NovelToon NovelToon
Young Mother

Young Mother

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / CEO / Romansa Modern / Asmara / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Single Mom / Anak Genius / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:24.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yeni Erlinawati

Ciara lemas setengah mati melihat garis dua pada alat tes kehamilan yang dipegangnya. Nasib begitu kejam, seolah perkosaan itu tak cukup baginya.

Ciara masih berharap Devano mau bertanggung jawab. Sialnya, Devano malah menyuruh Ciara menggugurkan kandungan dan menuduhnya wanita murahan.

Kelam terbayang jelas di mata Ciara. Kemarahan keluarga, rasa malu, kesendirian, dan hancurnya masa depan kini menjadi miliknya. Tak tahan dengan semua itu, Ciara memutuskan meninggalkan sekolah dan keluarganya, pergi jauh tanpa modal cukup untuk menanggung deritanya sendirian.

Di jalanan Ciara bertaruh hidup, hingga bertemu dengan orang-orang baik yang membantunya keluar dari keterpurukan.

Sedangkan Devano, hatinya dikejar-kejar rasa bersalah. Di dalam mimpi-mimpinya, dia didatangi sesosok anak kecil, darah daging yang pernah ditolaknya. Devano stres berat. Dia ingin mencari Ciara untuk memohon maafnya. Tapi, kemana Devano harus mencari? Akankah Ciara sudi menerimanya lagi atau malah akan meludahinya? Apakah Ciara benar membunuh anak mereka?

Apapun risikonya, Devano harus menerima, asalkan dia bisa memohon ampunan dari Ciara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Erlinawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Life On Campus

In New York city

Tak terasa Devano sudah menjalani hidup seorang diri di negara orang lain selama 1 bulan ini. Kegiatannya selama disana masih sama seperti saat dirinya di Indonesia hanya dipenuhi dengan kegiatan kuliah setelah pulang kuliah ia akan pergi kekantor sampai malam hari.

Dan pagi ini Devano telah siap dengan style celana jeans dipadupadankan dengan kaos putih polos dibalut dengan jaket denim yang membuat aura ketampanannya semakin terpancar. Ia turun kelantai bawah untuk sarapan. Hanya minum susu dan roti saja tak seperti jika ia sarapan di Indonesia yang mengharuskan dirinya untuk makan nasi walaupun cuma sesuap karena riwayat penyakit maagnya membuat sang Mommy begitu protektif kepada dirinya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Devano bergegas menuju kampus barunya mengunakan mobil sport sebagai alat transportasinya.

Sudah seperti biasanya saat dirinya baru sampai tempat parkiran, Devano sudah menjadi pusat perhatian seluruh mahasiswa disana terutama para gadis yang menatap dirinya seolah-olah dirinya akan menjadi santapan pagi bagi mereka. Tapi sayang Devano yang sekarang bukanlah Devano yang dulu saat diperhatikan oleh perempuan akan berbangga diri dan akan melayani mereka satu persatu tapi saat ini ia sama sekali tak mempunyai niat dengan para wanita disana. Bahkan melirik pun ia tak mau. Ia hanya mau Ciaranya saja untuk sekarang bukan gadis lainnya.

Sampai di dalam kelas, ia langsung mendudukan tubuhnya di kursi yang selama 1 bulan ini ia tempati.

"Hoy Dev," ucap teman Devano yang sama-sama dari Indonesia, panggil saja Rafa.

"Hmmm," gumam Devano tanpa minat.

"Ya elah lempeng banget tuh muka. Kayak gak ada semangat hidup gitu." Devano melirik sekilas Rafa sebelum ia kembali menatap ponsel ditangannya.

Rafa yang tingkat kekepoannya sangat tinggi pun mengintip sekilas layar ponsel Devano yang tengah menampilkan foto Ciara.

"Wihhh cakep juga tuh cewek. Pacar lo?" tanya Rafa namun tak dijawab oleh Devano.

