NOVEL NUANSA BARAT‼️
"Jodoh putriku ada diantara kedua putramu." Itu kalimat terakhir yang dikatakan Verharg kepada Johan sebelum meninggal.
Leah Gracella, setelah kematian kedua orang tuanya ia diangkat menjadi bagian dari keluarga bangsawan Royce. Johan meyakini apa yang dikatakan Verharg, sehingga setelah Leah dewasa ia menjodohkan nya dengan putra sulung yaitu Austin Royce.
Johan sudah yakin pilihannya tepat. Namun tanpa sepengetahuannya suatu hal besar telah terjadi, Leah terlibat one night stand dan diam-diam tengah mengandung anak dari putra kedua Johan yaitu Alister Royce.
Lalu bagaimana anak itu? bagaimana hubungan mereka?
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Melihat Leah terengah-engah akan ulahnya, pikiran Alister berkabut. Dorongan itu semakin menguasai diri sampai mendobrak batasan yang telah dibuat. Wajah cantiknya yang merah dan ekspresi yang ditunjukkan. Tidak, bukan itu sebenarnya yang berbahaya, saat ini Alister dapat melihat jelas semua yang ada pada diri Leah.
Mata keduanya bertemu seolah berbicara melalui tatapan, sangat sulit dijelaskan tapi hati mereka seolah tahu apa yang diinginkan. Leah dapat melihat sosok Alister dengan jelas. Untuk kedua kalinya setelah kejadian di kolam renang, Leah kembali melihat benda pusaka pria itu. Kali ini sangat berbeda, Leah tersipu dengan ukurannya yang besar berdiri kokoh. Ia tersipu dengan apa yang telah dialaminya sekarang, akankah muat? apa bisa masuk?.
Ini merupakan tindakan impulsif yang tak terduga, setengahnya mungkin demikian. Karena Leah memilih ini karena ingin merasa adil atas tindakan Austin. Tapi setengahnya lagi ada hal yang membara hampir meledak di hatinya saat berhadapan dengan Alister. Mulut Leah mungkin berkata tidak tapi tubuhnya merespon.
Alister mencium jemari kaki Leah yang lembut, ia memposisikan diri diantara kedua selangkangan wanita itu. Ah rasanya hampir gila melihatnya dalam keadaan seperti ini. "Jika kau ingin memukulku, sekarang lah saatnya. Ini kesempatan terakhirmu." Ali menahannya sebelum memulai.
Leah yang sudah dikuasai sensasi lain menyentuh nakal milik Alister dengan kakinya. "Memangnya kau akan tahan dan berhenti jika sudah seperti ini, pak direktur?." Suara lembut yang menggoda, pengaruh alkohol membuat Leah jadi hilang kendali.
"Sial!.."
Pikiran Alister benar-benar kosong, apa yang dikatakan Leah memang benar. Jika sudah seperti ini tidak mungkin Alister melepasnya begitu saja. Pria itu membuka paha mulus Leah, Ali yang sudah tak tertahan memposisikan miliknya untuk menyatu dengan Leah.
Ini tidak mudah, di sana terasa sempit dan Leah yang meringis kesakitan. Tubuhnya gemetar menegang sesaat, rasanya sesak dan memenuhi perut bawah. "Ugh.. D-Direktur apa bisa berhenti sebentar?."
"Kau akan terus menyiksaku, hm?." Bisik Ali mencium telinga Leah, ia beralih menatap wajah cantiknya dan menyatukan bibir mereka.
Leah terbelalak saat benda besar itu terus menyeruak masuk ke dalam, sangat sulit menjelaskan perasaannya. Saat ini sensasi nikmat sekaligus perih ia rasakan bersamaan. Tak ada satu celah pun yang Alister tinggalkan, semuanya terjamah. Ia bertindak layaknya bayi kehausan mencumbu dengan agresif pada kedua gunung kembarnya.
Rasa sakit yang diterima Leah, Alister mengalihkannya dengan kenikmatan lain yang ia lakukan. Hingga akhirnya milik Alister tertanam sepenuhnya masuk ke dalam, Leah tersentak sampai gemetar. Rasanya mati rasa dan penuh.
Tidak mau egois Alister tak langsung bergerak ia membiarkan milik Leah beradaptasi. Ia menempelkan keningnya pada kening wanita itu, tatapan sayu yang beradu dan nafas yang memburu. "Leah, baru saja aku merasakan mu, dan aku sudah di ambang batas."
Leah terengah-engah akan rasa sakit yang luar biasa, dari mata hazelnya mengalir air bening. Alister mencium dan menjilatnya dengan lembut. Jantung Leah semakin tak karuan, ia malu untuk mengakui itu.
"Rileks.. Señorita."
"Ini sangat sakit."
"Sebentar lagi akan tergantikan." Ali mencumbu leher jenjang Leah meninggalkan tanda kepemilikannya di sana, saat ini Leah dalam kungkungan Alister maka hanya dia yang memilikinya.
"Aku sudah menurut dan sabar menunggu, apa sekarang sudah bisa bergerak?." Bisik Alister, tatapan matanya sayu dan berat.
