Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Keesokan Harinya......
" Bener gak ya ini rumahnya " ucap Nabila berdiri di depan rumah Aditya.
" Permisi Pak, saya mau bertemu dengan Pak Aditya " ucap Nabila bertanya dengan salah satu security yang sedang berdiri di depan gerbang bersama dengan 2 orang laki - laki berbaju serba hitam.
" Sebentar ya Mbak, saya tanya Pak Aditya dulu " ucap security.
Drit.. Drit.. Drit.. suara HP Aditya berbunyi.
" Pak, ada seorang wanita mencari bapak " ucap Pak Nanang security itu.
" Itu pasti Nabila " batin Aditya.
" Suruh dia masuk " ucap Aditya.
" Baik Pak " jawab Pak Nanang.
" Mbak silahkan masuk " ucap Pak Nanang membuka kan pagar untuk Nabila.
" Terima kasih Pak " ucap Nabila sambil tersenyum.
" Siapa ya, sepertinya gadis baik " batin Pak Nanang.
Nabila memarkirkan sepeda motor nya di samping mobil Aditya, Belum masuk kerumah saja Nabila sudah di buat takjub karena melihat begitu besar rumah Aditya.
" Wah.. besar sekali rumah Pak Aditya, taman nya aja seluas ini " ucap Nabila.
Nabila di buat takjub kembali setelah melihat ke dalam rumah Aditya, begitu besar dengan berbagai furniture mahal.
Nabila berjalan mundur sambil melihat - lihat isi rumah Aditya, Nabila tidak menyadari jika di belakang nya ada Aditya dan Alhasil Nabila menabrak Aditya dan setelah berbalik, tatapan mata mereka pun bertemu kembali.
Deg.. Deg.. Deg.. suara jantung Nabila dan juga Aditya yang tiba - tiba berdetak tidak karuan.
" Ma.. ma..Maaf Pak " ucap Nabila tersadar dan mundur selangkah dari hadapan Aditya.
" Kamu terlambat " ucap Aditya.
" Terlambat " batin Nabila kemudian melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
Memang benar, Nabila seharusnya datang jam 08.00 pagi namun ia datang jam 08.05,hanya terlambat 5 menit.
" Cuma 5 menit Pak " ucap Nabila menunjukkan kelima jari tangannya kepada Aditya.
" Cepat bersih - bersih, saya mau mandi dulu " ucap Aditya meninggalkan Nabila menuju kamarnya.
" Huu.. Dasar Arogan " ucap Nabila.
Nabila pun menuju ke dapur untuk mencari sapu dan perlengkapan lainnya untuk membersihkan rumah, Nabila dibuat melongo melihat dapur rumah Aditya yang elegan dan sangat lengkap dengan perlengkapan mewah.
" Sepi sekali ya, dimana pembantu nya Pak Aditya, gak mungkin kan kalau rumah sebesar ini gak punya pembantu untuk membersihkan rumah, aku kan kesini cuma hari Minggu " ucap Nabila sambil menyapu lantai.
" Aduh capek.. rumah ini besar sekali, bisa sampai sore aku baru bisa pulang ini " ucap Nabila sambil memegangi pinggang nya yang pegal.
" Ini nama nya membunuh ku secara perlahan, dasar manusia gak punya hati " ucap Nabila ngomel - ngomel sendiri.
Aditya senyum - senyum sendiri mendengar omelan Nabila, Nabila tidak sadar jika Aditya sudah selesai mandi dan sekarang sedang memperhatikan nya.
" Ehm.. Ehmm.. siapa yang kamu bilang gak punya hati " ucap Aditya mengagetkan Nabila.
" Astagfirullah,, Bapak senang banget ya ngagetin saya " ucap Nabila.
" Biasa aja, kamu nya aja yang berlebihan, oh iya siapa yang tadi kamu bilang gak punya hati " ucap Aditya.
" Ya bapak lah, bapak tu gak punya hati masak saya di suruh bersihkan rumah ini sendirian Pak, rumah bapak ini terlalu besar Pak " ucap Nabila kesal.
" Sudah kerjakan saja jangan cerewet " ucap Aditya sambil memainkan HP nya.
Nabila menghela nafas panjang, kemudian kembali membersihkan rumah Aditya.
" Pak.. Pak.. " ucap Nabila.
" Hmm " jawab Aditya cuek masih asyik bermain HP.
" Pak, pembantu Bapak pada kemana, orang tua Bapak, saudara atau keluarga lain Pak, sepi sekali rumah ini " tanya Nabila.
" Pembantu sudah saya suruh pulang " ucap Aditya.
" Kenapa di suruh pulang Pak " ucap Aditya.
" Kan ada kamu, jadi biar kamu aja yang bekerja hari ini " ucap Aditya.
" Dasar, memang mau buat aku mati perlahan ni orang " batin Nabila.
" Terus Pak, kalau orang tua Bapak atau saudara gitu " ucap Nabila.
" Mereka tidak serumah dengan ku " ucap Aditya.
" Kenapa bisa gitu Pak, bapak kan belum punya istri juga, kenapa gak tinggal sama orang tua Bapak aja " ucap Nabila.
