Menikah dengan pria yang di cintai ternyata hanya membuat luka yang dalam,hingga setelah 1 tahun akhirnya Ia menyerah.
Namun ketika Ia tidak percaya lagi akan cinta, seorang pria hadir di hidupnya,Pria yang di jodohkan orang tuanya sebelum Ia menikah dengan pria yang Ia pilih sendiri.
Pria itu begitu mencintainya sehingga hatinya yang telah beku perlahan mencair karna perhatian dan cinta pria itu yang akhirnya membuatnya luluh.
Bagaimana kah kisah romantis mereka?,yuk ikutin ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keraguan?
"Lily Jika ingin menanyakan sesuatu tanyakan saja,jangan di pendam yang akan membuat hubungan kita renggang",ujar Nolan yang membuat Lily yang tadinya terdiam tertegun dan menoleh ke arahnya.
Lily merasa aneh seolah Nolan mengerti apa yang sedang di pikirkan,"Tapi bagaimana pun sebenarnya benar juga, apa aku harus menanyakan secara langsung?", gumamnya dalam hati hingga mereka sampai di mansion dan mobil masuk ke garasi.
Saat turun Lily yang berjalan perlahan akhirnya memutuskan,"Pak Nolan"
Nolan menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Lily yang ternyata sedikit jauh di belakang nya.
"Pak Nolan aku ingin bertanya sesuatu"
Nolan tersenyum dan mengangguk,"Kita bicara di dalam",ucapnya kemudian berjalan mendekati Lily dan menarik tangannya dengan lembut.
Lily melihat tangan Nolan yang menggenggam nya, perasaan nya benar-benar di buat bingung dan kalut rasanya pria itu terlalu baik untuk melakukan hal yang buruk untuk nya di belakang."Wanita itu pasti berbohong"
***
Saat ini Lily tengah duduk bersama dengan Nolan di ruangan pria itu.
"Pak Nolan saya ingin bertanya tentang seorang wanita yang mungkin bapak kenal", ucapnya dengan serius dan tidak ada keraguan lagi."Tadi ketika aku pergi ke toilet aku bertemu dengan seorang wanita yang mengaku sebagai tunangan pak Nolan, sebenarnya kami bertemu sudah dua kali waktu itu ketika aku pergi ke perusahaan pak Nolan dan bertemu dengan nya di meja resepsionis."
Nolan terdiam,Ia sudah menduga kalau itu akan terjadi dimana saat-saat Lily mengetahui tentang hal itu,"Aku ingin kau mendengar penjelasan ku sebelum mendengar perkataan orang lain di luar sana"
Deg...
Jantung Lily berdebar,Ia sudah merasa kalau apa yang Ia pikirkan benar adanya namun Ia memang ingin mendengar nya.
Nolan kemudian menjelaskan semuanya tentang kejadian sebenarnya, tidak ada kebohongan apapun Ia menceritakan semuanya tanpa ada apapun yang di tutupi, tentang bagaimana Ia terpaksa bertunangan dengan Melani dan pada akhirnya memutuskan pertunangan dengan Melani dengan cara membalas apa yang di lakukan oleh Anthony Vernon.
Lily menutup mulut tak percaya sungguh kenapa ada orang sejahat dan selicik Anthony Vernon yang bahkan melakukan segala hal,memang orang-orang di dunia bisnis mempunyai jalan pikiran yang berbeda dengan orang biasa, mereka akan melakukan segala hal untuk keuntungan mereka tapi Anthony ini sangat berbeda pikir Lily.
"Maafkan saya pak Nolan sudah meragukan anda tadi",ucapnya merasa bersalah namun Nolan membalas nya dengan senyum lembut.
"Aku mengerti tidak perlu merasa bersalah",jawab Nolan dengan tenang,Ia tau Lily mungkin trauma dengan hubungan masa lalunya dan wanita berusia 26 tahun itu sebenarnya masih labil dalam hubungan dan juga perasaan.
"Tapi pak Nolan, kenapa anda tidak memberitahu saya tentang masalah ini,jika saya tau mungkin saya bisa membantu pak Nolan",ucapnya menjadi prihatin dan merasa bersalah telah menuduh Nolan dalam hati.
