengan berbagai petunjuk. Tino, dengan bimbingan Bu Nadia, menggambar kompas yang besar di sudut kertas.

Tiba-tiba, Dinda mengeluh. Bu, peta ini terlalu rumit! Aku tidak tahu bagaimana menambahkan harta karun.

Bu Nadia mendekati Dinda dan memberinya beberapa saran. Cobalah tambahkan simbol X di peta untuk menunjukkan lokasi harta karun. Buat seolah-olah kita sedang mencari sesuatu yang sangat berharga.

Dinda tersenyum dan mulai menggambar X besar di peta. Dia menambahkan detail yang membuat peta terlihat lebih menarik.

Sementara itu, Adit yang merasa sangat bersemangat memimpin diskusi tentang bagaimana kapal mereka akan melewati badai dan tantangan lainnya. Dia berbicara dengan penuh semangat dan imajinasi, membuat cerita menjadi semakin hidup.

Lalu, saat mereka semua hampir selesai dengan gambar mereka, Tino, yang tadinya agak bingung, menunjukkan gambar kompasnya. Kompasnya terlalu besar sehingga menutupi sebagian gambar lainnya.

Bu, bagaimana kalau kompas ini terlalu besar?

Bu Nadia memandang kompas dan tersenyum. Kompas yang besar memang bisa jadi pusat perhatian, tapi kita bisa memperbaikinya dengan menambahkan elemen lain di sekelilingnya. Bagaimana kalau menambahkan bintang di sekitarnya untuk memberi kesan bahwa kapal kita sedang berlayar di malam hari?

Tino terlihat gembira dengan ide tersebut dan segera menambahkan bintang-bintang di sekitar kompas. Gambar-gambarnya kini terlihat lebih hidup dan penuh warna.

Saat waktu pelajaran hampir berakhir, Bu Nadia memandang hasil kerja anak-anak dan sangat puas. Kalian semua telah membuat cerita petualangan yang luar biasa! Kita akan menampilkan karya kita di dinding kelas supaya semua orang bisa melihat.

Anak-anak memandang gambar mereka dengan bangga. Mereka tertawa dan berbicara tentang petualangan yang telah mereka buat, membagikan cerita dengan semangat.

Ketika bel pulang berbunyi, anak-anak bersiap untuk pulang. Adit mendekati Bu Nadia dengan wajah ceria.

Bu, besok kita bisa lanjutkan cerita kita?

Tentu saja, Adit. Kita bisa menambahkan lebih banyak petualangan dan karakter baru. Siapa tahu, mungkin kita akan menemukan harta karun yang benar-benar ada!

Anak-anak meninggalkan kelas dengan penuh kegembiraan dan antusiasme untuk petualangan selanjutnya. Bu Nadia membersihkan ruangan, merasa bahagia karena hari itu penuh dengan kreativitas dan kerja sama.

Hari-hari di TK Pertiwi Masaran selalu penuh kejutan dan tawa, dan Bu Nadia tahu bahwa setiap hari membawa kesempatan baru untuk belajar dan bermain bersama anak-anaknya. Dengan penuh semangat, ia menantikan hari-hari berikutnya, siap untuk menghadapi lebih banyak tantangan dan kegembiraan bersama murid-muridnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!