NovelToon NovelToon
Menjadi Pembantu di Rumah Maduku

Menjadi Pembantu di Rumah Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi
Popularitas:5.7M
Nilai: 5
Nama Author: Gevha Jeany

Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.

" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasutan Bianca

Happy Reading

💞

Puas dengan kegiatan panas mereka, Yuga dan Nora bersiap untuk makan di luar. Dikarenakan Ica belum masak untuk makan siang, sementara dia entah pergi ke mana.

Selain itu Nora jadi berkesempatan makan berdua diluar dengan alasan permintaan bayi dan Yuga pun dengan senang hati menurutinya.

Sementara Bianca masih terus memantau dari kejauhan, saat pasangan selingkuh itu pergi baru dia akan keluar dari tempat persembunyian mengingat dia ingin memberikan kejutan pada pasangan yang akan menikah itu.

Bianca melenggang masuk ke kamar Nora. Dia tersenyum sinis, "Aku gak sabar menunggu hari itu tiba. Bagaimana reaksinya ya?" tawanya menggelegar dalam ruangan itu membayangkan jika rencana berhasil.

🌹

Direstoran Yuga dan Nora tengah menikmati makanan yang mereka pesan, bahkan dengan tidak malunya mereka saling menyuap, seakan dunia milik mereka berdua.

Yuga begitu bahagia karna kini dia bisa merasakan seperti apa rasanya berperan menjadi calon ayah siaga. Bergerak cepat saat ibu dari calon anaknya meminta sesuatu, ngidam katanya.

"Siapa wanita ini?" tiba tiba seorang wanita dengan perutnya yang keliatan membuncit berdiri dihadapan mereka sambil menyilangkan tangannya.

Yuga dan Nora spontan menoleh. Nora terang terang menatap wanita yang tak dikenalnya itu dari atas kebawah, jantungnya berdegup kencang. Dia takut apa yang dipikirannya terjadi.

Dia menoleh pada Yuga. Hatinya penuh tanya, "apa mas Yuga selingkuh di belakangku?" batinnya was was. Melihat bibir pria itu terkatup rapat membuat dia tak sabaran.

"Siapa dia mas?. Jangan bilang kamu selingkuh dari ku dan anak yang dia kandung adalah anakmu". Yuga tersentak mendengar penuturan Nora, dia langsung menggeleng cepat.

Tangannya menarik pelan tangan wanita berperut buncit itu agar duduk di depannya dan semua itu tak luput dari pandangan Nora yang wajahnya mulai memerah menahan cemburu.

Yuga menghela nafasnya gusar, mau tak mau pun dia harus jujur. "Dia Yasmin, adikku" jawab Yuga. Nora bernafas lega mendengarnya. "Dan Yasmin kenalkan dia...Nora calon istri kakak" Yasmin tersedak air ludahnya sendiri, Yuga langsung memberikan air minum.

Wajah Nora yang tadinya tidak bersahabat kini tersenyum manis, lalu dia mengulurkan tangannya pada Yasmin. Alis mata Yasmin terangkat, dia hanya memandang sekilas tak berniat membalas uluran tangan selingkuhan kakaknya itu.

"Apa tadi, calon istri?? trus Bianca?" Yasmin masih belum mempercayai sang kakak yang ternyata sanggup berselingkuh.

"Kakak belum cerai darinya. Lusa kakak akan menikahi Nora, saat ini dia tengah mengandung" ucap Yuga lirih namun tetap terselip nada kebahagiaan.

Yasmin memandang lekat pada manik mata Yuga, memastikan bahwa ucapannya hanyalah sebuah lelucon. Tapi kenyataannya kejujuran yang dia lihat disana.

"Ckck... bikin masalah lo kak. Lo tau kan Bianca dan keluarganya gimana?"

"Iya tau. Gue bakal ceraiin dia sebelum dia tau semuanya dan tolong lo jaga rahasia ini jangan sampai dia tau paling gak tunggu Nora melahirkan" pinta Yuga.

