Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 24
Seminggu telah berlalu setelah ujian,kini tiba saat nya pembagian raport. Dan,saat ini Lastri yang di temani oleh Putra dan teman teman yang lain duduk di taman sekolah menunggu pengumuman dari guru sekolah itu
"Bang,menurut mu aku masuk 5 besar gak? Mengingat sekelas ku semua pintar pintar bang,hmm"
"Kalo menurut abang ,kau pasti dapat 3 besar. Karna kau layak mendapatkan nya,iya kan wee" ucap Putra sembari meminta pendapat trman teman yang ada di sana
"Ahk,kalian buat aku senang aja. Nanti lari dari kenyataan sedih kali aku nanti" Lastri memanyunkan bibir nya membuat Putra semakin gemas ternyata Lastri ini manja,tapi karna keadaan diri nya harus bisa kuat
"Abang serius loh dek,tuh bel udah bunyi. Ayo kita ke lapangan"
Akhir nya mereka semua bubar dan menempati barisan kelas masing masing. Wakil kepala sekolah yang khusus membacakan para siswa yang dapat prestasi sudah duduk di podium tengah lapangan itu
Setelah semua para murid sudah berbaris dengan rapi dan teratur,wakil kepala sekolah itu pun memulai pidato nya
"Selamat pagi anak anak kami semua nya"
"Selamat pagi buuuu"
"Baik lah,seperti yang kalian ketahui jika saat ini ibu akan membacakan siapa saja anak anak kami yang mendapatkan prestasi. Yang di kelas 2 dan 3 apakah ada perubahan atau masih tetap,lalu yang di kelas baru ini ibu penasaran siapa aja yang dapat juara dan sepuluh besar. Kalian pun pasti penasaran kan,iya kan anak anak..."
"Iya buk,sangat penasaran" seru semua siswa siswi itu dengan serentak
"Baik lah baik lah,kita mulai dari kelas 3 dulu yah" wakil kepala sekolah itu pun membaca kan dengan telaten yang ternyata hanya ada pergeseran peringkat dan Putra tetap di peringkat ke tiga,hingga tiba saat nya pembacaan kelas satu yang membuat detak jantung Lastri berpacu lebih cepat Ya Tuhan...Lastri meremas tangan nya bertautan
"Untuk anak anak kami yang di kelas satu ini termasuk murid murid yang begitu pintar semua. Nilai kalian semua sangat mengagumkan" wakil kepala sekolah itu membacakan daribperingkat 10 hingga tiba di peringkat tiga
Semakin deg deg an lah Lastri mendengar kan itu,karna di sepuluh besar saja nama nya sudah tidak tampil. Membuat nya sudah pasrah tidak lagi mendapatkan juara umum seperti biasa nya di bangku SD dan SMP
Putra pun memperhatikan Lastri yang begitu cemas,ingin sekali dia pegang tangan Lastri yang saling meremas itu agar ia tenang
"Juara dua jatuh kepada Desiana Nasution, selamat yah nak. Silahkan maju ke depan,dan untuk juara satu jatuh kepada Natasya. Tepuk tangan semua nya"
Tes
Air mata Lastri pun terjatuh tanpa ia sadari,ingin sekali ia berlari dari lapangan itu secepatnya karna sudah tidak ingin mendengar lebih banyak lagi. Putra pun melihat dari depan jika Lastri sedang menangis ingin sekali kau ku peluk Tri
Wakil kepala sekolah itu kembali bersuara karna masih ada pembacaan satu lagi untuk siswa yang paling istimewa,karna untuk kali pertama sekolah mereka mengumumkan nya
"Nah,anak anak. Satu lagi yang ingin ibu baca kan,kalian pasti penasaran dan gak menyangka kan.Sama hal nya dengan kami para guru,karna ternyata ada yang lebih baik lagi" ucap wakil kepala sekolah itu bangga membuat para siswa siswi saling bertanya Ya Tuhan,hamba yakin itu pasti Lastri Putra yang dengan senyum nya melihat Lastri yang masih sedih
Saking sedih nya ia tidak mendengar apa yang di kata kan wakil kepala sekolah itu dan sedang di bicarakan para siswa siswi itu
"Baik lah anak anak,daripada kita penasaran semua. Ibu buka amplop nya ini yah dan kita lihat sama sama..Juara umum yang untuk pertama kali nya ada di sekolah ini,karna anak kami yang mendapat ini luar biasa pintar jatuh kepada La...."
