NovelToon NovelToon
Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: ICHA Lauren

Demi membiayai operasi ayahnya yang terkena serangan stroke, Cleantha terpaksa meminjam uang pada rentenir. Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan untuk membayar hutangnya itu. Namun kenyataan berkata lain. Cleantha gagal mendapatkan pekerjaan dan malah bertemu dengan seorang lelaki misterius dalam sebuah kecelakaan. Lelaki itu memaksanya untuk menjadi isteri kedua sebagai ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Karena ketakutan, Cleantha menolak permintaan lelaki itu dan melarikan diri. Tapi takdir membawanya kembali bertemu dengan lelaki itu, melalui sebuah ajang kompetisi wanita untuk memenangkan hadiah seratus juta.

Cleantha yang keluar sebagai pemenang, dipaksa menjadi isteri kedua Raja Adhiyaksa di atas sebuah perjanjian. Akankah Cleantha mampu menjalani hidup sebagai isteri bayaran, yang hanya dijadikan alat pembalasan dendam oleh Raja atas pengkhianatan isteri pertamanya?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Hilang Kendali (Part 1)

"Terimakasih, Nyonya," ucap supervisor toko itu setelah Zevira membayar dengan kartu kreditnya.

Cleantha hanya tertunduk, menahan rasa malu sekaligus bersalah.

Ia sadar persoalan tidak akan berhenti sampai disitu.

Malapetaka yang lebih buruk akan segera menimpanya saat Raja pulang.

Cleantha sudah pasrah. Apalah dayanya selain menerima semua makian dari Raja.

Kemungkinan terburuknya ia akan diusir keluar dari rumah Adhiyaksa. Tapi itu bukanlah hal yang ditakutkan Cleantha.

Kecemasan terbesarnya adalah bila Raja menuntutnya agar mengembalikan uang senilai harga berlian. Jika itu terjadi, sebagai penebus atas kesalahannya, ia rela bekerja tanpa dibayar sepeserpun hingga hutangnya lunas.

"Clea, kenapa melamun? Ayo masuk mobil," seru Zevira.

Cleantha mengangguk lalu duduk di sebelah Zevira.

"Apa kamu masih memikirkan kejadian di toko berlian tadi?"

"Iya, Kak. Saya benar-benar minta maaf."

"Tidak usah dipikirkan lagi, Clea. Aku sudah membayarnya. Daripada kamu stress, lebih baik kita refreshing. Kamu butuh minuman segar untuk menyegarkan pikiran."

"Rahmat, kita ke Lumiere Kafe sekarang," perintah Zevira kepada supirnya.

"Baik, Nyonya."

Karena jalanan tidak terlalu macet, mereka tiba lebih cepat di tempat tujuan.

Di atas pintu masuk kafe itu, tertulis nama Lumiere Kafe dan Bar.

Jajaran mobil mewah terparkir di halaman kafe.

Cleantha bisa melihat para pengunjung yang sebagian besar merupakan kalangan eksekutif muda. Ada juga pasangan muda mudi yang ingin berkencan sambil melepaskan kepenatan mereka.

"Kak, kita akan makan disini?" tanya Cleantha cemas.

"Iya, tempat ini bagus. Makanannya enak dan minumannya beraneka ragam. Dulu sebelum kakiku lumpuh, aku sering hangout bersama teman-temanku di kafe ini."

Zevira menyuruh Bi Dewi mengantarnya masuk ke dalam kafe.

Sesudah mendapatkan tempat duduk, Zevira meminta pelayan setianya kembali ke dalam mobil.

"Nyonya, Anda ingin pesan apa?" tanya pegawai kafe yang melayani mereka.

"Clea, biar aku yang memesan makanan dan minuman untukmu. Aku tahu menu terbaik di kafe ini."

"Iya, Kak," jawab Cleantha setuju.

Seolah hafal di luar kepala, Zevira mengatakan pesanannya dengan cepat. Ia menyerahkan sebuah kartu member bertanda VVIP, agar bisa mendapatkan pelayanan lebih dahulu.

Pegawai kafe itu pun mengangguk.

"Baik, Nyonya. Pesanan Anda akan diantar sebentar lagi. Mohon ditunggu," ucap pegawai kafe itu mohon diri.

Cleantha menoleh ke arah meja yang ada di dekatnya. Ia terkejut melihat tiga orang pria muda yang sedang menuangkan sebotol minuman ke gelas mereka.

Sebagai kafe sekaligus bar, sudah selayaknya tempat ini menyediakan minuman beralkohol. Namun melihat minuman keras dari jarak dekat, menimbulkan firasat buruk di hati Cleantha.

Sesuai janji pegawai kafe, minuman mereka datang lebih cepat dari perkiraan Cleantha.

Bola mata Cleantha membulat ketika melihat minuman yang disajikan untuknya. Minuman berwarna merah cerah dengan gelas kaca yang cantik. Belum pernah ia melihat minuman dengan warna semenarik ini.

