NovelToon NovelToon
My Lucky Boy

My Lucky Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:77k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.

Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.

Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.

Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My LB-28

Dryana tak ingin berkeliling dengan percuma untuk mencari tempat yang aman, cukup di Apartemen Evan saja dirasa tempat yang paling aman.

Tangannya dengan lihai sudah memasukkan sebuah kode, dan pintu Apartemen itupun terbuka, Evan yang melihat hal itu tersenyum, rupanya Dryana sudah terbiasa dengan dirinya, dan itu artinya ada chemistry yang sudah terjalin tanpa di sadari.

"Aku akan buatkan minuman" ucap Dryana yang sudah lebih dulu menuju ruang belakang.

Evan hanya mengangguk, lalu duduk di sofa dan menyandarkan tubuhnya, maklum, seharian ini sudah bekerja cukup keras untuk menyelesaikan masalah.

"Jus buah, untuk menyegarkan otak kita" ucap Dryana yang kini sudah menenteng dua gelas yang sama dan meletakan di atas meja.

Evan tersenyum, mengambil dan menikmatinya, lumayan, benar-benar segar dan membuat mood nya kembali.

"Ada yang aku takutkan Ev" ucap Dryana lagi.

"Aku tidak akan memaksa mu Sweety, tenang saja"

"Ish, bukan kau, tapi hal lain"

"Apa?" Tanya Evan dengan wajah sok gak taunya.

"Mozart Company akan dijual, untuk menutupi kekurangan dana di perusahaan Gurven Company"

"Lalu?"

"Kok lalu?, aku akan kehilangan perusahaan ku Ev, mengerti tidak?"

"Tidak akan"

Jawaban Than membuat Dryana terkejut, apa ada yang dirahasiakan darinya?, atau kah Evan hanya asal bicara.

"Bagaimana kau yakin aku tidak akan kehilangan perusahaan ku?" Tanya Dryana.

Pertanyaan yang sulit, karena tak mungkin juga Evan membuka kartunya sekarang ini, dan berakhir dengan kata-kata yang menurut Dryana tak masuk akal.

"Aku sudah meminta pada yang maha kuasa"

"Ck, aku serius Ev!" Seru Dryana.

"Aku serius, siapa yang paling berkuasa di muka bumi ini, bahkan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bukankah hanya Tuhan kita yang Esa?"

"Aku tau, tapi bukan saatnya sekarang membahas hal itu"

"Kita hanya perlu ber pasrah dan yakin akan kuasa Nya Dry, jangan lupakan itu, okey?"

"Aku percaya hal itu Ev, tapi_, sudahlah, capek aku bicara dengan mu" akhirnya Dryana menyerah dan hanya duduk malas di atas sofa.

Evan tersenyum menatapnya, lalu mendekati dan melihat wajah Dryana begitu dekat.

"Ada apa?" Tanya Dryana terkejut.

"Apa yang kau pikirkan tentang aku?" Tanya Evan yang membuat alis Dryana mengkerut.

Sedikit lama Dryana menjawabnya, lalu ada senyuman tipis yang keluar dari bibirnya.

"Bad boy"

"Oh sial, hanya itu?" Tanya Evan.

"Tentu saja, kau sang Casanova Bukan?, dan sering berganti-ganti perempuan , itulah yang aku tau, ada penyangkalan?"

Evan menarik nafas panjang, lalu menghembuskan perlahan, dan kemudian menormalkan duduknya, siap memberikan konfirmasi soal apa yang dituduh kan.

"Mereka yang mengejar ku dengan agresif, dan bahkan kadang tidak tau malu, jadi aku tak bisa mengendalikan hati banyak orang Dry"

"Benarkah?, lalu, berapa kali kau punya kekasih?"

"Emm, aku tidak ingat, banyak mungkin " jawab Evan.

"Dan aku wanita yang tak pernah dekat dengan pria manapun Ev, lucu sekali, justru sekarang di pertemukan oleh mu, sang Tuan Casanova "

Evan kembali tertawa, lalu merangkul Dryana dan membawa dalam pelukannya.

