SANG MAFIA!
"Tidak ada, Tuan" jawab Chania sok yakin.
Michael kembali mengangkat sudut bibirnya. Matanya berhenti tepat di bagian atas lutut Chania.
Menyadari arah mata sang bos, Chania menggerakkan sedikit kaki jenjangnya yang hanya berbalut rok line A, tentu saja 10 cm di atas lutut, karena itu syarat mutlak untuk bisa menghadap sang bos.
Rasanya tidak nyaman di tatap seperti itu, apalagi kakinya mulai merasa pegal luar biasa. Di tambah tatapan sang boss membuat kakinya serasa ingin ambruk saat itu juga.
Tidak ada tanda - tanda untuk gadis itu akan di persilahkan duduk. Sebelumnya sudah 20 menit dia hanya berdiri dan di pandangi oleh CEO bengis bernama Michael Xavier Sebastian itu.
Begitulah cara Michael memilih sekretaris pribadinya. Hanya memandangi intens tanpa sepatah katapun, seolah mencari sisi paling tepat untuk menelanjangi sekretarisnya pertama kali.
"Kau tau tugas utama sekretaris pribadi ku itu apa?" tanya Michael pada gadis yang hanya menunduk tanpa berani melihat matanya itu.
"Membantu Tuan Michael menyelesaikan pekerjaan kantor" jawab Chania dengan polosnya.
Michael mengangkat sudut bibirnya sinis, "kau masih perawan?"
"Hah!" pekik Chania heran.
'Sekretaris dan perawan apa hubungannya?' batin Chania.
"Jawab!" bentak Michael. "Kalau kau masih perawan, keluar! aku tidak butuh perawan!" ucap Michael dengan nada tinggi.
Chania membuka mulutnya lebar, ia butuh banyak uang untuk melunasi hutang. Dari kabar yang beredar, menjadi sekretaris Tuan Michael bisa membuat siapa saja menjadi sosialita mendadak.
"Sa..saya.. sudah tidak perawan, Tuan!" bohong Chania.
Michael tersenyum sinis. Ia merasa puas dengan jawaban Chania yang cukup memuaskan pendengarannya.
"Kata mereka berapa gaji yang akan kau terima?"
"Kata HRD, gaji yang akan saya terima sesuai dengan usia Tuan saat ini'
"Kau tau berapa usia ku?"
"Tiga puluh tahun, Tuan!"
"Berarti?" tanya Michael menyipitkan matanya.
"Berarti gaji saya tiga puluh juta, Tuan" jawab Chania sebisanya.
"Menurutmu wajar, gaji seorang sekretaris tiga puluh juta?"
"Emmm... tidak, Tuan! terlalu.. banyak," jawab Chania kikuk. "Karena umumnya maksimal sepuluh juta!"
"Jadi kau bisa simpulkan, apa gunanya dua puluh juta yang tersisa?"
"Bekerja dua kali lipat?" duga Alea balik.
"Hahaha!" Michael tertawa sinis dan menggelegar.
Ia berdiri dari duduknya, berjalan mendekati Chania yang masih berdiri satu meter di depan meja kerjanya.
Michael menyandarkan bokongnya di meja kerjanya. Menyilangkan tangan di depan dada Kemudian menyipitkan mata dan melirik Chania dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan tatapan mesum.
Chania mulai menyadari arti dari tatapan itu. Tatapan yang menurutnya sangat horor dan menggelitik. Tiba - tiba kakinya terasa lemas. Di tambah rasa lelah, membuatnya semakin ingin tenggelam ke dalam inti bumi sekarang juga.
Michael berjalan pelan dan dingin, memutari tubuh Chania yang cukup harum di indra penciumannya. Cukup... menggoda pikirnya. Ia berhenti tepat di belakang Chania.
Jantung Chania serasa ingin melompat dari sarangnya. Tubuh tinggi tegap sang CEO benar - benar mendominasi bulu kuduknya.
"Kau di terima!" bisik Michael tepat di telinga kiri Chania dengan nada yang mendesis.
Sehingga membuat Chania reflek menggerakkan kepalanya karena geli.
"Te..terima kasih, Tuan!" ucap Chania tergagap.
Tiba - tiba telapak tangan kanan Michael mendarat di bokong Chania. Chania tersentak kaget ketika bokong itu di remas lembut oleh Michael.
Muka Chania merah madam, ingin rasanya memukul kepala bos barunya itu. Hanya saja kebutuhan uang 30 juta perbulan kembali membuatnya meredam rasa ingin menghajar bosnya di tempat.
"Hahahah!" Michael tertawa sinis melihat ekspresi Chania. Ia tau jika Chania ingin sekali menampar atau bahkan memukulnya.
"Kau mulai bekerja hari ini!" bisik Michael lagi.
"Siap, Tuan!" jawab Chania lega karena tangan bosnya sudah menyingkir dari bokongnya.
Ia harus yakin dan membiarkan tubuhnya di colek - colek demi tiga puluh juta perbulan. Biarlah harga dirinya jatuh untuk sementara waktu. Dari pada jual diri, pikirnya polos.
