Akhir dari Bumi ini, telah ditakdirkan, tidak ada yang bisa menyelamatkannya.
Pada akhirnya, Hero terakhir juga dikalahkan, dan dibunuh oleh kejahatan.
Tapi, kesempatan itu datang padanya, Hero terakhir yang bertahan.
Dia mengalami sesuatu yang ada dalam cerita 'regressed'.
Tapi, Bumi yang ia tinggali jauh berbeda dengan apa yang ia tahu, Bumi yang merupakan dunia sihir, juga
ternyata adalah dunia XXXX.
[Semakin banyak dukungan, semakin semangat update]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ESNemesis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21: Mencurigakan
Lynn terus berkultivasi, hingga lupa waktu.
Ia terlena oleh ke fokuskan itu, hingga suara dari perutnya, membangunkannya dari kultivasinya.
Yang di kultivasi Lynn, adalah Kekuatan Suci miliknya.
Lynn kemudian sedikit menggeser gorden di samping, mengintip keluar, di luar jendela itu terlihat bulan di langit, matahari telah turun, malam telah tiba.
Lynn yang terbangun dari kultivasinya karena kelaparan itu, memesan makanan dari layar digital di sampingnya itu.
Lima menu makanan, ditambah satu minuman, Lynn pesan.
Tiga diantara lima menu makanan itu adalah daging, lalu satu diantara ada buah, dan satu terakhir adalah sayur. Lalu minumannya adalah jus alpukat.
Karena tidak tahu kapan datangnya pesanan Lynn. Lynn memutuskan untuk membaca buku, yang tadi ia keluar dari koper sebelum di taruh.
Walaupun merasa lapar, Lynn terlena dalam kata-kata di bukunya itu.
120 halaman telah terbaca, Lynn jelas memiliki tingkat kecepatan membaca di atas rata-rata.
Tapi itu bukan permasalahan.
Saat Lynn selesai membaca halaman ke 120, dari balik pintu, terdengar suara ketukan. Lynn pun lantas menaruh bukunya di pinggiran, kursi tempat ia duduk.
Dari balik pintu tersebut, terdapat sesosok yang
"Mungkinkah pesanan aku telah datang," pikir Lynn.
Lynn berjalan mendekati pintu tersebut, lalu membuka kuncinya, dan kemudian menarik pintu tersebut.
Dari balik pintu tersebut, seseorang telah menunggunya. Seorang dengan tampilan seperti pelayanan restoran, yang menggunakan pakaian berwarna hitam dan putih. Lalu tangannya mengangkat nampan yang terlihat mewah, berisi semua pesanan milik Lynn, kemudian dia menyerahkan ke Lynn.
Lynn menerima nampan penuh pesanannya, dengan kedua tangannya. Pelayanan itu berkata ke Lynn.
"Jika sudah selesai menyantap pesanannya, peralatan tersebut, bisa kamu taruh di atas nampan semuanya, dan di taruh di luar ruangan ini. Setelah itu kami yang akan mengurusnya," ucap dengan tenang, dan profesional.
"Baik," balas Lynn.
Pelayanan tersebut kemudian pergi, kembali ke tempatnya, dan Lynn kembali ke ruangannya, lalu menggunakan siku tangan menutup pintu tersebut. Menaruh di kursi, karena tidak memiliki meja. Kemudian kembali mendekati pintu, dan menguncinya.
Lynn kemudian duduk disebelah nampan yang ia taruh tadi. Setelah itu tentunya tidak ada alasan bagi Lynn untuk tidak menyantap pesanannya itu.
Lynn menyantap makanan itu dengan elegan, tangan kanannya memegang garpu, dan tangan kirinya pisau. Gelas yang digunakan wadah jus alpukat itu, adalah gelas wine yang berukuran besar, dan terdapat dua es batu, berbentuk kubus kecil terapung di atasnya.
Lynn sepenuhnya menikmati hidangan tersebut, ia mulai dari menghabiskan daging, kemudian sayur, dan meminum jus alpukat, yang diiringi memakan buah-buahan yang dijadikan Lynn seperti cemilan.