"Kak, minuman apa ini?" tanya Cleantha terpana.

"Cobalah, Clea rasanya manis. Ada campuran sari buah di dalamnya."

Tanpa curiga, Cleantha mencicipi minuman itu. Tegukan pertama terasa begitu manis, namun ada sedikit citarasa tak biasa di lidahnya.

"Bagaimana manis, kan? Habiskan saja. Nanti setelah makanannya datang aku akan pesan lagi untukmu."

Karena merasa haus, Cleantha pun menghabiskan minumannya.

Saat makanan dihidangkan, Zevira memesan minuman tambahan untuk Cleantha.

"Pesan cocktail yang sama satu gelas lagi, Mbak."

"Baik, Nyonya."

"Aku sudah memesan minuman untukmu. Kita bisa makan sekarang," kata Zevira tersenyum.

"Iya, Kak."

Harus diakui, menu steak dan salad yang dipesan Zevira sangat lezat. Rasanya berbeda dengan steak yang pernah dimakan Cleantha di restoran lain. Namun anehnya kepalanya terasa pusing setelah menyantap steak itu.

Untuk mengatasi pusing yang tiba-tiba menderanya, Cleantha menghabiskan minuman kedua yang disajikan pegawai kafe.

Cleantha memijit pelipisnya sendiri. Berharap rasa pusingnya dapat berkurang. Namun makin lama justru pusing yang menyerangnya makin menjadi-jadi.

Benda-benda tampak berputar dan bergoyang, seakan ada gempa bumi yang melanda ruangan di sekitarnya.

"Clea, kamu kenapa?" tanya Zevira.

Suara wanita itu terdengar samar dan jauh di telinga Cleantha.

"Saya...pusing," jawab Cleantha lemah.

"Pusing? Tahan sebentar ya. Aku akan memanggil Bi Dewi dan Rahmat supaya datang membantumu."

Yang terjadi selanjutnya, Cleantha tidak terlalu memahaminya. Gadis itu tidak dapat berdiri tegak lagi karena tingkat kesadarannya hanya tersisa setengah.

Cleantha hanya bisa membiarkan dirinya ditopang oleh Rahmat, supir Zevira, dan seorang wanita berseragam mirip pelayan kafe.

Mereka memasukkan Cleantha dengan susah payah ke dalam mobil. Lalu mobil itu meluncur meninggalkan kafe.

Sepanjang perjalanan pulang, Cleantha bergerak gelisah sambil meracau.

"Nyonya, sepertinya gadis itu mabuk berat," bisik Bi Dewi.

Zevira berdecih sambil memiringkan bibirnya.

"Biarkan saja. Dari awal aku yakin gadis kampungan ini tidak tahan dengan alkohol. Hanya dua gelas cocktail dan dia sudah mabuk parah. Kita lihat drama apa yang akan terjadi nanti."

...****************...

Bersamaan dengan mobil Zevira yang memasuki gerbang, di belakangnya menyusul mobil milik Raja.

Raut wajah Zevira berubah panik saat menyadari Raja telah kembali ke rumah. Tak disangkanya, suaminya itu akan pulang lebih awal dari kantor.

"Bi Dewi, Rahmat, cepat bantu Cleantha turun dari mobil. Jangan sampai Raja memergoki kita. Aku akan menunggu di dalam mobil."

Bi Dewi membuka pintu mobil, sedangkan Rahmat tergesa-gesa keluar dari bagian kemudi untuk memapah Cleantha.

Terlambat bagi mereka menyembunyikan ulah Zevira, karena Raja sudah turun dari mobil.

Mata tajamnya langsung tertuju ke mobil Zevira dan dua orang yang sedang memegangi Cleantha.

"Ada apa dengan Cleantha? Kenapa dia sempoyongan seperti ini?" tanya Raja membentak Bi Dewi.

"Ma..af, Tuan, Nyonya mabuk," jawab Bi Dewi ketakutan.

"Mabuk? Bukankah Clea pergi bersama Vira? Kenapa hal ini bisa terjadi?"

"Sa..ya tidak tahu, Tuan."

"Dimana Vira?"

Tanpa menunggu jawaban dari pelayan Zevira, Raja berjalan menghampiri mobil istri pertamanya.

Ia membuka pintu mobil dengan keras dan menemukan Zevira masih berdiam di dalam mobilnya.

"Kamu apakan Cleantha? Kenapa dia sampai mabuk?" tanya Raja gusar.

"Aku tidak melakukan apa-apa padanya, Raja. Kami hanya berbelanja lalu makan di kafe."

"Jangan coba-coba membohongi aku, Vira. Kamu pasti menjebak gadis polos itu. Cleantha tidak mungkin menyentuh minuman beralkohol jika bukan kamu yang menyuruhnya."

