Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi di Mulai 2
Matahari mulai naik, cahaya keemasan nya menembus cela cela kamar. Seorang gadis masih bergelung di dalam selimut tebal berwarna abu abu nya padahal waktu menunjukan sudah pukul 8 pagi. Sebenar nya dia sudah bangun dari sepuluh menit yang lalu, namun karena kepalanya terasa pusing dia memilh untuk memejamkan matanya kembali.
Gadis itu adalah Anin,Anin yang semalam mabuk karena salah mengambil minuman lalu akhir nya mengeluarkan unek unek yang ada didalam hati nya pada Damar, kini tengah menggeliatkan tubuh nya yang terasa remuk. Sendi sendi tulang nya terasa sakit semua, tubuh nya pun terasa tidak sehat hari ini. Anin meraba nakas di mana biasa dia menaruh ponsel nya, namun tangan nya itu tidak dapat menemukan apa apa.
Anin terpaksa bangun dari tidur nya dengan mata yang enggan terbuka, dia menyibakan selimut nya lalu turun dari tempat tidur. Saat melihat kejendela kamar nya yang mengarah langsung kehalaman depan, Anin melihat cahaya matahari sudah tinggi. Dan saat dia melihat tubuh nya, gaun biru yang semalam dia pakai sudah berganti dengan baju tidur pendek nya.
'Apa semalam kak Damar yang mengantar ku pulang,rasanya seperti mimpi. Lalu gaun ku ke mana, apa bunda yang mengantinya.'
Anin terus saja bertanya dalam hati sembari melangkahkan kaki nya keluar dari kamar. Anin menuruni anak tangga dengan tidak bersemangat. Tubuh nya pagi ini benar benar tidak bisa di ajak kompromi, apa ini gara gara alkohol sialan itu. Hanya gara gara Anin salah mengambil minuman dampak nya begitu besar bagi tubuhnya yang selalu menerapkan gaya hidup sehat. Dan tunggu, selama Anin mabuk semalam dia tidak berbuat aneh aneh kan pada Damar, soalnya kalau Anin sedang teler mulut nya akan berkata jujur yang selama ini tersimpan rapat di dalam hatinya.
Anin menggelengkan kepalanya, saat ini dia belum bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Kepalanya masih sakit, bahkan Anin harus berpegangan pada pegangan di sisi tangga.
"Ya ampun sakit banget nih kepala."
Anin berjalan perlahan menuju dapur, dan ternyata di meja makan sudah ada bunda ayah dan...... tunggu tunggu itu Damar,untuk apa Damar pagi pagi kerumah Anin.
"Hei anak perawan bunda jam segini baru bangun, malu dong sama kucing perawan bu Risma yang udah nyari jodoh. Entar jodoh nya bisa keduluan sama kucing loh."
"Bunda gak mau bangunin Anin."
Anin hanya menekuk kan wajah nya lalu mendudukan tubuh nya di samping Damar, karena kebetulan kursi di meja makan hanya ada empat.
"Kepala kamu masih pusing kak." Anin mengangguk lemah pada bunda sembari memakan buah apel yang sudah siap makan di hadapan nya.
"Kepala Anin rasa nya cenut cenut, pingen muntah tapi gak bisa."
Anin memijit pelipis dan kening nya,rasa sakit di kepalanya memang benar benar sakit akibat hangover semalam.
"Nih minum air jeruk dulu, kata Damar ini bisa ngurangin rasa mual dan pusing kamu akibat mabuk semalam. Lagian loh kok bisa kamu salah ambil minum kak, jadi mabok kan."
Anin tidak menyahuti ucapan bunda, dia segera meneguk air perasan jeruk lemon yang bunda buatkan untuk nya.
"Kakak ngapain kesini pagi pagi."
Damar hampir tersedak kopi nya saat mendengar Anin berbicara tiba tiba. Sedangkan bunda dan Ayah hanya saling pandang mendengar ucapan putri nya itu.
"Ehemm". Damar menetral kan keterkejutan nya dengan berdehem "Emm kakak cuma mau mastiin kamu baik baik aja, karena kakak tau sebelum nya kamu gak pernah minum alkohol dan mabuk , jadi kakak cuma mau mastiin pas kamu bangun kondisi kamu baik baik saja."
Anin menyipit kan matanya pada Damar penuh selidik "Dari mana kakak tau kalau aku gak pernah minum minuman yang beralkohol."
Damar menatap balik Anin dengan senyum tipis di wajah nya, kemudian mengacak ngacak rambut gadis itu yang tercepol berantakan karena tadi Anin mencepol nya asal asalan.