"Karna aku tidak ingin kamu merasa terpaksa dengan pernikahan kita Lily,dan aku bisa menyelesaikan masalah ini tanpa membuat merasa tidak nyaman bersama ku"
Jawaban Nolan itu benar-benar membuat perasaan Lily luluh,sungguh Nolan sudah begitu matang dalam hal emosional dan perasaan nya,Ia kemudian berfikir kenapa Nolan menyukai nya yang jelas jauh darinya dari segi usia dan pikiran dan emosional yang stabil untuk memulai hubungan pernikahan.
"Kalau begitu kita menikah saja pak Nolan"
Tanpa memikirkan panjang lebar Lily mengungkapkan hal itu dengan sungguh-sungguh dan tak ada keraguan di matanya,sebenernya Ia sudah sejak beberapa hari lalu memastikan perasaannya dan kesiapan nya untuk membangun kembali hubungan rumah tangga,dan dua hari ini Ia tinggal dengan Nolan perasaan nya semakin yakin terlebih dengan kenyataan yang Ia tau saat ini.
Nolan bisa melihat tatapan Lily yang sungguh-sungguh, karna jarak mereka yang memang berdekatan hingga bisa melihat wajah dan matanya yang seolah dapat percaya."Lily aku tau ingin kau terpaksa dengan hal apapun itu termasuk masalah ini"
Lily menggeleng tegas,"Pak Nolan saya tidak sedang bercanda,saya sungguh-sungguh dan juga aku tidak ingin kita kehilangan Theo nantinya"
Nolan tersenyum,"Lily aku tidak ingin ada penyesalan nantinya, pastikan perasaan mu sebelum kau memutuskan untuk menikah dengan ku,aku tidak ingin menikah dengan perasaan keraguan Lily,aku ingin memiliki mu seutuhnya terlebih perasaan mu"
***
Malam hari
Setelah pembicara dengan Nolan tadi sore,hati Lily menjadi gelisah dan kalut,apakah memang benar sebenarnya tanpa Ia sadari ada perasaan ragu sebenarnya.
"Pak Nolan tidak jelas, padahal aku benar-benar sudah yakin menikah dengannya tapi dia justru menolak dan mengatakan kalau aku masih ragu dengan perasaan ku sendiri,tidak jelas"
Sementara itu Nolan saat ini masih ada di ruang kerjanya,Ia adalah seorang penggila kerja dalam hidupnya hanya bekerja dan bekerja selama bertahun-tahun,tak ada wanita yang mampu membuat nya tertarik dan ketika Ia tertarik dengan seorang wanita,wanita itu justru tidak memiliki perasaan yang sama dengan nya.
Nolan yang sejak tadi bekerja dan fokus menatap layar laptopnya sebenarnya tidak bisa fokus dan pikiran nya masih dengan pembicaraan nya dengan Lily beberapa saat lalu.
Saat Ia sedang kalut dengan pikiran nya, tiba-tiba pintu terbuka perlahan memperlihatkan tubuh kecil Theo yang masuk ke dalam ruangannya dengan wajah mengantuk mendekatinya,"Papa"
"Ini sudah jam berapa dan kau masih belum tidur?", tanyanya dengan nada marah.
"Tadi aku sudah tertidur,tapi aku bermimpi buruk kalau Mama Lily meninggalkan ku dan pergi dengan seorang paman dengan anak kecil bersama mereka,aku menangis memanggil Tante Lily tapi dia mengabaikan ku",ujar Theo menceritakan mimpinya yang menurutnya sangat menakutkan dan menyedihkan,sampai matanya memerah saat ini.
Nolan terdiam mendengar cerita Theo hingga Ia menghela nafas dan membawa tubuh bocah itu ke dalam pengakuannya."Itu hanya mimpi,dan mimpi itu hanyalah bunga-bunga tidur Mama Lily tidak akan pergi", ucapnya meyakinkan bocah itu yang tampak benar-benar murung dan takut bahkan matanya memperlihatkan ketakutan di tinggalkan.
Theo menyandarkan kepalanya di dada sang papa,"Pa aku tidak ingin di tinggalkan lagi,aku tidak mau kalau mama Lily akan meninggalkan ku seperti mama ku yang meninggalkan ku sebelum aku bisa mengenalnya sebagai mama ku"
Hati Nolan tergores mendengarnya, apakah perasaan Theo sudah begitu besar pada Lily hingga Ia sangat mengharapkan nya sebagai mamanya."Papa tidak akan membiarkan Tante Lily meninggalkan mu oke"
"Oke pa"
Di luar pintu yang terbuka seseorang berdiri di sana dan hanya diam saja tanpa melakukan apapun.
Bersambung...
Bara harus sadar