Mata Zevira berkaca-kaca ketika mendengar tuduhan suaminya.

"Kamu tega sekali menuduhku, Raja. Cleantha itu tidak sepolos perkiraanmu. Dia seorang gadis muda yang pintar bersandiwara. Di depanmu dia berlagak polos, tapi di belakangmu dia bertingkah liar."

"Kamu pikir aku percaya dengan kata-katamu? Karena pengkhianatan yang kamu lakukan,.aku bisa membedakan mana wanita yang tulus dan mana yang licik. Aku peringatkan padamu, jangan berani mengganggu Cleantha lagi!.Atau aku tidak akan segan untuk mempercepat perceraian kita," ancam Raja geram.

Ia meninggalkan Zevira dan mengambil alih tubuh Cleantha.

Para pelayan yang lain turut menyaksikan kejadian itu, namun mereka diam seribu bahasa. Tidak ada yang berkomentar atau membuka mulutnya karena takut akan kehilangan pekerjaan.

Hanya Pak Darma yang berani membantu Raja untuk membawa Cleantha ke dalam kamar.

"Tuan, saya akan mengambilkan air untuk Nyonya."

"Letakkan saja airnya di meja, Pak. Aku akan mengurus istriku sendiri."

"Baik, Tuan," ucap Pak Darma membungkukkan badannya.

"Clea, minumlah air ini," ucap Raja menyodorkan gelas kepada Cleantha.

Gadis itu malah terkekeh sembari merapatkan tubuhnya di dada Raja.

"Tuan, Anda suka sekali memerintah saya. Cleantha kamu harus begini, kamu harus begitu. Bisa tidak sekali-kali Anda jangan berisik. Sssttt," ucap Cleantha menempelkan jarinya di bibir Raja.

"Aku hanya menyuruhmu minum air putih supaya kamu sadar."

"Saya tidak mau. Saya memang sudah dibayar seratus juta, tapi bukan berarti saya menjadi budak Tuan. Biarkan saya senang sebentar saja," ucap Cleantha terkekeh lebih keras.

"Cepat minum! Kamu mabuk dan bicara sembarangan," tukas Raja.

"Tuan, kenapa Anda galak sekali? Saya akui wajah Anda sangat tampan. Sayangnya kelakuan Anda buruk. Jika seperti ini terus tidak ada yang tahan di dekat Anda," tunjuk Cleantha sambil mengetuk dada Raja dengan kelima jarinya.

Karena kesal mendengar ucapan Cleantha yang melantur, Raja meminumkan air putih dengan paksa ke mulut gadis itu. Namun, Cleantha malah menyemburkan air yang diminumnya lalu muntah di jas Raja.

Dengan geram, Raja merutuki kelakuan Cleantha dan berusaha menahan amarahnya.

Ia mengangkat tubuh Cleantha dan menghempaskan istrinya itu ke atas tempat tidur.

"Diam disitu. Aku akan kembali," ucap Raja melangkah pergi.

1
Katherina Ajawaila
pasti ada Raja junior 🤭
Katherina Ajawaila
keren, aku suka bacanya, sukses thour🥰
Katherina Ajawaila
sumpah keren endingnya, walau awal2 bacanya keret2 outhour yg jadi Sutrada🥰🥰🥰
Katherina Ajawaila
semoga Clea Terima demi Al
Katherina Ajawaila
gitu donk Raja, knp ngk dari dulu aja 🤭
Katherina Ajawaila
senyum akhirnya Cleo🤣
Katherina Ajawaila
mantap. opa oma jadi comblang🤭
Katherina Ajawaila
Modus Raja, kasihan
Katherina Ajawaila
keren thour, ada sisi kasian Almero
Katherina Ajawaila
bagus lah biar kembali ingat memori ya thour🤭
Katherina Ajawaila
makanya jd org berpikir positif🤣
Katherina Ajawaila
keren thour, Next
Katherina Ajawaila
sedih amat thour😭
Katherina Ajawaila
outhour, tegak banget, masa meninggal Alvian😭
Katherina Ajawaila
ngk jelas tua2 maruk semua, mati hanya pakai kafan harta ngk di bawa
Katherina Ajawaila
kasihan amat mmg nya org gol bawah kenapa, hina. outhour ceritanya keras ttg realita hidup.
Katherina Ajawaila
kapok lo Raja, cemen. nama boleh Raja tapi mines akhlak, hitung dink di jebak baru 2 minggu hamil udh 5 minggu., kan bego ngk tuh
Katherina Ajawaila
kepo deh kaya ibu2 arisan.
Katherina Ajawaila
kyla jDi pembunuh, ngiri ya ade mu dpt org kaya. dasar pratu
Katherina Ajawaila
iblis jalang di cerai in dia udh bisa jalan Raja ko ngk bertindak cepat. msh suka selingkuh 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!