NovelToon NovelToon
Penyesalan Anak Dan Suami

Penyesalan Anak Dan Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Sikap anak dan suami yang begitu tak acuh padanya membuat Aliyah menelan pahit getir segalanya seorang diri. Anak pertamanya seorang yang keras kepala dan pembangkang. Sedangkan suaminya, masa bodoh dan selalu protes dengan Aliyah yang tak pernah sempat mengurus dirinya sendiri karena terlalu fokus pada rumah tangga dan ketiga anaknya. Hingga suatu hari, kenyataan menampar mereka di detik-detik terakhir.

Akankah penyesalan anak dan suami itu dapat mengembalikan segalanya yang telah terlewatkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAS 28

Plakkk

Plakkk

Plakkk

Bagh

Bugh

Duh

"Bunda, berhenti!" seru Amar seraya mencoba menutupi wajahnya dari pukulan beruntung sang bunda. Tapi Bunda Naima tak kunjung menghentikan pukulannya. Setelah tadi ditampar, kini bunda Naima memukul Amar dengan tasnya secara bertubi-tubi.

Sepulangnya Nafisa dan Budi, tiba-tiba saja bunda Naima mengajak Amar ke taman belakang rumah sakit. Setelah tiba di tempat yang sedikit sepi, bunda Naima secara tiba-tiba menghujani Amar dengan tamparan dan pukulan menggunakan tasnya. Jelas saja Amar terkejut bukan main. Amar sudah berusaha menghentikan sang bunda, tapi sepertinya bunda Naima sedang benar-benar emosi sehingga ia tidak menghentikan pukulannya sedikit saja. Ia justru kian menjadi memukul Amar dengan segenap kemarahan dan kekecewaan yang ada.

Amar benar-benar kebingungan. Wajahnya sudah babak belur akibat pukulan sang ibu, tapi Bunda Naima sepertinya belum puas melampiaskan kekesalan dan amarahnya. Amar kini hanya bisa pasrah menerima setiap pukulan yang ibunya lakukan meskipun dengan risiko sekujur tubuhnya terasa sakit bukan main. Bahkan sudut bibirnya sudah pecah dan berdarah dengan lebam hampir di setiap bagian wajahnya.

Setelah puas, bunda Naima melemparkan tasnya asal. Kemudian ia berjongkok dan meraung. Amar seketika panik. Ia tidak mengerti mengapa ibunya tiba-tiba bersikap seperti itu dan setelahnya menangis kencang. Suaranya begitu memilukan membuat Amar benar-benar khawatir.

"Bun, bunda kenapa? Amar ada salah? Katakan apa salah Amar? Amar minta maaf kalau Amar tanpa sengaja sudah membuat terluka ataupun kecewa," ujar Amar sambil mencoba mendekat untuk mengusap punggung sang Bunda.

Tapi dengan cepat bunda Naima menepis tangan Amar. Bunda Naima lantas mengangkat wajahnya. Sorot mata penuh Amar dan kecewa bunda Naima hunuskan pada sang putra sulungnya itu.

"Jawab pertanyaan bunda dengan jujur, apa hubunganmu dengan perempuan itu?" tanya bunda Naima dingin.

Dahi Amar berkerut, "maksud bunda perempuan mana?" tanyanya bingung.

Sorot mata bunda Naima makin menajam. Seakan hendak merobek-robek sekujur tubuhnya.

"Bun ... "

"Tidak perlu berlagak bodoh, Amar. Siapa lagi kalau bukan perempuan tak tahu diri yang mengatakan dirinya adalah teman kantormu. Datang-datang langsung peluk begitu saja seolah apa yang ia lakukan sudah biasa kalian lakukan. Jangan mengelak lagi. Katakan yang sejujurnya, apa hubungan kalian. Tak perlu berbohong!" sentak Bunda Naima dengan dada naik turun. Nafasnya memburu. Ia sedang benar-benar emosi saat ini.

"Amar ... Tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya, Bun. Sungguh," jawab Amar gelagapan. Ia sampai menelan ludahnya kasar karena terlalu takut kalau sampai sang ibu mengetahui perbuatannya di belakang sang istri.

"Bunda bilang tak perlu berbohong. Bunda sudah mengetahui segalanya. Kau ... Sungguh laki-laki yang kejam. Suami yang dzalim. Bagaimana kau dengan teganya membuka aibmu pada perempuan lain? Perempuan yang tidak ada hubungan sama sekali denganmu. Perempuan yang sekilas saja dapat dilihat kalau ia hanyalah seorang perempuan penggoda," sentak Bunda Naima dengan bibir bergetar. Bahkan matanya sudah benar-benar memerah karena kobaran kemarahan yang sedang meletup-letup.