Setelah menghabiskan semua yang ia pesanan, Lynn membersihkan semua peralatan yang ia gunakan tadi, dan menaruh di atas nampan itu.
Lynn membawa nampan itu dengan satu tangannya, dan tangan satunya memegang tiket, membuka kunci pintu ruangannya.
Lynn keluar ruangannya, kemudian menguncinya pintu. Lynn menaruh nampan itu di samping pintu ruangannya.
Lynn kemudian pergi ke ujung lorong gerbong kereta api mix ini, menuju WC.
Sesuai dengan denahnya, ruangan WC ada di ujung setiap gerbong kereta ini.
Lynn pergi masuk, menyelesaikan urusannya sebagai manusia di WC.
Setelah itu Lynn mencuci tangan di depan ruangan WC itu, wastafel, yang dilengkapi cermin besar.
Dari sana Lynn berjalan kembali ke ruangan kamarnya itu. Saat berjalan di lorong itu, Lynn melihat dua sosok yang misterius, menggunakan mantel hitam berkerudung menutupi tubuhnya, satunya ramping, dan satu berisi otot yang besar, tinggi mereka tak jauh beda.
Dan sosok yang besar itu membawa barang di tenteng di tangan kanannya, yang ditutupi seluruh dengan kain hitam. Bentuk adalah kubus, yang ukurannya kurang lebihnya sama dengan tinggi Lynn saat ini.
Lynn kemudian berjalan ke pinggiran, tepat di sebelah sesosok yang berukuran besar, yang juga tepat di sebelah barang yang ditutupi kain hitam itu, sungguh misterius.
Mereka berjalan, berlawanan arah dengan Lynn, entah mau apa. Karena itu mereka semakin dekat dengan Lynn, begitu juga sebaliknya.
Karena itu, walaupun samar, Lynn dapat melihat wajah mereka dari balik tudungnya itu.
Keduanya benar-benar pria.
Lynn awalnya meragukan mereka berdua pria, karena penampilan luar tidak selalu menentukan jenis gendernya.
Kedua orang tersebut memiliki wajah pria yang entah bagaimana mengundang rasa tidak bersahabat, dan menyeramkan.
Yah…. Tapi seorang pernah berkata, jangan menilai dari luar, tapi dari dalam. Tapi juga itu bukan urusan Lynn, dari awal Lynn hanya melihat samar-samar, dan jelas Lynn tidak bisa melihat sepenuhnya wajah kedua orang tersebut, tapi yang pasti mereka berdua adalah pria.
Juga hal tersebut, mau tau atau tidak tau, itu bukan urusan Lynn.
Setidaknya begitulah pikir Lynn harusnya, tapi seperti tidak seperti itu….
Tepat saat mereka saling melewati, atau setidaknya Lynn dilewati mereka.
Kekuatan Suci Lynn bereaksi, di dalam diri Lynn, entah itu di dalam tubuhnya, atau jiwanya. Kekuatan Suci itu bereaksi seakan memberhentikan hal yang akan dilakukan mereka berdua, atau setidaknya mereka berdua bukan orang yang baik, tapi orang yang sangat jahat, yang bisa membawa bencana di mana pun mereka berada. Mengerikan.
Lynn berhenti sejenak karena hal tersebut.
Kedua orang misterius itu yang mengetahui Lynn berhenti, mulai mencurigai Lynn, mereka tidak ragu untuk membunuh, karena dari awal pekerjaan mereka bukan pekerjaan yang baik-baik saja, bahkan saat ini pun juga mereka sedang bekerja, dengan barang yang di angkat oleh pria yang beser itu.
Lynn yang menyadari hal tersebut, membuat alibi, berbatuk-batuk karena tersedak. Tidak lama setelah itu Lynn melanjutkan langkahnya, walaupun dalam keadaan waspada.
Alibi Lynn berhasil, tidak lama setelah Lynn melanjutkan langkahnya, mereka juga melanjutkan langkahnya, tanpa memperdulikan Lynn lagi.
Lynn yang juga sadar akan hal tersebut, memutuskan untuk kembali terlebih dahulu ke ruangannya, tanpa melakukan gerakan yang mencurigakan apa pun.
