Selepas Talak Tiga

" Ehm .... Nyonya mandi dulu saja , saya belakangan !" ucap Agung ketika mereka telah berada di dalam.kamar . kamar telah di hias sedemikian rupa, layaknya kamar pengantin . ada taburan kelopak bunga mawar di atas ranjang mewah itu

kamar mewah , ranjang mewah , lima bulan lalu hal hal seperti itu , bagi Agung masih layaknya kisah indah dari negeri dongeng. tapi sekarang semua ada di depan mata.

Dan ,entah kenapa dia tiba tiba menjadi gugup . padahal.dia sudah terbiasa berhadapan dengan lawan seperti apapun . bersama dengan Agam dia di gembleng untuk memiliki percaya diri yang tinggi . tapi sepertinya ilmu itu tidak berlaku ketika dia Berhadapan dengan Jameela, apalagi hanya berdua saja dalam.satu ruangan .

" Iya , Baiklah . gerah sekali rasanya seharian pake baju kaya gini !" Jameela mengeluhkan gaun pengantin nya yang membuat nya tak.leluasa untuk.bergerak .

Agung menghempaskan tubuhnya di sofa panjang . dia juga merasa penat . rasa jika bisa memilih , dia lebih senang berperang melawan musuh dalam perebutan tender . dari pada di suruh. berdiri seharian hingga tengah malam seperti ini.

Agung memejamkan matanya . dia ingin mengistirahatkan tubuh nya sambil menunggu istrinya selesai mandi. bukankah wanita selalu seperti itu. Untuk mandi saja butuh waktu berjam jam . begitu sih cerita yang sering dia dengar.

Agung membaringkan dirinya di sofa sambil memeriksa ponselnya . barangkali saja ada sesuatu yang penting. sesekali matanya melirik ke arah pintu kamar mandi. didalam sana lah sekarang ini istrinya berada . suara gemericik air yang terjatuh dari shower terdengar di telinganya . membangkitkan imajinasi liar dalam pikirannya .

ceklek

suara pintu kamar mandi terbuka , membuat Agung mengalihkan fokus nya dari layar pintar dalam genggaman nya . tampak olehnya wanita cantik yang beberapa saat lalu resmi menjadi istrinya telah keluar dengan setelan piama tidurnya

" Nyonya sudah selesai mandi ..?!" wajah Agung memerah bagai tomat busuk . teringat imajinasi liarnya beberapa menit yang lalu . sungguh jauh dari bayangan.

Dia pikir tadi Jameela akan keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk pendek yang bahkan tak mampu menutup pahanya secara sempurna .

Ternyata malah Istrinya itu keluar dengan pakaian lengkap. ini sungguh jauh sekali dari adegan drama yang sering dia tonton dikala bosan dulu .

ha ha ha .. bolehkah dia mentertawakan dirinya sendiri ?

" Tentu saja sudah . orang sudah kelihatan seger , udah ganti baju gini juga , kok masih aja kamu tanyain sudah mandi apa. belum . gimana sih kamu ini !" omel Jameela. mungkin dia masih sedikit lupa . sosok di hadapan nya itu kini sudah menjadi suaminya. jadi dia masih bersikap dominan . atau mungkin juga dia hanya sedang mencoba menghapus kecanggungan.

" Iya , baik nyonya , saya mandi dulu !" Agung berlari kekamar mandi dengan wajah yang semakin memerah . dia baru saja sadar akan apa yang terjadi. ternyata dia hanya ..

" Ah ya Tuhan... bisa bisa nya aku memiliki pikiran liar seperti itu !" gumam Agung dalam hati merutuki kemesuman dirinya . "Tapi sebenarnya tidak masalah kan ? toh dia sudah jadi istriku sekarang?" pikirnya .

Sedangkan Jameela...

" Ada apa dengan anak itu ??" gumamnya. Jameela heran melihat wajah Agung yang memerah . sekejap kemudian dia mulai paham apa yang ada di otak suaminya

"jangan-jangan tadinya dia berpikir aku akan keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk kecil ! Dasar otak mesum . Diam diam nakal juga ya kamu !" Jameela terkikik geli membayangkan pikiran liar suami berondongnya .