"Kamu kok malah nasehati saya, cepat selesaikan kerjaan kamu, habis itu masak untuk makan siang " ucap Aditya.
" Iya.. Iya.. " ucap Nabila sambil terus membersihka rumah Aditya.
Diam - diam Aditya cengar - cengir sendiri karena senang bisa mengerjai Nabila.
" Oke sudah selesai, saatnya masak " ucap Nabila.
Nabila kembali menuju dapur, ia membuka sebuah kulkas yang sangat besar dan kembali di buat takjub karena melihat isi kulkas Aditya yang isinya sangat lengkap mulai dari daging, sayur, ikan, sosis, buah, minuman dingin dan masih banyak lagi.
" MasyaAllah isinya banyak banget, kalau kulkas ku begini isinya setiap hari, aku pasti bakalan masak enak terus " ucap Nabila.
" Aku masak apa ya, aku coba tanya dulu deh sama Pak Aditya, siapa tau dia mau request apa gitu buat makan siang " ucap Nabila kemudian keluar ingin menemui Aditya.
" Pak Aditya.. eh kok gak ada kemana ya " ucap Nabila.
"Pak.. Pak Aditya dimana.." teriak Nabila namun tidak ada jawaban dari Aditya.
Nabila pun mencoba naik ke lantai dua untuk mencari keberadaan Aditya dan Nabila terhenti di depan pintu sebuah kamar yang menurut Nabila mungkin itu adalah kamarnya Aditya.
Tok.. Tok.. Tok.. Pak.. apa bapak di dalam.. ucap Nabila.
" Pak Aditya " teriak Nabila.
" Gak di kunci " ucap Nabila mencoba membuka pintu kamar Aditya.
Kepala Nabila setengah masuk ke dalam kamar, dan melihat - lihat ke semua arah namun tidak ada sosok Aditya.
Akhirnya Nabila pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam.
" Pak.. Pak Aditya.. " tanya Nabila.
" Apa Pak Aditya sedang di kamar mandi ya, tapi di mana Kamar Mandi nya " ucap Nabila yang sejak tadi tidak melihat ada sebuah pintu atau sesuatu yang menandakan kamar mandi.
" Wah.. ini lemari atau apa ya, kayak lemari tapi kok kaca semua " ucap Nabila melihat - lihat ke arah kaca tersebut.
Dan tiba - tiba saja lemari kaca tadi terbuka dan Aditya keluar dari lemari itu yang ternyata lemari kaca itu adalah sebuah kamar mandi.
Nabila terkejut refleks menutup kedua matanya karena melihat Aditya yang keluar tanpa memakai baju hanya menggunakan celana pendek kentat seperti boxer yang sedikit memperlihatkan bentuk jun*or nya.
" Aaaaa........ " ucap Nabila sambil menutup kedua matanya.
Aditya hanya tampak santai melihat Nabila dan malah semakin maju mendekati Nabila karena ia ingin mengerjai Nabila.
" Bapak stop.. Pak.. Bapak mau ngapain.. " ucap Nabila takut.
" Kamu kenapa bisa masuk ke kamar saya tanpa ijin, kamu mau ngintip ya " ucap Aditya sambil tersenyum tipis.
" Bukan Pak.. bukan seperti itu.. " ucap Nabila masih menutup mata nya.
Aditya malah semakin mendekatkan tubuhnya ke Nabila dan membuat Nabila semakin ketakutan.
Nabila melangkah mundur, Nabila tidak melihat jika ada meja di belakang nya dan alhasil Nabila terbentur membuat kedua tangannya refleks memegang dada bidang Aditya dengan mata masih terpejam.
Jantung Aditya tiba - tiba berdetak tidak karuan begitu pun Nabila, Alhasil tiba - tiba jun*or Aditya menegang dan meronta ingin segera dikeluarkan.
" Ahh sial " batin Aditya kemudian berlari kembali ke kamar mandi mengunci dirinya sendiri didalam meninggalkan Nabila.
Nabila perlahan membuka matanya, dan ia tidak melihat Aditya.
" Dimana Pak Aditya, apa dia masuk ke kamar mandi lagi, kenapa tiba - tiba, atau jangan - jangan " ucap Nabila mulai berpikir aneh.
" gak.. gak Nabila.. jangan berpikir mesum " ucap Nabila sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.
" Lebih baik aku keluar " ucap Nabila kemudian keluar dari kamar Aditya.
Sedangkan di dalam kamar mandi, Aditya telah selesai menenangkan junior nya dari tadi memaksanya untuk keluar, maklum saja setelah bercerai dari Ameliya, Aditya tidak pernah menyentuh wanita mana pun.
" Ahh lega.. sial kenapa jadinya aku yang kena, aku kan rencananya mau ngerjain Nabila " ucap Aditya.
Aditya pun keluar dari kamar mandi, memakai kembali baju nya dan keluar menemui Nabila.
***Bersambung...
Author sendiri aja jadi gereget nulisnya ni gaes.. gimana kalian para readers kuh.. Tetap stay tune ya.. jangan lupa like, comment and vote 😍😍***
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