"I-iya."
Ali melingkarkan kedua tangan Leah pada lehernya, dengan perlahan ia mulai memacu melakukan penyatuan. Suara lembut Leah yang bersahutan berhasil lolos, ia terlihat begitu cantik mempesona. Alister menggigit bibir bawahnya, ia benar-benar dibuat gila. Nafas Ali memburu. "Setidaknya buka matamu atau katakan sesuatu. Apa aku memaksamu melakukan ini?."
"Tidak.. Bukankah sudah jelas?." Lirih Leah.
"Damn!.." Ali beralih melahap rakus bibir sexy nya, bertukar saliva menyesap satu sama lain.
Alister masih melakukannya dengan perlahan, pria itu beralih menatap miliknya yang menyatu dengan Leah. Seketika pria itu terdiam dan berhenti. Terlihat se-bercak darah segar keluar.. Seolah tak percaya Ali kembali menatap Leah. "Apa ini sebuah sambutan yang berharga untukku? Ini pengalaman pertama mu."
Pipi Leah merona, beradu tatap dengan Alister ternyata melemahkan. "Lakukan saja."
Sudut bibir Ali terangkat ada rasa senang yang sulit dijelaskan. Ternyata selain mengambil ciuman pertama Leah, yang merenggut kesucian Leah juga dirinya sendiri tidak siapa pun bahkan Austin.
"Kau benar-benar untukku, Leah."
"A-apa sudah selesai?." Lirih Leah.
"Mana mungkin, ini baru saja dimulai." Ali kembali melanjutkan penyatuan, kini di ruangan besar itu terisi suara lembut yang lolos bersahutan dari bibir mereka berdua.
Saat ini mereka masih berada di atas lantai, Alister tak mau Leah tak nyaman. Tanpa melepas penyatuan pria itu mengangkat tubuh Leah membawanya pindah ke kamar. Ali merebahkan tubuh Leah di atas kasur. Alister yang sudah kehilangan akal sehatnya mulai melanjutkan penyatuan, tak ada satu celah pun yang ia lewatkan dari tubuh Leah. Ia menjadi tak terkendali, lembut sekaligus agresif.
Rasa sakit yang dirasakan sebelumnya kini berubah menjadi sensasi aneh yang memabukkan. Leah malu sendiri mendengar erangan dirinya tapi untuk sekarang itu bukanlah hal penting karena sepertinya Alister tak akan memberi ampun.
Ruangan kamar itu menjadi saksi, suara lembut yang bersahutan terdengar begitu indah. Benar saja apa yang dikatakan Alister kini Leah merasakan kenikmatan dunia yang membawanya terbang melayang, beberapa kali ia terguncang mencapai puncak begitu pun dengan Alister.
Sesuatu yang hangat terasa mengalir memenuhi rahim Leah, tubuh keduanya sudah basah berkeringat. Tak berhenti disitu derit ranjang terus berirama mengikuti gerakan, stamina Alister benar-benar tak tertandingi. Leah tak ia lepaskan begitu saja. "Direktur, jika tenagamu di kurangi sedikit, sepertinya akan lebih baik."
"Ini karena dirimu sendiri." Bisik Alister.
"Haa.." Pikiran Leah kosong, apa yang diterima tubuhnya benar-benar diluar dugaan. Ali mengunci tatapannya agar terus terjaga.
Bagi orang-orang malam ini terasa sangat dingin namun itu tidak ada artinya untuk mereka berdua. Leah tak menyangka jika hari ini akan berakhir demikian, yang awalnya terasa sakit kini berubah menjadi sesuatu yang aneh namun enak, hingga ia mengeluarkan air mata.
"Sebentar, sepertinya aku akan...
Alister menciumi bibirnya, menggenggam lengan Leah menjadikan tumpuan.
Leah tersentak saat kembali mencapai puncak, entah ke berapa kali tak terhitung, bersamaan itu Alister terguncang dan mengeluarkannya di dalam. Tanpa melepas miliknya, Alister menciumi bibir dan leher jenjang Leah. Hasrat membara yang meledak membuatnya tak terkendali.
Membayangkan Leah akan menikah dengan Austin itu sangat menyiksa baginya. "Tsk!."
"Hanya aku yang bisa meniduri mu seperti ini, tidak dengan bajingan lain."
Leah yang sudah terkulai lemas terhenyak saat Alister kembali mengubah posisi. "Tunggu!.. Ini sudah ke berapa kali. Jangan bilang?.."
Alister menutup mata Leah dengan tangannya. "Kali ini benar-benar yang terakhir.."
lanjutkan Thor..... i can't wait too long....
iseng2 krna bosen aku coba buka lg eh ktmu novel author yg ares sm naomy kok bagus akhirnya aku liat2 karyanya dan untuk bacaan yg ke 2 aku pilih yg leah alister ini, emg dasarnya aku sk novel dg latar LN ah sprtinya aku bklan candu untuk bc karya author yg lain
semangat thor salam kenal kau pantas dpt 🎁