NovelToon NovelToon
SANG MAFIA!

SANG MAFIA!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Mafia / Pembunuhan
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lovallena

(STOP BOOMLIKE 🥰)

Gadis 22 tahun, yang baru saja mendapat gelar sarjana itu tengah berdiri di depan seorang CEO tampan namun bengis dan beraura kejam.

Namun gadis berambut pirang kecoklatan itu sudah mendengarnya sebelum ia memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan terbesar di kota itu. Sehingga membuatnya bersiap untuk menghadapi kebengisan calon bosnya.

"Kau sudah tau siapa aku bukan? lalu apa motivasi mu sampai mau jadi sekretaris ku?" tanya pria 30 tahun yang belum menikah itu. Dia hanya suka bermain - main dengan wanita

Tapi tidak semua wanita bisa bermain dengannya.

"Tentu saja untuk mendapatkan uang, Tuan Michael" jawab gadis cantik bertubuh molek bernama Chania Renata.

Pria bengis itu tersenyum miring mendengar alasan klasik yang selalu ia dengar dari sekian banyak perempuan yang lolos interviuw HRD untuk menjadi sekretarisnya.

"Selain itu?" tanyanya menatap sinis tubuh Chania yang memang sesuai seleranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovallena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Hari - hari berlalu, Chania akhirnya terbiasa memanggil Michael hanya dengan nama saja. Namun tetap sesuai dengan perjanjian, sebutan itu hanya berlaku saat mereka tengah berdua saja. Mereka bahkan terlihat semakin akrab dengan panggilan nama saja.

Begitu juga di sela - sela erangan percintaan mereka. Menyebut nama Michael seolah menjadi candu tersendiri untuk Chania.

Dan mendengar Chania memanggil namanya di saat bercinta menimbulkan getaran lain di tubuh Michael.

Entahlah ikatan apa yang terjalin di antara keduanya. Yang jelas jika saja mereka bersanding sebagai suami istri sudah pasti sangat serasi.

Tampan dan cantik, gagah dan seksi. Namun sayang tak ada ikatan kuat yang sah di antara mereka. Ah, keduanya memiliki ikatan yang lain dari yang lain.

Sore ini, setelah selesai mandi, Chania keluar dari walk in closed menggunakan dress simpel seperti biasa. Namun sama sekali tak mengurangi daya tariknya dari mata Michael.

Michael tampak masih sibuk di depan laptop yang ada di pangkuannya. Meskipun sempat melirik Chania yang keluar dari dalam mandi.

Jika dulu Michael tidak akan pernah sudi dengan setiap gerak gerik wanita yang bermalam dengannya, tidak dengan sekarang.

Pergerakan Chania seolah magnet tersendiri untuk Michael. Michael sesekali tetap menyempatkan diri untuk melirik Chania, meskipun sekilas dan langsung kembali fokus pada laptop.

Dalam lirikannya, Chania tengah meraih ponselnya di nakas. Ia mengutak atik sesaat, sebelum akhirnya ia mengulas sedikit senyuman. Membuat Michael yang memperhatikannya diam - diam mengerutkan keningnya penasaran.

Namun demi menjaga harga diri seorang Michael, ia kembali mengubah raut wajahnya menjadi datar dan kembali serius pada laptopnya.

Dari ekor matanya, Michael melihat Chania meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Lalu terlihat berjalan ke arahnya. Jantung Michael bersiap menyambut kehadiran Chania yang seolah menggetarkan relung jiwanya nya.

Ah! perasaan yang aneh! Seperti itulah batin Michael.

"Eghm!" Chania berdehem sembari duduk di samping Michael, berjarak setengah meter. Mencoba untuk mencari perhatian kecil dari Michael.

Namun sayang, Michael sengaja tak merespon. Ia tetap berusaha menjadi seorang Michael Xavier yang dingin dan jual mahal.

"Michael, laper!" lirih Chania setengah merengek.

