NovelToon NovelToon
ASI, Untuk Majikanku

ASI, Untuk Majikanku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Romansa
Popularitas:243.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Aneh Tapi Nyata. Nathan mengidap sebuah penyakit yang sangat aneh dan langka. Dia selalu bergantung pada Asi untuk menjaga kestabilan tubuhnya. Hampir setiap bulan sekali penyakitnya selalu kambuh sehingga Nathan membutuhkan Asi untuk mengembalikan tenaganya. Pada suatu ketika, stok ASI yang dia miliki benar-benar habis sementara penyakitnya sedang kambuh. Kedatangan Vivian, pelayan baru di kediaman Nathan mengubah segalanya. Mungkinkah Nathan bisa sembuh dari penyakit anehnya, atau dia harus terus bergantung pada Vivian? Hanya waktu yang mampu menjawab semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Dua Kehidupan

Nathan menjalani dua kehidupan yang saling bertolak belakang. Di siang hari, dia adalah CEO karismatik, memimpin perusahaan dengan ketegasan dan visi yang tajam. Kantornya megah, penuh dengan profesionalisme dan kemewahan, dihormati oleh semua orang di sekitarnya.

Namun, saat malam tiba, Nathan berubah menjadi sosok lain. Dia adalah Bos dunia bawah yang dikenal berdarah dingin dan haus darah, mengendalikan jaringan kriminal dengan tangan besi.

Di balik setelan mahalnya, Nathan menyembunyikan wajah gelapnya yang penuh kekejaman dan strategi brutal. Tidak ada yang berani melawannya, karena mereka tahu, Nathan adalah ancaman yang tidak bisa diabaikan.

Malam itu, Nathan duduk di sebuah yang gelap, hanya diterangi oleh cahaya bulan yang masuk melalui jendela besar di belakangnya. Di depan meja, Max berdiri dengan tangan terlipat, menunggu perintah lebih lanjut.

Nathan menghela napas berat sebelum berbicara, "Max, bagaimana situasi terakhir?"

Max melangkah maju, wajahnya menunjukkan keseriusan. "Semua sudah sesuai rencana, Tuan. Mereka yang berani mengkhianati kita sudah dibereskan. Tidak ada yang tersisa."

Nathan mengangguk, tatapannya dingin dan datar. "Bagus. Aku tidak ingin ada lagi insiden seperti ini. Kebocoran informasi sekecil apapun bisa menghancurkan kita."

Max mengangguk paham.. "Saya mengerti, Tuan. Saya akan memastikan semuanya tetap terkendali."

Nathan berdiri, menatap Max dengan tatapan penuh arti. "Max, kau adalah satu-satunya orang yang selalu bisa kuandalkan. Jangan pernah mengecewakanku."

Max menegakkan tubuhnya, menunjukkan rasa hormat yang mendalam. "Saya tidak akan pernah mengecewakan Anda, Tuan."

Nathan menepuk bahu Max, sebuah gestur yang jarang ia lakukan. "Bagus. Sekarang, pastikan tidak ada yang mencurigai kegiatan kita malam ini. Kita harus tetap di atas."

Max mengangguk sekali lagi sebelum berbalik dan keluar dari ruangan. Nathan kembali duduk, merenungi jalan hidupnya yang penuh intrik dan kekerasan. Namun, dengan Max di sisinya, dia tahu bahwa apapun yang terjadi, dia selalu memiliki sekutu yang setia dan dapat diandalkan.

Nathan melihat jam yang menggantung di dinding ruangan. Hampir jam 11 malam, ia melangkah keluar meninggalkan ruangan.

***

Vivian duduk di ruang tamu dengan perasaan cemas yang tidak kunjung reda. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi belum ada tanda-tanda Nathan pulang. Berkali-kali dia mencoba menghubungi suaminya, namun ponselnya tidak aktif. Kecemasan menguasai hatinya, membuatnya gelisah tak karuan.

Saat hendak kembali ke kamarnya, Vivian mendengar suara pintu dibuka dari luar. Jantungnya berdegup kencang saat seorang pria dalam balutan pakaian serba hitam dengan perban di mata kanannya memasuki ruangan.

Vivian tersenyum lebar, rasa lega segera menggantikan kecemasannya. Dia berlari menghampiri Nathan dan langsung memeluknya erat, membuat Nathan sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Vivian.

Detik berikutnya, rasa terkejut itu tergantikan dengan senyum tipis. Nathan mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Vivian. “Tidak perlu cemas lagi, aku sudah pulang,” bisik Nathan sambil mengecup kening Vivian. Senyumnya tipis, tapi hangat.

Mereka berdiri dalam pelukan itu, merasakan debaran aneh yang tak bisa dijelaskan. Perasaan yang begitu asing bagi mereka berdua, namun tidak bisa disangkal. Vivian menatap Nathan dengan mata berbinar, sementara Nathan hanya bisa tersenyum, merasakan sesuatu yang baru mulai tumbuh di hatinya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Nathan, dia melonggarkan pelukannya.

