🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹
SINOPSI
Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.
Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.
"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.
"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.
"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"
🍂🍂🍂🍂🍂
NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind
NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA. PENJARA DAN DENDA MILYARAN RUPIAH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DI APARTEMEN
Sendu terus melihat ke gedung tinggi yang ada di hadapannya.
"Bapak tinggal di sini?" Tanya Sendu.
"Hmm.. Yuk.. " Ajak Alex.
Mereka lalu turun dari mobil dan langsung menuju ke lift. Alex langsung menekan tombol yang ada di sisi kiri lift. Tak lama kemudian pintu lift pun terbuka.
Tampak seorang wanita sedang berdiri di dalam lift. Memakai mini dress tak berlengan dengan panjang setengah paha dan buah dadanya yang menonjol nyaris setengah bidang. Penampilannya sangat semok. Dia lalu berjalan keluar lift sementara Alex dan Sendu masuk ke dalam lift.
Namun sebelum Alex menekan tombol lift, wanita itu tiba-tiba saja menoleh ke belakang.
"Alex?" Tanyanya.
Atensi Alex langsung tertuju pada wanita berambut pirang lurus bak jalan tol itu.
"Oh, Casandra... "
"Alex... " Wanita bernama Casandra itu pun langsung memeluk Alex dan ingin mencium bibir Alex. Membuat mata Sendu membulat karena shock.
Apa-apaan ini?
Tidak tahan dengan adegan 21+ yang sedang tayang di hadapannya, Sendu pun akhirnya berjalan keluar lift yang dengan cepat di sadari oleh Alex. Dia lalu mendorong Casandra...
"Why?" Tanya Casandra heran. Biasanya Alex langsung merespon pancingan Casandra. Kenapa kali ini Alex menolaknya? Casandra tidak mengerti.
"Sorry... sorry.. " Ucap Alex dan segera berlari mengejar Sendu.
"Sendu... hei..hei... Tunggu... " Alex memegang tangan gadis desa itu.
Sendu berdiri tanpa mau melihat ke arah Alex. Nampaknya sang jelita sedang marah. Jelas saja, istri mana yang tidak marah melihat wanita lain menyosor suaminya seperti tadi. Mana di lift lagi. Memalukan.
"Itu tadi namanya Casandra. Dia..."
"Perempuan penghibur bapak?"
Alex mengatupkan bibirnya. Dia diam karena takut salah bicara. Yang bisa membuat Sendu semakin murka. Dari pada keadaan semakin riweuh, baiknya diam saja. Lagi pula, apa yang Sendu bilang benar adanya.
"Sebaiknya saya balik ke kontrakan aja deh, pak" Ucap Sendu.
"Mau ngapain kamu tinggal di rumah wanita siluman itu lagi?"
"Tapi yang tadi jauh lebih siluman, pak." Sendu melihat kesal ke arah Alex. Alex menarik napas dalam.
"Ya uda, aku minta maaf ya...?" Ucap Alex penuh penyesalan. Sendu melirik Alex sepintas.
Setelah di bujuk dengan bujukan dewa pemikat hati, akhirnya Sendu mau kembali ke dalam lift untuk naik ke lantai atas apartemen.
Sampai di atas, mereka langsung menuju ke pintu kamar apartemen milik Alex. Namun saat mereka sedang melangkah ke sana, lagi-lagi ada seorang wanita keluar dari dalam sebuah kamar lainnya dalam keadaan setengah mabuk dan berantakan.
Astaga, Flo... (monolog Alex)
Alex berusaha untuk menutup wajahnya dari wanita itu dan terus saja melewatinya. Sendu yang melihat Tuannya bertingkah aneh pun langsung bertanya.
"Bapak kenapa?"
"Enggak.. " Jawab Alex dengan senyum terpaksa.
Wanita bernama Flo itu berbalik dan melihat Alex yang melewatinya begitu saja. Biasanya kalau berpapasan dengannya, Alex langsung menarik wanita berambut hitam pekat itu. Yah,... bercumbu sekitar 2 menit boleh lah. Free! Tidak masuk dalam daftar tagihan.
"Alex... " Panggil wanita berkulit putih seperti wanita Korea itu.
Alex menghentikan langkah kakinya. Sial, ternyata Flo menyadari keberadaannya. Alex pikir karena Flo setengah mabuk, dia tidak akan menyadari keberadaan Alex dan Sendu. Ternyata Alex salah.
Alex lalu berbalik dan melempar senyum penuh tekanan. Sendu juga ikut berbalik, melihat ke arah Flo yang berjalan mendekati mereka dengan sempoyongan.
Flo langsung ingin mencium Alex, namun dengan cepat di tolak oleh pria berwajah tampan itu.
"Wait.. wait.. wait... " Ucap Alex cepat.
"Why? " Tanya Wanita yang hanya memakai kimben berwarna hitam dan nyaris melorot tersebut.
Alex memberi kode pada Flo jika di samping mereka ada Sendu. Atensi Flo pun tertuju pada gadis berhijab tersebut.
"Pelacur baru mu?" Ucap Flo spontan yang membuat mata Sendu membesar.
"No.. no... no... she is... my wife." Ucap Alex seraya melihat kepada Sendu.
"What? Wife? You are just married? Dengan perempuan seperti ini? Are you sure? Seorang Alex? It's crazy... " Flo lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja dengan tatapan sinis kepada Sendu. Agak laen emang.
