Ema harus membayar setimpal dengan apa yang di lakukan oleh bosnya untuk menyelamatkan dua adiknya dari orang tua yang Toxic
Gadis itu berpikir jika dia hanya perlu bekerja lebih keras di perusahaan Grey namun salah pria itu mengincar hal lain dari gadis itu
.
.
Grey tertarik pada Ema gadis sederhana dengan mental kuat, namun latar belakang pria itu membuat dia tidak bisa meresmikan hubungannya menjadikan Ema sebagai kekasih gelapnya
Pria itu harus menikah dengan perempuan sempurna juga
.
.
Bagaimana keputusan Grey? sedangkan Ema yang sudah tersudut oleh keluarga tunangan Grey hingga gadis tu memutuskan akan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluar Kota
Hari kedua setelah pertengkaran kedua insan yang membuat satu perusahaan seperti di landa salju yang dingin, dingin bukanlah mengenai cuaca melainkan mood atasan mereka
Sekarang Grey tampak lebih dingin dan angkuh hanya karena sebab yang tidak di ketahui oleh khalayak umum membuat mereka mengintropeksi diri menemukan setitik kesalahan yang bisa saja menyangkut mereka
"selamat pagi pak". Sapa beberapa karyawan yang melalui Grey tapi tidak satupun diangguki oleh pria itu
"Apa ada seseorang membuat pak grey murka?". Batin mereka satu persatu lalu mendetail setiap pekerjaan dan laporan mereka hari itu
Meeting terakhir untuk persiapan project yang sangat besar membuat mereka kini berdiskuasi serius, Ema bahkan tampak tegang karena ini adalah project pertamanya
Gadis yang sangat muda itu bahkan di ragukan oleh seniornya di tambah masalahnya dengan Grey, baik dia dan juga Grey kini enggan saling menyapa satu sama lain
Bahkan kontak mata sekalipun mereka akan langsung menghindar satu sama lain
Kini Grey menatap Ema saat gadis itu mengalihkan pandangan, gadis itu berada sangat jauh dari tempat dia duduk beberapa karyawan laki-laki yang masih muda mencoba mendekati gadis itu
Hingga sesuatu di hati Grey terasa terbakar . Buat mood jelek saja . Grey langsung memberi instruksi hingga semua karyawan terdiam lal terfokus kepadanya
"Untuk mengecek lokasi, aku akan memilih beberapa orang yang akan ikut termaksud untuk bertemu dengan para kolega". Jelas pria itu
Mereka menjadi sangat deg-degan apakah mereka akan mendapatkan posisi di project itu atau hanya akan menjadi antek-antek yang hanya bekerja dari kantor saja
Semuanya menjadi sangat tegang, Ema memang tidak terlalu berharap karena dia masih sangat muda dan baru berada disana
Tapi tatapan Grey... meski dia tidak melihat langsung dia tahu jika pria itu sedang mengawasi dirinya
Dan gadis itu memang harus ikut serta dalam project ini, mereka mungkin akan melakukan beberapa hal bersama dalam waktu dekat
Neon pria yang kini mengawasi kedua insan yang bertengkar itu memiliki cara yang bagus untuk memperbaiki hubungan kedua insan itu
"untuk project yang akan di lakukan, saya akan menunjuk seorang dari satu tim". Neon memberi pengumuman yang membuat semua orang menatapnya dengan tegang "Ema dari departemen pemasaran, ya proposal mu sangat bagus kau akan mengambil posisi bagus di aini"
"Tunggu pak".
Seorang wanita menyela karena tidak setuju Neon hanya menatap orang itu dengan wajah datar
"apa anda bercanda, dia masih sangat muda dan yah semua orang tahu jika dia belum lama bekerja di sini"
"lalu semua orang tahu jika dia sangat pintar dan berbakat.... Inez, aku bahkan baru sadar jika kau menginjakkan kaki mu di ruang meeting ini". Neon menatap wanita itu dengan tajam membuat nya terdiam
Tapi jangan kan Inez beberapa orang di sana menunjukan reaksi sama antara kagum dan iri pada Ema
"Semuanya diam". Suara tegas Grey membuat mereka semua terdiam dan lebih tegang "Sejak kapan kalian berani menentang keputusan atasan?"
