Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sumber kekayaan
Pagi-pagi Joan membawa keluar berapa ekor sapinya untuk dipasangkan di depan kereta untuk mengangkut kayu dari hutan agar tidak perlu lagi ditarik dengan tenaga manusia.
Tentu ini sangat membantu dan meringankan pekerjaan mereka, jadi lebih sedikit orang yang diperkerjakan untuk mengangkut kayu gelondongan itu sehingga mereka bisa dialokasikan untuk melakukan pekerjaan yang lain.
Tidak ada orang yang menanyakan asal dari sapi-sapi itu karena nyaris semua penduduk desa sudah tahu bahwa Joan dibayar sangat mahal dengan 10 keping emas untuk memasak seporsi makanan bagi Sultan kaya di kota. Mereka yakin bahwa sapi-sapi yang gagah itu pasti dibelinya di kota.
Semua orang senang dengan kemajuan nyata di desa tersebut, bukan saja karena sekarang mendapatkan kehidupan yang lebih layak tetapi juga anak-anak mereka akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak lain di kota untuk mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.
Mantri Sun saat ini sudah dipercayakan untuk memimpin sebuah Puskesmas dengan dibantu tabib-tabib magang yang direkrut dari sekolah kedokteran di kota. Kredit ini harus diperhitungkan kepada A Hui yang sudah membantu Joan untuk memperkenalkan dirinya kepada pemimpin sekolah kedokteran itu
Joan memberikan sumbangan peralatan medis dan juga honor yang layak bagi para magang kedokteran sehingga mereka juga senang ditempatkan untuk membantu di desa tersebut.
Bahkan kepala sekolah kedokteran itu juga berencana untuk menyumbangkan keahliannya untuk ikut mengajarkan keterampilan medisnya dalam sekolah yang rencana akan dibuka di desa tersebut.
Dalam berapa hari itu Joan sangat senang karena kerangka dari cetak biru pembangunan desa terpadu itu mulai terlihat bentuknya.
Pembangunan rumah tinggalnya juga berjalan lancar.
Rumah baru ini tidak dibangun di lokasi yang sama tetapi terletak di ujung pintu keluar pinggiran hutan larangan karena lokasi ini mengandung energi alam yang sangat kuat yang berguna untuk meningkatkan kultivasi seseorang praktisi bela diri.
Joan juga bermaksud untuk mengekplorasi hutan larangan karena dia berencana untuk mengkloning dan menjinakkan monster hutan larangan untuk menjadi komoditi inti roh dan juga untuk menjadi penjaga alam desa tersebut.
Joan dan bahkan semua penduduk desa itu tidak memahami apa yang ada didalam daerah pusat hutan larangan itu karena dari dulu sudah menjadi sebuah dongeng yang diceritakan kepada mereka untuk tidak masuk terlalu dalam ke hutan larangan karena ada banyak monster berbahaya yang akan mengancam keselamatan mereka.
Selama itu memang tidak ada penduduk desa yang berani berburu terlalu dalam dan juga belum pernah terjadi serangan dari hewan monster kecuali hanya suara geraman yang dashyat yang sekali kali mereka dengar.
Di pinggiran hutan biasanya hanya terlihat hewan-hewan liar yang normal saja
Hutan larangan itu memiliki vegetasi yang sangat lebat dan pohon - pohon yang sudah berumur sangat tua, penduduk juga jarang menebang pohon di hutan larangan itu karena kayu pohon di hutan itu adalah kayu besi yang tahan dari kerusakan selama berpuluh-puluh tahun sehingga dapat dikatakan baru kali ini penduduk desa itu menebang pohon dalam jumlah yang besar.
Sudah tujuh hari pekerjaan itu berlangsung dan keadaan aman-aman saja tanpa gangguan tetapi beberapa pekerja yang menebang pohon mulai agak was-was saat mendengar suara auman dan geraman monster hutan yang semakin sering terdengar seperti sesuatu hal sedang terjadi di dalam daerah pusat hutan larangan.
Selama tujuh hari itu Joan juga mendapatkan keuntungan gratis yang luar biasa dari tuan muda, totalnya dia mendapatkan 650 keping emas dari hasil upah memasaknya. Memang tuan muda itu adalah sumber kekayaan yang potensial baginya.