"Kau itu sungguh laki-laki bajingaan, kau tahu. Pecundang. Tak punya harga diri. Kau pikir hebat bisa menceritakan kekurangan istri pada perempuan lain? Kurang apa Aliyah selama ini padamu, hah? Kurang apa? Bahkan bunda sebagai seorang perempuan pun bisa menilai kalau ia terlampau sempurna. Apa yang tidak dimiliki Aliyah dibandingkan perempuan lain di luar sana? Aliyah cantik. Ia setia dan jujur. Dari keluarga baik-baik. Bisa memberikanmu keturunan. Pandai mengurus keuangan. Pandai mengurus mu dan anak-anak. Pandai mengurus rumah tangga. Jelaskan alasan kau lebih suka menghabiskan waktumu dengan perempuan keganjenan itu, Amar. KATAKAN!!!" bentak Bunda Naima dengan mata berkaca-kaca. Perlahan, rinai itupun kembali jatuh membasahi pipi yang bahkan belum sempat kering karena air mata.

Amar terhenyak. Ia sendiri begitu syok saat mendapati cecaran emosi sang bunda karena perbuatan bodohnya itu.

"Kenapa Amar? Kenapa? Kau kesal karena Aliyah terkadang terlihat masih lusuh dengan bajunya yang itu-itu saja? Kau kesal karena ia tidak memiliki waktu untuk mempercantik dirinya seperti dulu? Kau kesal karena rumah sering berantakan? Kau marah karena makin hari penampilan Aliyah makin terlihat kusam dan tidak bersinar? Pernah kah kau berpikir Amar, apa penyebab Aliyah seperti itu? Apa kau pernah membantu Aliyah mengurus anak-anak? Apa pernah kau turun tangan membantunya mengurus rumah tanggamu? Apa kau pernah memberikan Aliyah uang lebih untuk keperluan pribadinya? Apa kau pernah menggantikan tugas Aliyah meski hanya satu hari saja untuk Aliyah melakukan apa yang ia sukai seperti me time ke salon? Membeli pakaian baru? Tidak. Bunda yakin tidak. Bahkan sekedar menemani Aliyah ke rumah sakit pun kau tidak mau," ucap bunda dengan dada yang begitu pilu. Bunda Naima merasa sepilu-pilunya.

"Amar, bukankah dulu bunda pernah mengingatkanmu bagaimana tugas seorang suami. Tugas suami itu bukan hanya mencari nafkah sebab mencari nafkah itu kewajiban. Kau telah mengambil tanggung jawab seorang anak perempuan dari tangan ayahnya jadi sudah menjadi tanggung jawab mu mengganti ayahnya memberikan nafkah. Terlebih istrimu itu telah memberikanmu anak-anak. Anak-anak adalah tanggung jawabmu. Dosa besar kalau kau mengabaikan tanggung jawabmu terhadap mereka," jelas bunda Naima lirih.

Bunda Naima menarik nafas dalam-dalam. Berusaha menekan gemuruh di dalam dadanya yang bergolak hebat.

"Amar, bukankah kau tahu alasan ayahmu dulu meninggalkan bunda? Bukankah kau begitu marah dan kecewa? Lalu kenapa hal serupa kau lakukan pada istrimu sendiri? Aliyah? Bunda sakit, Nak, mendengarnya. Bunda bisa merasakan bagaimana jadi Aliyah sebab bunda sudah lebih dulu mengalaminya."

Bunda Naima memukul dadanya yang sesak. Mengingat masa lalu membuatnya kembali merasakan sakit. Sakit yang takkan pernah akan sembuh. Hanya mampu ditutupi. Namun kini, luka itu kembali menganga saat melihat hal serupa pun menantunya alami. Dan pelaku utamanya adalah anak kandungnya sendiri. Sakit. Benar-benar sakit.

Bunda Naima menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Kemudian ia kembali berujar, "tapi apa yang Aliyah alami ternyata lebih menyakitkan lagi. Kau dengan tega-teganya mengabaikannya di saat nyawanya pun sedang ia pertaruhkan. Lalu kau ... dengan tega-teganya pula lebih suka menghabiskan waktumu dengan perempuan yang belum tentu lebih baik dari Aliyah. Dimana hati nuranimu, Nak? Dimana hati nuranimu baik sebagai seorang laki-laki, seorang suami, maupun seorang ayah? Kau biarkan istrimu berjuang sendiri mengurus segalanya, rumah tanggamu, anak-anakmu, sampai-sampai ia lalai pada kesehatannya sendiri. Tidakkah kau pernah berpikir sampai ke situ? Apa kau lupa bagaimana perjuangan Aliyah dulu saat melahirkan anak-anakmu. Terutama saat melahirkan Nana dulu. Nafasnya sempat berhenti. Kau menangis meraung-raung dan kau berjanji akan menjaga dan melindungi Aliyah seumur hidupmu asalkan ia kembali, tapi ... setelah kau diberikan kesempatan kedua, kenapa kau justru menyia-nyiakannya? Kau justru mengingkari janjimu sendiri."

