NovelToon NovelToon
Aku Menyerah

Aku Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Anak Yatim Piatu / Cinta Murni
Popularitas:116.5k
Nilai: 5
Nama Author: Duna Dara

Dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang tidak pernah di anggap oleh keluarganya sendiri.
Dini selalu di abaykan oleh seluruh keluarganya.
Namun Dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia.
Dini selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya namun balasan dari keluarganya hanya mengacuhkannya dan memarahinya, dini selalu di anggap gadis yang nakal, karena mereka merasa terganggu dengan dini.
Namun, Dini yang selalu berusaha untuk mendekati mereka namun hasilnya hanya di abaykan dan di acuhkan, dia tidak pernah di anggap oleh mereka.
Dan akhirnya dini memilih menyerah.
Dini bertekad akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Dan dia akan menjauhi orang - orang yang selalu mengacuhkannya, termasuk keluarga kandungnya.
saat Dini mulai menjauhi, mereka baru menyadari kesalahan mereka dan menyesalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sepatu pink

Halo semuanya.....

Saya sudah memperbaiki bab - bab yang banyak kesalahan dalam penulisan.

terima kasih untuk kritikan dan Sarannya, dan kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan novel.

Boleh di tulis di kolom komentar...

Terima kasih dan selamat membaca....

...****************...

Rian yang masih diam di dalam mobil, dia hanya melamun.

Tiba tiba sura handphone memecah keheningan yang ada di dalam mobilnya.

...Drrtt..... Drrtt..... Drrtt........

Rian langsung mengangkat telpon masuk dan melihat siapa yang menelpon. Ternyata yang menelpon adalah Caca.

"halo kak!"

"iya dek, ada apa?"

"kakak ada di mana? Ko kakak jarang pulang sekarang. Aku kangen tau!"

"maaf ya dek, ada beberapa urusan yang harus kakak urus dek"

"emm kalo gitu Abang bisa gak pulang sekarang. aku bosen di rumah gak ada teman. Abang jarang pulang sekarang" rengek Caca.

"maaf ya, nanti Abang pulang"

"janji ya!"

"Abang janji, kamu mau abang bawain apa kalo pulang!"

"aku pengen sepatu aja boleh gak"

"boleh, kamu mau sepatu apa?"

"nanti aku kirimin fotonya ya"

"oke kalo begitu, Abang beli dulu sepatunya ya"

"iya Makasih Abang"

"iya sama - sama"

Rian langsung mematikan telepon dengan Caca.

Karena Rian masih ada di parkiran mall jadi Rian langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam mall untuk membelikan sepatu yang Caca inginkan.

Rian pun masuk ke dalam mall dia langsung naik ke lift untuk ke lantai tiga karena store sepatu yang Caca inginkan ada di sana.

Stelah Rian sampai di lantai tiga, Rian Langung berjalan menuju ke store tersebut.

Rian masuk ke store tersebut dan mendekati karyawan yang ada di Sana.

"mbak maaf saya mau cari sepatu model seperti ini! Apa ada di sini?"

"sebentar saya cek dulu ya mas, soalnya sepatu ini sedang banyak di cari orang"

"iya silahkan mbak"

Rian menunggu sekitar 10 menit dan karyawan tadi datang membawakan sepatu yang di inginkan Caca.

"ini mas sepatunya!"

"ukuran 39 kan mbak"

"iya mas"

"terima kasih kalau begitu"

Rian langsung berjalan ke arah kasir untuk pembayaran.

Setelah selesai membayar Rian langsung keluar dari store itu.

Saat Rian ingin berjalan ke luar, Rian melihat Dini yang berjalan ke arahnya, Rian gugup saat Dini mulai mendekat kepadanya.

Saat Dini sudah sangat dekat dengan Rian, Rian ingin membuka mulutnya dan ingin menyapa Dini.

Namun dini hanya melewatinya dan masuk ke dalam store.

Rian hanya terdiam di tempat, Rian sebenarnya tau Dini tidak akan mengenalnya karena dia tau Dini terkena amnesia namun Rian masih sedikit merasa sakit hati mengetahui fakta Dini sekarang sudah tidak mengenali dia dan keluarganya.

Rian pun langsung pergi menuju lift dan pergi dari sana, sesampainya Rian di parkiran dia masuk ke dalam mobil.

Rian termenung kembali dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan menutup matanya dengan tangannya, tanpa ia sadari dia mengeluarkan air mata.

"maaf kan kakak dek maaf, kakak pantas mendapatkan ini semua maaf" ucap Rian sambil mengeluarkan isakan.

Sekitar tiga puluh menit Rian diam di posisi yang sama dia sambil mengatur nafasnya dan menenangkan dirinya.