Mendengar rengekan Chania tentang perut yang lapar, akhirnya membuat Michael meliriknya tanpa pergerakan kepala sama sekali.

"Makanlah" jawab Michael santai sembari kembali fokus pada laptopnya.

"Masa aku makan sendirian?"

"Minta pelayan mengantarkan kesini"

"Tapi aku maunya makan sama kamu juga! kan nggak enak makan sendirian, sementara kamu nya sibuk kerja!"

"Ya udah ayo!" jawab Michael setelah menghela nafasnya.

Michael selalu kesal jika konsentrasinya di pecahkan seseorang. Namun entah kenapa, ia tidak bisa menolak rengekan Chania yang terdengar bagai ******* saat mereka bercinta.

Membuat imajinasinya bergerak liar. Mengajak Chania untuk berdiri seolah mengajak Chania untuk kembali bertelanjang.

Chania merangkul lengan Michael saat keluar dari kamar Michael. Ia selalu memamerkan kemesraan di depan Oliver. Ia yakin saat keluar kamar, tak lama kemudian Oliver pasti muncul di hadapannya.

Karena itulah yang ia alami selama satu bulan lebih ini. Oliver tak pernah sekalipun libur dalam bertugas. Kecuali mendapat perintah dari Michael untuk tidak muncul di hadapannya.

Oliver tetap sama, selalu berusaha untuk menjadi kompor dalam pikiran Michael. Namun tak sekalipun Michael terpengaruh olehnya.

Benar dugaan Chania, baru saja ia duduk di kursi samping Michael. Oliver muncul dari arah pintu belakang rumah. Menandakan ia baru kembali dari paviliun.

"Selamat malam, Tuan muda!" sapanya sedikit menunduk.

"Hm!" jawab Michael cuek.

"Tuan muda mau makan apa?" Chania langsung membuat Michael mengalihkan perhatian.

Seolah memotong akses Oliver untuk kembali bercakap pada Michael. Dan kenyataannya memang seperti itu. Oliver mengepalkan kedua tangannya kesal pada sikap Chania. Yang seolah pamer, bahwa dirinya berhasil mendapatkan perhatian sang Tuan muda.

' Tunggu pembalasanku pelacur kecil! aku akan membuatmu menyesal mencari masalah dengan ku! puaskan saja dulu kau hidup mewah di sini! Setelah aku berhasil menemukan gadis pendonor itu, ku pasti akan aku singkirkan dirimu! hanya dengan satu sentilan saja kau pasti sudah keluar dari mansion ini! Dan ku pastikan Michael tidak akan pernah mencari ataupun menemukan dirimu lagi! '

Batin Oliver bergemuruh, bagaikan genderang perang yang di tabuh. Oliver memperhatikan tajam Chania, dengan posisi berdiri beberapa meter dari meja makan.

"Steak!" jawab Michael datar.

"Ok Tuan!"

Chania dengan sigap mengambil steak yang tersaji. Dan meletakkan di depan Michael. Kemudian mengambil untuk dirinya sendiri. Menu yang sama, dengan cita rasa dan penyajian yang berbeda.

"Coba ini, Tuan!" Chania mencoba menyuapi Michael. Sengaja ia lakukan, sesaat setelah pandangan matanya tak sengaja bertemu dengan sepasang mata Oliver yang menatapnya dengan tatapan seolah ingin memutilasi dirinya.

Tanpa ragu Michael menerima suapan Chania dengan wajah datar.

"Enak?" tanya Chania puas dan antusias Michael merespon dirinya yang tengah memanasi Oliver.

"Biasa saja!"

"Huh... padahal enak!" jawab Chania pura - pura kesal dan cemberut. Padahal sebenarnya ia tak peduli dengan komentar Michael soal makanan itu. Ia hanya perlu Michael menerima suapannya, agar ia tak malu.

Chania kembali menyantap steak miliknya. Dengan hati tersenyum puas. Berhasil membuat Oliver berdiri dengan mata dan hati yang cenat cenut kesakitan.

