Hai, kenalin aku Ririn, seorang perawat di salah satu RS ternama, suamiku seorang kepala kelasi di kapal, yaaaa.. jadi istri seorang pelaut yang sering di tinggal berlayar oleh suaminya itu sekarang aku. Saat suamiku pergi untuk berpamitan aku selalu berfikir amankah dia jangan jangan banyak wanita yg menggodanya.. Ahhh pikiranku kemana mana. Sampailah di titik kumpul dimana banyak teman dan rekan kerja suami disana yang jadi sorotan adalah ada dua wanita dengan tubuh yang seksi menghampiri kami, dan dengan pd nya dia cipika cipiki dengan suamiku. Mereka tampak sangat akrab lalu memberikan ucapan selamat atas pernikahan kami..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evy Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Entahlah !!!
Yang, bangun sarapan dulu.!" Ucapku membangunkan suamiku yang masih tertidur pulas.
Suamiku nampak melihat jam yang ada di atas nakas.. "Ahhhh masih ngantuk yang" Ujarnya dengan pindah posisi tidur
"Yaudah kalo nggak mau sarapan, aku sarapan sendiri aja. Aku udah masak loo yang. Ayo bangun dulu!" Gerutuku
"Kenapa sihh yang marah terus deh." Suamiku menghampiriku di ruang makan
"Lagian, aku udah bangun dari tadi lo yang. Udah masak juga. Udah jam delapan" Omelku sambil menyiapkan makanan di piring suamiku
"Biasanya yang kaya gini lagi pengen di peluk nih"
"Tau aja kelemahanku." Senyum kecil di bibirku.
Mas frans memeluk erat tubuhku yang mungil..
Aku hanya tersenyum malu..
"Udah ayok sarapan dulu sayang" Ucapku
"Iya sayang ku, muahhh" Mendaratlah ciuman di pipiku.
Setelah sarapan, mas frans beranjak keluar rumah sesekali ke samping rumah untuk melohat tanaman yang ia tanam sebelum berangkat tugas bulan lalu.
"Yang, nanti siang kita ke makam yok, doain anak kita"
"Kayanya aku belum sanggup yang. Pasti nangis" Ucapku
Yaudah besok aja, kalo kamu udah siap..
"Tamanku kenapa jadi dipenuhi rumput tetangga begini yaaa, pasti gak pernah kamu tengok ya yang" Ucapnya sambil melihat taman yang ia bikin sendiri
"Heheh mana sempet yang, aku juga sering duduk menyendiri disini lo yang enak buat merenung. Hahah pemandangannya aja yang kurang epic"
Seketika dari balik pagar samping rumah, sekilas ada dua wanita cantik sedang berjalan, yang seperti nggak pernah lihat dia di lingkungan ini sebelumnya.
"Yang yang, cewek cantik tuhh" Ucapku
"Mana, " Seketika mas frans memalingkan pandangannya keluar
"Cepet banget ya kalo denger cewek cantik!!!" Ucapku menggoda
"Yaaaa elah yang masih juga cantikan kamu. Siapa kok kaya nggak pernah liat" Jawabnya
"Tetangga baru kali ya, cantik banget kaya gabungan dari negara yang hidungnya mancung tuh mana lupa"
"Banglades yang. Hahahaha" Suamiku tertawa kegirangan.
Kami masuk ke dalam rumah..
Aku bergegas untuk mandi dan mas frans duduk di ruang tengah..
Beberapa menit mandi, kulihat suamiku sudah duduk di ruang kerja di depan laptop dan tumpukan berkas berkasnya.
"Yang, udah kerja lagi?. Kapan ada waktunya buat aku.?" Tanyaku sambil mendekatinya
Dia sedang sibuk membaca berkas di meja kerjanya.