Semua orang di sana masih diam terutama Ema yang merasa sebagai biang masalah pada hari itu
"Terimakasih untuk semua kerja keras kalian". Ucap Grey mengambil keputusan akhir hari itu "Aku sudah membuat pertimbangan terbaik setelah beberapa analisis semua kemampuan kalian"
Jadi harus mengikuti pria itu ya. Batin Ema apa yang harus dia katakan pada pria itu nanti, dia menjadi canggung sendiri . Tapi dia menghina adik ku, dia keterlaluan
Setelah rapat itu berakhir Ema tetap berada diruangan itu meski yang lain sudah pergi, melihat semua orang yang sudah pergi dari sana sebenarnya dia juga ingin mengikuti mereka
Tapi apa daya Grey sudah memberi perintah yang tidak bisa dia elakan
"untuk apa duduk disana? Kemarilah". Perintah Grey hingga Ema pun mendekat kepadanya
"Ada apa Tuan?". Tanya gadis itu menunduk
"Sampai kapan kau kan menunduk seperti itu?".
Ema mengangkat wajahnya dia bisa melihat seberapa mengesalkan wajah pria di depannya
"Besok bersiaplah untuk keberangkatan"
"Saya tahu".
"Kau ikut dengan ku, selebihnya mereka punya rombongan sendiri"
Gadis itu terdiam karena ini di luar ekspektasi nya, berarti mereka akan punya waktu bersama begitu kan
"Tapi bagaimana dengan yang lain, saya pikir akan lebih baik saya bergabung dengan mereka"
"Ema kau akan menjadi sekertaris Tuan di sana". Jelas Neon gadis itu cukup syok mengahadapi pria gila itu disana "aku akan tetap di sini menghandle perusahaan, kau tahu jika pimpinan pergi maka akan banyak yang akan di urus di sini"
...******...
Ema menatap kedua adiknya yang berada di depannya, keraguan kini membelenggu hati gadis itu entah bagaimana dia akan pergi tanpa kedua anak itu
Dia harus meninggalkan kedua anak itu untuk pertama kalinya, ada keraguan dalam hatinya di sana
"Kalian baik-baiklah di sini, jangan menyusahkan mbah kalian mengerti?". Ema memperingati kedua adiknya ya meski adiknya selalu berbuat baik kepada siapapun "jaga mbah juga"
"baik kakak". ucap mereka dengan manis
"apa mbah tidak keberatan jika aku meninggalkan mereka bersama anda?"
"tentu saja tidak apa Ema, aku senang jika mereka berada di dekat ku"
.
.
Untuk pertama kalinya bagi Ema dia meninggalkan kota yang sudah di tinggali selama 20 tahun dalam hidupnya
Kita yang baru saja mereka datangi sungguh membuat hati gadis itu takjub dan berdebar luar biasa
Keindahan nya yang tak pernah terpikirkan oleh Ema. Pantai dan pasir putih bisa dia lihat jelas . Sangat indah
Kini dia berada di salah satu hotel di kota itu beristirahat di salah satu lantai peristirahatan di sana
Grey di samping gadis itu menatapnya dengan lekat, wajah bingung gadis itu dan cara dia termenung entah bagaimana pria itu tertarik untuk memandanginya
"Ada apa tuan?". Tanya Ema menyadari tatapan Grey pria itu berpaling tanpa mengucapkan sepatah katapun . Ish kenapa juga kita bersama, seharusnya aku berada bersama dengan yang lain
"Ema.... Bagaimana dengan adik mu?". Tanya pria itu tanpa memandangnya wajah Ema mengalihkan nya pada pemandangan indah lain nya
"Mereka baik... Mereka akan baik-baik saja bersama mbah"
Mbah? . Grey belum terlalu mengenal gadis itu dia hanya tahu sedikit dari Neon dia menjadi sedikit iri .
Gadis itu kembali diam sedangkan Grey kembali menatap nya membuat gadis itu kembali risih hendak pergi dari sana
"Mau kemana? Duduk!". Halang Grey hingga gadis itu kembali duduk di depannya
"Ada apa tuan?". Tanya gadis itu muak
"Sssttt... Jangan melawan, tetap duduk di sini".
Ema hanya bisa menghela nafasnya enyah apa yang di inginkan oleh pria di hadapannya
"Maaf soal adik mu kemarin"
novel ini itu sangat menarik. aku suka bgt sama novel ini
semangat kak buat episode selanjutnya
baca juga novel aku judul nya istri kecil tuan mafia /Smile//Smile/