Tetapi Joan juga mengerti bahwa hal baik itu tidak akan berlangsung selamanya karena tubuh tuan muda menjadi semakin baik dan dari mulut A Hui, dia mendapatkan bocoran bahwa kehadiran tuan muda di kota itu adalah untuk mencari obat bagi pengobatan penyakit penyimpangan tenaga dalamnya. Hanya A Hui tidak mengatakan apa yang sedang dicari oleh tuan muda itu
Joan juga mengetahui bahwa ternyata harga dari bahan-bahan makanan bernilai mistis biasa dihargai dengan batu roh kelas tinggi yang jauh lebih berharga dari emas, namun dia tidak merasa dirugikan oleh tuan muda karena memang dia tidak mengerti harga dari bahan-bahan mistis dan tuan muda yang memang sudah banyak membantu nya melalui manajer rumah makan Selera Kita.
Joan sudah tahu bagaimana mendapatkan sumber kekayaan nya. Bahan-bahan energi mistis yang tidak pernah habis berasal dari ruang dimensi pertaniannya.
Jumlah hewan peliharaan nya sudah ratusan dan dia berencana untuk membuka lelang terbuka untuk menjual bahan-bahan mistis nya.
Akan banyak orang dari sekte dan klan besar dari seluruh negara atau bahkan benua Etam ini yang akan tertarik untuk membeli bahan-bahan mistis nya.
Setelah rumahnya selesai dan aula balai pelatihan dibangun barulah dia akan memulai mempromosikan bahan-bahan mistis nya.
Tentu dia juga butuh tenaga-tenaga profesional untuk menjaga dan melindungi properti dan kekayaannya. Tentu saja itu tidak bisa dilakukan oleh penduduk desa yang baru mulai bertumbuh dalam kultivasi nya.
Darimana dia akan mendapatkan pengawal seperti penjaga bayangan tuan muda?
Dia tidak kekurangan uang tetapi dia perlu orang - orang yang benar-benar setia yang tidak akan pernah berpikir untuk mengkhianatinya. Joan tidak mau menggunakan penduduk desa untuk menjadi budak cap jiwanya karena dia benar-benar berterimakasih dan menyayangi penduduk desa itu sepenuhnya.
Dia bertumbuh di desa itu dan mendapatkan banyak kasih sayang dari penduduk desa itu bahkan saat dia masih idiot. Penduduk desa itu juga telah menerima dan membantu memelihara keluarganya selama ini. Jadi Joan sungguh merasa berhutang kepada penduduk desa Genteng itu
Joan membagi tanah desa itu, memisahkannya menjadi berapa bagian. Kawasan perumahan, pertanian, pertenakan, sekolah dan balai pelatihan serta kawasan perdagangan. Petak-petak toko dan rumah makan yang nota bene pengelolaan nya diambil oleh manajemen rumah makan Selera kita dengan sistem bagi hasil yang akan menguntungkan kedua pihak.
Joan membuka lowongan pekerjaan untuk guru-guru yang akan mengajar di sekolahnya dan reformasi besar-besaran pada desa itu memang sudah menarik minat dan perhatian dari seluruh penjuru negeri itu.
Jaminan kesejahteraan yang diberikan oleh Badan Otorita Desa Genteng yang dikomandani oleh pak Joko, ayah Joan sungguh membuat kagum para pejabat di desa dan kota sekitarnya untuk mengadakan studi banding dalam pengelolaan kota itu.
Tetapi tentu saja ini akan terjadi dalam berapa tahun kemudian.
Joan memang berencana untuk membuat desa itu menjadi desa ekowisata yaitu desa yang menganut konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.
Untuk masuk desa itu, masyarakat luar akan dikenakan biaya tiket masuk 1 tembaga untuk setiap orang dan gratis untuk anak-anak usia dibawah 10 tahun.
Jadi selain jalan-jalan desa yang rapi, Joan juga membangun taman-taman, perkebunan buah, bungan lahan pertanian yang bisa dibuat selfi-selfie atau spot foto yang menarik. Belum ada ditemukan teknologi fotografi pada saat itu jadi Joan menggunakan para pelukis cepat untuk membantu para pelancong melukis gambar yang mereka inginkan.
Luar biasa, kelihatannya desa itu tidak akan berhenti menghasilkan uang dan kekayaan.....
Tolong jangan senang dulu.. Ha ha ha .....
Yah itu baru gambaran besarnya karena desa itu sedang menggeliat bangun dari tidur panjang nya.
paling aku suka gak perlu perang cukup di jadikan sodara lewat cap jiwa 👍👍