"Jangan mulai drama lagi deh yang. Aku lagi banyak kerjaan ini.. Harus selesaikan laporan yang ke pending. Dan handel beberapa kerjaan dari rumah gegara pulang awal." Ucapnya ketus ke arahku
"Kok jadi marah ke aku. Aku cuma kangen aja ke kamu. Aku udah rela di tinggal kamu berbulan bulan berminggu minggu, berhari hari. Masa iya kamu di rumah juga harus masih kerja lag.!" Ucapku dengan keadaan yang mulai memanas
"Aku pergi tuh kerja yang, nggak cuma duduk manis terima duwit.. Aku juga nggak mau ninggalin kamu di rumah sendirian. Tapi gimana ini tuntutanku. Sebelumnya kamu kenal aku juga udah lama. Kamu nggak pernah mempermasalahkan kaya gini. Kok sekarang kamu jadi begini kenapa.?" Ucapnya kali ini dia menatapku tajam.
Aku pergi meninggalkannya sendiri. Setelah pertengakaran itu aku tidak mau bicara dengannya.
Bahkan dia juga tidak berusaha memulai pembicaraan. "Dasar egois" Ucapku..
"Kanapa hubungan kami jadi hambar, tadi masih bercanda kenapa tiba tiba dia emosian ke aku., apa salahku.!" Ucapku menerka nerka.
Aku bersiap untuk Pergi ke salon dan berbelanja untuk menghindar. Untuk pertama kalinya aku pergi tanpa ijin dari suamiku.
Saat di perjalanan ponselku berbunyi. Telepon dari mas frans. Tak aku jawab Biar dia tau rasanya di abaikan.
Saat mobil ku parkirkan di depan salon tempat biasa aku perawatan. Di belakang udah ada suamiku yang menghampiriku.
"Kalo lagi ada masalah jangan kabur keluar rumah." Sahutnya
"Ayok pulang yang, kita selesaikan dulu yg jadi perkara dari kemaren" Ucapnya.
Tak ku gubris, aku masuk ke dalam salon ku temui resepsionis dan mendaftar beberapa treatment.
Air mataku tak terbendung begitu sedihnya keadaanku yang berubah begitu cepat. Kenapa ini. Ada apa ini.! Isi otak hanya beribu pertanyaan yang membingungkan dan entah apa jawabanya.
Selesai aku keluar dari salon.
Ternyata suamiku masih menungguku di samping salon itu.
Dia lari menghampiriku dan masuk ke dalam mobil..
Dia memelukku erat. Aku tak peduli lagi dengan ini.
" Yang, aku minta maaf yaa. Ayo kita bicarakan yang jadi ganjal di hatimu. Dari kemaren kamu kaya gini terus kenapa.? Ucapnya
"Aku, aku yang kenapa.!! Bukannya harusnya aku yang bertanya kaya gitu.?" Jawabku dengan nada yang ringan tapi meninggi
" Aku lagi ada kerjaan yang, barusan habis kena semprot atasan. Kamu tiba - tiba bilang kaya gitu. Malah tambah makin bikin aku pusing. Maaf ya yang." Ucapnya dengan memegang lengan tanganku.
"Aku cuma tanya begitu bisa bikin kamu emosi, sebenarnya bukan aku yang bikin kamu kesel tapi kamu melampiaskan emosi kamu ke akukan" Jawabku menyangkal
"Iya aku minta maaf, nggak aku ulang lagi. Maaf ya yang"
"Ya" Hanya ku jawab singkat tanpa melihat ke arahnya
Kami hanya tertunduk diam di dalam mobil di parkiran salon..
"Yaudah turun, aku mau pulang mau berangkat kerja!"
"Nggak mau turun. Mau pulang bareng kamu aja." Jawabnya
"Terserah deh" Ku tancap gas dan bergegas pulang. Meninggalkan mobil mas frans di parkiran salon.
Dalam perjalanan pulang hanya salon diam, hati yang dingin seperti membeku tanpa adanya kehangatan cinta.
Sebenarnya ini sebuah perjalanan kami menuju kehancuran atau hanya bumbu keharmonisan..
Entahlahhh aku tidak tau..
Harusnya dukungan support dan perhatian yang aku dapat, berbanding terbalik dengan apa yang sudah aku bayangkan sebelumnya.
Kata yang katanya pulang untuk menguatkanku, tapi justri telah menghancurkan hatiku.
Mungkin kecewa ini hanya sementara, dan setelahnya kembali mesra..
Bersambung...
udah bolak balik ku lihat baru pagi ini ada update terbaru
DI TUNGGU YA INI SEDSNG DI REVIEW