"Terserah lo deh, gue gak mau ikutan. Gue emang gak suka suka amat sama bini lo. Tapi ya tetap aja gimana pun dia punya peranan penting dalam hidup lo. Jangan sampai lo kena karma ntar" nasehat Yasmin

"Lagian lo tu ya, kalau mau selingkuh carilah yang setidaknya agak mendekati Bianca, ni malah modelan begini yang lo dapet. Gak banget dah" ejek Lilis menatap remeh pada Nora.

Nora mencebik kesal melihat Yasmin yang bukan hanya mencoba membuat Yuga dilema namun juga memandang remeh padanya seolah tak merestui hubungannya dengan Yuga.

Wajah cerah Nora menjadi mendung seketika. Tadinya dia pikir, dia bisa dekat dengan calon adik iparnya itu. Rupanya pikirannya meleset.

"Udahlah gue pergi dulu. Gue gak mau ikut campur" Yasmin pun berlalu.

"Aku mau pulang" seru Nora tiba tiba.

Yuga menatapnya bingung pasalnya makanan mereka masih banyak bahkan mereka makan baru beberapa suap. "Tapi makannya belum habis sayang".

"Nafsu makanku udah hilang" setelah berucap begitu, Nora langsung beranjak.

Yuga yang tak tau apa sebab sang kekasih ngambek pun mengejar Nora dan mencekal tangannya. Bukannya menjawab Nora malah menghempaskan tangan Yuga.

Sesampainya dikediaman mereka, Nora masih menekuk wajahnya. Yuga frustasi menghadapi sikap kekasihnya itu dia bingung cara apa lagi yang bisa membuatnya terlepas dari aksi ngambek kekasihnya. Dia tidak berpengalaman akan hal ini. Sejak hidup dengan Bianca, dia tidak pernah mengalami yang seperti ini.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam" jawab Yuga

"Dari mana saja kamu Hah??" bentak Nora sambil berkacak pinggang.

Ica mengerjapkan matanya dan mengelus dadanya yang terkejut mendengar suara melengking sang majikan. "Astaga Bu, kaget saya. Ini abis belanja Bu ke pasar" Ica menunjukkan kantong plastik belanjaan ditangannya.

"Uang dari mana kamu, saya kan belum kasih uang belanja" tanya Nora curiga.

Ica diam sejenak, mencari jawaban yang masuk di akal. "Saya pakai uang saya dulu Bu. Karna saya liat persediaan bahan makanan abis. Ntar Ibu makan apa coba kalau saya gak masak" jelas Ica panjang lebar.

"Tapi nanti uangnya ganti ya Bu. Soalnya untuk berobat Ibu saya" sambungnya.

"Enak aja belanja untuk dia pakai uang ku, kan sayang gak diganti. Rugi aku"

Nora diam saja tak menanggapi. Dia menghentakkan kakinya memasuki kamar seolah berkata pada Yuga kalau dia masih ngambek.

Tampak pria itu menepuk keningnya.

🌹

Tak terasa waktu berlalu, senja pun menunjukkan keindahannnya. Seindah senyum yang melengkung di wajah Yuga semenjak menginjakkan kakinya dikediamannya bersama Bianca.

Saat akan naik ke kamar, dia berpaspasan dengan istrinya ditengah tangga hendak turun. "Sore sayang" ucap Yuga dan jangan lupa senyumnya yang masih merekah.

Bianca hanya menatapnya datar. Tanpa kata dia melanjutkan langkahnya. Senyum Yuga memudar seketika, hal yang tak biasa wanitanya itu bersikap seperti itu.

Namun dia mengabaikannya. Setelah makan malam dia akan menanyakannya, pikirnya .

Setelah selesai makan malam kini mereka duduk di ruang keluarga. "Apa mas ada salah? Kenapa kamu mendiamkan mas?" Yuga buka suara.

Bianca menoleh. "Gak apa" ucapnya singkat.

"Maaf kalau mas ada salah ya".

"Uang di tabungan kita bersama ada berapa lagi mas?" bukannya menjawab Bianca malah bertanya pada Yuga

"Tumben nanya tabungan, Yang?" jawabnya sedikit gugup.