"Haish diam berarti bukan. Kalau bukan sabilah buat gue tuh cewek." Kini Devano menatap tajam kearah Rafa. Rafa yang ditatap pun hanya bisa meringis sembari menggaruk tengkuknya. Serba salah rasanya jadi dirinya.

"Iya-iya buat lo aja deh tuh cewek. Gue gak jadi ngambil," ucap Rafa.

"Oh ya Dev, balik kampus nongkrong kuy ke cafe depan situ," sambungnya.

"Gak bisa. Gue sibuk," tolak Devano cuek.

"Ck perasaan sibuk mulu lo. Apa gak bosen gitu dengan kata sibuk ganti kek dengan kata free sekali-kali," protes Rafa.

"Gak ada kata free di kamus gue," tutur Devano.

"Ck gak asik lo."

Tak ada lagi percakapan diantara Rafa dan Devano. Rafa lebih memilih untuk duduk di depan Devano sembari memainkan game online diponselnya. Jangan tanya Devano sekarang sedang apa, ia masih setia bahkan tak ada kata bosan baginya untuk memandangi wajah Ciara dari balik layar ponselnya.

Tak berselang lama terdengar suara kegaduhan terjadi di luar kelas Devano.

"Wanjir berisik banget tuh mulut para cabe-cabean," geram Rafa karena kefokusannya telah terganggu dengan suara ribut diluar. Berbeda dengan Devano yang sudah tak perduli dengan lingkungan sekitar.

Baru juga Rafa ingin beranjak dari duduknya untuk mencari tau sebab dan akibat dari kegaduhan di depan kelasnya itu, tiba-tiba saja muncul seorang wanita yang sangat familiar di matanya menghampiri dirinya dan juga Devano. Rafa kembali mendudukkan tubuhnya dan menatap wanita tersebut dengan malas.

"Dev sayang," ucap wanita tersebut dengan suara yang membuat Rafa ingin memuntahkan isi perutnya saja.

Devano tetap bungkam tak menanggapi panggilan dari wanita tersebut.

"Peft kasihan dicuekin," ejek Rafa sembari menahan tawanya. Wanita tersebut memelototkan matanya kearah Rafa. Namun bukan Rafa namanya kalau harus takut dengan pelototan wanita tersebut, ia malah memelototi balik seakan-akan menantang wanita tersebut untuk berduel dengannya.

Wanita tersebut mendekatkan tubuhnya ke Devano dan setelah ia berhasil duduk disebelahnya, wanita tersebut langsung bergelayut manja di lengan Devano.

"Sayang ih kok diem aja sih," sungutnya dengan suara manja.

Devano masih tak menggubris perkataan wanita tersebut dan berusaha untuk melepaskan lengannya dari wanita yang sudah dicap sebagai wanita murahan di diri Devano.

"Devano ngomong dong!" Devano memejamkan matanya sesaat.

"Apaan sih Bel. Lepas!" bentak Devano dingin.

"Gak mau ih aku tuh pengen bermanja-manjaan sama kamu. Aku masih kangen tau," ucap wanita yang bernama Bella tersebut.

Devano semakin geram dan dengan kasar Devano menyentak tangan Bella. Dengan sekali sentakan tangan tersebut terlepas dari lengan Devano.

"Ish sakit tau sayang," tutur Bella dengan mengerucutkan bibirnya supaya Devano bisa luluh dan merasa bersalah kepadanya.

"Terlalu lebay," bukan Devano yang angkat bicara melainkan Rafa yang sedari tadi menyaksikan drama queen didepannya dengan memakan snack sebagai pelengkapnya.

"Diem lo!" sentak Bella yang mendapat gidikan bahu oleh Rafa.

Devano yang sudah malas dan muak dengan tingkah Bella pun akhirnya angkat suara.