"Aku menunggumu," jawab Vivian, suaranya lembut namun sarat dengan kecemasan yang tadi menguasai hatinya.

Nathan menghela napas panjang. "Seharusnya kau tidak perlu menungguku. Aku sudah pulang," ucapnya, nada suaranya lebih lembut dari biasanya. "Cepat pergi ke kamar dan segera tidur. Ada beberapa email yang harus aku periksa terlebih dulu."

Vivian mengangguk. "Baiklah, jangan terlalu lama bekerja, kau juga butuh istirahat," katanya sebelum berbalik menuju kamar.

Nathan menatap punggung Vivian yang menjauh, lalu menghela napas lagi. Saat pintu kamar tertutup, dia beranjak menuju ruang kerjanya, mencoba fokus pada pekerjaannya meski pikirannya masih tertinggal di momen hangat bersama istrinya.

.

.

Setengah jam kemudian, Nathan keluar dari ruang kerjanya. Matanya lelah, namun hatinya lega karena sebagian pekerjaan sudah terselesaikan. Dia menuju kamar untuk beristirahat, namun alisnya berkerut ketika mendapati tempat tidur kosong. Vivian tidak ada di sana.

Nathan menebak di mana istrinya berada. Dengan langkah pelan, dia menuju balkon. Di sana, di bawah langit malam bertabur bintang, Vivian berdiri menikmati angin malam yang sejuk.

Nathan mendekat, suaranya lembut saat memanggil, "Kenapa kau masih di sini?"

Vivian menoleh, tersenyum melihat suaminya. "Aku tidak bisa tidur. Angin malam ini menenangkan," jawabnya, tatapannya penuh arti.

Nathan berdiri di sampingnya, ikut menikmati pemandangan langit malam. "Memangnya apa yang membuatmu tidak bisa tidur? Apa yang sedang kau pikirkan," tanya Nathan dengan nada tenang.

Vivian menatap Nathan, "Banyak sekali, tapi aku tidak bisa menyebutkannya satu persatu karena itu terlalu panjang." ucapnya.

Nathan terdiam. "Vivian, apa kau tau? Sejak hari itu, kau sudah menjadi bagian dari hidupku. Kehadiranmu memberiku harapan baru, harapan yang awalnya aku kira tidak pernah ada," katanya sambil mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi Vivian.

Vivian tersenyum, matanya berbinar. "Kau juga sama, Nathan. Awalnya aku memang merasa tertekan dengan apa yang kau lakukan, tapi seiring berjalannya waktu aku baru menyadari jika kau tidaklah seburuk yang aku pikirkan,"

Nathan mendekatkan wajahnya, tatapan matanya lembut ketika menatap mata Hazel Vivian. Nathan menarik tengkuk Viona lalu mencium bibirnya.

Di bawah langit yang bertabur bintang. Bibir mereka bertemu dalam ciuman yang lembut namun penuh dengan perasaan yang selama ini terpendam. Angin malam mengelilingi mereka, seakan menjadi saksi bisu dari momen hangat di antara mereka.

Ciuman itu baru berakhir ketika Nathan merasakan pukulan kecil pada dadanya. "Kau masih saja payah, hm." ucapnya sambil menghapus sisa liur dibibir Vivian.

"Itu karena aku tidak berpengalaman. Apa kau tau kau adalah orang pertama yang mencium bibirku, jadi berhenti mengejekku mulai sekarang. Aku lelah, ayo masuk ke dalam." Ucap Vivian lalu mengajak Nathan kembali ke kamar dan mereka pun tidur bersama.

***

Bersambung

1
👸 Naf 👸
ceritanya bagus padahal knp sepi koment ya, semangat thor
👸 Naf 👸
jgn2 nanti Monica kerjasama ama Arnold nee buat balas dendan ke Nathan Vivian
Ruk Mini
ampyunn..bank . kebelet ye
Ruk Mini
bankk kalemmm. weh
Ruk Mini
waduh.. rintangan baru ati2 bannk nat
Ruk Mini
sama nenk.s babank jg cm pake naluri 😄😄😄
Ruk Mini
sadisszzz kau bank
Ruk Mini
kocak thorr ko ad ye sakit ky gitu..nano2 rasay😇😇😇
Ruk Mini
muai ada peningkatan ye bank
Ruk Mini
mulai konflik
Ruk Mini
ko ada ya....🤔🤔🤔
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
apa kah hahahahha
Ledy Gumay
Biasa
sella surya amanda
lanjut kak
Umi Betawi
lanjut thor
Sri Mulyani
sangat setuju cerita ini sangat menarik bikin ratusan episode
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda: ok kak di tunggu
Ellnara: Ditunggu ya
total 2 replies
Jessica
stuju bgt.. smgt ka
Ellnara: Siap kakak, tunggu update terbarunya ya. udah otw sekitar 5-6 bab
total 1 replies
Hil Da
setuju banget
Ellnara: Lima bab udah bisa di baca kak
total 1 replies
sella surya amanda
setuju kak
sella surya amanda: ok kak di tunggu
Ellnara: Siap, ditunggu terus ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!