Hanya satu tahun, kontrak yang baru saja ia tanda tangani di atas meja sang bos. Setelah itu ia tidak akan pernah di pekerjakan lagi, itulah kata mereka yang sudah pernah menjadi sekretaris Michael.
"Keluarlah" perintah Michael santai dengan senyuman sinis dan tatapan mesum pada sekretaris barunya.
"Baik, Tuan!" jawab Chania tersenyum menatap mata sang bos untuk pertama kalinya.
Tiba - tiba saja sepasang mata Michael berkedip saat melihat senyuman yang di lemparkan Chania padanya.
'First!'
Untuk pertama kalinya Michael spontan berkedip saat melihat senyuman seorang sekretaris. Tatapan mesum serta tawa sinisnya mendadak lenyap dari wajah tampan dan tegas Michael.
Chania membalikkan badannya, dan berjalan ke arah pintu keluar. Namun tatapan Michael tak lepas dari pinggul yang bergoyang, dan rok line A yang bergerak - gerak. Membuatnya semakin penasaran akan isi dalam rok Chania.
Pintu tertutup, seketika Michael menggelengkan kepalanya. Seolah menyadarkan dirinya dari suatu lamunan panjang.
Barulah Michael kembali duduk di singgasananya dan mulai kembali fokus pada pekerjaannya.
Namun teralihkan dengan identitas perempuan yang baru saja berhadapan dengannya.
"Chania Renata" gumam Michael lirih.
***
Sementara Chania tengah berjalan menuju toilet wanita dengan dada yang bergemuruh. Ingin rasanya ia menampar bos mesumnya.
"Huh! dasar mesum!" gerutu Chania menghadap cermin besar di wastafel. "Benar kata mereka!"
"Chaniaa.. aku kan sudah berpesan, gaji mu memang besar. Tapi ada yang harus kamu korbankan!" sahut seseorang yang tiba - tiba muncul dari salah satu pintu toilet.
"Bu Retta!" pekik Chania yang tidak menyangka ada seseorang di dalam toilet.
"Kalau kamu butuh uang banyak, teruskan saja. Tapi kalau kamu tidak terlalu membutuhkan uang dan keberatan dengan semua itu... maka... tinggalkan saja."
"Tapi saya butuh uang banyak, Bu!"
"Kalau kamu butuh uang banyak, Tuan Michael adalah tempat terbaik jika dia menerima mu bekerja!"
"Apanya yang terbaik?" tanya Chania penasaran. "Tiga puluh juta perbulan?" Chania menyebikkan bibirnya samar.
"Haha! Chania..Chania.. kau sudah di terima Tuan muda! itu artinya kau bisa mendapatkan yang kau mau! berapa yang kau butuhkan? usahakan saja!" ucap Retta.
"Caranya?"
"Tuan Michael akan memberimu tips berdasarkan pelayanan mu. Jadi... semakin bagus pelayanan mu, maka semakin tebal rekening mu!"
"Serius?" Chania membulatkan matanya.
Sepertinya dia sudah menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah hidupnya.
"Hemm!" Retta mengangguk. "Jangan lupa, selalu pakai rok mini, dan jangan pakai baju yang itu - itu saja! kalau perlu, tunjukkan belahan dada mu!" bisik Retta serius. "Karena Tuan Michael sangat mudah bosan! tenang saja, uang tips dari Tuan Michael tidak akan habis kalau hanya untuk beli baju!" lanjut Retta tersenyum pada Chania yang mulai berbinar.
"Baiklah!" Chania tersenyum semangat. "Saya akan beli baju yang banyak!"
"Hemm.. selamat bekerja dan bersenang - senang!" ucap Retta menepuk pelan pundak Chania yang menatapnya dari pantulan cermin. Kemudian wanita itu meninggalkan Chania sendirian di toilet.
"Siap, Bu!" jawab Chania antusias.
Sebenarnya gadis polos itu belum paham, kenapa harus ada kata selamat bersenang - senang dari Retta. Tapi demi uang banyak, dia akan masa bodoh dengan semua itu.
"Baiklah! sisa hutang akan segera terlunasi!" ucap Chania sambil meninju udara.
Chania kembali menuju meja kerjanya, yang berada tepat di depan ruang kerja Michael. Chania duduk di kursinya, sambil menatap pintu utama ruangan Michael.
'Uang akan mengalir dari dalam sana!' batin Chania tersenyum devil.
.
.
🪴🪴🪴
Hai, Othor kembali dengan kisah Sang Mafia. Untuk pertama kali Othor mengangkat cerita Mafia. Dan lagi - lagi novel ini hanya fiktif ya kakak! Jadi jangan di sangkut pautkan dengan dunia nyata.
Happy reading 🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Elizabeth Yanolivia
alea itu siapa thor 😁
2024-01-29
0
Elizabeth Yanolivia
merasa pegal = terasa pegal
2024-01-29
0
Dam Dyy
isi ny bakpau
2023-06-18
1