Di saat Lynn telah kembali, ke ruangannya itu.
Lynn terbaring di salah satu kursi, yang panjang dan empuk itu. Sangat nyaman.
"Jadi apa yang harus aku lakukan," pikir Lynn, yang melihat ke langit-langit.
Lynn tidak tahu pasti kenapa Kekuatan Suci bereaksi seperti itu, tadi.
Karena itu Lynn meminjamkan matanya, mencoba mengingat-ingat, percakapan ia dengan teman seperjuangan di kehidupan pertama.
Temannya yang merupakan pengikut Dewi, benar.
Pada hari itu….
***
Di hari itu, di kehidupan pertama Lynn.
Malam hari itu, Lynn memandangi bulan, di atas tebing, dengan api unggun di depannya.
Lynn dengan beberapa temannya sedang beristirahat, Saat menjalankan misi, untuk membunuh pengikut kejahatan, yang bersembunyi di tempat terpencil, dengan jumlah yang cukup banyak.
Lynn kebetulan dengan dia, mendapatkan giliran jaga malam yang sama.
Mereka duduk bersebelahan, tidak jauh, dengan api unggun di depannya mereka berdua.
Temannya itu, bukan kesatria suci, tapi seorang pendeta.
"Hmm? kau ingin mengetahui Kekuatan Suci? Biar kupikirkan dahulu.
"Baiklah, aku akan memberitahumu beberapa hal yang menarik, Nemesis.
"Kau harusnya tahukan, Kekuatan Suci itu, yah suci,m makanya efektif melawan para pengikutnya kejahatan, terutama monster-monster itu."
Lynn mengangguk, dan menggapainya dengan –
"Yah itu sudah wajar bukan, suatu yang suci akan menjadi kelemahan dari suatu yang tidak suci."
"Ya, bisa dibilang begitu, karena itu Kekuatan Suci bisa bereaksi."
"Bereaksi?! Maksudnya seperti apa."
"Kamu penasaran ya….
"Yah ini bukan rahasia besar. Kekuatan Suci itu akan bereaksi pada beberapa hal. Seperti sesuatu yang sangat berbahaya dan mengancam pemilik Kekuatan Suci, atau kutukan yang kuat, atau juga suatu yang sangat jahat, benar seperti para pengikutnya kejahatan."
Dia terdiam sejenak, melihat ke atas, sama seperti Lynn yang dari tadi memandang ke atas, bulan, saat dia berbicara dengan Lynn.
Perlahan kilas balik itu memudar. Karena itu dia memanggil Lynn dengan nama 'Lynn' dari pada nama 'Nemesis', seakan dia tahu keadaan Lynn saat ini, dan kenapa Lynn melihat kilas balik ini.
Dengan tersenyum, melihat ke Lynn, dia berkata.
"Jadi Lynn, apa yang kamu akan lakukan jika seandainya hal tersebut terjadi padamu."
Karena kerinduannya, pada masa-masa itu, Lynn tengelam dalam kilas balik itu, ia menganggap semua ini nyata, karena itu ia terkejut, saat temanya itu memanggil ia Lynn.
Secara reflek Lynn langsung menengok ke arah temanya itu, melihat dia.
Lynn akhirnya tersadar bahwa ini adalah kilas bilik, alam bawah sadarnya.
Walaupun begitu senang rasanya bisa melihat temannya itu kembali. Tapi, Lynn juga ingin melihat seluruh teman-temannya itu, tidak hanya dia saja, tapi tidak ada waktu untuk itu, karena alam bawah sadar sedikit demi sedikit mulai menghilang.
Walaupun kenangan itu berujung ke akhir yang buruk, tapi rasa rindu akan pada masa-masa itu menghantui Lynn, rasa rindunya itu bukanlah suatu perkara yang mudah diobati, ini adalah hal yang sulit, mau itu sudah banyak waktu terlewati sejak Lynn mendapatkan ingatan kehidupan pertamanya.
"Jadi Lynn….
"Apa yang kamu akan lakukan jika seandainya hal tersebut terjadi padamu…."