Sendu hanya terdiam mendengar ocehan Flo tadi. Meski terdengar menyakitkan dan terkesan menghinanya, Sendu tidak mau membantah kalimat Flo yang jelas-jelas merendahkan dirinya. Tidak ada guna juga adu argumen dengan orang mabuk.
"Jangan di dengerin. Orangnya emang gitu... " Ucap Alex yang emang menyadari perubahan mimik wajah Sendu.
Alex hendak menekan tombol kunci apartemen miliknya. Namun karena menyadari Sendu yang masih membelakangi pintu, membuat Alex kembali mengarahkan atensinya pada gadis itu.
"Sendu... " panggil Alex.
"Sesudah Casandra, Flo... habis ini siapa lagi ya pak?" Tanya Sendu polos. Dahinya berkerut tanda berpikir keras. Membayangkan akan ada berapa wanita lagi yang akan bersikap seperti dua srikandi malam tadi.
"Masuk dulu yuk. Kita bicara di dalam aja." Alex membujuk sang istri. Akhirnya Sendu pun mau mengikuti titah sang suami meski dengan raut wajah cemberut sarat cemburu.
...🍃🍃🍃...
Sendu mengamati setiap sudut apartemen milik Alex. Meski tidak terlalu besar seperti ala-ala apartemen dalam drakor The Penthouse, namun cukup lengkap. Ada ruang nonton lengkap dengan sofanya. Ada dapur lengkap dengan kitchen set-nya. Kamar mandi dengan shower dan bak berendamnya. Satu buah kamar yang dilengkapi dengan lemari pakaian tiga pintu. Dan spot yang paling menarik, mini teras yang langsung menghadap ke arah kota.
"Bapak lapar nggak? Biar saya masak." Ucap Sendu.
Sendu lalu menaruh tasnya di sofa dan langsung menuju ke dapur. Alex membuka jasnya dengan pandanganya yang tak bergeser sedikit pun dari melihat Sendu. Seolah dia tak percaya jika Sendu saat ini ada bersamanya. Menjadi istri di dalam rumahnya. Berdiri di dapur yang memang selalu menunggu untuk di buat berantakan oleh tangan wanitanya.
Sebenarnya ini adalah apartemen yang Alex beli untuk istrinya dulu. Namun karena wanita itu memilih melarikan diri dari Alex, jadinya Alex hanya menjadikan apartemen ini sebagai tempat untuk dia mem-booking para ja**ngnya. Jadi bisa di bilang, apartemen ini sudah bersetan dan harus segera di ruqyah.
Sendu yang asik sibuk sendiri, mondar mandir mencari bahan masakan di kulkas, tiba-tiba melihat ke arah Alex saat dirinya tak menemukan satu bahan masakan pun di kulkas.
"Yah, nggak ada apa-apa, Pak.. "Ucap Sendu.
Namun yang di ajak bicara tak merespon. Membuat Sendu mendekatinya dan melambaikan tangan ke depan wajah Alex.
" Pak... "
"Eh, ya.. kenapa?"
"Nggak ada apa-apa..."
"Kamu mau kita belanja?" Tanya Alex.
Mereka pun kemudian turun dan pergi ke super market yang ada di sekitar apartemen.
Jiwa normal seorang perempuan Sendu pun langsung meronta-ronta, saat ia melihat ada banyak bahan masakan yang segar-segar di dalam market. Kalau biasanya perempuan bahagia di bawa ke butik, toko sepatu atau toko-toko tas branded, lain dengan Sendu yang tergila-gila melihat buah semangka besar dan durian yang harganya sampai 3 juta per item-nya.
"Kamu mau ini?" Tanya Alex saat melihat sendu tengah mengamati buah Durian dengan harga tiga juta.
"Nggak ah pak...Mahal. Masa harganya tiga juta? Yang benar aja? Kalau di desa saya ini pak, cuma 20 ribu... " Ucap Sendu yang membuat Alex tertawa lepas.
"Ambil aja... " Ucap Alex.
"Nggak usah pak.. " Sendu menaruh lagi durian mehong tersebut.
Sendu lalu berjalan lagi ke bagian sayur-sayuran. Namun dengan cepat Alex mengambil durian 3 juta tadi dan meletakkan ke dalam troli.
"Ya Ampun, ini apa... sayur bayam harganya 25 ribu perikatnya... " Sendu terus terheran-heran melihat harga-harga sayur dan buah di super market premium tersebut.
Setelah membayar tagihan, Alex dan Sendu segera keluar dari market dan meletakkan belanjaan mereka di bagasi mobil.
Alex tampak kelimpungan membawa belanjaan yang begitu banyak. Biasanya hidupnya dikelilingi oleh banyak ajudan sekarang mendadak menjadi bapak-bapak seperti pada umumnya.
Sampai di apartemen, Sendu langsung menyusun semua bahan makanan dan masakan ke dalam kulkas berukuran besar itu.
Alex lagi-lagi hanya memandang Sendu dari ruang nonton. Kadang-kadang dia senyum-senyum sendiri saat melihat tingkah lucu gadis imut itu.
"Bapak mau makan apa?" Tanya Sendu saat pandangan mereka bertemu.
"Apa aja yang kamu masak.." Alex berjalan mendekati Sendu. Dia lalu mengarahkan tangannya ke wajah Sendu...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA... MAKASIH... 🌷🙏😁
karena miras adalah Sumber dari segala kejahatan dan kemaksiatan....
padahal kau sdh hijrah lohh Lex!!!!
Semangat up Thor...💪💪💪