Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 : Jalan-jalan
"Dad, ajak kita jalan-jalan dong, mumpung besok weekend. Aku kan balik 2 hari lagi dan mungkin 1 bulan lagi balik lagi ke sini," ujar Alice duduk di samping Davin yang sedang serius menonton.
"Memangnya kamu mau kemana?" tanya Davin merangkul pundak putrinya.
"Emmm....ke pantai aja yok dad, Cecil pasti senang. Dia kan belum pernah ke pantai dad," ucap Alice.
"Ya sudah, besok kita ke pantai," balas Davin mengacak rambut Alice. Untung ini sudah malam, kalau tidak Alice akan marah rambutnya dirusak Davin.
"Daddy memang yang terbaik deh. Aku ajak Maura juga ya Dad," tukas Alice senang memeluk Davin yang setuju Maura ikut.
"Oke deh dad, Aku telpon Maura dulu. Good night my handsome daddy," ujar Alice memuji Davin. Ia kemudian pergi ke kamarnya untuk mengabari Maura.
Esok paginya Davin bersama Alice dan Cecilia menjemput Maura ke rumahnya. Setibanya di depan Rumah Maura, Davin menekan klakson mobilnya memberi tanda kepada si pemilik rumah agar keluar. Tak lama kemudian Maura keluar menenteng tas kecil tempat pakaiannya. Karena mereka akan menginap disana selama satu malam.
"Mommy..." panggil Cecilia menatap senang ke arah Maura dari jendela mobil yang terbuka.
"Hai sayang..." ucap Maura mengusap rambut Cecil.
"You look so beautiful mom," puji Cecilia.
"Thanks baby," balas Maura.
Selama perjalanan mereka berbincang bincang untuk menghilangkan rasa bosan karena untuk sampai ke pantai yang mereka tuju memakan waktu hampir 2 jam perjalanan.
"Dad, berhenti di depan sebentar ya, aku mau beli cemilan dulu. Tadi kelupaan," ujar Alice. Davin kemudian menghentikan mobilnya.
"Kamu sendiri aja tidak apa-apa kan, aku takut Cecil terbangun," ucap Maura yang duduk di kursi depan memangku Cecilia yang tertidur.
"Oke, aku pergi dulu," pungkas Alice berjalan menuju minimarket.
"Cantik banget sih kekasih ku ini," ujar Davin mengecup bibir Maura.
"Kamu ihh.., gimana kalau Alice tiba-tiba melihatnya coba," ujar Maura kesal melihat Davin yang tidak bisa mengondisikan tempat. Namun jauh di dalam hatinya, Ia senang mendengar pujian Davin.
"Apalagi kalau lagi kesal, makin cantik," ujar Davin.
"Dasar gombal.." ucap Maura mencubit perut berotot Davin.
"Aku serius sayang," balas Davin menyelinap ke paha Muara dan mengusapnya naik turun.
"Mulai lagi deh....sepertinya sifat mesum mu itu tidak bisa di kendalikan ya.." ujar Maura.
"Kan cuma sama kamu aja aku begini," balas Davin.
"Udah ah, lepasin tangan kamu. Nanti Alice datang.." ujar Maura menarik paksa tangan Davin dari atas pahanya.
"Tuh...Alice udah datang," ujar Maura melihat Alice yang keluar dari minimarket menenteng kresek berisi makanan.
Hampir 2 jam perjalanan yang sudah mereka lewati. Kini mereka sudah tiba di pantai dan sudah mengganti pakaian mereka. Suasana di pantai terlihat sangat ramai. Cecilia yang tidak sabar langsung turun dari gendongan Davin dan mengajak Alice.
"Kak, ayo...Cecil mau kesana," ujar Cecilia menarik tangan Alice menuju bibir pantai.
"Cecil kelihatan senang sekali," ucap Maura berjalan mengikuti Alice dan Cecilia.
"Anak itu belum pernah ke pantai, makanya Dia senang," balas Davin.
Satu jam sudah berlalu, Davin tampak menemani Cecilia bermain pasir-pasiran. Mereka sedang membangun istana pasir. Sedangkan Maura dan Alice tampak menikmati wahana yang ada disana. Cecilia awalnya ingin ikut hanya saja mereka takut karena Cecilia masih kecil.
.🤣🤣🤣