Akhir - akhir ini Rian selalu menangis jika dia teringat dengan Dini, tubuh nya sekarang mulai kehilangan berat badan karena dia kadang tidak bernafsu makan.

...****************...

Di depan store, Dini berjalan melewati Rian dan mendekati Fauzan, ternyata Fauzan tepat di belakang Rian membuat Dini berjalan ke arah Rian.

"abanggg"

"iya Adek, kamu janji kan sama Abang mau beliin Abang sepatu!"

"iya, jadi Ayo tapi aku yang pilih in ya"

"oke" ucap Fauzan sambil tersenyum.

Dini dan Fauzan pun masuk ke dalam store tersebut dan Dini sibuk melihat - liat sepatu untuk di pakai Fauzan latihan basket.

Sepatu yang di pakai Fauzan latihan sudah mulai terasa tidak nyaman di pakai jadi Fauzan berniat membeli sepatu baru, namun malah dini yang menawarkan untuk membelikannya sepatu.

Saat Dini sedang memilih - milih sepatu, dia teringat dengan laki - laki yang tadi berpapasan dengannya di depan store yaitu Rian.

"kakak yang tadi kaya aku kenal, tapi di mana ya!" monolog Dini.

"apa temen Abang?" tanya Dini lagi. Sambil mengingat apa dia pernah bertemu dengan laki - laki tadi.

"eh iya itu kan kakak yang bentak aku pas di mall dulu sama mamah Kirana, tapi tadi ko cuma diam aja gak kaya waktu itu, Apa memang dia salah orang ya!"

monolog Dini sambil menggerkan bahunya.

Dini yang sedang fokus memikirkan sesuatu, dia tidak sadar kalau sedari tadi Fauzan memanggilnya.

"dekkk, ADEKKK" ucap Fauzan sedikit kencang, membuat Dini kaget.

"ih Abang buat aku kaget aja" ucap Dini sambil menatap tajam Fauzan..

"maaf... Maaff ya, tadi Abang panggil pelan kamu gak denger. Lagi mikirin apa sih?" tanya Fauzan sambil mengelus kepala Dini.

"aku lagi mikirin sepatu buat Abang yang cocok yang mana ya emmmm?" Dini sambil melihat sepatu yang di pajang.

"ya udah kamu liat - liat dulu Abang duduk di sana ya!" ucap Fauzan.

Dini membalas dengan anggukan dan lanjut fokus melihat sepatu.

Fauzan pun berjalan dan duduk di sofa yang sudah di siapkan untuk pengunjung.

Dini terus melihat - lihat sepatu yang ada di San.

Dini tertarik dengan sepatu basket yang berwarna black dan pink tapi kebanyakan di sepatu itu warna pink nya.

"Kak aku mau sepatu ini ukuran 37 ada gak?"

"37 gak ada kak, adanya ukuran 40 ke atas"

"akhhh tapi ini lucu banget aku suka modelnya"

Dini terus memperhatikan sepatu itu dan dia punya ide untuk membelikan sepatu itu kepada Fauzan.

"buat bang Fauzan aja kali ya" monolog Dini.

"kalo begitu aku ambil ini aja kak, ukuran 42" ucap dini.

"baik sebentar kak saya siapkan dulu sepatunya"

"iya kak terimakasih"

Dini berjalan ke arah Fauzan yang sedang duduk dengan memainkan handphonenya.

"udah dapet sepatunya?"

"udah itu sama kakak karyawan lagi di ambilin sepatu ukuran abangnya"

"ohhh"

Dini dan Fauzan menunggu sekitar 5 menit dan karyawan tadi pun datang dengan sepatu yang di pesan oleh Dini.

Fauzan sedikit kaget karena melihat kotak sepatunya berwarna black pink.

"ini kak sepatunya, apa mau di coba dulu?"

"coba dulu aja kak"

saat kotak sepatu di buka memperlihatkan sepatu berwarna pink membuat Fauzan kaget.

"ko warnanya pink?"

"aku suka sama warnanya!"

"ini buat Abang kan"

"iya buat Abang"

"Terus kenapa warna pink"

"ya karna aku suka"

"ya kan ini buat Abang, bukan buat kamu.

pilih lagi yang lain masa Abang pake sepatu warna pink sih dek"

"ini bukan pink aja tapi ada hitamnya tuh" ucap Dini sambil memutar sepatunya.

"tapi ini keliatannya pink semua dek, pilih lagi yang lain ya"

"gak mau, aku maunya yang ini. Beli yang ini aja ya"

"dek" memelas

"Abang" lebih memelas.