" tapi aku penasaran juga dia kan hidup dia luar negeri sedangkan London itu terkenal dengan seks bebasnya. apa dia juga ikut dengan pergaulan di sana ataukah dia bisa menahan dirinya untuk tidak berbuat hal yang dilarang oleh agama !" batin Jameela.

" tapi kalau melihat pribadinya yang seperti itu, Aku tidak yakin sih dia ikut terjerumus dengan pergaulan seks bebas . dan lagi pula sebelum Kak Agam dan Daddy menerima dia sebagai pilihan Dirga, pasti Kak Agam dan Daddy sudah menyelidikinya terlebih dahulu. tidak mungkin Kak Agam dan Daddy membiarkan aku terjatuh ke tangan laki-laki red flag !" pikir Jameela lagi .

Jameela menggelengkan kepalanya mencoba menghapus pikiran-pikiran buruk tentang suaminya . dia tetap yakin akan pilihan Kakak dan ayahnya pastilah yang terbaik untuknya .

Lalu jameela pun berjalan menuju ke meja rias . di meja itu telah tersedia beberapa produk kosmetik yang sering di gunakan oleh Jameela sebagai perawatan kulit. tentu saja Maid suruhan.Mommy Monica yang telah menyiapkannya.

Jameela melakukan perawatan pada tangan dan kakinya. serta cream malam.juga untuk menjaga kesehatan kulit wajahnya . tak heran wajah Jameela tetap lembut bersinar . perawatannya pun bukan main main kualitasnya.

selesai dengan perawatan kulitnya , Jameela bergegas menuju ke ranjangnya. duduk bersandar Jameela membuka ponselnya yang telah dia nonaktifkan seharian ini tadi . begitu banyak pesan masuk . yang rata rata isinya adalah ucapan selamat menempuh hidup baru . berbagai doa kebaikan terucap dari semua sahabat dan sanak keluarga yang tidak sempat hadir hari ini , karena kesibukan dan juga jarak tempuh yang jauh . akan tetapi mereka berjanji akan datang lain hari .

Jameela menerima nya dengan besar hati. karena kita sebagai manusia juga tidak.mengerti akan kesibukan orang lain . tidak tahu apa saja yang mereka lakukan atau alami . bahkan ada juga yang mengirimkan hadiah lewat m-banking juga . Jameela benar-benar merasa dihargai.

dia pikir tadinya dia akan menjadi bahan pergunjingan dari para tamu dan.kerabatnya . ternyata tidak . ah .. lega sekali rasanya.

berkali-kali Jameela menoleh ke arah kamar mandi. entah kenapa suami berondongnya itu lama sekali bersembunyi disana . tidak mungkin kan karena nervous . yang benar saja . Jameela tergelak dengan pikirannya yang konyol .

tok tok tok ...

Jameela turun dari ranjang untuk membuka pintu . terlihat olehnya dua orang karyawati hotel mendorong sebuah troli berisi makanan

"Kami datang mengantar hidangan makan.malam Anda Nyonya?" ucap seorang karyawati dengan menunduk hormat.

"letakkan dan atur di sana !" titah Jameela seraya mengarahkan tangannya ke salah satu sudut ruang , di mana di sana terdapat sebuah meja dan dua kursi .

"Baik Nyonya, permisi !" kedua pelayan masuk dengan mendorong troli tersebut .

"Ada bagusnya juga suaminya itu masih betah bersembunyi di kamar mandi . hingga tak harus bertemu dengan dua pelayan wanita ini !" pikir Jameela , sambil terus memperhatikan kinerja dua pelayan tersebut .

cekatan

satu kata pujian muncul dari hati Jameela.

"Semua sudah siap Nyonya !" lapor salah satu pelayan setelah keduanya rampung menata hidangan di meja .

"selamat menikmati hidangan Anda !" lanjut pelayan .

"Baiklah, terima kasih . kami akan memanggil lagi jika sudah selesai nanti !" ucap Jameela.

kedua pelayan keluar , dan Jameela kembali naik ke atas ranjang . menunggu suaminya untuk makan malam berdua