"Kalau kamu udah biasa minum minuman yang beralkohol, gak mungkin baru minum sedikit kamu udah teler, meracau kemana mana."
Anin tersedak minuman nya seketika saat mendengar ucapan yang Damar lontar kan 'Meracau kemana mana' oh tidak wajah Anin saat ini pucat pasi. Benar kan apa yang dia pikirkan tadi, pasti dia akan meracau kemana mana atau bahkan menumpahkan seluruh isi dalam hati nya saat itu.
"Tenang aja kamu gak meracau macam macam kok, cuma sedikit mengeluarkan isi hati kamu saja." Anin hanya menghela nafas pasrah, entah apa yang dia ucapan semalam pada Damar dia benar benar belum mengingat nya.
"Gak usah di ingat, itu gak penting. Lagian ucapan orang mabuk kan memang suka ngawur."
Anin menampilkan senyum terpaksanya pada ketiga orang yang sedang menatap nya penuh tanya. Karena di tatap begitu jadinya Anin mengalihkan pandangan nya ke arah lain. Anin merasa terintimidasi oleh tatapan mereka bertiga.
"Anin mandi dulu ya bun, agak siangan Anin mau kebutik."
Anin bangkit dari duduk nya setelah berpamitan untuk mandi, karena sepertinya tubuh kini sangat butuh air dingin untuk bisa kembali segar dan rileks.
"Loh bukan nya kamu mau pergi sama Damar, kok ke butik."
Langkah Anin terhenti saat mendengar ucapan bunda barusan, apa kata nya 'pergi sama Damar ' , Kapan Anin bilang kalau dia mau pergi dengan Damar hari ini. Jangan jangan itu hanyalah akal bulus si duda yang tengah menampil kan senyum tipis padanya.
"Gak, Anin gak ada janji mau pergi sama kak Damar kok. Hari ini Anin harus ke butik bun, Anin harus nyelesaiin desainan Anin untuk show dua minggu lagi."
Bunda terlihat mengerenyitkan dahinya mendengar ucapan Anin, bukan nya tadi Damar bilang kalau mereka berdua mau pergi. Tapi kenapa Anin malah bilang sebalik nya, tidak mungkin kan kalau Damar berbohong pada nya juga suaminya, lalu ucapan siapa yang harus bunda percayai.
"Ehem... iya maksud Damar tadi kita mau pergi bareng ke butik Tan, itu maksud Damar. Karena kepala Anin masih pusing jadi gak baik nyetir mobil sendirian, takut nya pas lagi nyetir kepalanya tambah sakit jadi Damar yang bakalan ngaterin Anin ke butik hari ini."
Damar menjelaskan panjang lebar pada Bunda yang terlihat bingung saat mendengar ucapan berbeda antara Anin dan Damar tadi.
"Oh begitu, iya iya bunda paham, Damar bener kak gak baik nyetirin mobil sendiri sedangkan kamu kepalanya masih pusing, bunda takut terjadi apa apa ah sama kamu di jalan. Jadi biar Damar yang ngantar kamu kebutik hari ini ya kan Yah."
Ayah terlihat menganggukan kepalanya seraya menahan senyum melihat wajah Anin yang pasrah ketika mendengar ucapan sang Bunda
Modus terus
"Anin di antar Ayah kan bisa."
Wajah Damar kembali menegang saat mendengar ucapan Anin, alasan apa lagi yang harus dia berikan pada gadis itu supaya dia bisa mengantar nya kemana pun hari ini.
"Ayah ada acara sama temen satu angkatan Ayah pagi ini, jadi Ayah gak bisa ngantar kamu. Udah sama Damar aja,Bun Ayah pergi ya."
Bunda tersenyum lalu mencium tazkim tangan besar milik Ayah"Hati hati yah, jangan ngebut ngebut bawa motor nya inget umur."
Anin hanya berdecak dalam hati melihat situasi saat ini, pasrah,nurut, itulah yang harus Anin lakukan sekarang.
"Ya udah Aku sama kak Damar, tunggu Aku mau mandi dulu. Jangan manggil kalau Aku belum turun, soalnya kalau Aku mandi lama."
Damar bersorak senang dalam hati nya '*Yes berhasil, perlahan lahan namun pasti'
'Mau nunggu mandi nya Anin sampe besok lebaran juga Damar jabanin dah'
***DOUBEL UP....
JANGAN LUPA GOYANG JEMPOL NYA KANAN KIRI BIAR HEBOH PAS KLIK LIKE,VOTE DAN KOMENAN NYA
SEE YOU NEXT PART
BABAYYY.....MUUUAAACCCHHH***...