"Aku baru ingat kemarin mas beliin aku berlian pakai atm kita bersamakan. Kenapa gak pakai atm mas pribadi. Sama aja boong dong. Di atm itu kan bukan hanya ada uang kamu tapi ada uangku juga mas".

"I itu Yang, kemaren kecopetan bukan hanya atm pribadi tapi satu kartu kredit mas juga" ucapnya jujur

"Hah !!! Kok bisa?" tanya Bianca pura pura kaget.

"Tapi kalau di copet pasti dompet mas juga ikut dicopet dong. Masa hanya atm pribadi dan satu kartu kredit yang dirampok. Kan mas taruh di dompet. Emang perampoknya kurang kerjaan apa buka dompet mas dan hanya ngambil itu doang?" Yuga menelan salivanya melihat tatapan Bianca mengintiminasi.

"Bukan gitu sayang kemaren mas gak taruh di dompet mas tapi pegang gitu aja. Pas lagi jalan dicopet orang"

"Mas kok teledor gitu sih. Tapi udah di urus kan? Uang di atm kan masih bisa diambil kalau buku tabungannya ada sama mas"

"Buku tabungannya pun ikut diambil, Yang. Dan itu yang bikin mas bingung uang di atmnya udah kosong dan kartu kreditnya di blokir"

"Lho kok bisa?? Yang tau pinnya kan hanya kita berdua...kecuali" Bianca menjeda ucapannya

"Kecuali apa?" Yuga tak sabar

"Kecuali ada orang lain yang tau pinnya selain kita. Trus uang di atm mas dikuras. Atau bisa jadikan dia yang bersekongkol dengan perampok itu. Kan bisa saja mas. Kalau aku ya gak mungkin, secara buku tabungan dan atmnya mas yg pegang sementara mas bilang itu dirampok masuk akal gak?" Bianca mengompori Yuga sebelum dia kena tuduh.

"Iya ya, siapa lagi yang tau pinnya selain aku dan Bianca kalau bukan Nora. Atau jangan jangan ini ulahnya jadi seakan dia kena rampok" Bianca menyungging senyum samar melihat rona kemarahan tergambar di wajah suaminya.

💞

1
ria sopingi
Yang gw heran bisa bisanya Bianca yang ank sultan dapatin laki yg keluarganya modelan kyk gini dah miskin gk py akhlak lg wkwkwkwk tp namanya juga novel
Handayanie Nhie
y ampun udh 1th aku menunggu klnjutan'y crita novel ini, sperti'y akn mnjadi crita yg tanggung dan mnjdi khayalan para pembaca deh😢
Diah Hidayanti: iya kak sma aku bolak balik pngen liat apa udh update trnyata gak brlanjut
total 1 replies
putra ARC
thor aku nunggu setahun kok ndak up😭
Risya
hallo kk othor... kangen nih sm Bianca dan Rai, kapan nih up lagi?
😭😭
Tia H.
😅 ini judul nya pelakor teraniaya.
Tia H.
kereeen bianca.
Tia H.
aku jg ngakak si bianca ada2 aja .
Tia H.
gokiiiiil si bi 🤣🤣
Tia H.
setelah ini tendang jauh2 laki g tau diri
Tia H.
sunatin lg bi lakinya😂
Tia H.
baru baca tp udah darting 😅 ikut nyimak kk.
Zaichik Rania
aku juga 🤭🤭🤭🤭
Zaichik Rania
dih mama mertua 😂😂😂😂
Zaichik Rania
Alloh mematahkan hatimu untuk menguatkanmu sabar Bianca
Zaichik Rania
aku suka nih wanita yg kuat gini..,
Maya Sari Niken
lama bnget alurnya
Miza Susilawati
seru
Wo Diana Koba Ngaras
koq fahmi, bkn nya Adit yaaa
Boru Silalahi
siapa lagi Lasmi dan Gayatri ini
Boru Silalahi
kapan ketahuan anak dalam kandungan Nora bkn anak yuga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!