Belum sempat wakil kepala sekolah melanjutkan, Putra sudah yakin dalam hati nya jika itu adalah Lastri
"Lastri handayani anak kelas satu A... " Putra tepuk tangan paling kencang sementara Lastri masih asik dengan lamunan nya yang melanglang buana membuat nya tidak sadar jika masih bertahan dengan prestasi nya itu
"Untuk anak kami Lastri handayani agar maju ke depan nak" Teriak wakil kepala sekolah itu dengan Micropon yang masih di tangan nya
Lastri yang tidak menyadari nya juga,di senggol teman sekelas nya yang berada di samping nya "Tri,kau di panggil tuh. Sana maju,kau dapat juara umum"
"Hah???? Aku " Lastri menunjuk diri nya sendiri saking gak percaya nya dengan mulut yang menganga
"Iya,liat tuh wakil kepala sekolah panggil kau"
Lagi dan lagi air mata Lastri pun terjatuh lagi,karna senang bukan karna sedih lagi seperti tadi
Lastri pun maju ke depan dengan air mata yang mengalir dan pemandangan itu mampu membuat para guru terharu juga
Sungguh diri nya murid yang rendah hati
Iya,sudah pintar cantik pula dan kebanyakan para siswa membicarakan kecantikan nya yang sangat enak di pandang mata
Betul,saya saja wanita suka dengan kecantikan nya
Dan,masih banyak lagi obrolan obrolan para guru tentang Lastri yang tertangkap pendengaran Putra yang kebetulan dekat dengan barisan para guru guru itu Diri nya memang sangat istimewa lirih nya kagum
"Kamu kenapa menangis nak? Boleh kamu perkenalkan diri dan menceritakan tentang kamu sedikit agar jadi motivasi untuk teman teman kamu yang lain nya" Wakil kepala sekolah menyodorkan microfon yang di tangan nya pada Lastri
Lastri yang masih dengan perasaan senang,haru menerima mic itu dari wakil kepala sekolah yang bernama Ibu Susi Manik
"Terimakasih buk" Lastri pun mulai membicarakan tentang nya secara detail
"Hai teman teman semua,perkenalkan nama saya Lastri Handayani. Saya di besar kan oleh kakek dan nenek ku,menyekolah kan ku dari bangku SD hingga SMP. Tadi nya saya tidak ingin lanjut sekolah di sini, walau jujur saya sangat ingin. Saya memilih sekolah di dekat desa kami saja itu pun larna beasiswa yang saya dapat. Mengingat kakek dan nenek adalah orang biasa yang hidup pas pas an. Jika saya tetap bertahan sekolah di sini dengan modal beasiswa yang saya dapat,itu arti nya saya akan membuat kakek dan nenek akan lebih keras lagi mencari uang untuk kebutuhan saya di kota ini. Hanya saja ,kakek dan nenek selalu percaya akan perbuatan Tuhan hingga pada akhir nya Tuhan pertemukan kami dengan keluarga paman Sam yang begitu baik yang menerima diri ini sebagai keluarga mereka untuk tinggal bersama mereka hingga tiba lah saat nya saya berada di sini bersama kalian. Mungkin itu saja yang saya kata kan,terimakasih ku untuk Tuhan yang selalu ada bersama diri ini ,yang selalu memberi hati dan pikiran ini untuk bisa memberikan yang terbaik dan kebanggaan untuk kakek dan nenek" Lastri menghapus air mata nya yang ternyata semua orang yang berada di sana ikut juga menangis
Bahkan kepala sekolah dan wakil nya,langsung memeluk Lastri seolah memberi kekuatan dan mengatakan jika mereka semua ada untuk nya