"Coba ini!" tiba - tiba Michael menyodorkan garpu miliknya yang berisikan irisan daging kecil miliknya.

Chania terbelalak, namun ia memiliki ide untuk pura - pura menolak dengan gaya yang di buat manja.

"Emm!" Chania menggeleng pelan dengan memasang wajah cemberutnya.

"Cobain, lebih enak ini dari pada punya mu!"

"Nggak! bohong! punya ku lebih enak!"

"Chania....?" panggil Michael lirih namun setengah dingin. Dengan tangan yang masih menyodorkan garpunya di depan mulut Chania.

"Michael...!" balas Chania manja tanpa sadar menyebut nama Michael. "Ups!" Chania menutup mulutnya setelah menyadari kecerobohannya.

Sontak Oliver membelalakkan matanya mendengar Chania memanggil Michael hanya dengan sebuah nama. Tanpa embel - embel Tuan. Yang mana selalu wajib di sematkan untuk memanggil sang Tuan muda.

"Siapa kau berani sekali memanggil nama Tuan muda tanpa julukan?" hardik Oliver yang seketika itu naik pitam.

Karena jelas terlihat, jika sepertinya Chania terbiasa menyebut Michael hanya dengan nama. Apalagi nada panggilannya cukup terdengar manja.

Chania melirik Oliver dan Michael bergantian. Ia bingung harus menjawab apa. Apalagi Michael terlihat meletakkan garpunya dan memasang wajah datar. Seolah menunjukkan bahwa ia tak akan membela Chania kali ini.

"Kau harus di hukum, Chania!" ucap Oliver dengan nada tinggi.

Chania menelan ludahnya dengan sangat susah. Apalagi saat Oliver berjalan mendekatinya.

"Apa telinga mu tuli!"

"Aakh!" teriak Chania saat rambutnya di tarik kebelakang oleh Oliver bersamaan dengan pertanyaan Oliver.

"Ti..tidak, Oliver!"

"Kau harus di hukum!" ulang Oliver dengan kesal.

"Ta.. tapi! aaakh!" Chania di landa ketakutan saat Oliver menarik rambutnya semakin kuat. "Tuan! tolong saya!" ucap Chania memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit. Ia melirik Michael yang masih terlihat diam dan datar, bahkan tak melihat ataupun melirik ke arah dirinya.

"Jangan harap Tuan muda Michael memaafkan mu, pelacur kecil!"

.

.

🪴🪴🪴

**Happy reading 🌹🌹🌹

Seperti apa kelanjutan pertengkaran Chania dan Oliver?

Tunggu next episodenya 🥰

Tapi sebelum itu, jangan lupa tinggalkan like, saran dan juga kritikannya ya kakak 🙏

Salam Lovallena ❤️**

1
Izza Kadir
thur lama lagi ke up nye....
shiti
lanjut doang thor
Hafiz Zero
lama juga ya op nya...
Hafiz Zero
bagus bgt ceritanya GK ngebosenin
Sumarni Marni
haiiiii Thor lama amat op ku tunggu lho lanjutannya
Roslah Meilanie
akuh ikut nangis thor 😭😭😭😭
Mamah Kekey
perawan mah rasanya beda ...
Mamah Kekey
ikut sedih mewek...
Mamah Kekey
hadeh tegang.... untung bacanya MLM..pak su mna nih...
Mamah Kekey
keren tambah seruu
Mamah Kekey
chania seperti martabak.. spesial
Mamah Kekey
hebat chania .. mafia di lawan
Mamah Kekey
tambah seruu ceritanya
Mamah Kekey
😂😂😂
Mamah Kekey
visualnya Thor
Taijutsu 12
ceritanya sangat bagus
Wongso Shuni
lanjut thor
Hariono ono
bosen Jia trus
Hariono ono
bosen Thor Jia melulu Ama xoili
Hariono ono
maaf ya Thor klo boleh jia xioli di bikin kan judul sendiri soal nya bosen baca tentang mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!