"Abang malu pakenya kalo warna pink dek"

"Abang malu? Ya udah kalo gitu jangan di beli" ucap Dini kesal lalu berdiri memunggungi Fauzan.

"dek"

"gak tau"

"dek tolong dong masa Abang harus pake sepatu basket warna pink"

Dini hanya diam dan Tidak menjawab rengekan Fauzan.

Fauzan yang melihat Dini marah hanya menarik nafas.

"ya udah ini aja gak papa" ucap Fauzan sambil memegang sepatu pink itu.

"janji Abang pake suerrr" ucap Fauzan membujuk Dini.

Dini menatap tajam Fauzan dan langsung memeluknya.

"makasih Abang, janji pake ya"

"iya iya"

"coba dulu"

Fauzan langsung mencobanya dan terlihat sangat tidak cocok dengan kepribadiannya.

"bagus kan" ucap Dini tersenyum.

"iya bagus, makasih ya" ucap Fauzan sambil mengecup kepala Dini.

"iya sama - sama"

mereka pun langsung menuju kasir untuk membayar sepatu itu.

...****************...

Dini dan Fauzan langsung pulang karena mereka sudah di telpon mamah Kirana, karena sudah mulai malam.

dua puluh menit kemudian, Dini dan Fauzan sampai di rumah Fauzan langsung memasukan ke halaman rumah.

Dini melihat kalau ketiga abangnya sudah menunggu dia di depan rumah.

"abangggg" teriak dini sambil mengeluarkan kepalanya di kaca mobil.

mereka yang melihat Dini hanya menggelengkan kepala, mereka melihat perubahan besar dini, dini mulai terlihat manja dan sangat aktif membuat mereka senang melihat dini yang sekarang.

"Abang.... Abangg.... Abangg" Dini keluar dari mobil dan berlombat gembira.

"kenapa nih? bahagia banget keliatannya" tanya lingga

"iya aku bahagia banget. Eh bang aku punya kejutan buat Abang semua"

"kejutan apa?"

"aku tunjukkin di dalam aja ya!"

"yaudah ayo"

mereka berdua pun masuk ke dalam rumah, Bima dan Fauzi membantu Fauzan karena Fauzan kesusahan membawa belanjaan Dini.

"banyak banget adek belanja"

"iya gue gak tau dia beli apa aja"

mereka pun sampai di ruang tamu, langsung duduk.

dini memberikan baju yang dia beli kepada Lingga, Bima, Fauzan dan Fauzi.

Meraka pun melihat baju apa yang di berikan Dini kepada mereka dan mereka pun melihat kaos berwarna biru muda di tengahnya ada gambar kucing oren yang imut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Lenty Fallo
lnjut thor upnya 💪💪
Dara nurlael: siap 👍
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Sandra Yandra: Yuk, mampir juga dicerita saya 🤭
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Sandra Yandra: Yuk, mampir juga dicerita saya 🤭
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Retno Harningsih
up
Sandra Yandra
Rudy? bukannya Rudy seorang guru
Dara nurlael: nanti aku cek ulang dan perbaik lagi bagian yang kurangnya 🙏
Sandra Yandra: Masih banyak yang harus diperbaiki terutama nama tokohnya
total 3 replies
Retno Harningsih
lanjut
Winny Anpooh
Luar biasa
Dara nurlael: terima kasih🙏
total 1 replies
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor saling suportnya 🙏
DANI RAMDANI
ya Allah ko AQ sedih yaahhh/Cry/
Retno Harningsih
lanjut
Laila Amilia
up, y yang banyak
Vesti Batam
lanjut
Dara nurlael: besok up nyah oke 😉
total 1 replies
yuniati sri
sangat menginspirasi dalam kehidupan
yuniati sri
saya sangat suka membaca dan isi cerita dapat diambil manfaat dalam hidup
Dara nurlael: terima kasih 🙏
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Dwi Winarni Wina
bibi imah tidak rela kebahagiaan dini keluarganya terganggu..bi mah akan mencegah memberitahu ini nunung pembawa dini pergi jauh agar orgtuanya tdk bs menemukannya...
Dwi Winarni Wina
Dini mengalami amnesia tidak sm orgtuanya dan kakaknya....
Dwi Winarni Wina
Riyan tidak mau mengakui dini adiknya kpd tmn2nya hanya punya adik caca aja....
Dwi Winarni Wina
Menyesal pasti papanya imam telah berburuk sangka sm dini dan dikira dini jual diri, makanya selidiki dl papa imam jgn asal menunduk dini dan mengusirnya itu terlalu kejam....

papa dini salahpaham pasti akan menyesal kehilangan dini tahu kebenarannya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!