"Jangan panggil gue dengan sebutan sayang dan lain sebagainya. Gue bukan pacar lo ataupun gebetan lo dan mulai sekarang jangan pernah lo menunjukkan muka lo dihadapan gue," tutur Devano dengan penuh penekanan. Setelahnya ia memilih untuk keluar dari kelas tersebut meninggalkan Bella yang wajahnya sudah memerah menahan malu karena saat ini semua orang di kelas maupun yang tadi diluar kelas sudah menatapnya. Peninggalan dan penolakan dari Devano tadi sama saja menjatuhkan harga dirinya. Selama ini tak ada yang bisa menolak pesona dari seorang Bella tapi hari ini, di jam, menit dan detik ini seorang Devano Belvix Rodriguez secara terang-terangan menolak dirinya di depan semua orang.

"Mangkanya mbak jadi orang tuh jangan kegatelan. Menclok sana menclok sini. Ditolak kan lo sekarang hahahaha rasain tuh," ucap Rafa. Jangan tanya Rafa kenapa bisa sebenci itu dengan Bella karena dia dulu adalah mantan kekasih seorang Bella dan pada akhirnya ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Bella tengah bermesraan dikamar hotel dengan pria lain dan sejak itu ia memutuskan hubungan mereka dan juga Rafa telah mengibarkan bendera kebencian untuk Bella.

"Hahahaha good job Dev," sambung Rafa sembari melenggang menyusul Devano yang sudah menghilang dari kelas itu.

Sedangkan Bella, ia menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya sebelum akhirnya ia menghentakkan kaki dan meninggalkan ruangan kelas tersebut dengan sorakan para mahasiswa yang disana.

"Lo sekarang bisa nolak gue didepan semua orang tapi gue yakin itu gak akan lama karena gue pastikan lo secepatnya akan mengemis di bawah kaki gue untuk nerima cinta lo Dev. Dan gue yakin lo secepatnya akan menjadi milik gue," monolognya penuh percaya diri sembari tersenyum miring membayangkan jika omongannya tadi saat ini tengah terwujud.

1
Ahmad Zaenuri
udh blm like nya Thor 💪💪❤️❤️
Ahmad Zaenuri
bagus Al damaikan orang tuamu 😩😩
Ahmad Zaenuri
Al ganteng keluar dong ...
Ahmad Zaenuri
takut kalo di apa Spain /Smug//Smug/
Ahmad Zaenuri
apakah Devano akan menemui Ciara dan Apakah Ciara akan pulang ke rmhnya
Ahmad Zaenuri
400 like yuk bisa yuk....... /Kiss//Kiss//Kiss/
Ahmad Zaenuri
350 bisa bisa yuk...
love you sekebon /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Ahmad Zaenuri
ini malam Rabu tgl 11-2-2025
kayak mo nggruduk apa gitu serombongan si berat /Smirk//Smirk/
Ahmad Zaenuri
Rafa sangat penisilin dgn kemiripan wajah Al dan Devano 🤔🤔🤔
Ahmad Zaenuri
ayo infokan dgn Devano guys..... /Smirk//Smirk/
Ahmad Zaenuri
Rafa pasti kaget lihat wjhnya Al mirip Devano
Ahmad Zaenuri
itu Rafa sobatnya Devano kan /Slight//Slight/
Ahmad Zaenuri
episodenya panjang banget ternyata /Grin//Grin/
Ahmad Zaenuri
aq pikir CIA pulang ke rmh ortunya
Ahmad Zaenuri
CIA suka SM Dafit /Smug//Smug/
Ahmad Zaenuri
/Grimace//Smug//Smug//Smug/
Ahmad Zaenuri
harusnya Devano tau dong kalo CIA udh lahiran terus itu foto kenapa gak ada Al nya
Ahmad Zaenuri
Waktu cepat berlalu eh tau tau udh 4 the aja baby Alnya jadi nih balik ke Indo /Kiss//Kiss//Heart//Heart/
Ahmad Zaenuri
Dafit kayaknya naksir Ciara /Proud//Proud/
Ahmad Zaenuri
Dafit enggak David Thor eh ini beda negara ya /Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!