NovelToon NovelToon
Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Yani_AZM

"Penting kah pak?" Tanya Hana dengan suara yang datar, berusaha biasa saja.

Pak Arman menganggukkan kepala.
"Sebentar saja, saya mohon" lirihnya.

Hana yang tanpa respon dianggap Arman menyetujui permohonan nya.

Arman dengan sigap menunjuk sebuah meja panjang yang terletak persis di samping pintu keluar kafe.
"Disini ya..." Ucap nya.

Hana mengangguk dan kembali duduk meletakkan tas ranselnya.

Sebelum duduk, Pak Arman terlihat seperti memberi kode kepada pelayan di dalam, seperti nya sedang memesan sesuatu.

Mereka duduk berdampingan menghadap jendela.

"Jadi gini Hana.. saya ingin kamu menjadi istri saya.." ucap pak Arman tanpa basa-basi sedikit pun.

"Apa! Istri?" Dengan suara yang agak keras melengking, Hana di buatnya kaget bukan kepalang.

Suaranya membuat orang - orang di sekelilingnya menoleh ke arah mereka.

"Iyaa istri" kata Arman kembali mengulang kata istri dengan lembut sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani_AZM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Kemana Dia?

Bapak masih terlihat marah di raut wajah nya, setelah Arman pamit.

Ia masuk ke dalam kamar nya meninggalkan Hana, tanpa bertanya sudah makan atau belum Hana semalam.

"Tumben bapak semarah itu" gumam Hana menunduk kan kepala nya.

"Padahal semenjak kepergian ibu, bapak belum pernah marah pada ku.." kata nya lagi.

Hana mencoba menghampiri kamar bapak dan mengetuk pintunya. Berharap bapak akan keluar.

"tok..

"tok...

"Bapak?" panggil nya lirih.

"Dikit lagi subuh pak, jangan tidur dulu, nanggung" ucap Hana dari luar kamar.

Beberapa menit menunggu, tapi tidak ada jawaban, jadi Hana berlalu masuk ke dalam kamar nya.

Sampai matahari pun telah terbit, bapak masih cuek pada Hana, biasa nya bapak sudah bolak - balik ke kamar untuk menanyakan banyak hal yang tidak begitu penting sebelum berangkat kerja.

Bahkan bila bapak tidak sedang terburu- buru, ia menyempatkan untuk mengantar Hana bekerja.

Tiba -tiba saja, Hana mendengar suara mesin mobil bapak menyala dari dalam kamar.

"Loh bapak udah mau berangkat tapi kok ga panggil aku? Segitunya si bapak!" ucap nya.

Hana berlari keluar menghampiri bapak, sebelum mobil bapak pergi.

"Bapak!" Hana memanggil bapak yang masih berdiri di depan pintu mobil.

Bapak menoleh dengan tatapan masih kesal.

"Maafin Hana dong pak.." kata Hana lirih sambil berlari menghampiri.

Sampai nya di hadapan bapak, kira - kira jarak nya hanya 1 meter.

Bapak menarik nafas dalam. Menatap Hana penuh dengan isyarat.

"Hana, Harus nya kamu minta maaf sama Arman, bapak tau loh Han, sebenernya kamu juga sudah tau kan maksud dia itu datang terus kesini untuk apa.. Bukan bapak membela nya, Tapi dia itu orang baik dari penilaian bapak! Kalau memang kamu benar -benar tidak menginginkan nya, biar bapak bilang sama dia untuk ngga usah lagi datang kesini" kata bapak panjang lebar.

"Bukan begitu pak, aku cuma mau melanjutkan kuliah ku dulu.. Bapak tau itu kan.." jawab Hana lirih.

"Tapi dia bilang kok, tidak akan menghalangi pendidikan kamu.. Tapi yang bikin bapak marah itu, ya kelakuan kamu! cara kamu itu selalu memalukan yang bapak lihat!" pekik nya.

Hana hanya tertunduk, tak mampu berkata apapun.

"Tidak perlu sebegitu nya sama Arman, kamu kan bapak ajarkan sopan santun. Kakak- Kakak mu dulu juga begitu, tapi masih punya sopan santun." ucap bapak.

Hana masih bergeming, di banding - bandingkan kepada saudara nya.

"Satu kali lagi, Bapak tidak menyuruh kamu untuk menerima nya begitu saja. Pasti kan kamu juga punya penilaian kan? Tapi tidak begitu cara nya! Cara kamu yang bapak maksud! " bapak melanjutkan ocehan nya, seperti menggaris bawahi kelakuan Hana kepada pak Arman selama ini.

Bapak membuka pintu mobil, "Yasudah lah, Bapak berangkat dulu" sambil memasuki mobil dan menutup pintu nya tanpa menunggu Hana bersalaman.

Hana masih terpaku di halaman melihat mobil bapak pergi.

Air mata nya berlinang membasahi pipi merah nya.

"Tidak ada yang mengerti, andai ibu masih ada" ucap nya sambil menyeka air mata yang menetes.

Lalu Hana masuk dan bersiap untuk berangkat kerja.

Meski agak sedih, Hana terus melalui kegiatan hari nya dengan semangat. Tujuan nya bekerja adalah untuk melanjutkan impian nya. Hana selalu terfokus pada kalimat tersebut.

"Aku bukan anak manja! Biar aku wujud kan mimpi ku sendiri" ucap nya sambil menyeka air mata nya yang masih menetes.