"Apa kau tak melihat hal yang patut di banggakan dariku Dry?"

"Kau mau menerimaku apa adanya, walaupun nanti akan menjadi wanita miskin, bukankah begitu?"

"Siapa yang bilang kau miskin sweety?"

"Aku akan kehilangan semuanya sebentar lagi Ev, dan harus hidup sederhana dengan mu"

"Oh ya, bagaimana kalau aku bilang kau akan hidup lebih mewah dan layak saat bersama ku?"

"Mimpi!" Sahut Dryana.

Evan tertawa kembali, melihat ketulusan hati Dryana saat dengan rela Ingin hidup sederhana bersama dengannya.

Sampai detik ini memang Evan masih merahasiakan siapa dia dan keluarga besarnya, bukan ingin membohongi Dryana, tapi lebih pada keinginannya untuk mendapatkan pendamping yang tak memandang status kekayaannya.

Dan sedetik kemudian, Dryana mendapatkan kabar dari ponselnya, dimana dirinya harus datang sekarang juga ke Mansion.

"Aku harus kembali ke Mansion Ev"

"Sekarang?" Tanya Evan.

"Hem, Grandpa yang mengirimiku pesan"

"Ada apa?" Tanya Evan saat melihat wajah tegang Dryana.

"Aku tidak tau, sepertinya ada hal penting, tentang perusahaan Mozart Company"

"Aku antar"

Dryana mengangguk, lalu segera menyambar tasnya dan pergi bersama dengan Evan, sesuai yang di janjikan bahwa dirinya tak akan menginjakkan kaki di Mansion Dryana lagi, Evan terpaksa menurunkan Dryana sedikit jauh dari Mansion.

"Kau tidak apa-apa aku turunkan disini kan?"

"I'ts okey Ev, aku pergi dulu"

"Hem, hati-hati, aku akan menghubungimu nanti" ucap Evan sebelum mendapatkan lambaian tangan dari Dryana.

Ada perasaan tak tega sebenarnya, tapi demi tujuan yang lebih besar lagi, Evan harus melakukan hal ini, dan sebentar lagi semuanya akan selesai.

"Bersabarlah sedikit lagi Sweety" gumam Evan lalu segera pergi setelah menunggu Dryana masuk melewati pintu gerbang utama Mansionnya.

Sudah ada semua keluarga berkumpul, dan Grandpa juga disana dengan kursi rodanya, nampak raut wajah cemas dan juga sedih, Dryana mendekati Grandpa nya dan mencium keningnya.

"Jangan khawatir Grandpa" bisiknya lirih.

Lalu Dryana duduk, menatap tiga orang yang selama ini sudah membuat hidupnya sulit.

"Ada apa?" Tanya Dryana.

"Mozart Company" ucap Sang paman dengan suara beratnya.

"Ada apa dengan perusahaan ku?" Tanya Dryana.

"Akan segera di lelang oleh Sandiago"

"Apa?!" Dryana terkejut, lalu berdiri dan menatap tak percaya, ternyata apa yang dikhawatirkan cepat sekali terjadi, "secepat ini Sandiago menjual perusahaan ku?, kenapa tidak perusahaannya sendiri saja?!" Suara keras Dryana akhirnya keluar juga.

"Ck, pelan kan suaramu, semua karena hutang perusahaan kita terlalu banyak, Sandiago berhak melakukan apapun dengan Mozart Company saat ini, dia sedang mengalami guncangan di Gurven Company"

"Bukan hutang perusahaan, tapi hutang kalian!" Teriak Dryana tak bisa lagi menahan emosi, rasanya begitu sesak mendengar perusahan peninggalan orang tuanya itu harus hilang secepat ini.

"Diam!, kau juga yang sudah membiarkan hidup seenaknya, kau kira semua uang yang kau hamburkan itu dari mana ha!"