Amar tergugu. Ia jatuh terduduk di lantai yang sama dengan sang ibu. Ingatan akan masa lalu yang hampir saja ia lupakan itu kembali berkelebatan di dalam benaknya. Ia memang pernah berjanji akan menjaga dan melindungi Aliyah bila ia kembali. Setelah perjuangan selama hampir 30 menit, akhirnya jantung Aliyah kembali berdetak. Amar merasa amat sangat bahagia saat itu. Ia juga berjanji akan selalu mencintai dan menyayangi Aliyah. Menerima segala kurangnya. Menjadi sandaran Aliyah di saat suka maupun duka. Tapi apa yang ia lakukan? Ia justru menyakiti Aliyah. Ia melukai Aliyah, bukan hanya fisik, tapi juga batinnya.

Pantaskah dirinya memohon kesempatan lagi, sedangkan dulu ia pun telah diberikan kesempatan kedua dari yang maha kuasa???

"Amar, dengar, sesalah-salahnya istri, tidak pantas kau melakukan kekerasan padanya. Perempuan itu terlihatnya saja kuat, Nak. Tapi aslinya dia lemah. Rapuh. Tak berdaya. Kalau kau memang sudah tidak mencintai Aliyah, bukankah sebaiknya kau melepaskannya dengan baik-baik. Daripada bersama tapi batin dan fisiknya terluka karena sikapmu itu? Pertimbangkanlah, Nak. Bunda hanya ingin yang terbaik, baik bagimu maupun bagi Aliyah. Aliyah memang menantu kesayangan bunda, tapi bukan berarti bunda akan terus mempertahankannya untuk kau lukai. Bunda lebih ikhlas melepasnya asalkan ia bahagia, Nak. Bunda mohon, pikirkan ini baik-baik."

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

1
Jetty Eva
ternyata Nafisa pux bakat turunan dr ibux..😆😆😆
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐤𝐥𝐨 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐧𝐨𝐡𝐚, 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐦𝐩𝐨𝐤 𝐛𝐬 𝐣𝐝 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐤
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐧𝐠 𝐬𝐝𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠𝟐
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐍𝐚𝐟𝐢𝐬𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐥 𝐚𝐩𝐚 𝐠𝐦𝐧 𝐠𝐤 𝐩𝐧𝐲 𝐨𝐭𝐚𝐤 𝐲𝐚
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
👏👏👏👏👏👏👏👏👏
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐯𝐢𝐝𝐞𝐨 𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐫, 𝐧𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡 𝐭𝐨𝐥𝐨𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐥𝐨𝐧.... 𝐭𝐞
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐍𝐚𝐟𝐢𝐬𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐠𝐚𝐭𝐞𝐥 𝐲𝐚... 𝐛𝐫𝐭𝐢 𝐛𝐤𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐚𝐲𝐚𝐡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐨𝐧𝐭𝐡𝐞
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐫𝐞𝐬𝐭𝐨𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐢𝐛𝐮
𝐭𝐨𝐢𝐥𝐞𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐢𝐛𝐮
𝐝𝐨𝐚 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐝𝐨𝐚 𝐢𝐛𝐮
𝐠𝐞𝐧𝐝𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐭𝐦 𝐚𝐧𝐤 𝐠𝐞𝐧𝐝𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮

𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮 𝐥𝐚𝐡 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤𝟐𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐬𝐤𝐢𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐥𝐦 𝐭𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐩𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚 😭😭😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐝𝐡 𝐬𝐥𝐡 𝐠𝐤 𝐦𝐚𝐮 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐝𝐧 𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟

𝐜𝐢𝐫𝐢𝟐 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐣𝐣𝐚𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐚𝐲𝐚𝐡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
😭😭😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐀𝐲𝐨𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐧𝐞𝐧𝐞𝐤 𝐬𝐢𝐡𝐢𝐫 𝐣𝐝 𝐫𝐮𝐣𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐠, 𝐡𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐭𝐨𝐲 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐣𝐝 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐛𝐬 𝐭𝐢𝐬𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐨𝐱 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫 😭😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐩𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐍𝐚𝐟𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐧𝐠𝐤𝐨𝐥 𝐝𝐠𝐧 𝐬𝐥𝐡 𝟏 𝐭𝐦𝐧 𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐤𝐧𝐭𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐭𝐡𝐤𝐧 𝐩𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐚𝐦𝐚𝐫
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐝𝐩𝐭 𝐤𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐫?
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥

𝐝𝐫𝐩𝐝 𝐡𝐝𝐮𝐩 𝐦𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐤 𝐬𝐢𝐟𝐚𝐭 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐤 𝐝𝐚𝐣𝐣𝐚𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐚𝐠𝐮𝐬.... 𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡


𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐭𝐩 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚
𝐝𝐫𝐩𝐝 𝐩𝐧𝐲 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐭𝐩 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐣𝐨𝐛 𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡 👍👍

𝐦𝐚𝐦𝐚𝐦 𝐭𝐮 𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐬𝐮𝐤𝐮𝐫𝐢𝐧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!