1 Minggu berlalu, bapak berangsur membaik dari emosi nya. Hari - hari pun di lalui seperti biasa nya.

Yang berubah kini, hanya pak Arman benar - benar sudah tidak pernah datang lagi kerumah, ataupun menghubungi Hana.

Malam itu pukul 7 malam.

Bapak sibuk dengan laptop di pangkuan nya sejak pulang kantor tadi sore.

"Sibuk banget pak dari tadi..?" tanya Hana.

"Iya nih, harus nya bapak lembur. Tapi bapak takut kamu sendirian" jawab nya.

Hana termenung, teringat lagi akan pak Arman.

"Kemana dia ya?" tanya nya dalam hati.

"Segitu saja kah perjuangan nya" ia kembali bergumam melanjutkan renungan nya yang tak kunjung usai.

"Padahal bapak sampai semarah itu Minggu lalu karena dia" kata nya lagi.

Hana membuka media sosial di ponsel nya, menulis status di laman Facebook.

("Entah apa yang aku rasakan kali ini, Cinta atau Benci. Aku tak pandai menaklukan emosi ku yang bergejolak") Tulis nya dalam status nya.

Kini Hana mengira bahwa Arman sudah berhenti mengejar nya.

Padahal Arman sedang menahan rindu yang bergejolak di tiap hari nya.

Bahkan Arman tak segan menanyakan kabar kepada bapak Malik, ia satu - satu nya orang yang memberikan jawaban pasti atas Hana.

"Hana? Heeee diam aja kamu... Biasa nya sudah repot mondar mandir sama Gita.. Kemana anak itu? tumben banget udah lama ngga main kesini.." tanya bapak.

"Gita kan keluar kota pak sama keluarga nya, mereka berlibur setelah ujian kemarin di kampus" ujar Hana lesu.

"Oh, apa kamu mau berlibur juga?" tanya bapak.

"Enggak pak, baru saja cuti Minggu kemarin"

Hana seperti orang yang hidup segan, mati pun tak mau.

"Atau sedang merindukan Arman?" ucap bapak.

Hana segera menoleh dengan tatapan sinis.

"Ngga usah segitu nya, nanti jatuh cinta lama - lama kamu kalau begitu terus!" bapak.

"Bapak liat kan sekarang, baru begitu saja dia sudah menyerah tidak ada kabar kan, Apalagi datang kesini" ujar Hana.

"Uhuuk... Uhuuk..."

Bapak spontan batuk dan tersedak padahal tidak sedang makan atau minum apapun.

"Kenapa pak? Batuk tiba - tiba begitu?" tanya Hana.

"Ngga apa- apa Han, batuk aja" sahut bapak menutupi maksud.

Bapak seperti Mak comblang yang sedang menguji kedua pasangan.

"Dari Kalimat Hana, seperti nya dia mulai memberi sinyal" gumam bapak dalam hati.

Di ponsel bapak, berderet pesan dari Arman yang menanyakan keadaan Hana, Tapi tak semua nya di gubris.

"Semoga ini adalah jodoh mu nak, bapak akan pergi dengan tenang kelak jika kamu menemukan orang yang tepat" gumam bapak dalam hatinya sambil menatap Hana.

Meskipun Hana terlihat menekuk wajah nya saja sedari tadi.

"Aku masuk dulu deh ya pak, ngantuk" Hana bergegas masuk ke kamar nya meninggalkan bapak sendiri di teras.

Bapak Malik pun mengangguk-an kepala.

Meskipun bapak tau Hana mulai mencari Arman, tidak serta merta bapak Malik memberitahu kan sinyal tersebut pada Arman.

Bapak Malik membiarkan Arman membuka hati Hana dengan cara nya sendiri.

"Pak, kapan saya boleh datang kerumah?" tanya Arman di pesan singkat nya.

"Jangan dulu.." Balas bapak.

Di balik layar ponsel Arman benar - benar seperti orang yang hilang arah.

Sebelum nya Arman tidak pernah mengejar - ngejar perempuan seperti ini.

Yang ada adalah Arman yang di kejar - kejar oleh perempuan Karena rupa dan harta nya.

Tapi tidak dengan Hana.

1
Yani_AZM
hehehe siaap say💞
Qaisaa Nazarudin
Wahh berlebihan sekali kalo di novel2,Untung gaknada Visual nya,Voba kalo ada visualnya pasti wajah gak seimdah kabar...😅😅🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus di sebut ANAK KE 4 SAYA...🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Oasti Hana cantik banget ya, Sampai2 Arman gak bisa berpaling dan sanggup menunggu Hana..
Qaisaa Nazarudin
Waahhh sambutan yg HANGAT dari CAMER..😃😃 Biasanya orang kaya kan sombong gitu,Apalagi Hana hanya dari keluarga yg biasa saja..
Qaisaa Nazarudin
Terus selama ini kakak2 tinggal di mana?
Qaisaa Nazarudin
Oh ada kakak2 nya Hana,Ku pikir Hana anak tunggal lho..
Qaisaa Nazarudin
Ni pak guru gercep banget, Mentang2 dah tau rumah Hana..kemaren gak jadi mampir,Nah hari ini gak usah di tawarin juga udah mampir sendiri .Nih feeling ku pasti mereka udah di jodohin dari lama,Atau mmg pak Arman ngincarin Hana dari lama ya..🤔🤔🤔
Yani_AZM: iyaaa ka betul sekali🤣
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Hai outhor aku mampir ya..Semoga seru,Aku paling demen baca novel alur guru dan murid..heee heee..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!