"Jangan memutar balikan Fakta Paman, aku tau yang setiap bulan kau kirim padaku tak sebanding dengan banyaknya keuntungan dari Mozart Company!"

"Dasar anak tak tau diri!"

"Paman yang tidak_"

Ucapan Dryana terhenti, saat tangan sang Grandpa sudah menggenggam erat tangannya, memberikan tanda agar menghentikan semuanya.

"Tanda tangani ini, dan kita akan di terima bekerja di perusahaan Gurven Company untuk selanjutnya" Ricky menyerahkan map yang berisi surat persetujuan dari Dryana.

Tidak ada yang bisa dia lakukan, menolak pun akan percuma, tapi anehnya orang yang dipanggil Grandpa oleh Dryana terlihat tidak begitu panik setelah ikut melihat lembaran itu.

"Apa aku harus menandatangani ini Grandpa?"

Ada anggukan yang terus terang membuat Dryana begitu sedih, tak ada alasan lagi dirinya akan mempertahankan Mozart Company.

Yuk Cuss KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

1
Salbiah Usman
Pasti ada rahsia besar di balik kunci itu,,semoga inunya Dixon suatu harri bisa menceritakannya,dan pasti kematian ibunya dry bukan kecelakaan biasa
Ita Xiaomi
Siap-siap terkagum-kagum.
Muhammad Makmun Syukrillah
ko jadi makin penasaran deh lanjut thor
Muhammad Makmun Syukrillah
ko Evan nyosor aja yah apa Ethan sama? apa karna Evan sang casa nopa
Yhanie Shalue
apakah orang tua dry yg kasih kunci itu waktu mereka kecelakaan,, duchh semakin penasaran dan g asabar untuk baca kelanjutannya
Titik Subekti
Lanjut thor tambah menarik ceritanya
Yhanie Shalue
evan mulai berani ni,, bilangin mommy Alena loh😅
Gayuh Ginanjar
Thor bsok up 2 ato 3 eps dunk malming biar g suntuk di tanah rantau..... lnjut Thor.....
wardah
cuuz.lanjuut
ummah intan
lanjut
Tutik Sriwahyuni
pasti ada kaitannya dgn keluarga paman tiri, evan tugas mu nambah lg buat memiskinkan belatung yg sudah mengambil hal dryana
Aghitsna Agis
kayanya itu kunci harta karun yg mau diambil.sm pamannya tapi keburu dikasihkan ke ibu dixon semoga dry bilang fito uto mrip dia lg kecil atau lihatkan foto dry lg kecil biar yeungkap tekateki itu tenang ibu dix ada evan yg melindinginya
wanti astuti
Pasti yg akan di tolong ibu nya Dixon adalah ke dua orangtua Dryana tp blum sempat di tolong ibu Dixon sdh di ancam dluan oleh paman tiri Dryana yg jahat itu
Sugiharti Rusli
ada koneksi apa yah antara Dryana dan ibunya si Dixon🙄🙄🙄
Arin
Itu pasti ayah dan ibu Dryana yang nyawanya di lenyapkan oleh keluarga pamannya. Berusaha meminta tolong tetapi sebelum sempat di tolong ternyata ibu Dixon mendapat ancaman akan ikut si bunuh jika ikut campur
Aghitsna Agis
evan evan tiap ada jesemoatan main nyosor aja taju2 momy ada dibelakangmu mau gimana hayo ditunggu kelanjutannya thor mks
Ayu Septiani
laaah... si Evan ini sudah berani cium cium Dry 😄😄😄😄 awas di getok sama mommy mu 😁😁😁
Tutik Sriwahyuni
haduh ev awas tuh ada yg berontak tp gk bisa 😅😅😅
Sugiharti Rusli
eeh si Evan yah, wah kacau nih kalo dia uda ga bisa mengendalikan dirinya ke si Dry nanti, bisa diamuk mommy Alina ga tuh dia😆😆😆
Dinda Adiana
kelakuannya mirip Alena, bar bar plus ceplas ceplos 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!